Anda di halaman 1dari 12

Pandangan Masyarakat Mengenai Viralnya Lagu “Eta Terangkanlah” Parodi dari Lagu

Religi “Khusnul Khotimah” Karya Opick

Indaha Zulfa Ulinnuha

17102010034

ABSTRAK

Artikel ini mengangkat masalah mengenai Pandangan Masyarakat Mengenai Viralnya


Lagu “ETA TERANGKANLAH” Parodi dari Lagu Religi “KHUSNUL KHOTIMAH” Karya
Opick, dibawah bimbingan Bapak Nanang Mizwar Hasyim, S. Sos., M. Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apakah pandangan
masyarakat terhadap viralnya lagu “Eta Terangkanlah” yang sangat populer dimasanya,
dimana lagu ini merupakan parodi dari lagu religi yang berjudul “Khusnul Khotimah” karya
Penyanyi, Opick, yang berisi tentang kematian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
berasal dari referensi buku dan internet, serta wawancara langsung kepada remaja yang berada
di lingkungan pesantren yang memnuhi kriteria tertentu.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era millenial saat ini, segala informasi dari berbagai penjuru dunia dapat diakses
dengan mudah, dan menyebar secara cepat. Hal ini tidak lain karena peran sosial media dalam
masyarakat. Di era yang terkenal dengan arus pesatnya globalisasi ini, sosial media sudah
menjadi makanan sehari-hari bagi seluruh masyarakat. Seakan sosial media sudah menjadi
kebutuhan primer. Mereka melakukan segala hal disana, baik mencari informasi, mencari
relasi, berbisnis, menyalurkan hobi, membuat karya, atau bahkan hanya sekedar refreshing
mencari hiburan disana. Keberadaan sosial media perlahan mulai menggeser peran televisi
yang selama ini sudah mendarah daging. Karena memiliki kemasan yang lebih praktis dan
fleksibel, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, sosial media lebih banyak disoroti dan
diminati oleh masyarakat luas. Terlebih oleh mereka yang mempunyai kesibukan yang sangat
padat dan tidak ada waktu cukup untuk menonton televisi. Namun demikian, keberadaan
televisi tidak serta merta tenggelam dari peradaban. Banyak juga masyarakat yang justru lebih
memilih televisi dikarenakan beberapa faktor, salah satunya layanan gratis dalam menikmati
setiap sajian televisi, alias tidak berbayar, yang mana hal ini berbanding terbalik 180 derajat
dengan sosial media. Banyak hal yang awalnya ramai dibicarakan di sosial media, pada
akhirnya menjadi viral di televisi. Hal ini menunjukkan, walaupun keberadaan sosial media
sangatlah berpengaruh bagi masyarakat, akan tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan. Televisi
dan sosial media saling berkaitan satu sama lain.
Begitu mengudaranya sosial media dikalangan masyarakat sehingga menimbulkan
berbagai pertanyaan mengenai apa makna sebenarnya dari media sosial. Para ahli pun tidak
tinggal diam. Banyak diantara mereka yang mengungkapkan pendapatnya dari berbagai sudut
pandang. Sehingga banyak sekali kita temui pengertian tentang media sosial, salah satunya
pendapat McGraw Hill Dictionary, yang menyatakan bahwa media sosial adalah sarana yang
digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan,
berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual1.
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan2. Dalam KBBI
sendiri disebutkan, makna media yakni alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk, terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dsb).
Sedangkan makna dari sosial sendiri adalah berkenaan dengan masyarakat. Sehingga dapat
diamil kesimpulan, bahwasanya media sosial adalah media dimana kita bisa berhubungan atau
berinteraksi dengan masyarakat secara jauh dan luas, dimana kita bisa berperan sebagai
komunikator atau komunikan secara bebas disana tanpa adanya batasan.

Media sosial berhubungan erat dengan televisi. Banyak informasi yang disampaikan
oleh televisi, bersumber dari media sosial. Karena tidak bisa dipungkiri, bahwa apa yang
sedang terjadi di dunia ini mudah sekali viral hanya berkat sosial media. Baik itu melalui akun
jejaring facebook, twitter, instagram, atau bahkan portal berbagi video terbesar yakni youtube.
Saat ini dirasa tidak mungkin, jika suatu program acara televisi tidak mencantumkan salah satu
akun dari media sosial yang dimilikinya. Karena, selain untuk menyampaikan hal baru apa
yang akan ada di suatu televisi atau program acara, media sosial juga dijadikan tempat berbagi
setelah selesainya acara tersebut, sehingga masyarakat yang belum sempat menikmati sajian
televisi, bisa menikmatinya kapanpun dan dimanapun tanpa harus melalui televisi.. Tidak
hanya itu, media sosial juga sangat berfungsi dalam hal membranding suatu produk ataupun
program yang ada di televisi.

Jikalau televisi menyajikan program acara yang bersifat audiovisual, dimana kita bisa
melihat sekaligus mendengarkan apa yang disampaikan, berbeda halnya dengan media sosial.
Media sosial memiliki cakupan yang sangat luas. Bisa dengan sajian informasi berupa
audiovisual seperti di televisi, yang biasa diunggah di youtube ataupun instagram, ada juga
yang berupa gambar, foto, tulisan, comic, meme, lagu, dan masih banyak hal lain. Program
yang disajikan pun tidak jauh berbeda dengan televisi, dimana semuanya sudah
dikelompokkan sesuai dengan ranah pembicaraannya. Ada yang pure untuk memberikan
informasi terkini, semisal akun instagram @wowfakta dan akun youtube “kok bisa” yang
keduanya membahas fakta-fakta menarik dan informasi yang sangat jarang diketahui kepada
masyarakat sehingga menambah kecintaannya tehadap media sosial. Ada juga yang bertujuan
untuk memberikan hiburan semata, misal lagu, video musik, meme, dan sebagainya. Semua itu

1
https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli/

2
Luthfi Khuffana. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Syair-Syair Lagu Religi Karya Opick (Kajian tentang
Album Semesta Bertasbih dan Album Istighfar). FITK UIN Sunan Kalijaga. 2009
tersedia tanpa batas di dalam sosial media, karena semua pengguna dapat berperan sebagi
pemberi ataupun penerima.

Di media sosial, segalanya bisa terjadi. Hal-hal sekecil apapun, jika banyak
diperbincangkan disana, sudah barang tentu akan ramai nantinya dan berujung pada viralnya
hal tersebut. Setiap masa pasti ada trend nya masing-masing. Setelah dunia dihebohkan oleh
tenarnya lagu Despacito karya Louis Fonsi dan Daddy Yankie, yang menuai banyak pro kontra
dikarenakan masalah makna lagu yang cenderung mengarah ke konten dewasa padahal anak-
anak dibawah umur juga banyak yang menyukainya, serta ramenya istilah Om Telolet Om,
panggilan khas yang ditujukan kepada bus yang sedang lewat agar bus tersebut membunyikan
klaksonnya, ini viral hingga ke mancanegara akibat ulah tangan-tangan warganet yang sengaja
spam komentar di sosial media para artis luar, hingga mereka membuat cover atau aransmen
lagu Om Telolet Om, diantaranya Martin Garrix, Marshmello, Zed, dan masih banyak lagi.
Kemudian jagad media sosial tanah air dihebohkan kembali dengan adanya hiburan baru, yakni
lagu parodi Eta Terangkanlah. Frasa itu berasal dari sebuah unggahan berbahasa Sunda yang
sebenarnya menyanyikan lagu religi karya Opick, “Khusnul Khatimah”. Ketenaran frasa
berbahasa Sunda ini tampak dari seringnya warganet menggunakan frasa tersebut dalam
berkomentar di media sosial ataupun dalam berbagai postingan mereka3.

Viralnya lagu parodi ini juga menuai banyak pro kontra dikalangan masyarakat.
Berbagai tanggapan bermunculan. Banyak masyarakat yang menganggapnya sebagai hiburan
semata, karena temponya yang sangat asyik untuk berjoged, namun juga ada masyarakat yang
menyayangkannya, dikarenakan yang dijadikan parodi adalah lagu religi. Selain itu, juga
banyak bermunculan masalah-masalah dalam masyarakat tentang kualitas dari lagu parodi
tersebut, yang mana lagu hanya dibawakan seadanya, dan dengan video yang sangat sederhana
pula. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap
viralnya lagu Eta Terangkanlah ini, apakah masyarakat tetap menikmatinya sebagai hiburan
belaka, atau justru merasa terganggu dan kecewa dengan adanya parodi tersebut.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah respon masyarakat mengenai viralnya lagu parodi Eta Terangkanlah


yang diadaptasi dari lagu religi “Khusnul Khatimah” karya Opick ?

3
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170807170133-227-233059/kisah-di-balik-lagu-viral-eta-
terangkanlah
KERANGKA PEMIKIRAN

Viral

Viral berasal dari bahasa inggris yang berarti “Virus”. Viral juga mempunyai makna
“relating to or involving an image, video, piece of information, etc., that is circulated rapidly
and widely from one internet user to another” yang bermakna “Sesuatu yang berkaitan atau
dengan melibatkan gambar, video, informasi, dll. Yang beredar dengan cepat dan meluas dari
satu pengguna internet ke pengguna internet lainnya”4. Menurut KBBI, viral berarti berkenaan
dengan virus, bersifat menyebar luas dan cepat seperti virus5.

Viral dapat berupa aktivitas di dunia maya yang menggambarkan penyebaran sebuah
informasi melalui media online yang tersebar dengan cepat sehingga membuatnya menjadi
populer dan diperbincangkan oleh khalayak umum, bahkan banyak dari mereka yang
menirukan hal ini sebagai trend masa.

Informasi yang menjadi viral dapat berupa banyak hal, diantaranya foto, meme, video,
lagu, berita, istilah, jargon, puisi, dan masih banyak lagi. Warganet tidak hanya membagikan
semua informasi agar menjadi viral, namun juga banyak yang memanfaatkannya sebagai ajang
untuk berkreatifitas dari hal-hal yang sedang viral tersebut.

Parodi

Parodi biasa disebut sebagai plesetan. Biasa digunkan untuk memelesetkan atau
memberi komentar secara tidak langsung atas karya asli, baik dari segi judul, konten, ataupun
tentang pengarang namun menggunakan cara yang lucu atau dengan bahasa sindiran. Parodi
banyak ditemukan pada lagu, musik, video klip, judul film, trailer film, dsb.

Berdasar pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa parodi memiliki
makna karya sastra atau seni yang dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis, atau pencipta
lain dengan maksud mencari efek kejenakaan atau cemooh6.

Lagu Religi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lagu memiliki makna ragam suara yang
berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dsb), nyanyian, dan ragam nyanyi 7.
Sedangkan religi secara bahasa adalah kata kerja yang berasal dari kata benda religion. Religi
sendiri berasal dari kata re dan ligare artinya menghubungkan kembali yang telah putus, yaitu
menghubungkn kembali tali hubungan antara Tuhan dan manusia yang telah terputus oleh
dosa-dosanya (Mubarok, 2003:45). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

4
http://blogbiasa.com/makna-kata-viral/

5
http://kbbi.kemdikbud.go.id/viral/

6
http://kbbi.kemdikbud.go.id/parodi/

7
http://kbbi.kemdikbud.go.id/lagu/
kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati diatas manusia,
kepercayaan (animisme, dinamisme), agama8.

Lagu Religi atau yang biasa disebut nasyid adalah salah satu jenis musik atau lagu
islami yang berupa syair-syair pujian, perjuangan, dakwah, ataupun nasihat yang dibawakan
dengan berlagu. Fungsi lagu religi sendiri dapat digunakan sebagai salah satu media dakwah
di kalangan masyarakat muslim. Lagu religi memiliki beragam sebutan diantaranya kasidah,
barzanji, shalawat, dan juga nasyid. Namun, lagu-lagu religi ini tidak dapat disebut sebagai
lagu rohani yang murni karena memang tidak digunakan sebagai proses peribadatan selayaknya
umat agama lain. Lagu religi ini hanya dikategorikan kedalam lagu rohani hiburan sekaligus
sebagai media dakwahc9.

Teori Sosial Kognitif

Social Cognitive Theory, adalah salah satu teori belajar yang menjelaskan pola-pola
perilaku. Dikembangkan pertama kali oleh Albert Bandura pada tahun 1960 an, teori ini
berpaku pada bagaimana dan mengapa orang cenderung untuk meniru dan meneladani apa
yang mereka lihat melalui media ataupun orang lain. Awalnya teori ini disebut teori belajar
sosial, namun seiring perkembangan, Albert Bandura pun menggantinya dengan nama teori
sosial kognitif, dengan tujuan untuk membedakan antara teori Bandura dengan teori lainnya
yang sejenis. Penggunaan kata sosial dan kognitif memiliki makna tersendiri. Sosial, berarti
dari judul tersebut mengakui asal-usul sosial dari banyak pemikiran dan tindakan manusia.
Sedangkan kognitif, mengakui kontribusi proses kognitif yang berpengaruh terhadap motivasi,
dampak, dan tindakan.

Teori sosial kognitif lebih mengedepankan kepada kapasitas seseorang untuk belajar
tanpa melalui pengalaman langsung. Teori ini juga bergantung pada kemampuan subyek untuk
memahami dan mengingat apa yang dilihat, melakukan identifikasi dengan cara memediasi
karakter, dan keadaan atau situasi yang mempengaruhi peniruan perilaku10.

Karenanya, masyarakat lebih suka meniru, mengikuti, bahkan meneladani apa yang
telah mereka lihat dari media ataupun orang lain. Jika dalam suatu lingkungan terjadi hal yang
sedang viral atau bahkan menjadi trend, maka sudah pasti kebanyakan masyarakat akan
otomatis mengikutinya, karena mereka menganggap itu hal baik dan tidak ada salahnya untuk
diikuti. Begitupun jika seseorang sedang menyukai kepribadian orang lain, misalkan sang
idola, maka apapun yang menurutnya sesuai untuk dirinya akan ia ikuti, ia akan berusaha untuk

8
http://kbbi.kemdikbud.go.id/religi.

9
Luthfi Khuffana. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Syair-Syair Lagu Religi Karya Opick (Kajian tentang
Album Semesta Bertasbih dan Album Istighfar). FITK UIN Sunan Kalijaga. 2009

10
http://pakarkomunikasi.com.teori-sosial-kognitif-asumsi-konsep
menjadi seperti yang ia idolakan, baik dari ucapannya, perilakunya, semangatnya, dan lain
sebagainya.

PEMBAHASAN

Profil Opick

Memiliki nama asli Aunur Rofiq Lil Firdaus, lahir di Jember, Jawa Timur pada 16
Maret 1974. Tumbuh dan berkembang dari keluarga yang sangat religius, Opick merekam
pendidikan dan penanaman agama dari kedua orang tuanya. Hidup di daerah yang memiliki
ratusan pesantren membuat Opick menjadi pribadi yang begitu dekat dengan agamanya,
meskipun ia tidak pernah mengenyam bangku pesantren secara formal11.

Opick dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi pop religius. Awalnya ia pernah
memiliki grub band yang membawakan lagu-lagu rock. Walaupun perjalanan karir di bidang
musik rock tidak berjalan mulus, Opick tetap bertahan dengan pilihannya untuk terus berkarya.
Tercatat sudah ada lima album yang telah digarapnya, namun albumnya sulit diterima oleh
produser rekaman, kurang laku di pasaran, dan liriknya yang menuai banyak kritikan dari
masyarakat, membuat Opick dan grup bandnya belum juga menuai hasil yang memuaskan.

Kemudian Opick berhijrah. Ia mencoba berpindah ke aliran musik religi. Perpindahan


ini bukan atas dasar kesengajaan. Awalnya Opick hanya diminta untuk menulis syair lagu oleh
sebuah grup nasyid. Kemudian berawal dari hal itu, ia ditawari untuk menyanyikan lagu Tombo
Ati oleh salah satu personil Snada. Opick merasa ragu akan kemampuannya menyanyi di
bidang religi, namun karena mendapat dorongan dari beberapa rekannya yang juga seorang
ustadz, Opick semakin yakin untuk membawakan lagu tersebut dengan aransemen yang sedikit
berbeda. Itulah awal mula Opick menyanyikan lagu religi. Tak berhenti sampai disini, Opick
pun semakin menggali kemampuannya untuk bernyanyi dengan mencoba untuk membuat lagu
dan album sendiri. Pada saat inilah ia mulai menelurkan album pertamanya, Istighfar yang
dirilis tahun 2005 dengan lagu hitsnya Tombo Ati. Mendapat sambutan baik dari masyarakat
dan mendulang sukses dengan album pertamanya di pasaran, membuat Opick semakin
semangat untuk menciptakan karya-karya lagu religi. Tak berhenti sampai disini, di tahun
berikutnya Opick merilis album lagi yang tak kalah sukses, dengan judul Semesta Bertasbih di
tahun 2006. Semenjak itu Opick setiap tahun istiqomah untuk megeluarkan album religinya
dan selalu mendapatkan sambutan positif di kalangan masyarakat12.

Profil Lagu Khusnul Khatimah

Husnul Khotimah berasal dari dua kata yakni hasana atau ihsan, yang berarti baik, dan
khotimah dari kata khatam yang berarti tamat. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

11
Luthfi Khuffana. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Syair-Syair Lagu Religi Karya Opick (Kajian
tentang Album Semesta Bertasbih dan Album Istighfar). FITK UIN Sunan Kalijaga. 2009

12
http://m.kapanlagi.com/profil-opick/
husnul khatimah berarti akhir yang baik, akhir hidup yang baik, atau meninggal dunia dalam
kondisi baik, dalam kondisi beribadah, beriman dan berislam, bukan dalam keadaan
bermaksiat13.

Pada tahun 2007, Opick kembali merilis albumnya yang ketiga yang bertajuk Ya
Rahman. Di dalamnya terdapat 11 lagu hits, yang salah satunya berjudul Khusnul Khotimah14.
Lagu ini bercerita tentang harapan manusia kepada Tuhannya agar dituntun kembali ke jalan
yang benar dan meninggal dalam keadaan baik, alias khusnul khatimah. Lagu ini bertempo
pelan dengan suara yang penuh pengharapan kepada Tuhan15.

Sejarah Bagaimana Lagu Eta Terangkanlah bisa Viral

Di saat karier bermusiknya sedang melesat, penyanyi religi Opick justru diterpa kabar
kurang mengenakkan. Rumah tangga Opick dengan istrinya, Dian Rositaningrum, dikabarkan
retak. Kabar ini mulai menyebar di kalangan masyarakat Indonesia sejak pertengahan 2017.
Pada saat itu, Dian diduga akan melayangkan gugatan cerai terhadap Opick karena tidak mau
dipoligami. Dian tidak pernah tau jika Opick mempunyai istri siri, hingga setahun berikutnya
ia baru menyadarinya. Istri kedua Opick bernama Wulan Mayasari yang merupakan backing
vocal nya selama tujuh tahun terakhir bekerjasama dengannya. Gosip panas itu pun akhirnya
terbukti setelah Dian Rositaningrum menggugat cerai Opick ke Pengadilan Agama Jakarta
Timur pada 5 Februari 2018. Isu poligami juga terbukti ketika istri keduanya, meninggal dunia
pada 18 Maret 2018 usai pemulihan pasca melahirkan. Meski mengakui Wulan sebagai istrinya
ketika proses pemakaman dilakukan, namun Opick enggan berbicara lebih jauh. Apalagi,
suasana berduka ketika itu membuatnya lebih memilih berdiam dan meredam gosip yang
beredar. Opick sendiri sebenarnya tidak begitu mempermasalahkan poligami, karena hal itu
tidak dilarang dalam Islam, dan Opick pun mengaku sudah berlaku adil kepada kedua istrinya.

Namun, pada saat itu poligami memiliki kesan negatif di mata masyarakat Indonesia.
Oleh karenanya seseorang yang melakukan poligami di cap buruk. Terlebih seorang ustadz,
pemuka agama, ataupun orang yang memiliki jiwa religius yang tinggi, termasuk penyanyi
religi. Karena menurut masyarakat luas poligami merupakan hal yang buruk dimana posisi
seorang istri akan diduakan oleh wanita lain. Meskipun hal ini sudah diatur dan diperbolehkan
dalam Islam, namun tetap saja masyarakat masih berpikiran semacam itu. Itulah mengapa
banyak respon dari masyarakat mengenai hal ini, banyak sekali yang mengungkapkan
kekecewaannya terhadap Opick dalam berbagai bentuk. Begitupun parodi lagu Eta

13
http://www.risalahislam.com/2017/terangkanlah-khusnul-khatimah-opick-dan-parodi-meme.html

14
Luthfi Khuffana. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Syair-Syair Lagu Religi Karya Opick (Kajian
tentang Album Semesta Bertasbih dan Album Istighfar). FITK UIN Sunan Kalijaga. 2009

15
http://www.risalahislam.com/2017/terangkanlah-khusnul-khatimah-opick-dan-parodi-meme.html
Terangkanlah ini yang juga merupakan salah satu respon kekecewaan masyarakat terhadap
tindakan Opick. Parodi ini merupakan sindiran kepada Opick, agar Opick juga segera mendapat
pencerahan akan permasalahan poligaminya. Agar Opick tidak bepoligami lagi, karena
masyarakat merasa kasian terhadap istrinya yakni Dian Rositaningrum.

Analisis Lagu Parodi Eta Terangkanlah

Mengingat tujuan awal melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pandangan
Masyarakat Mengenai Viralnya Lagu “Eta Terangkanlah” Parodi dari Lagu Religi “Khusnul
Khatimah” Karya Opick. Maka dari itu peneliti ingin melakukan analisis terhadap lagu parodi
tersebut, serta mengetahui bagaimana pendapat masyarakat terhadap aksi parodi dari lagu
Khusnul Khatimah ini. Tidak lupa peneliti juga akan memaparkan beberapa bukti bahwa aksi
parodi ini menuai banyak pro dan kontra dikalangan masyarakat.

Pengumpulan data dari artikel ini diperoleh melalui beberapa metode, yaitu dengan
metode lapangan dan metode literatur. Dengan Metode Lapangan, yaitu melakukan wawancara
langsung kepada masyarakat, terutama pada kalangan remaja yang berada di bangku sekolah.
Metode Literatur, yaitu peneliti melakukan kegiatan pustakaan untuk memperoleh informasi
dari buku serta pengambilan data dari internet.

“Eta Terangkanlah”, sontak menjadi terkenal setelah diunggah untk perama kalinya di
akun sosial media youtube oleh The Bokers Gaming pada 11 Juni 2017. Video ini
menggambarkan sosok pria yang sedang berjoget sambil diiringi lagu berbahasa Sunda yang
menyanyikan lagu “Khusnul Khatimah” karya Opick. Dalam video ini terdapat tiga orang laki-
laki yang memiliki tugasnya masing-masing. Satu orang menyanyikan lagu dengan berbahasa
Sunda, yang telah dirubah beberapa lirik aslinya, tak lupa ia juga menampilkan aksi jogetnya.
Yang lain menciptakan musik hanya dengan suara mulut bak pukulan gendang, dan sisanya
berperan memberikan sorak sorai. Tidak hanya liriknya yang digubah, temponya pun juga
diubah, dari lagu semula yang bertempo sangat pelan, kalem, dan penuh penghayatan, pada
lagu ini di ubah menjadi sedikit cepat, dan nadanya membuat siapapun yang mendengarkan
pasti langsung ingin berjoget. Hingga saat ini belum diketahui identitas pasti dari ketiga laki-
laki tersebut. Total sudah lebih dari 1 juta kali ditonton oleh penggiat duni maya16.

Aksi cover parodi pun merebak kemana-mana. Berbagai macam versi tersedia, mulai
dari versi beatbox yang dibawakan oleh EL NINO TV pada 4 Agustus 201717. Dan juga versi
dance yang kebanyakan digabung dengan video dari berbagai musisi atau film, mulai dari

16
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170807170133-227-233059/kisah-di-balik-lagu-viral-eta-
terangkanlah.

17
https://www.serumpi.com/sudah-dengar-eta-terangkanlah-ada-cerita-dibalik-parody-itu-yang-harus-kamu-
tahu
goyangan ala Sponge Bob, Ultraman, Upin Ipin, hingga boyband Korea18. Semua sosial media
baik Facebook, Twitter, Instagram, bahkan Youtube ramai memperbincangkan Eta
Terangkanlah. Beragam bentuk meme juga tersedia, hingga memenuhi semua beranda sosial
media. Tak hanya itu, para youtubers ternama di Indonesia juga memparodikan lagu ini, baik
dalam bentuk dance ataupun memasukkan lagunya kedalam video yang diunggahnya, seperti
Ria Ricis yang saat ini sudah mencapai lebih dari 2 juta penonton di youtube19, dan Tim2One
Chandraliow yang berkolaborasi dance dengan dancer papan atas Filipina, yaitu kakak beradik
Ranz Kylie dan Niana Guerrero, dengan mengubah sedikit aransemen pada lagu yang bekerja
sama dengan composer muda berbakat Eka Gustiwana, yang sontak menduduki trending 1 di
dunia youtube Indonesia selama berminggu-minggu dan mencapai lebih dari 8,8 juta
penonton20, dan masih banyak lagi youtuber Indonesia yang berlomba-lomba membuat parodi
lagu “Eta Terangkanlah” agar konten youtube nya terkini sesuai dengan perkembangan zaman.

Tak hanya ramai di dunia maya atau sosial media. Demam Eta Terangkanlah ini juga
memasuki dunia pertelevisian. Semua program berita menyajikan berita terkini mengenai
viralnya lagu parodi Eta Terangkanlah. Sehingga semua kalangan masyarakat, terlebih mereka
yang tidak aktif di sosial media juga mengetahui akan viralnya parodi itu.

Bukti Bahwa Parodi Lagu Eta Terangkanlah Menuai Banyak Kontroversi

Lagu ini sontak menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat. Berikut ini kutipan
wawancara saya terhadap sebagian masyarakat Indonesia. Berikut ini ada beberapa tanggapan
dari masyarakat mengenai pro kontra viralnya lagu Eta Terangkanlah.

- Lagu Opick Khusnul Khatimah yang dijadikan parodi itu kan makna aslinya berupa
doa, sungguh tidak pantas jika do’a dijadikan bahan senda gurauan. Bagaimana esensi
do’a dapat sampai ke masing-masing individu ? sebuah lagu diplesetkan itu sebenarnya
tidak masalah, apabila yang dijadikan parodi adalah lagu umum, tapi apabila lagu religi
kesannya akan menodai maksud dari pencipta lagu asli, sehingga makna sebenarnya
yang akan disampaikan tidak akan sampai kepada mereka. (Zahroun, Malang)

- Sangat disayangkan lagu Khusnul Khotimah dijadikan parodi. Pasalnya lagu ini
mengajarkan kita untuk senantiasa mawas diri, namun ironinya mereka malah
menjadikannya sebagai bahan guyonan yang beberapa orang menganggap bahwa hal
tersebut merupakan hasil dari kekreativitas remaja jaman sekarang. Menurut saya, hal
tersebut merupakan dampak dari adab/moral yang tidak terkontrol dan tidak terarah.
Mereka tidak bisa menempatkan kekreativitasan pada tempatnya. Namun hal ini bisa

18
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170807170133-227-233059/kisah-di-balik-lagu-viral-eta-
terangkanlah

19
https://www.youtube.com/ria-ricis-eta-terangkanlah

20
https://www.youtube.com/tim2one-chandraliow
menjadi pelajaran bagi saya untuk tetap berada di ranah yang benar. Saya pun berusaha
untuk biasa saja jika ada yang menggunakan lagu parodi terebut. (Firoh, Surabaya)

- Sejauh ini saya biasa saja menanggapi hal itu, karena ini hanya digunakan untuk seru-
seruan dan hiburan. Selama tidak ada unsur pelecehan, saya rasa aman. Lagipula Opick
juga sudah mengklarifikasi sendiri, bahwa dirinya juga tidak merasa kebeeratan atas
parodi lagu ini. (Uzi, Jogja)

- Tidak terlalu ambil pusing. Saya merasa biasa saja, tetap menikmati juga. Semua
tergantung niat dari pribadi masing-masing. Jika kita memang sedang butuh hiburan ya
apa salahnya mendengarkan lagu itu. Sebisa mungkin kita menilai mana yang baik atau
buruk bagi kita. (Laili, Jogja)

Banyak diantara mereka yang tidak begitu mempermasalahkan hal ini, dan hanya
menganggapnya sebagai bahan hiburan. Namun ada pula beberapa masyarakat yang
menyayangkan parodi lagu Eta Terangkanlah ini. Dikarenakan mereka menganggap lagu ini
sebagai pengingat kita akan kematian, sebagai renungan dan permohonan kepada Allah, bukan
sebagai bahan candaan bahkan sampai dibuat bahan untuk berjoged. Kekecewaan netizen tak
lepas dari makna sesungguhnya dari lagu Khusnul Khotimah yang menceritakan tentang
harapan seseorang untuk bisa meninggal dalam keadaan beriman.

Berikut ini penggalan lirik lagu Khusnul Khotimah, Terangkanlah../ terangkanlah../


Jiwa yang berkabut../ langkah penuh dosa/ bila masa tlah tiada/ kreta kencana datang tiba-
tiba, dan juga penggalan lirik lagu Eta Terangkanlah, Hiji dua hiji dua tilu/ Eta terangkanlah,
eta terangkanlah/ Eta jiwa yang berkabut/ Eta penuh dosa/ Ampunilah, ampunilah/ Ampunilah
zikiri dosa mas Tono. Walaupun tidak banyak lirik yang diganti, dan juga tidak terlalu
menyimpang, namun tetap saja banyak yang tidak terima karena lagu ini dibawakan dengan
tempo yang agak cepat disertai dengan jogedan21. Demikianlah, betapa sakralnya persoalan
Husnul Khotimah ini. Betapa setiap muslim mengidamkan meninggal dunia dalam keadaan
husnul khotimah

21
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170807170133-227-233059/kisah-di-balik-lagu-viral-eta-
terangkanlah
KESIMPULAN

Dari pembahaasan dan analisa yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya sosial media dan televisi tidak dapat dipisahkan. Semuanya saling
membutuhkan dan saling bergantung satu sama lain. Bahkan, televisi banyak mengambil
beritanya dari sosial media. Dengan sosial media, semua informasi bisa menyebar luas dengan
cepat, namun kelemahannya ia hanya akan sampai kepada masyarakat yang hanya bisa
menjangkau sosial media. Berbeda dengan televisi, yang bisa merangkul semua kalangan
bahkan di daerah yang cukup terisolir dikarenakan susahnya sinyal, sehingga informasi
mengenai demam Eta Terangkanlah ini bisa menyeluruh menjangkau hingga ke daerah
terdalam.

Televisi mempunyai peran penting, sebagai penyebar informasi diseluruh lapisan


masyarakat. Begitupun berita mengenai kontroversi dari parodi lagu Eta Terangkanlah juga
turut mewarnai viralnya lagu ini, dan banyak diberitakan oleh media. Masyarakat
menanggapinya dengan berbagai macam argumen. Banyak yang pro, banyak juga yang kontra.
Semua tergantung dari persepsi masing-masing individu. Selama tidak membawa mudharat
bagi masyarakat saya rasa itu masih dibatas kewajaran. Dan sebaiknya, dalam menyikapi
sesuatu tidaklah perlu terlalu berlebihan. jika dari pribadi kita tidak menyetujui akan hal itu,
seyogyanya kita menghindari itu.

Dari kasus diatas, terdapat pula ibrah yang dapat diambil. Dengan viralnya lagu Eta
Terangkanlah, secara otomatis masyarakat yang bertanya-tanya dan penasaran akan segera
mencari tahu darimanakah asal lagu itu. Dan ketika mereka sudah mengetahui bahwa itu
berasal dari lagu Khusnul Khatimah, lambat laun mereka akan menyadari dan memahami
makna asli dari lagu tersebut.

Sang pemilik lagu asli, Opick merasa baik-baik saja dan tidak mempermasalahkan akan
hal ini. Menurutnya, jika masyarakat merasa terhibur itu berarti semuanya aman, tidak ada yang
perlu diperdebatkan. Opick sendiri juga sudah melihat beberapa versi parodi dari lagunya itu.

Kekecewaan netizen mungkin tak lepas dari makna sesungguhnya dari lagu tersebut.
Pasalnya, lagu Khusnul Khotimah sendiri adalah lagu yang menceritakan tentang harapan
seseorang untuk bisa meninggal dalam keadaan beriman. Lagu yang dibawakan dengan tempo
pelan tersebut ada di album ketiga Opick yang dirilis tahun 2007 lalu.

DAFTAR PUSTAKA
Luthfi Khuffana. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Syair-Syair Lagu Religi Karya
Opick (Kajian tentang Album Semesta Bertasbih dan Album Istighfar). FITK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 2009

https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli/

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20170807170133-227-233059/kisah-di-balik-lagu-
viral-eta-terangkanlah

http://blogbiasa.com/makna-kata-viral/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/viral/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/parodi/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/lagu/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/religi.

http://pakarkomunikasi.com.teori-sosial-kognitif-asumsi-konsep

http://m.kapanlagi.com/profil-opick/

http://www.risalahislam.com/2017/terangkanlah-khusnul-khatimah-opick-dan-parodi-
meme.html

https://www.serumpi.com/sudah-dengar-eta-terangkanlah-ada-cerita-dibalik-parody-itu-yang-
harus-kamu-tahu

https://www.youtube.com/ria-ricis-eta-terangkanlah

https://www.youtube.com/tim2one-chandraliow

Anda mungkin juga menyukai