Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,
atas rahmat hidayah dan izinnya lah kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
ini dengan judul “Anatomi dan Morfologi Eksterior Ayam” dimana dapat
Tugas ini merupakan tugas dari mata kuliah “Produksi Ternak Unggas”
penyusunan laporan ini kami mengalami kendala atau hambatan namun semua
dapat di atasi dengan baik karena bantuan dari semua pihak yang membantu kami
dalam penyusunan laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Ir. Hj. Tuti Widjastuti, MS. Selaku dosen mata kuliah Produksi Ternak Unggas dan
Kami yakin laporan ini, masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 6
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 6
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................... 7
1.4 Manfaat Praktikum..................................................................... 7
1.5 Waktu dan Tempat ..................................................................... 8
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
v
6
I
PENDAHULUAN
organ-organ suatu organisme. Ayam merupakan salah satu ternak perairan utama
pada kehidupan manusia. Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuh ayam
bagian luar terdiri dari daerah kepala, badan, ekor dan kaki, yang ditutupi oleh bulu
dan kulit serta derivat-derivatnya. Terdapat perbedaan anatomi dan morfolofi tubuh
ayam dewasa antara jantan dan betina, perbedaan tersebut pada ayam jantan terapat
taji (spur), bulu ekor utama (main fail feather), jengger relatif lebih besar
dibandingkan dengan ayam betina. Perbedaan anatomi dan morfologi tubuh ayam
broiler (pedaging) dengan ayam petelur terletak pada panjang atau pendeknya kaki
(leg) serta bentuk tubuh, ayam broiler mempunyai kaki yang lebih pendek
Dari uraian diatas, antara jenis ayam yang satu dengan yang lainnya
permasalahan yang akan dibahas dalam laporan praktikum ini antara lain:
eksterior ayam
taji dan memudahkan penanganan pasca panen pemotongan ayam seperti boneless,
II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam pedaging atau yang disebut ayam broiler adalah ayam jenis ras
tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam pedaging atau lebih
dikenal dengan sebutan ayam broiler ini telah banyak dikonsumsi dan
berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
(Suprijatna, 2005).
bagian dada yang lebar, memiliki karakteristik daging banyak dan bentuk badan
Ayam broiler memiliki daging empuk, ukuran badannya besar, bentuk dada
lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar 14
10
pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot badan sangat cepat.
Kelemahan dari ayam ini adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif dan
cermat, relatif lebih peka terhadap serangan penyakit dan sulit beradaptasi
(Hardjosworo, 2000).
Ayam petelur merupakan ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk
diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan yang ditangkap
dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Ayam yang terseleksi untuk
tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi
telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna
kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat.
Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam
petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek
dibuang dan sifat baik dipertahankan dikenal dengan ayam petelur unggul
(Yuwanta, 2004).
Gallus domesticus. Galur atau strain yang ada sekarang ini dapat berasal dari satu
bangsa. Umumnya tipe ringan berasal dari bangsa White Leghorn, tipe medium dan
Rhode Island Red, Australorp dan Barred Plymouth Rock sedangkan tipe berat dari
bangsa New Hampshire, White Plymooth Rock dan Cornis (Amrullah, 2003).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
11
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
(Rasyaf, 2003)
lambung, ayam pada umumnya berasal dari hutan dengan habitat yang sangat liar.
Ayam kampung ini berasal dari sebuah spesies ayam hutan, oleh karena itu sebagian
para pendapat mengatakan bahwa ayam kampung ini masih dalam famili ayam
hutan atau liar. Ayam hutan ini memiliki 4 macam yaitu Gallus gallus, gallus
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neonithes
Superordo : Superordo
Ordo : Galiformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Ayam kampung ini memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil
dibandingkan dengan ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan
dan produksi telurnya sekitar 135 butir/tahunnya. Ayam kampung ini memiliki
12
warna bulu putih, hitam, kemerahan, kekuningan dan juga warna kombinasi
lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger berwarna merah, bergerigi
dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil dan juga tebal serta
memiliki warna merah cerah. Pada bagian kulit ayam tersebut memiliki warna
kuning pucat, memiliki kaki panjang dan juga kuat. Selain itu, ayam kampung ini
tidak dapat dibedakan kedalam penghasil daging dan juga telur sebagaimana
layaknya ayam ras umur empat bulan. Oleh karena itu, ayam kampung ini tidak
III
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1 Alat
3.2 Bahan
(2) Agar setiap kelompok dapat mengamati ketiga jenis ayam, pada saat
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
(2) Paruh
(3) Pial
(5) Punggung
(10) Cakar
2 Kepala 1. Points
2. Serration
3. Blade
4. Ear
5. Ear lobe
6. Wattle
7. Beak
16
8. Eye ring
3 Bulu 1. Plumulae
2. Kontur
3. Filoplumulae
4. Primer
5. Sekunder
6. Axial
7. Web
8. Rachis
9. Calamus
10. Fluff
11. Vane
2. Shank
3. Claw
4. Toes
1 Panjang kepala 10
2 Lingkar leher 10
3 Panjang leher 15
4 Lingkar dada 38
5 Panjang sayap 16
6 Lingkar shank 7
17
7 Panjang shank 8
8 Panjang dada 15
9 Panjang punggung 18
11 Panjang kaki 21
13 Panjang kaki 24
1 Seluruh 1. Jengger
Tubuh 2. Paruh
3. Pial
4. Bulu leher
5. Punggung
6. Bulu ekor
7. Bulu halus
8. Sendi lutut
9. Betis (Shank)
10. Cakar
2 Kepala 1. Points
2. Serration
3. Blade
4. Ear
5. Ear lobe
6. Wattle
7. Beak
8. Eye ring
3 Bulu 1. Plumulae
2. Kontur
3. Filoplumulae
4. Primer
5. Sekunder
6. Axial
7. Web
8. Rachis
9. Calamus
10. Fluff
11. Vane
2. Shank
3. Claw
4. Toes
19
1 Panjang kepala 8
2 Lingkar leher 11
3 Panjang leher 13
4 Lingkar dada 44
5 Panjang sayap 14
6 Lingkar shank 5
7 Panjang shank 9
8 Panjang dada 20
9 Panjang punggung 19
11 Panjang kaki 20
13 Panjang kaki 20
2. Paruh
3. Pial
4. Bulu leher
5. Punggung
20
6. Bulu ekor
7. Bulu halus
8. Sendi lutut
9. Betis (Shank)
10. Cakar
12. Spur
2 Kepala 1. Points
2. Serration
3. Blade
4. Ear
5. Ear lobe
6. Wattle
7. Beak
8. Eye ring
3 Bulu 1. Plumulae
2. Kontur
3. Filoplumulae
4. Primer
5. Sekunder
6. Axial
7. Web
8. Rachis
9. Calamus
10. Fluff
21
11. Vane
2. Shank
3. Claw
4. Toes
5. Spur
1 Panjang kepala 10 9
2 Lingkar leher 14 11
3 Panjang leher 13 13
4 Lingkar dada 41 36
5 Panjang sayap 20 14
6 Lingkar shank 5 5
7 Panjang shank 9 10
8 Panjang dada 15 14
9 Panjang punggung 24 16
11 Panjang kaki 21 24
13 Panjang kaki 21 24
22
4.1 Pembahasan
Ayam Broiler disebut juga ayam pedaging. Ayam pedaging adalah ayam
jantan maupun betina muda yang berumur sekitar 4-5 minggu ketika dijual dan
daging yang banyak (Rasyaf, 2006), pertumbuhannya cepat dan memiliki timbunan
daging yang banyak. Arga Kusuma (2010) menyatakan ayam broiler mampu
jumlah relatif sedikit. Ciri-ciri ayam broiler antara lain: ukuran badan relatif besar,
padat, kompak, berdaging penuh, produksi telur rendah, bergerak lamban, dan
Hal tersebut sesuai dengan ayam broiler yang diamati saat praktikum yaitu
memiliki ciri kuantitatif panjang kepala 10 cm, lingkar leher 10 cm, panjang leher
15 cm, lingkar dada 38 cm, panjang sayap 16 cm, lingkar shank 7 cm, panjang shank
8 cm, panjang dada 15 cm, panjang punggung 18 cm, panjang paha bawah 14 cm,
panjang kaki 21 cm, lingkar paha bawah 12 cm, panjang kaki 24 cm. Data tersebut
jika dibandingkan dengan data kuantitatif ayam layer dapat diambil pernyataan
bahwa ukuran tubuh ayam broiler lebih besar dari ayam layer khususnya bagian
kakinya yang lebih pendek. Ayam broiler memiliki kaki yang lebih pendek untuk
pertumbuhan badan tiap hari, tiap minggu, atau tiap waktu lainya.
23
praktikum memperoleh data yaitu warna kaki kuning, warna kulit putih, bentuk
jengger single dan kecil berbeda dengan ayam buras yang memiliki jengger yang
besar. Warna bulu juga berbeda dengan ayam buras, warna bulu broiler berwarna
putih. Dinyatakan dalam praktikum bahwa ayam broiler merupakan hasil rekayasa
genetik.
morfologi dari ayam broiler hampir sama dengan ayam-ayam lainnya. Adapun
Ayam broiler memiliki postur tubuh yang gemuk dan agak pendek hal
dikonsumsi dagingnya. Ayam broiler ini adalah final stock yang tidak dapat
lebih ringan dari ayam layer. Hal tersebut disebabkan karena umur dari
ayam broiler itu sendiri masih lebih muda dari ayam layer, sehingga umur
mempengaruhi bobot badan ayam itu sendiri. Hal tersebut juga disebabkan
karena pemberian nutrisi kepada ayam layer yang lebih baik daripada ayam
broiler sehingga pertambahan bobot badan (PBB) dari ayam layer lebih
2) Kepala
Bagian kepala adanya jengger pada ayam. Ayam jantan memiliki jengger
yang lebih besar daripada betina. Jengger pada jantan lebih besar karena
kecil.
3) Bulu
Bulu kontur yang terdapat pada ayam broiler masih sedikit karena ayam
tersebut umurnya masih muda. Dan terdapat bulu plumulae, yaitu bulu yang
ada di bawah bulu kontur. Bulu pada ayam broiler berwarna putih.
4) Kaki
Kaki pada ayam broiler lebih pendek dan lebih besar dari pada ayam-ayam
dan untuk menjaga keseimbangan. Pada kaki ayam jantan tumbuh taji,
Ayam Layer disebut juga dengan ayam petelur. Ayam petelur adalah ayam
petelur yang diamati saat praktikum bulunya yang berwarna coklat. Selain warna
bulu, sifat kualitatif yang diamati dalam praktikum yaitu warna kulit yang berwarna
putih, jengger yang berbentuk single dan warna kaki atau shank yang berwarna
kuning. Menurut Sudarmono (2003), ayam layer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Ukuran badan lebih besar dan lebih kokoh daripada ayam tipe ringan, serta
berperilaku tenang;
25
2) Timbangan badan lebih berat daripada ayam tipe ringan karena jumlah
4) Produksi telur cukup tinggi dengan kulit telur tebal dan berwarna cokelat.
Hal tersebut sesuai dengan sifat kuantitatif yang diamati pada praktikum
yaitu panjang kepala 8 cm, lingkar leher 11 cm, panjang leher 13 cm, lingkar dada
44 cm, panjang sayap 14 cm, lingkar shank 5 cm, panjang shank 9 cm, panjang dada
20 cm, panjang punggung 19 cm, panjang paha bawah 12 cm, panjang kaki 20 cm,
dengan berkembangnya kelamin sekunder ayam betina yaitu jengger dan pial mulai
memerah, mata bersinar, dan postur tubuh sebagai ayam petelur mulai terbentuk.
Ayam dewasa kelamin pada umur 19 minggu dan ditandai dengan telur
morfologi dari ayam petelur hampir sama dengan ayam-ayam lainnya. Adapun
1) Seluruh tubuh
Ayam layer memiliki postur tubuh yang tinggi dan tidak gemuk hal tersebut
berbeda dengan ayam broiler yang memiliki postur tubuh yang pendek dan
gemuk. Produksi telur ditandai dengan kloaka yang merah dan berlendir.
Namun, dalam hasil praktikum, berat ayam layer lebih berat dari ayam
26
broiler. Hal tersebut disebabkan karena umur dari ayam broiler itu sendiri
masih lebih muda dari ayam layer, sehingga umur mempengaruhi bobot
badan ayam itu sendiri. Hal tersebut juga disebabkan karena pemberian
nutrisi kepada ayam layer yang lebih baik daripada ayam broiler sehingga
pertambahan bobot badan (PBB) dari ayam layer lebih besar dari ayam
broiler.
2) Kepala
Ayam petelur ini memiliki jengger pada kepalanya. Jengger ini merupakan
salah satu indikator bagi untuk produktivitas telur. Dalam hasil praktikum,
terdapat jengger pada ayam layer berwarna merah dan besar. Jika
menghasilkan duam macam hormon sex yaitu jantan (androgen) dan betina
(estrogen) yang cukup tinggi. Hormon sex jantan (androgen) inilah yang
merah.
3) Bulu
Warna bulu pada ayam layer yaitu coklat dan bulunya penuh menutupi
broiler yaitu ada filoplumulae, kontur, dan plumulae. Ayam layer ini selalu
tinggi.
4) Kaki
27
Kaki ayam layer terdapat adanya pigmen lipokrom, yaitu yang memberikan
warna kuning pada shank. Warna kuning tersebut dimanfaatkan pada saat
Sehingga pada saat produksi telur tinggi maka warna kaki ayam layer akan
Ciri ayam petelur produktif yang dijelaskan dalam praktikum adalah warna
shank kuning pucat. Warna kuning pada shank karena adanya lemak atau pigmen
(lypocrome) pada lapisan epidermis (Austic, 1990). Perubahan warna shank kuning
pada ayam betina dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat produksi telur
yang akan dihasilkan. Pigmen lipokrom yang terdapat pada shank sama dengan
pigmen kuning yang terdapat pada telur, sehingga warna shank dapat dijadikan
indikasi tingkat produksi telur. Jengger yang berwarna merah cerah tidak kecil dan
tidak kering juga menunjukan produktifitas yang baik. Selain dilihat dari shank dan
jengger, ciri layer yang produktif juga dapat dilihat dati jarak antara tulang pubis.
Pada praktikum dijelaskan bahwa jarak sebesar 3 jari orang dewasa dan tulang
dadanya lebar yang akan memberi ruang untuk organ reproduksi berkembang
secara maksimal yang menjadikan dasar pertimbangan untuk membeli pullet atau
strain “Ayam Sentul” memiliki warna bulu kombinasi coklat, hitam, merah dan
putih. Warna bulu ayam kampung pada saat praktikum berwarna putih. Hasil
28
pengukuran tubuh ayam jantan dan betina pada saat praktikum adalah ayam jantan
ayam kampung mempunyai kelebihan pada daya adaptasi tinggi karena mampu
iklim serta cuaca setempat. Ayam kampung memiliki bentuk badan yang kompak
dan susunan otot yang baik. Badan ayam kampung kecil baik itu ayam petelur
ayam lain adalah warna bulu ayam kampung bervariasi mulai dari coklat, merah,
hitam, hingga putih, telur berwarna putih, serta tubuhnya yang kecil. Pernyataan
diatas sudah sesuai dengan literatur. Menurut Yaman (2010), warna bulu pada ayam
kampung kombinasi coklat, merah, putih, dan hitam, tubuh relatif kecil dan jantan
lebih besar dari betina, paruh dan kaki berwarna kekuningan, dan telur berwarna
putih.
praktikum memiliki warna bulu berwarna putih. Pernyataan diatas sudah sesuai
dengan literatur. Menurut Crawford (1990) warna kulit hitam merupakan hasil
pewarnaan oleh pigmen melanin, sedangkan warna kulit kuning disebabkan oleh
shank kuning atau putih disebabkan oleh kurangnya kandungan melanin pada
29
jaringan kulit luar (epidermis). Somes (1978) juga menjelaskan bahwa warna shank
merupakan penampilan dari adanya beberapa pigmen tertentu pada epidermis dan
dermis. Warna kuning pada shank dikarenakan adanya lemak atau pigmen lipokrom
pada lapisan epidermis.
1) Tipe Plumae (cover feather) : bulu penutup bagian luar yang membentuk
vigor unggas.
2) Tipe Plumulae : bulu plumae terdapat pada ayam dewasa yang letaknya di
simetris dan digunakan untuk terbang. Tipe bulu remiges ada dua macam
kemudi pada saat terbang. Tipe bulu-bulu rectrices ada 6 macam, yaitu: rata
dan dada.
A. Axial
kerangka poros tubuh. Tulang-tulang axial (axial skeleton) terdiri dari tulang-tulang
B. Ekstremitas
yaitu fusi dari ossa claviculares (disebut dengan os furcula), ossa coracoidea dan
Menurut Yuwanta (2004) Beberapa tulang antara lain tibia, femur, pubis,
sternum, iga, ulna, dan scapula dinamakan tulang meduler (medullary bone) karena
mampu menyimpan kalsium saat telur atau belum terbentuk, tetapi kalsium tersebut
yang berhubungan dengan kantong udara, terutama tulang skull, humerus, klavikel,
keel, lumbar, dan saklar yang berhubungan langsung dengan sistem pernafasan.
tempat melekatnya otot-otot yang digunakan untuk terbang dan untuk menahan
tekanan. Pada saat ayam mengangkat sayap maka tracea akan menutup dan
sebaliknya.
31
V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan dari pembahasan laporan praktikum ini, antara lain:
putih, bentuk tubuh besar dan memiliki kaki yang lebih pendek karena
jengger, paruh, pial, bulu leher, punggung, bulu ekor, bulu halus, sendi lutut,
(2) Ayam layer atau ayam petelur memiliki jengger yang bertipe single comb
layer memiliki anatomi yang terdiri atas jengger, paruh, pial, bulu leher,
punggung, bulu ekor, bulu halus, sendi lutut, betis (shank), cakar dan jari
kaki.
(3) Ayam kampung memiliki warna bulu kombinasi coklat, hitam, merah dan
putih, kebetulan warna bulu ayam kampung pada saat praktikum berwarna
putih. Ayam kampung memiliki anatomi yang terdiri atas jengger, paruh,
pial, bulu leher, punggung, bulu ekor, bulu halus, sendi lutut, betis (shank),
(4) Sistem kerangka terdiri atas axial skeleton yang berfungsi sebagai
5.2 Saran
tegas, agar praktikum berjalan dengan tertib dan tidak berisik, praktikan juga harus
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.
Austic, R.E. 1990. Poultry Production. 13th Ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
Crawford, R.D. 1990. Origin and History of Poultry Species. In: Crawford. R.D.,
Ed., Poultry Breeding and Genetics. Elsevier, Amsterdam.
Hutt, F.B. 1949. Genetic of the Fowl, Mc – Grow – Hill Book Company Inc, New
York, Taronto, London.
Rahayu I, H.S. 2002. Ayam Merawang Ayam Kampung Pedaging dan Petelur.
Penerbit Penebar swadaya, Jakarta.
Scott, M.L,Nesheim, M.C., Young, R.J. 1982. Nutrition of chicken. ML Scott and
Associates publishers, Ithaca, New York.