Sdme CBM
Sdme CBM
Disusun
Oleh:
M. Azman Al - Hafizh
(03021381621053)
Kelas: A
Halaman
Daftar Pustaka................................................................................................................ 17
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
yang berjudul “Analisis Potensi CBM Sebagai Energi Masa Depan Di Indonesia” ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi nuklir merupakan suatu energi yang tersimpan dalam atom. Energi ini keluar
ketika terjadi proses dalam reaksi nuklir. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa energi nuklir
didapatkan dari perubahan sejumlah massa inti atom ketika berubah menjadi inti atom yang
lain dalam reaksi nuklir. Dewasa ini banyak negara berlomba-lomba untuk mengembangkan
energi nuklir. Negara-negara tersebut tahu betul bahwa energi nuklir merupakan energi yang
paling efektif karena dengan sedikit nuklir yang dikeluarkan akan bisa menambah pasokan
listrik yang cukup besar. Sudah seharusnya Indonesia harus jor-joran dalam membuat
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia. Selain itu energi nuklir juga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber panas alternatif pada kilang minyak
Dalam perspektifnya, pemanfaatan energi nuklir dikaji dari segi potensi clan
tantangannya. Ada tujuh potensi yang dapat menjadi alasan dimanfaatkannya energi nuklir
untuk pembangkit listrik. Ketujuh faktor potensi tersebut adalah harga BBM dunia, tingkat
keamanan yang tinggi, ramah lingkungan, ekonomis, pertimbangan politik clan pertahanan,
sosial budaya serta efisiensi. Sedangkan tantangan yang mungkin dihadapi adalah persepsi
masyarakat, masa transisi sosial, politik clan budaya, media massa yang belum terpola secara
maksimal, tradisi clan budaya masyarakat serta faktor kerusuhan clan bencana alam.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa
kita untuk mencari dan mengembangkan energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang
ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif
sumber energi yang layak diperhitungkan.
Oleh karena, itu kita dituntutut untuk memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi yang
dapat diaplikasikan pada industri, baik pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ataupun
sebagai sumber panas alternatif pada industri perminyakan.
4
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk,
1. Mengetahui definisi dan manfaat dari ketenaganukliran.
2. Mengetahui pemanfaatan dari energy nuklir untuk pembangkit listrik berikut
prinsip kerja dan dampak yang ditimbulkan
3. Mengetahui energi nuklir sebagai sumber energi panas pada kilang minyak?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nuklir
Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat memecah
partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat
dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi
nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk
tenaga yang berasal dari sumber radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan
yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
6
untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan
listrik.
7
suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak
apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar
untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti : batu bara, minyak dan gas.
Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2),
sulfur dioksida (S02) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat.
Sisa pembakaran tersebut akan teremisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan
hidup, yang bias menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada
PLTN panas yang akan digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi
pembelahan inti bahan fisi (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa
digunakan air yang disalurkan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel sperti C02,
S02, atau Nox, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang
dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian LTN, adalah berupa elemen
bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di
lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor daya
hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang kelebihan neutron dalam
teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan
panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga
ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam
PLTN adalah sebagai berikut :
• Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas
yang sangat besar.
• Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.
• Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak
(kinetik). Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
8
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan akibat dari penerapan penggunaan
teknologi nuklir untuk pembangkit listrik, selanjutnya disebut sebagai tantangan saja.
Tantangan yang acta antara lain:
Pertama, tantangan utama daripendayagunaan tenaga nuklir untuk berbaga iupaya
pemenuhan kebutuhanmasyarakat, khususnya pembangkitlistrik lebih didasarkan pacta
persepsipolitik atas keberadaan bahan nuklirdan limbah yang dihasilkannya. Persepsi yang
berkembang bahwa nuklirmerupakan sesuatu yang sangatmembahayakan masyarakat dan
sesuatu yang sangat sulit dikendalikan.Oleh karenanya, tantangan utamaadalah memberikan
pemahaman dan kesadaran semua pihak untukmenerima teknologi nuklir secara obyektif dan
rasional.
Kedua, masa transisi sosial,politik, dan budaya masyarakat Indonesia mengakibatkan
tatanan belumterbangun secara meyakinkan.Akibatnya, banyak lobang-lobang, sela-sela dan
lipatan-lipatan sosial politik,dan hukum yang dengan sangat mudahdimasuki dan dimanfaatkan
olehgolongan destruktif. Di sisi lain, masihbanyak berkeliaran pelaku-pelaku kriminal
transnasional, teroris, danekstrimis lainnya yang belum bisadikelola dengan baik oleh aparat,
pemerintah dan negara. Dari sekitar 800alumni pendidikan akademi militer eks Afganistan dan
Moro, barn sekitar 120-an yang dapat dikelola oleh aparatkeamanan. Selebihnya masih tersebar
di berbagai penjuru Indonesia. Meskipun,tidak semua dari mereka itu jahat, tetapi sedikit di
antara mereka telah melakukan berbagai tindak terorisme seperti pengeboman.GAM dan OPM
masih belum tertangani secaramaksimal, dan bukan tidak mungkinmereka selalu berusaha
memanfaatkansetiap kelengahan yang acta untukmelakukan berbagai tindakan destrukif bagi
kepentingan perjuangannya.
Ketiga. media massa baik cetak maupun elektronik belum terpola secara maksimal untuk
mendayagunakan berbagai potensi bangsa dan mencegahberbagai kerawanan yang mengintai
bangsa. Kendatipun hal itu bukanlahsuatu kesalahan, akan tetapi bisa mengurangi atau
mungkin menyulitkan upaya sosialisasi pemahaman yangbenar atas penggunaan energi nuklir
untuk berbagai kepentingan masya-rakat. Masih cukup banyak di antarakita yang sangat mudah
berbicara tanpaperlu didukung dengan data yangcUkup, apalagi akurat. Dan kalau itu yang
dimengerti dan dipercayai masyarakat, berarti telah terjadi pembiasann daTi kebutuhan
obyektifnya.
Keempat, tradisi, perilaku, danbudaya masyarakat masih cenderungmencari jalan pintas
dan mudah, kurang menghargai dan taat terhadap aturan dan hukum, serta tingkat disiplin
nasional yang belum kondusif.Semuanya berpotensi membahayakan masyarakat banyak dan
merugikan nilai obyektif teknologi dalam implementasi energi nuklir untuk pembangkit tenaga
9
listrik dan kebutuhan lainnya. Manakalarekayasa sosial menuju masyarakat yang makin tertib
dan makin berkualitas dalam kehidupannya, maka selama itu sulit mewujudkan impian
pendayagunaan teknologi nuklir untuk kemaslahatan masyarakat luas.
Kelima, berbagai peristiwa yangtidak terduga seperti kerusuhan massaldan bencana alam
selama lima tahunterakhir memberikan catatan yangmemprihatinkan. Khususnya, bencana
alam seperti banjir, gempa bumi,gunung berapi, dan lain sebagainyamerupakan kendala
alamiah yang patutdipertimbangkan secara cermat dalammerancang pembangunan stasiun
pembangkit energi nuklir untuk berbagai kepentingan terutama pembangkit listrik.
B. Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika suatu
saat terjadi kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi di Chernobyl,
Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke udara, yang
membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari
sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun
kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai
saat ini daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekitar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan
mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah
10
mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan
mengalami kerlainan genetik.
Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjar gondok
sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit
Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar
gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda Jepang pada
Jumat (12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini disebabkan adanya beberapa
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang yang mengalami kerusakan. San ini memicu
adanya ancaman bahaya kontaminasi radioaktif yang muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair
atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari
radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh
manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1. Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih.
Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan
5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan
pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah
tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah
limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala
awal ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan
Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki
risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan
kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan
kematian mendadak.
6. Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan
pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
11
7. Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.
12
2. Penempatan PLTN harus berada jauh dari permukiman padat penduduk untuk
menghindari resiko sekecil mungkin serta harus ditempatkan di wilayah yang stabil.
3. Melakukan perawatan dan pengecekan secara kontinyu untuk meminimalisir resiko.
13
menyumbangkan produksi energinya untuk kebutuhan industri. Luaran pendingin reaktor yang
temperaturnya sekitar 950oC dan dibawa medium pendingin reaktor helium gas, dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi panas untuk menjalankan proses pada industri temperatur
tinggi. Berbagai studi terkait dengan aplikasi panas nuklir temperatur tinggi seperti: produksi
hidrogen, gasifikasi batubara, kilang minyak dan lain-lain
Studi aplikasi reaktor nuklir temperatur tinggi untuk industri kilang minyak dan
petrokimia telah dilakukan di beberapa negara, salah satunya di Cina[8]. Pada akhir dekade
1980 Cina bekerjasama dengan Jerman telah melakukan studi pemanfaatan reaktor nuklir
temperatur tinggi untuk industri petrokimia (termasuk kilang minyak) di kawasan industri Yan
Shan Petrochemical General Corporation (YSPGC). Konsumsi energi di kompleks industri
ini secara konvensional dipasok dengan pembakaran minyak sebanyak 1,2 juta ton/tahun. Total
kebutuhan kukus pada tekanan dan temperatur yang berbeda-beda, bervariasi sekitar 730
ton/jam pada musim panas sampai 1650 ton/jam pada musim dingin. Parameter kukus adalah:
118 bar/500oC, 47-50 bar/450oC, 34-39 bar/350oC, dan 8 – 13 bar/280oC, dengan pemasok
energi utama berasal dari sistem kogenerasi uap – listrik berbahan bakar minyak. Hasil studi
menunjukkan bahwa kebutuhan kukus untuk proses di atas dapat dipenuhi dengan
mengoperasikan 4 unit reaktor nuklir temperatur tinggi masing-masing berdaya 200 MWt.
Operasi secara kogenerasi ke empat unit reaktor nuklir tersebut dapat memasok:
Listrik 139 MWe.
Kukus untuk process steam 118 bar/500oC dengan laju 30 ton/jam.
Kukus untuk process steam 48 bar/450oC dengan laju 73 ton/jam.
Kukus untuk process steam 36 bar/350oC dengan laju 310 ton/jam.
2.3.2 Potensi Penghematan Bahan bakar
14
Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa untuk menghasilkan listrik dan kukus
dibutuhkan bahan bakar campuran (fuel gas, field gas, fuel oil) sebesar 7,5 ton/jam atau 64800
ton/tahun. Jumlah ini merupakan bahan bakar yang dapat dihemat karena pemanafaatan reaktor
nuklir. Jika diasumsikan komposisi pemakaian bahan bakar adalah: 40% fuel oil dan masing-
masing 30% untuk fuel gas dan field gas, maka potensi pengurangan emisi CO2 dapat dihitung.
Kandungan karbon rata-rata pada fuel oil (FO) adalah sebesar 2,77 kg/galon = 0,7944 kg
karbon/kg FO. Emisi yang dapat dikurangi sebesar: 75499,78ton/tahun
BAB III
15
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ketenaganukliran sangat banyak manfaatnya karena menggunakan bahan bakar yang
murah dan mempunyai reaksi berkesinambungan dan tidak memiliki residu yang mengganggu
lingkungan seperti lapisan ozon dan mengurangi tingkat global warming. Nuklir biasa
dimanfaatkan pada industri, contohnyauntuk tenaga listrik (pembangkit listrik tenaga nuklir).
Nuklir juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas alternatif pada kilang minyak.
Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki banyak dampak negatif jika dalam pemanfaatanya
tidak maksimal, seperti residu zat radioaktif sisa reaksi dalam reactor nuklir yang hanya bias
terurai selama 24000 tahun.
Ketenaganukliran juga biasa dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk dijadikan senjata
pemusnah massal. Jika terjadi kebocoran reactor pada pembangkit listrik tenaga nuklir, akan
berakibat fatal, seperti yang terjadi di Chirnobyl, ukraina dan Fukushima Jepang.
Dalam mitigasi bencana nuklir, sebelum terjadi kebocoran nuklir, pembuatan PLTN
harus sesuai dengan standar internasional untuk meminimalisir bencana, jika sudah terjadi
kebocoran, evakuasi adalah hal yang paling penting untuk mengurangi korban.
Daftar Pustaka
16
Capture, Roman. 2013. “Makalah Energi Nuklir”.
http://thegeographystudy.blogspot.co.id/2013/08/makalah-energi-nuklir.html
(Diakses pada 26 April 2018)
Subijanto, Bija. 2004.”Pemanfaatan Energi Nuklir Untuk Pembangkit Listrik”.
http://www.iaea.org/inis/collection/NCLCollectionStore/_Public/44/007/44007596.p
df (Diakses pada 26 April 2018)
Sundardi. Salimy, Djaty. Dkk. 2012. “Energi Nuklir Sebagai Energi Panas Alternatif pada
Kilang Minyak”. Badan Tenaga Nuklir Nasional.
https://www.researchgate.net/publication/299487821_Energi_Nuklir_sebagai_Sumb
er_Energi_Panas_Alternatif_pada_Kilang_Minyak (Diakses pada 26 April 2018)
Yoga Sakti, Ryan. 2015. “Energi Nuklir Sebagai Solusi Dari Masalah Energi Dan Buah
Simalakama Pltn Di Indonesia. https://www.slideshare.net/DemonAndDevil/energi-
nuklir. (Diakses pada 26 April 2018)
17