PENDAHULUAN
Satuan berat jenis adalah kg/dm3atau gr/ml. berat jenis mempunyai harga konstan
pada suatu temperatur tertentu dan tidak bergantung pada jumlah bahan cuplikan
(sampel).Dikenal beberapa alat yang menentukan berat jenis, yairu Aerometer,
Piknometer dan Neraca Whestpaal.
Untuk pekerjaan secara rutin di laboratorium terdapat peralatan elektronik
untuk menentukan berat jenis. Untuk menentukan massa dan volume tergolong
bersifat ekstensif, yaitu sifat yang besarnya tergantung pada jumlah bahan yang
diselidiki. Sedangkan berat jenis tergolong bersifat intensif, yaitu sifat yang tidak
bergantung pada jumlah zat. Benda atau zat yang dapat diukur berat jenisnya antara
lain gas, zat padat dan zat cair. Untuk berat jenis pada gas berbeda dengan berat jenis
zat padat maupun zat cair dalam beberapa hal penting, yaitu :
a. Berat jenis gas pada umumnya dinyatakan dalam gr/L
b. Berat jenis gas sangat bergantung pada tekanan ( P ) dan suhu ( T ), sedangkan
berat jenis zat cair dan zat padat bergantung pada tekanan
c. Berat jenis gas berbanding lurus terhadap massa molar, sedangkan berat jenis zat
padat dan zat cair tidak langsung barbanding terballik pada massa molar
Berat zat cair dalam piknometer = ( berat piknometer + berat zat cair ) – berat
piknometer kosong
Volume zat cair dalam piknometer = volume piknometer
Volume piknometer harus ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan zat
cair lain yang diketahui berat jenisnya.
Penentuan berat jenis zat padat yang mempunyai bentuk yang tidak beraturan
dapat ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan zat cair yang telah
diketahui berat jenisnya. Volume zat padat = volume piknometer – volume zat cair.
Berat jenis zat padat yang mempunyai bentuk tidak beraturan adalah :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Berat jenis zat padat = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟−𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟…..(pers.3)
Berat jenis zat padat dinyatakan dengan symbol 𝜌 atau d. Pada petunjuk praktikum
digunakan symbol d. berat jenis relatif ( berat jenis spesifik ) adalah perbandingan
berat jenis zat pada temperatur terhadap berat jenis air pada temperature pula.
Contoh : d2030 etanol = 0,78238
d2030 etanol adalh perbandingan antara berat jenis etanol pada temperatur 30˚C
terhadap berat jenis air pada temperatur 20˚C. Berat jenis relative tidak mempunyai
satuan. Berat jenis relatif adalah sama dengan berat jenis absolut bila sebagai
pembanding adalh iar pada temperature 4˚C.
Pada penentua berat jenis penentuan zat sangat berpengaruh pada hasil yang akan
diperoleh, karena harus mengetahui berat atau massa suatu zat atau volume zat
tersebut. Dengan mengetahui berat dan volume zat yang digunakandapat
menghitung berat jenis dari zat tersebut.
2. Kondisi Alat
Alat yang digunakan pada penentuan berat jenis salah satunya adalah piknometer,
sebelum ditimbang dan digunakan sebaiknya piknometer dalam keadaan kering
dan bersih.
3. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Pengaruh temperatur
dan komposisi zat pada berat jenis dilihat pada tabel di bawah ini :
0C D 0C d 0C D
-10 0,99812 1 0,9999 12 0,99949
-9 0,9984 2 0,99994 13 0,99937
-8 0,99866 3 0,99996 14 0,99924
-7 0,99889 4 0,99997 15 0,9991
-6 0,99909 5 0,99996 16 0,99894
-5 0,99927 6 0,99994 17 0,99877
-4 0,99942 7 0,9999 18 0,99859
-3 0,99955 8 0,99985 19 0,9984
-2 0,99967 9 0,99978 20 0,9982
METODOLOGI
𝑏−𝑎 𝑔−𝑓
=
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 20℃
𝑓−𝑒
=
𝑏−𝑎 𝑔−𝑓
−
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20°𝐶
9. Melakukan percobaan secara duplo
Tabel 3.1 Data pengamatan berat jenis dengan pipet volume dan digital
Tabel 3.2 Data pengamatan penentuan berat jenis dengan piknometer (menentukan volume
aquadest)
Massa
No Nama sampel Volume BJ
Pikno kosong Pikno isi Sampel
Massa
No Pikno + pasir +
Pikno kosong Pikno + pasir Pasir Aquadest Berat Jenis
Aquadest
3.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis zat padat dan zat cair. Berat jenis
suatu zat adalah perbandingan antara massa suatu zat dibandingkan dengan volume zat pada
suhu tertentu. Air bermassa jenis 1 g/ml atau 100 kg/m3.
Dalam percobaan kali ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
piknometer, karena piknometer merupakan alat ukur berat jenis yang sering digunakan karena
pengerjaannya yang mudah dan sederhana.Langkah awal yang dilakukan adalah mengeringkan
piknometer. Pada proses penimbangan piknometer harus teliti, karena jika proses penimbangan
tidak teliti hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan.
Pada praktikum ini yang pertama adalah menentukan berat jenis aquadest dengan
menggunakan pipet volume dan neraca digital didapatkan hasil berat jenis sebesar 0,996 g/ml.
Sedangkan berat jenis teori air berdasarkan Perry’s Handbook dengan suhu 20oC adalah 0,9982
g/ml, berdasarkan hal tersebut maka faktor kesalahan yang didapat sebesar 0,2%.
Yang kedua yaitu penentuan volume aquadest didapat volume sebesar 24,210 g/ml
sedangkan volume piknometer adalah 25ml, maka kesalahan yang didapat sebesar 3.16%. Pada
penentuan berat jenis etanol 15% dengan diperoleh dengan diperoleh berat jenis 15% sebesar
0,906 g/ml. Sedangkan menurut Perry’s Handbook 0,97514 g/ml. Maka faktor kesalahanan yang
diperoleh sebesar 7,09%.
a. Berat jenis dengan pipet volume dan neraca digital ( aquadest pada suhu 20oC)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 24,91 𝑔
𝜌 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = = 0,996 g/ml
25 𝑚𝑙
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑗 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑔 𝑔 𝑔
0,998 − 0,996 0,002
= 𝑚𝑙 𝑚𝑙 𝑥 100% = 𝑚𝑙
𝑔 𝑔 𝑥 100% = 0,2%
0,998 0,998
𝑚𝑙 𝑚𝑙
= 24,319 ml
𝑏−𝑎
Volume aquadest (II) = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 20˚C
46,078𝑔𝑟𝑎𝑚−22,0262 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,998 gram/ml
= 24,100 ml
24,319 𝑚𝑙+24,100 𝑚𝑙
Volume aquadest rata-rata= = 24,210 ml
2
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
%Kesalahan = 𝑥 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
25 𝑚𝑙−24,210 𝑚𝑙
= 𝑥 100% = 3,16 %
25 𝑚𝑙
2. Penentuan berat jenis etanol 15% pada suhu 20oC dengan piknometer
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Berat jenis etanol (I) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
22,6253 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 25 ml
= 0,9050 gram/ml
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Berat jenis etanol (II) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
= 0,9063 gram/ml
0,9050 +0,9063
Berat jenis etanol rata-rata= = 0,906 gram/ml
2
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑗 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
%Kesalahan = 𝑥 100%
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑔 𝑔
0,97514 − 0,906
= 𝑚𝑙 𝑚𝑙 𝑥 100% = 7,09%
𝑔
0,97514
𝑚𝑙
3. Penentuan berat jenis pasir kwarsa
Berat jenis pasir kwarsa (I)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎
=
𝑏−𝑎 𝑔−𝑓
−
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 20˚𝐶 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 20˚𝐶
25,9637𝑔𝑟𝑎𝑚
=47,2312 𝑔−22,9612𝑔 59,617 𝑔−45,9649 𝑔
−
0,9982𝑔/𝑚𝑙 0,9982𝑔/𝑚𝑙
25,9637 𝑔
= 24,319 𝑚𝑙−13,6769 𝑚𝑙
25,9637 𝑔
= 10,642 𝑚𝑙
= 2,44 gram/ml
Berat jenis zat padat (II)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎
=
𝑏−𝑎 𝑔−𝑓
−
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 20˚𝐶 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 20˚𝐶
25,8665 𝑔
=46,078 𝑔−22,0262 𝑔 60,5962 𝑔−45,9670
−
0,9982𝑔/𝑚𝑙 0,9982𝑔/𝑚𝑙
25,8665 𝑔
= 24,100 𝑚𝑙−14,659 𝑚𝑙
= 2,74 gram/ml
2,44+2,74
Berat jenis zat padat rata-rata= = 2,59 gram/ml
2
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑗 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
%Kesalahan = 𝑥 100%
𝐵𝑗 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑔 𝑔
2,65 − 2,59
= 𝑚𝑙 𝑚𝑙 𝑥 100% = 2,264%
𝑔
2,65
𝑚𝑙