Anda di halaman 1dari 2

SWEETEST LOVE

Oleh : Esti Handayani

Cinta sebenarnya bukan hanya sebatas dua sejoli yang sedang memadu kemesraan. Tapi cinta
merupakan interaksi antarmanusia yang didasarkan pada rasa kepedulian, perhatian dan kasih
sayang. Cinta akan melahirkan sebuah semangat untuk menggapai mimpi-mimpi indah di
benak seseorang. Saya percaya semua orang memiliki mimpi dan cinta di sepanjang hayatnya,
termasuk seorang guru.

Berangkat dari sebuah film “Donnie Yen Big Brother” yang mengisahkan sebuah guru
inspiratif bernama Henry Chan atau lebih dikenal dengan guru Chen. Film tersebut memiliki
banyak sekali hal menarik yang mengharukan. Rasa suka, cita, duka, cinta dan saling support
saya rasakan betul sewaktu menontonnya. Namun, satu hal yang membuat saya terpikat dan
tergelitik untuk menuliskan sebuah tulisan ini yaitu ketulusan cinta sesosok guru kepada
murid-muridnya.

Setiap guru memiliki cara tersendiri untuk mencintai muridnya. Semua rasa kepedulian,
perhatian, kasih sayang dia berikan, namun terkadang cara mereka dipandang sebelah mata
oleh muridnya. Sebuah gertakan yang guru berikan, bukan berarti karena mereka tak cinta,
bukan karena tak sayang, bukan karena ingin mempermalukan, melainkan mereka ingin
muridnya memiliki jiwa yang kuat, tahan banting dan pantang menyerah.

Semua orang harus menyadari bahwa dunia luar itu sangat mengerikan dan kejam. Tapi
ingatlah bahwa hal yang paling sulit ditaklukkan adalah orang tua. Ya, benar sekali dan tidak
bisa dipungkiri memang begitulah kenyataannya. Beribu keberhasilan, ratusan prestasi,
milyaran gaji setiap bulan akan tidak berarti jika hati orang tua kita selalu mendung. Bukan
harta, bukan tahta yang orang tua harapkan tapi waktu dan perhatiaan dari anaknyalah yang
mereka inginkan.

Kembali lagi pada cinta seorang guru Chen, merelakan sebuah nyawa demi menyelamatkan
muridnya adalah cinta termanis yang membuat penonton terbius hanyut dalam suasana yang
sangat mengharukan. Pengorbanan yang dilakukan adalah bukti kasih sayang seorang guru
yang patut kita acungi jempol. Tidak peduli seberapa nakalnya, tidak memandang anaknya
siapa, derajatnya apa dan satu hal yang harus digaris bawahi adalah manfaat buat guru Chen
itu apa. Saya di sini belajar sebuah keikhlasan yang timbul karena rasa saking cintanya kepada
murid. Ternyata balas budi bukanlah satu-satunya hal yang diharapkan guru melainkan
perubahan perilaku dan keberhasilan muridnyalah yang didamba-dambakan seorang guru.

Pada dunia pendidikan nyata ini memanglah tidak harus se-extreeme seperti di dunia
perfilman. Di tambah lagi kita telah memasuki zaman milenial dimana semua harus serba
teknologi, pola pikir semakin mengerucut, individualisme yang sangat tinggi, seolah menjadi
momok yang senatiasa menghantui pikiran seorang guru. Akan tetapi saya yakin bahwa hasil
tidak akan pernah mengingkari proses. Walaupun dengan hal kecil sekalipun yang dilakukan
seorang guru, jika murid bisa melihat dengan kaca mata positif tentu akan mendobrak dan
menggerakkan dirinya untuk melakukan usaha terbaiknya. Tidak perlu panjang lebar
menasihati murid, tapi lakukanlah dengan perbuatan yang nyata dengan berlandaskan hati
nurani. Sentuhlah hatinya dengan perhatian dan kasih sayang. Karena apa, sesuatu yang
dilakukan dengan hati dan keikhlasan akan menghasilkan hal yang tidak pernah terduga
sebelumnya. Dan ingatlah bahwa bukan masalah besarnya hasil yang dicapai tapi seberapa
sering dia jatuh bangun di dalam prosesnya. Rangkulah, genggam erat, ajaklah melompat,
motivasilah dan yang terpenting love your students selayaknya dia adalah cinta termanismu.

Anda mungkin juga menyukai