Anda di halaman 1dari 3

Ini adalah kisah yamg tidak akan dipercaya oleh siapapun.

Ini adalah cerita yang tak bias


kuceritakan pada orang lain. Ini sebuah kisah yang belum pernah dialami orang lain. Ini
adalah cerita yang tak seorangpun bisa membantuku. Cerita yang menyeramkan.

Tentang diriku yang lain

Disisi lain. Dipintu itu

Mungkin nggak ada sebutan untuk kata benda dari ‘aku’ yang lain didunia ini, tapi demi
kenyamanan aku akan menyebut ‘aku’ yang lain sebagai ‘dia’

Suatu malam di musim panas, saat aku menjadi mahasiswa baru di universitas. Inin terjadi
beberap hari yang lau. Kejadiannya bermula saat aku kembali ke kamar ku setelah membeli
kebutuhan bulanan dan beberapa makanan ringan di minimarket.

KRINGGGG- KRIIINGG- “sialan, dimana ya??” saat itu aku mencari-cari ponselku, mungkin
tertinggal digudang. Lalu aku pergi kegudang. Disaat aku hamper membuka pintuya..

“Halo?” dibalik pintu itu aku mendengar jelas. Suaraku sendiri. Tentu saja disaat yang
singkat itu aku belum mengetahui identitasnya, karena pada saat itu bukannya merasa aneh
karena mendengar suara sendiri, aku malah lebih takut kalua ada maling masuk ke rumahku
dan memakai ponselku.

Dengan tenang, diam-diam aku menjauhi pintu dan mencari sesuatu untuk kupakai sebagai
senjata.

Tapi pada saat itu

“ ya, sudah kuperiksa. Parfum zodiac homme masih ada satu botol Mr. 579”

Hmmmm, lima tujuh Sembilan? Lima tujuh Sembilan adalah salah satu pelanggan ditoko
online yang kukelola. Dia adalah pelanggan istimewa yang memesan beberapa botol setiap
bulan dan Cuma dia yang berhubungan langsung denganku. Dan zodiac homme adalah
merek parfum yang sudah lama tidak diproduksi. Ini adalah hal pertama yang ingin
kulakukan setelah kembali dari minimarket. Menelepon si pelanggan

Aku berpikir kira-kira siapa ya? Perasaan nggak nyaman dan ketakutan yang merayap tiba-
tiba seakan mencekikku. Dan dalam waktu singkat sebuah kata terlintas di benakku.

Doppelganger (kembaranku)

Seseorang yang terlihat mirip seperti aku atau malah persis seperti aku. Dan mereka bilang,
orang yang sudah bertemu kembarannya. Bakal tewas.

BIPP- akumendengar deringannya berhenti TAP- TAP- dan suara langkahnya menuju kepintu
KRIEEEEET- dan saat aku medengar suara pintu terbuka secara insting aku lari untuk
bersembunyi
KLANGG- aku masuk kesebuah ruangan gelap

“si…siapa disana?” sekali lagi, aku yakin bahwa itu adalah…… suaraku!!

“kau kira, kau siapa?” jawabku dibalik pintu. Berani sekali orang ini bertanya padaku, aku
siapa.

---------------------------------

Ini terjadi beberapa hari yang lalu.

Pelanggan spesialku memesan parfum yang sudah tidak diproduksi. Setelah memeriksa
persediaan barangku, aku menelefonnya.

“ ya, sudah kuperiksa. Parfum zodiac homme masih ada satu botol Mr. 579”

Lalu ketika aku kembali kekamarku untuk memenuhi pesanannya

DUK- DUK- DUK- DUK- BRAKK- aku mendengar seseprang berlari ke dalam ruangan yang
menghadapku

Pencuri? Perampok? Dia bersenjata? Dia kan nggak tahu password pintu depan. Jangan-
jangan aku lupa menutup pintu.

Tidak tunggu sebentar… kenapa dia nggak kabur, malah bersembunyi disitu?

“ si…. Siapa disana?” tanyaku, tapi tidak dijawab.

Lalu, aku mendengar suara yang kukenal

“kau kira, kau siapa?”

Hah? Apa?? Inilah awal pertemuanku dengan ‘dia’ yah sebenarnya iytu lebih mirip
perseteruan… selama beberapa hari berikutnya, kami berdua saling melemparkan
pertanyaan yang tiada hentinya.

“punya pantangan makan nggak?”

untuk menyakinkan kalua ‘aku’ yang lain itu betulan

“kenangan paling memalukan apa yang belum pernah kau ceritakan pada orang lain?”

atau palsu
dan setelah bergumul dengan pikiranku selama beberapa saat, akhirnya kami berdua dapat
menerima kenyataan yang tampak mustahil ini

Anda mungkin juga menyukai