Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM USG (ABDOMEN)

“GINJAL-LIMFA & GINJAL-PANKREAS”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah USG di Semester IV

Dosen Pengampu : Mohammad Irwan Katili, S.Pd, M.Kes

Disusun oleh :

KELOMPOK 2 KELAS 2C

1. Amelia Rizqi Utami (P1337430217030)


2. Annas Ishlah Ikhlasul Amal (P1337430217058)
3. Anugrahani Ayuning T. (P1337430217067)
4. Askananda Dhea Anggita (P1337430217075)
5. Erik mega Damaiyanti (P1337430217025)
6. Frida Risviani C. (P1337430217009)
7. IM Dwitya S.W. P. (P1337430217049)
8. Muhammad Alifian (P1337430217070)
9. Nidia Shinta Royhanah (P1337430217005)
10. Wahyu Indria Rahmah (P1337430217065)

PRODI D-IV TEKNIK RADIOLOGI


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Restu
dan Anugerah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Teknik USG yang berjudul
“Ginjal-Limfa & Ginjal-Pankreas”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan,
dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada :

1. Mohammad Irwan Katili, S.Pd, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknik USG Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.

2. Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa dengan
tulus.

3. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.

4. Semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan makalah ini selesai
tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh
Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Semarang, 25 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum .................................................................................................... 2
D. Manfaat Praktikum ................................................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI ...................................................................................................... 3
A. Anatomi..................................................................................................................... 3
1. Ginjal ...................................................................................................................... 3
2. Pankreas.................................................................................................................. 5
3. Limpa ..................................................................................................................... 8
B. Dasar-Dasar Pemeriksaan USG ............................................................................. 10
1. Ginjal .................................................................................................................... 10
2. Pankreas................................................................................................................ 11
3. Limpa ................................................................................................................... 12
C. Tinjauan Pesawat USG .......................................................................................... 12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................ 14
A. Tata Laksana Praktikum ....................................................................................... 14
B. Hasil Scanning ........................................................................................................ 15
C. Evaluasi ................................................................................................................... 16
BAB IVPENUTUP ............................................................................................................ 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 18
B. Saran ....................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan
imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak
menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu ultrasonografi relatif murah,
pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah.
Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang
dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan
frekuensi 1-10 MHz.

Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama
sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000
Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang
diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam ultrasonografi
(USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan
gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan)
dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonik pertama kali digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik
SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis,
pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian
digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia
ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke - II,
USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun
1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan

1
ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang
luas.Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ
tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan
jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound adalah sangat lambat bila melalui media
yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui media padat. Semakin padat suatu media
maka semakin cepat kecepatan suaranya dan apabila melalui suatu media maka akan
terjadi atenuasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Anatomi dan Fisiologi Ginjal, Pankreas dan Limfa?
2. Bagaimana Patofisiologi Ginjal, Pankreas dan Limfa?
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan Teknik USG Ginjal, Pankreas dan Limfa?
4. Bagaimana Prinsip Kerja Teknik USG pada Ginjal, Pankreas dan Limfa ?

C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang Ultrasonografi (USG).
2. Dapat mengetahui dan memahami manfaat pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
3. Dapat mengetahui dan memahami pemeriksaan pada Ultrasonografi (USG) dalam
bidang kesehatan.
4. Dapat mengetahui dan memahami komponen dan prinsip kerja Ultrasonografi (USG).

D. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum yang dilakukan adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Ultrasonografi (USG).
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami manfaat pemeriksaan Ultrasonografi
(USG).
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang pemeriksaan pada
Ultrasonografi (USG) dalam bidang kesehatan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang komponen dan prinsip kerja
atau aplikasi pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dalam bidang kesehatan.
2
BAB II

DASAR TEORI

A. Anatomi

1. Ginjal
Ginjal biasa juga disebut dengan renal, kidney, terletak di belakang rongga
peritoneum dan berhubungan dengan dinding belakang dari rongga abdomen,
dibungkus lapisan lemak yang tebal. Ginjal terdiri dari dua buah yaitu bagian kanan
dan bagian kiri. Ginjal kanan lebih rendah dan lebih tebal dari ginjal kiri, hal ini
karena adanya tekanan dari hati. Letak ginjal kanan setinggi lumbal I sedangkan letak
dari ginjal kiri setinggi thorakal XI dan XII. Bentuknya seperti biji kacang tanah dan
margo lateralnya berbentuk konveks dan margo medialnya berbentuk konkav.
Panjangnya sekitar 4,5 inchi (11,25 cm), lebarnya 3 inchi (7,5cm), dan tebalnya 1,25
inchi (3,75cm). Bagian luar dari ginjal disebut dengan substansia kortikal sedang
bagian dalamnya disebut substansia medularis dan dibungkus oleh lapisan yang tipis
dari jaringan fibrosa.

Fungsi ginjal antara lain :

a. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksik atau racun


b. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
c. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
3
d. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh
e. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin,
dan amoniak.
Secara umum, anatomi ginjal manusia dibagi menjadi tiga bagian dari yang
paling luar ke paling dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.

a. Korteks (Cortex)

Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks ginjal dikelilingi
oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak, untuk melindungi bagian dalam ginjal.

b. Medula (medulla)

Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Medula berisi
lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat nefron
dan tubulus.

Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh dari
nefron menuju bagian yang mengumpulkan dan mengangkut urine keluar dari
ginjal.

c. Pelvis ginjal (renal pelvis)

Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam dari ginjal.
Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.
Bagian pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces. Ini adalah ruang
berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke
kandung kemih.

Hilum adalah lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal, di mana ia
melengkung ke dalam untuk menciptakan bentuk seperti kacang yang berbeda.
Pelvis ginjal melewatinya, serta:

1) Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke
ginjal untuk proses filtrasi.
2) Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.

4
d. Ureter
Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya antara 10 sampai 12
inchi (25-30 cm), dan diameternya sekitar 1 mm sampai 1 cm. Ureter
berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
e. Nefron
Nefron merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus,
tubulus proksimal, lengkung hendle, tubulus distal, dan tubulus urinarius
(papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama
24 jam dapat menyaring darah 170 liter, arteri renalis membawa darah murni
dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-
masing membentuk simpul dan kapiler suatu badan malphigi yang disebut
glomerulus. Pembuluh afferent bercabang membentuk kapiler menjadi vena
renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

2. Pankreas

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama, yaitu menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran
kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ

5
duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran
pankreas utama.
Pankreas dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu kepala, leher, badan, dan ekor.
a. Kepala Pankreas adalah bagian yang terlihat menempel pada usus halus,
Kepala merupakan bagian terluas dari pankreas.
b. Leher Pankreas merupakan bagian pankreas yang panjangnya sekitar 2,5 cm
dan terletak diantara kepala dan badan.
c. Badan Pankeras, yaitu bagian pankreas yang terletak diantara leher dan ekor,
disebut juga bagian yang paling penting dari pankreas.
d. Ekor Pankreasmerupakan bagian meruncing yang terletak pada perut kiri, ekor
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.
e. Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran dari pankreas
yang akan menyatu dengan duktus koledukus (saluran empedu) dan akan
bermuara di duodenum (Usus 12 jari). Saluran pankreas akan mengeluarkan
berbagai enzim dari pankreas untuk membantu sistem pencernaan.

Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin


a. Pankreas sebagai organ eksokrin
Ketika makanan mulai keluar dari lambung menuju ke usus halus pertama atau
duodenum, duodenum akan menghasilkan hormon Kolesistokinin yang akan
merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim – enzimnya (getah pankreas)
melalui duktus pankreatikus tadi. Getah Pankreas atau enzim-enzim pencernaan
tadi dihasilkan oleh Asini yang merupakan kumpulan sel pankreas. Beberapa
Kandungan Getah Pankreas antara Lain :
1) NaCHO3adalah adalah cairan yang berfungsi memberikan suasana basa
pada makanan yang masuk ke duodenum, karena makanan yang berasal dari
lambung bersifat asam akibat pengaruh asam lambug. Apabila makanan ini
6
terus bersifat asam saat melewati usus maka dapat melukai dinding usus.
Selain itu suasana asam juga dapat menyebabkan enzim lain dari getah
pankreas tidak aktif.
2) Lipase Pankreas, merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah lemak
menjadi asam lemak + Gliserol. Selain berperan dalam pencernaan lemak,
Lipase juga dapat mengatur simpanan lemak agar tidak terlalu berlebihan
dalam tubuh.
3) Tripsinogen, merupakan komponen Proteinase (Pemecah) protein yang
belum aktif, Ketika aktif, dia akan berubah menjadi Enzim Tripsin dan
berfungsi untuk memecah pepton menjadi beberapa asam amino.
4) Amilase Pankreasadalah Enzim yang berfungsi mengubah Amilum yang
merupakan poliksarida menjadi Monosakarida (zat gula paling sederhana).
Hal ini dilakukan karena tubuh hanya bisa menyerap gula dalam bentuk
monosakarida.
5) Enzim Karbohidrase Pankreas, merupakan enzim yang berfungsi untuk
memecah gula dalam makanan. Berbagai enzim ini berfungsi memecah
disakarida menjadi 2 monosakarida (bentuk gula paling sederhana). Hal ini
dilakukan karena tubuh hanya bisa menyerap gula dalam bentuk
monosakarida. Contoh Enzim Karbohidrase Pankreas adalah maltase,
laktase, sukrase, dll.
b. Pankreas sebagai organ endokrin

Pada Pankreas manusia terdapat pulau langerhans yang menjalankan fungsi


Endokrin dari pankreas. Pulau Langerhans ini merupakan kelompok sel-sel kecil
yang tersebar di seluruh pankreas, kaya akan pembuluh darah dan menyusun 1-
7
2% dari seluruh massa pankreas. Pulau Langerhans terdiri atas 4 macam sel, dan
setiap sel menghasilkan hormon yang berbeda, dan setiap hormon ini memiliki
fungsi yang berbeda pula. 4 sel tersebut adalah :
1) Sela Alfa Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
Hormon Glukagon. Hormon Glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar
gula dalam darah, dan memecah cadangan gula dalam hati lalu
membawanya ke darah.
2) Sel Beta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
hormon Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula
dalam darah, apabila kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan
menyimpan gula berlebih tersebut dalam hati. Apabila hormon insulin tidak
ada, atau sedikit maka orang tersebut akan terkena penyakit diabetes
militus.
3) Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan Polipeptida pankreas. Polipeptida ini dapat berfungsi untuk
memperlambat penyerapan makanan, namun fungsi utamanya masih belum
diketahui.
4) Sel Delta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
somatostatin. Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi
Glukagon oleh sela Alfa pankreas, dan menghambat sekresi Insulin oleh sel
beta pankreas, serta menghambat produksi polipeptida oleh Sel F pankreas.
Intinya Hormon Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya.

3. Limpa
Limpa atau disebut juga dengan lien atau spleen, adalah salah satu organ jaringan
limfatik dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga abdomen (rongga
perut), diantara diafragma dan gaster (lambung). Limpa adalah kelenjar tanpa saluran
(ductless), yang fungsinya untuk memecah dan megurai sel darah merah (filter darah)
serta berperan dalam sistem imun manusia. Limpa termasuk salah satu organ sistem
limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. Sistem limfoid itu sendiri mempunyai
fungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini
dikenal dengan sel imunokompeten yakni sel yang dapat membedakan sel tubuh

8
dengan zat asing dan melakukan perusakan benda-benda asing . Sel imunokompeten
terdiri atas :
a. Sel utama bergerak, yaitu sel limfosit dan makrofaga, dan
b. Sel utama menetap, yaitu retikuloendotel dan sel plasma
Limpa mempunyai warna kemerahan, dan adalah sebuah massa limfoid terbesar di
dalam tubuh. Limpa berbentuk lonjong dan berukuran sebesar kepalan tangan
manusia.

Limpa mempunyai bentuk yang lonjong, dengan ukuran panjang kira-kira 12 cm (5


inci), lebar 7 cm dan tinggi 4 cm, serta mempunyai berat sekitar 150-200 gram.
Normalnya limpa tidak bisa di raba kecuali ketika terjadi pembesaran pada limpa
(spleenomegali). Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Limpa
terletak intraperitoneal (dalam peritoneum), pada rongga abdomen kiri atas. Posisi
limpa ini bergantung terhadap suatu respirasi (pernapasan), karena letaknya yang
sangat berdekatan dengan diafragma.

Limpa ini terletak di bawah diafragma dan di postero-lateral (samping belakang)


lambung. Bagian konveks dari limpa yang berbatasan dengan diafragma (facies
diaphragmatica) , sedangkan pada bagian konkafnya menghadap ke viscera abdominis
(facies visceralis).

Limpa ini dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fibroelastic dan otot lunak.
Kapsul itu ditutupi oleh suatu serous membrane peritoneum. Perpanjangan kapsula ke
9
dalam parenkim limpa disebut dengan trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena,
saraf, dan pembuluh limfe.

Walaupun terletak di dalam rongga perut, limpa tidak berperan pada sistem
perncernaan makanan. Limpa yaitu organ tubuh yang fungsinya menjalankan fungsi
peredaran darah dan sistem pertahanan tubuh. Fungsi limpa yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai tempat cadangan darah. Limpa dapat membendung darah sehingga


saat tubuh mengalami perdarahan berat, limpa akan menyuplaikan darah
tersebut;
b. Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua;
c. Mengatur siklus zat besi yang merupakan komponen sel darah merah;
d. Tempat penyimpanan sel monosit yaitu suatu komponen sel darah putih yang
fungsinya penting dalam melawan kuman, bakteri, dan zat asing yang masuk
ke dalam tubuh.

B. Dasar-Dasar Pemeriksaan USG

1. Ginjal
Ultrasound (USG) ginjal adalah prosedur pengambilan gambar non-invasif
yang menentukan dan menilai kondisi ginjal dan organ yang terkait seperti
kandung kemih dan ureter, yang juga dikenal sebagai sonografi ginjal,. USG
Ginjal dilakukan sebagai tes pemeriksaan untuk mendeteksi kista, tumor,
gundukan cairan, batu ginjal, abses, dan infeksi di dalam ginjal atau di sekitar
ginjal. Tes ini juga dapat dilakukan untuk membantu dalam menempatkan jarum
untuk biopsi (pengambilan sampel jaringan dibawah mikroskop oleh ahli
patologi), dalam menempatkan tabung penyalur, dan dalam pengeringan abses
atau cairan dari kista. Terakhir, USG Ginjal juga dapat dilakukan untuk
mengetahui aliran darah ke ginjal melalui pembuluh darah dan arteri ginjal.
Sebuah USG ginjal dapat direkomendasikan untuk orang dengan:

a. Nyeri pinggang - Sementara banyak hal yang dapat menyebabkan rasa


sakit di sayap (sekitar area punggung bawah), juga mungkin bahwa ginjal

10
yang rusak atau adanya batu ginjal menyebabkan itu. USG akurat dapat
menemukan ginjal, dan menilai kondisi secara keseluruhan.
b. Perubahan dalam urin - Salah satu tanda adanya masalah ginjal adalah
perubahan dalam urin. Sebuah USG ginjal dapat direkomendasikan jika
pasien mengalami terlalu sedikit urin bahkan jika kandung kemih terasa
penuh atau jika pasien dengan kencing jumlah sedikit lebih sering.
Prosedur ini juga dilakukan ketika urin mengandung darah.
c. Kreatinin tinggi - Kreatinin yang berasal dari kreatin, yaitu sebuah
molekul yang digunakan oleh otot untuk menghasilkan energi, dapat
diukur dengan tes darah. Jika kreatinin adalah melebihi batas normal, hal
itu mungkin menunjukkan adanya masalah dengan ginjal.
d. Penyakit ginjal - Tumor dan kista dapat berkembang pada ginjal yang
mengakibatkan kondisi akut atau kronis. Beberapa pasien juga
memperoleh gangguan ginjal herediter seperti penyakit ginjal polikistik.
Dengan adanya kondisi ini, USG ginjal pun terjamin.
e. Transplantasi ginjal - transplantasi ginjal adalah salah satu operasi yang
paling umum dilakukan di seluruh dunia. Ginjal baru harus terus dipantau
karena mereka rentan terhadap penolakan atau penyakit.

2. Pankreas
USG pankreas digunakan untuk mendeteksi kelainan pada pankreas dengan
indikasi sebagai berikut :

a. Nyeri epigastrik.

b. Adanya tumor pada pancreas..

c. Pasien dengan klinis pancreatitis

d. Untuk mencari kompilkasi bedah pada pancreatitis seperti abses atau


pseudokista.

e. Untuk mengevaluasi penyembuhan pancreatitis.

11
3. Limpa
USG pankreas digunakan untuk mendeteksi kelainan pada pankreas seperti
splenomegali, yaitu terjadi pembesaran ukuran pada limpa yang disebabkan oleh :

a. Infeksi virus, seperti mononucleosis


b. Infeksi bakteri, seperti sipilis dan endokarditis (infeksi pada lapisan dalam
jantung)
c. Infeksi parasit, seperti malaria
d. Penyakit sirosis dan perlemakan hati
e. Penyakit kanker darah, seperti leukemia, Hodgkin, limfoma, dan myelofibrosis
f. Berbagai jenis anemia hemolitik, seperti anemia sel sabit, thalasemia,
sferositosis
g. Peyakit autoimun peradangan, seperti lupus dan rematik.
h. Gangguan metabolisme, seperti penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-pick
i. Gagal jantung kongestif
j. Trombosis vena dalam
k. Polisitemia vera
l. Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)

C. Tinjauan Pesawat USG

Komponen utama didalam pesawat USG adalah sebagai berikut


1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang
kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound.
2. Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus
sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer
merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi
tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi listrik.
3. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada
tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara
anoda dan katoda.
4. Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang
ditampilkan oleh tabung sinar katoda.

12
5. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor. Berfungsi
untuk memonitor adanya organ yang tampak pada layar.

13
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tata Laksana Praktikum


Praktikum USG kelompok 2 kelas 2C dilakukan pada hari Senin, 18 Maret 2019 di
Laboraturium MST dengan pembahasan pankreas, Ginjal, dan Limfa.
1. Persiapan Pasien
Pasien puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan untuk mengetahui kondisi Pankreas,
Ginjal, dan Limfa
2. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pesawat USG
b. Transducer
c. Jelly
d. Selimut dan bantal untuk kenyamanan pasien
3. Prosedur pemeriksaan
a. Pasien melepas baju, dan supine di meja pemeriksaan.
b. Oleskan jelly pada bagian tubuh yang akan diperiksa dan pada transducer
c. Perhatikan posisi marker pada transducer, karena akan mempengaruhi hasil
sonogram.
d. Untuk melihat pancreas pasien menggunkan teknik scanning transversal dengan
cara transducer diposisikan transversal pada MSP tubuh pasien, kemudian ditarik
garis lurus hingga setinggi abdomen bagian atas.
e. Untuk melihat ginjal kanan pasien menggunkan teknik scanning longitudinal
dengan cara transducer diposisikan longitudinal pada MSP tubuh pasien,
kemudian ditarik garis lurus hingga setinggi abdomen bagian atas lalu ditarik
kearah kanan pasien hingga MCP pasien dan transducer sedikit dimirinkan ke sisi
kanan pasien.
f. Untuk melihat ginjal kiri pasien menggunakan teknik scanning longitudinal
dengan cara transducer diposisikan longitudinal pada MSP tubuh pasien,
kemudian ditarik garis lurus hingga setinggi abdomen bagian atas lalu Tarik

14
kembali kearah kiri pasien hingga MCP pasien dan transducer sedikit dimiringkan
ke sisi kiri pasien.
g. Untuk melihat limfa pasien menggunakan teknik scanning longitudinal dengan
cara transducer diposisikan longitudinal pada MSP tubuh pasien, kemudian ditarik
garis lurus hingga setinggi abdomen bagian atas lalu Tarik kembali kearah kiri
pasien hingga MCP pasien dan transducer sedikit dimiringkan ke sisi kiri pasien.
h. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, bersihkan jelly yang terdapat pada pasien
dan transducer.

B. Hasil Scanning
1. Ginjal kanan pasien

Medullary pyramid

parenkim

Liver
Renal sinus

2. Ginjal kiri

Morisson’s pouch

Medulla pyramid
Renal sinus

Renal cortex

15
3. Limfa

Limfa/splein

Dipraghma
Left kidney

4. Pankreas

Neck

Body

Tail
Head

Splenic
vein
Portal confuence

C. Evaluasi
Pada praktikum USG yang dilaksanakan di laboratorium MST didapatkan hasil sebagi
beikut :

1. Ginjal Kanan

16
Pada pemeriksaan ginjal kanan menggunakan arah tranducer longitudinal dapat
menampakkan bagian-bagian dari rongga peritonial terutama pada daerah ginjal
seperti medula ginjal, parenkim, sinus ginjal, dan liver sebagai acoustic windows.
Ginjal kanan terletak lebih superior daripada ginjal kiri dan lebih anterior daripada
ginjal kiri, sehingga peletakan tranducer di daerah superior krista iliaka dan pada mid
axilary lline.
2. Ginjal Kiri
Pada pemeriksaan ginjal kiri dengan menggunakan arah tranducer longitudinal
dapat menampakkan beberapa bagian ginjal seperti morisson pouch, sinus ginjal,
korteks ginjal, dan medula ginjal. Ginjal kiri terletak lebih posterior daripada ginjal
kanan dan lebih inferior. Sehingga peletakan tranducer berada pada posterior mid
axilary line dan superior krista iliaka.
3. Limfa
Pada pemeriksaan limfa dengan menggunakan arah tranducer longitudinal
menghasilkan gambaran sonolussent daripada organ lainnya dan tampak bagian-
bagian organ lain disekitar limfa seperti ginjal kanan, diafraghma, dan limfa. Organ
limfa terletak dibawah tulang rusuk melayang sehingga tranducer diletakkan pada
bawah tulang rusuk dengan sedikit ditekan agar gambaran limfa lebih jelas.
4. Pankreas
Pada pemeriksaan pankreas arah tranducernya adalah tranversal dengan
diletakkan pada mid sagital plane di ulu hati lalu dimiringkan ke kanan pasien sedikit
dan dicari organ yang kita periksa sehingga menampakkan bagian pankreas mulai dari
kepala, leher, badan dan ekor pankreas, serta organ lain yang ditampakkan adalah
portal confuence, sphlenic vein.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ultrasonogrsfi atau Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan dalam bidang
diagnostic yang memanfaatkan gelombang ultrasonic dengan menggunakan frekuensi
yang tinggi tanpa menggunakan radiasi dan juga tidak menimbulkan rasa sakit. Selain itu
ultrasonografi juga relative murah, pemeriksaannya yang relative cepat, persiapan pasien
serta peralatannya juga relative mudah. Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan
untuk memeriksa organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, dan
juga hubungannya dengan jaringan lainnya.

B. Saran
Pada praktikum Teknik Ultrasonogrsfi atau Ultrasonografi (USG) Abdomen 2 (Ginjal
Spleen dan Ginjal Pankreas) sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,sehingga organ
yang ingin ditampilkan tervisualisasi dengan baik dan jelas.Kemudian,diperlukan latihan
lebih giat lagi agar hasil sonogram yang ingin ditampilkan bisa terus meningkat menjadi
lebih baik lagi dan lebih jelas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Musrifatul Uliyah, A.Aziz Alimul Hidayat, 2006, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan,

Jakarta : Salemba Medika

https://www.academia.edu/9354716/Makalah_USG

https://www.scribd.com/document/358790961/Makalah-USG-Ginjal-SN

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-ginjal/

http://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Sistem_Endokrin

https://id.wikipedia.org/wiki/Limpa

http://ilmuradiologi.blogspot.com/2012/01/ultrasonography-usg.html

https://id.scribd.com/presentation/363729919/Komponen-Utama-Pesawat-Usg

19

Anda mungkin juga menyukai