ANGGOTA
Dwi Agustyanti, SP
Meliza Suhartatik, STP
Desy Rasta Waty, S.Si., Apt
RR. Aryudani Dewi Utami, STP
Siti Maemunah, S.Farm., Apt
Ganafi
KATA SAMBUTAN
i
Pedoman ini tentu saja belumlah menjadi sesuatu yang sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik membangun dari para pembaca dan
pemerhati yang budiman selalu kami harapkan untuk menjadikannya lebih
baik dikemudian hari. Meskipun demikian, kami berharap semoga Pedoman
ini dapat memenuhi harapan penyuluh keamanan pangan, pengawas
keamanan pangan, produsen pangan, dan pemangku kepentingan.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA SAMBUTAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................ 1
1.2 TUJUAN ........................................................................ 2
1.3 SASARAN ..................................................................... 2
1.4 RUANG LINGKUP ......................................................... 2
1.5 DEFINISI DAN ISTILAH UMUM .................................... 2
BAB 2 BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN BATAS MAKSIMUM
PENGGUNAANNYA PADA PANGAN INDUSTRI RUMAH
TANGGA DAN PANGAN SIAP SAJI SEBAGAI PJAS ........... 5
2.1 BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN PANGAN SIAP
SAJI SEBAGAI PJAS .................................................... 5
2.2 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA
PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN PANGAN
SIAP SAJI SEBAGAI PJAS ........................................... 7
A. BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP
PEWARNA .............................................................. 9
A.1 PEWARNA ALAMI ............................................ 9
A.1.1 Kurkumin ................................................. 9
A.1.2 Karmin dan ekstrak cochineal .................. 11
A.1.3 Klorofil ..................................................... 13
A.1.4 Karamel I ................................................. 15
A.1.5 Karbon tanaman ..................................... 17
A.1.6 Beta-karoten ............................................ 18
A.1.7 Karotenoid ............................................... 20
A.1.8 Merah bit ................................................. 23
A.1.9 Antosianin ............................................... 25
iv
Halaman
A.2 PEWARNA SINTETIS ........................................ 27
A.2.1 Tartrazin .................................................. 27
A.2.2 Merah allura ............................................ 29
A.2.3 Hijau FCF ................................................ 30
B. BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP
PENGAWET ............................................................ 32
B.1 Asam sorbat dan garamnya ............................. 32
B.2 Asam benzoat dan garamnya .......................... 34
B.3 Asam propionat dan garamnya ........................ 35
2.3 PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP .......................... 36
2.3.1 CONTOH PERHITUNGAN PENGGUNAAN
BTP DALAM URT .............................................. 36
2.3.2 PERHITUNGAN PENGGUNAAN
CAMPURAN BTP ............................................... 38
A. Contoh Perhitungan Penggunaan
Campuran BTP Pewarna ............................... 38
B. Contoh Perhitungan Penggunaan
Campuran BTP Pengawet ............................. 40
BAB 3 PENUTUP ............................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 44
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan segala jenis pangan
yang dijual di lingkungan sekolah baik di kantin sekolah maupun di
sekitar lingkungan sekolah. Pangan Jajanan Anak Sekolah umumnya
berupa Pangan Siap Saji (PSS) dan Pangan Industri Rumah Tangga
(Pangan IRT) yang diproduksi oleh produsen yang sebagian besar
belum memahami keamanan pangan dengan baik, sementara
konsumennya adalah anak-anak yang rentan terhadap masalah
keamanan pangan. Oleh karena itu PJAS perlu diawasi dengan
seksama sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi
sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan cerdas.
Salah satu permasalahan PJAS adalah penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) yang belum sepenuhnya memenuhi persyaratan
keamanan pangan. Berdasarkan data hasil pengawasan PJAS tahun
2009-2011, terlihat bahwa jumlah PJAS yang Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) cenderung berfluktuasi jumlahnya dari 42,64% pada tahun
2009, meningkat menjadi 44,48% pada tahun 2010 dan menurun pada
tahun 2011 menjadi 35,46%. Dari hasil pengujian PJAS yang TMS
tersebut, parameter penggunaan BTP melebihi batas maksimum
jumlahnya juga berfluktuasi dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2009
(21,07%), tahun 2010 (22,46%), dan tahun 2011 (20,45%).
Hasil pengujian PJAS terhadap BTP Pemanis Buatan pada tahun 2011
menunjukkan bahwa sebanyak 10,73% mengandung siklamat melebihi
batas maksimum, 1,32% mengandung sakarin melebihi batas
maksimum, 0,25% mengandung asesulfam melebihi batas maksimum,
dan 0,13% mengandung aspartam melebihi batas maksimum. Hasil
pengujian terhadap BTP Pengawet menunjukkan bahwa 0,82%
mengandung benzoat melebihi batas maksimum, dan 0,10%
mengandung sorbat melebihi batas maksimum.
Interpretasi dari hasil uji penggunaan BTP sebagaimana diuraikan di
atas, didasarkan pada batas maksimum penggunaan BTP pada
pangan olahan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan
dan Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Batas
Maksimum Penggunaan BTP.
1
Sampai saat ini, belum ada acuan penggunaan BTP untuk Pangan IRT
dan PSS sebagai PJAS termasuk batas maksimum dalam Ukuran
Rumah Tangga (URT). Memperhatikan kondisi tersebut, maka Badan
POM memandang perlu ditetapkan Pedoman Penggunaan BTP pada
Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS untuk mengimplementasikan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan. Hal ini juga dalam rangka mendukung Rencana
Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (RAN-PJAS) yang Aman,
Bermutu dan Bergizi yang telah dicanangkan oleh Wakil Presiden
Prof. Dr. Boediono pada tanggal 31 Januari 2011.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Pedoman Penggunaan BTP pada Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS
disusun untuk meningkatkan keamanan pangan melalui penggunaan
BTP yang benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Memberikan informasi mengenai jenis BTP yang dapat
digunakan pada Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS; dan
b) Memberikan informasi batas maksimum penggunaan setiap
jenis BTP pada setiap jenis Pangan IRT dan PSS sebagai
PJAS.
1.3 SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan oleh:
a) Penyuluh Keamanan Pangan;
b) Pengawas Keamanan Pangan;
c) Produsen Pangan IRT dan PSS;
d) Pemangku kepentingan yang terkait dengan Pangan IRT dan
PSS.
1.4 RUANG LINGKUP
Pedoman ini mencakup jenis Pangan IRT; PSS; jenis dan batas
maksimum BTP; penakaran BTP dalam Ukuran Rumah Tangga
(URT).
1.5 DEFINISI DAN ISTILAH UMUM
1.5.1 Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) adalah pangan yang
ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh
sebagian besar anak sekolah.
1.5.2 Pangan Siap Saji (PSS) adalah makanan dan/atau minuman
yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat
usaha atau diluar tempat usaha atas dasar pesanan.
2
1.5.3 Pangan Industri Rumah Tangga (Pangan IRT) adalah
pangan olahan hasil produksi Industri Rumah Tangga (IRT)
yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel.
1.5.4 Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau
bentuk pangan.
1.5.5 Batas maksimum adalah jumlah maksimum bahan tambahan
pangan yang diizinkan terdapat pada pangan dalam satuan
yang ditetapkan dalam Pedoman ini.
1.5.6 Batas maksimum secukupnya adalah jumlah bahan
tambahan pangan yang diizinkan terdapat pada pangan dalam
jumlah secukupnya yang diperlukan untuk menghasilkan efek
yang diinginkan.
1.5.7 Ukuran Rumah Tangga (URT) adalah ukuran atau takaran
yang lazim digunakan di rumah tangga untuk menaksir jumlah
pangan yang dikonsumsi, antara lain sendok teh, dan sendok
makan.
1.5.8 Pengawet (Preservative) adalah bahan tambahan pangan
yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman
atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
1.5.9 Pemanis (Sweetener) adalah bahan tambahan pangan
berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan
rasa manis pada produk pangan.
1.5.10 Pemanis Buatan (Artificial sweeteners) adalah pemanis
yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak
terdapat di alam.
1.5.11 Pewarna (Colour) adalah bahan tambahan pangan yang
dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan.
1.5.12 Pewarna Alami (Natural food colour) adalah pewarna
pangan yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau
derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral
atau sumber alami lain, termasuk pewarna identik alami.
1.5.13 Pewarna Sintetis (Synthetic food colour) adalah pewarna
pangan yang diperoleh secara sintesis kimiawi.
1.5.14 Kategori pangan adalah pengelompokan pangan berdasarkan
jenis pangan tersebut.
1.5.15 Asupan harian yang dapat diterima (Acceptable Daily
Intake (ADI)) adalah jumlah maksimum bahan tambahan
3
pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat
dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek
merugikan terhadap kesehatan.
Contoh:
ADI 3 mg/kg berat badan artinya adalah untuk orang dengan
berat badan 50 kg, asupan harian yang dapat diterima orang
tersebut adalah 150 mg (3 mg x 50 kg berat badan).
1.5.16 ADI tidak dinyatakan atau ADI not specified/ADI not
limited/ADI acceptable/no ADI allocated/no ADI necessary
adalah istilah yang digunakan untuk bahan tambahan pangan
yang mempunyai toksisitas sangat rendah, berdasarkan data
(kimia, biokimia, toksikologi dan data lainnya), jumlah asupan
bahan tambahan pangan tersebut jika digunakan dalam
takaran yang diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan
serta pertimbangan lain, menurut pendapat Joint FAO/WHO
Expert Committee on Food Additives (JECFA) tidak
menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
4
BAB 2
BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAANNYA PADA
PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN
PANGAN SIAP SAJI SEBAGAI PJAS
5
A. PEWARNA
Golongan BTP Pewarna terdiri dari Pewarna Alami dan Pewarna
Sintetis, dengan jenis yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
A.1. Pewarna Alami
1. Kurkumin CI. No. 75300 (Curcumin)
2. Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Carmines
and cochineal extract)
3. Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll)
4. Karamel I (Caramel I – plain)
5. Karbon tanaman CI. 77266 (Vegetable carbon)
6. Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 (Carotenes, beta
(vegetable))
7. Karotenoid (Carotenoids)
8. Merah bit (Beet red)
9. Antosianin (Anthocyanins)
A.2. Pewarna Sintetis
1. Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
2. Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC)
3. Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF)
B. PENGAWET
Jenis BTP Pengawet yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts)
2. Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid and its salts)
3. Asam propionat dan garamnya (Propionic acid and its salts)
6
2.2 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA PANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN PANGAN SIAP SAJI SEBAGAI
PJAS
Pada Pedoman ini data jenis Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS
diperoleh dari hasil monitoring dan verifikasi profil keamanan PJAS
nasional tahun 2008 yang dilaksanakan oleh Badan POM RI. Data
jenis pangan tersebut dikelompokkan dalam kategori pangan dengan
pendekatan Keputusan Kepala Badan POM Nomor
HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan. Hal
tersebut diperlukan untuk menentukan batas maksimum penggunaan
BTP. Berdasarkan hasil pengelompokkan terdapat 8 (delapan)
kategori pangan yang dapat menggunakan jenis BTP tertentu,
sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Pangan yang Dapat Menggunakan Jenis BTP
Tertentu
Kategori Pangan
Produk bakeri
dan seterusnya…
Penggunaan BTP pada Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS harus
menggunakan BTP yang telah terdaftar di Badan POM (mempunyai
nomor registrasi MD atau ML), dan jangan menggunakan BTP yang
tidak mempunyai nomor registrasi MD atau ML, serta baca semua
informasi yang ada pada label kemasan BTP baik golongan, maupun
takaran penggunaan.
8
A. BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PEWARNA
9
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Makanan pencuci mulut berbasis Secukupnya Secukupnya
serealia dan pati
Puding nasi
Puding tapioka
Kue beras (jenis oriental) Secukupnya Secukupnya
Kue beras
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Produk bakeri 200 1 sdt peres untuk 15
Mantao kukus kg tepung
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Kue cubit
Minuman berbasis air berperisa Secukupnya Secukupnya
Minuman ringan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa,
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
Makanan ringan siap santap 200 1 sdt peres untuk 15
Keripik singkong kg adonan
Keripik sanjai
Lanting
Keripik talas
Jipang/kipang
Pangan campuran (komposit) Secukupnya Secukupnya
Nasi Kuning*
* Disarankan menggunakan kunyit sebagaimana yang lazim digunakan
10
A.1.2 Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Carmines and
cochineal extract)
Karmin CI. No. 75470 (Carmines)
ADI : 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim : Carmine; cochineal carmine; C.I. Natural red 4;
Hydrated aluminium chelate of carminic acid (7-beta-D-
glucopyranosyl-3,5,6,8-tetrahydroxy-1-methyl-9,10-dioxo-
anthracene-2-carboxylic acid)
Ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Cochineal extract)
ADI : Tidak dinyatakan (No ADI allocated)
Sinonim : C.I. Natural red , 7-beta-D-glucopyranosyl-3,5,6,8-
tetrahydroxy-1-methyl-9,10-dioxoanthracene-2-carboxylic acid
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
mg/kg
Kategori Pangan sebagai
URT
asam
karminat
Es untuk dimakan (edible ice) 100 1 sdt peres untuk 30
Es buah kg adonan
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Buah dalam kemasan (pasteurisasi 200 1 sdt peres untuk 15
dengan pH produk < 4,6) kg buah
Campuran buah dalam kemasan (cocktail)
11
Batas Maksimum
mg/kg
Kategori Pangan sebagai
URT
asam
karminat
Makanan pencuci mulut berbasis 100 1 sdt peres untuk 30
serealia dan pati kg adonan
Puding nasi
Puding tapioka
Kue beras (jenis oriental) 200 1 sdt peres untuk 15
Kue beras kg adonan
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Produk bakeri 200 1 sdt peres untuk 15
Mantao kukus kg adonan
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Minuman berbasis air berperisa 100 1 sdt peres untuk 30
kg adonan
Minuman ringan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
12
A.1.3 Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll)
ADI : tidak dinyatakan (not limited)
Sinonim: magnesium chlorophyll; magnesium phaeophytin;C.I
natural green 3
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) Secukupnya Secukupnya
Es buah
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
13
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Kue beras (jenis oriental) Secukupnya Secukupnya
Kue beras
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Produk-produk kedelai Secukupnya Secukupnya
Susu kedelai (sari kedelai) yg tidak di
proses UHT
Produk bakeri Secukupnya Secukupnya
Roti tawar
Mantao kukus
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Minuman berbasis air berperisa Secukupnya Secukupnya
Minuman ringan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
Makanan ringan siap santap Secukupnya Secukupnya
Kacang polong
14
A.1.4 Karamel I (Caramel I – plain)
ADI : tidak dinyatakan (not specified)
Sinonim : Plain caramel; caustic caramel
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) Secukupnya Secukupnya
Es buah
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
15
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Produk-produk kedelai Secukupnya Secukupnya
Susu kedelai (sari kedelai) yg tidak di
proses UHT
Produk bakeri Secukupnya Secukupnya
Roti tawar
Mantao kukus
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Kue cubit
Minuman berbasis air berperisa Secukupnya Secukupnya
Minuman ringan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
16
A.1.5 Karbon tanaman CI. 77266 (Vegetable carbon)
ADI : tidak dinyatakan (no ADI allocated)
Sinonim : vegetable black; carbon black (vegetable sources)
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Buah olahan Secukupnya Secukupnya
Jeli agar-agar (puding)
Dodol/wajit buah/lempok buah
Geplak
Sayur, rumput laut, kacang dan biji- Secukupnya Secukupnya
bijian olahan
Getuk singkong
Kembang gula / permen dan cokelat Secukupnya Secukupnya
Gula kapas/arumanis
Rambut nenek
Gulali
Permen karet
Kue beras (jenis oriental) Secukupnya Secukupnya
Kue beras
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Produk bakeri Secukupnya Secukupnya
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
17
A.1.6 Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 (Carotenes, beta
(vegetable))
ADI : tidak dinyatakan (acceptable)
Sinonim : Beta-carotene, natural; C.I. food orange 5;
carotenes, mixed
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) 1000 1 sdt peres untuk 3
Es buah kg adonan
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Buah dalam cuka, minyak dan larutan 1000 1 sdt peres untuk 3
garam kg buah
Asinan Buah
Buah dalam kemasan (pasteurisasi 1000 1 sdt peres untuk 3
dengan pH produk < 4,6) kg buah
Campuran buah dalam kemasan (cocktail)
Makanan pencuci mulut (dessert) 1000 1 sdt peres untuk 3
berbasis buah termasuk makanan kg adonan
pencuci mulut berbasis air berflavor
buah
Jeli agar-agar (puding)
Manisan buah
Kembang gula / permen meliputi 500 1 sdt peres untuk 6
kembang gula / permen keras dan lunak kg gula
Gula kapas/arumanis
Rambut nenek
Gulali
Kembang gula karet / permen karet 500 1 sdt peres untuk 6
Permen karet kg adonan
Makanan pencuci mulut berbasis 1000 1 sdt peres untuk 3
serealia dan pati kg adonan
Puding nasi
Puding tapioka
Produk bakeri 1000 1 sdt peres untuk 3
Mantao kukus kg adonan
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
18
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Minuman berbasis air berperisa 2000 1 sdt peres untuk
Minuman ringan 1,5 kg adonan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
19
A.1.7 Karotenoid (Carotenoids)
ADI : 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim : C.I food orange 5
Beta-karoten dari Blakeslea trispora [beta-carotenes
(Blakeslea trispora)]
ADI : 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim: Beta-carotene; beta,beta-carotene C.I. food orange 5
Beta-apo-8’-karotenal CI. No. 40820 (Beta-Apo-8'Carotenal)
ADI : 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim : C.I. food orange 6
Etil ester dari beta apo-8’- asam karotenoat CI. No. 40825
(Beta-Apo-8' - Carotenoic Acid Ethyl Ester)
ADI : 0-5 mg/kg berat badan
Sinonim : C.I food orange 7
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) 50 1 sdt peres untuk
Es buah 60 kg adonan
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Buah kering 200 1 sdt peres untuk
Buah kering 15 kg buah
Buah dalam cuka, minyak dan larutan 300 1 sdt peres untuk
garam 10 kg buah
Asinan buah
Buah dalam kemasan (pasteurisasi 200 1 sdt peres untuk
dengan pH produk < 4,6) 15 kg buah
Campuran buah dalam kemasan (cocktail)
20
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Sayur dan rumput laut dalam cuka, 300 1 sdt peres untuk
minyak, larutan garam atau kecap 10 kg sayur
kedelai
Asinan sayur
Rujak sayur
Sayur dan rumput laut yang dimasak 200 1 sdt peres untuk
Getuk singkong 15 kg adonan
21
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Makanan ringan siap santap 200 1 sdt peres untuk
Keripik singkong 15 kg adonan
Keripik sanjai
Lanting
Keripik talas
Jipang/kipang
22
A.1.8 Merah bit (Beet red)
ADI : tidak dinyatakan (not specified)
Sinonim : Beet root red
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) Secukupnya Secukupnya
Es buah
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Buah olahan Secukupnya Secukupnya
Buah kering
Asinan buah
Campuran buah dalam kemasan (cocktail)
Jeli agar-agar (puding)
Manisan buah
Keripik buah
Dodol/wajit buah/lempok buah
Geplak
Sayur dan rumput laut dalam cuka, Secukupnya Secukupnya
minyak, larutan garam atau kecap
kedelai
Asinan sayur
Rujak sayur
Sayur dan rumput laut yang dimasak Secukupnya Secukupnya
Getuk singkong
Kembang gula / permen dan cokelat Secukupnya Secukupnya
Gula kapas/arumanis
Rambut nenek
Gulali
Permen karet
Makanan pencuci mulut berbasis Secukupnya Secukupnya
serealia dan pati
Puding nasi
Puding tapioka
Kue beras Secukupnya Secukupnya
Kue beras
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
23
Batas Maksimum
Kategori pangan
mg/kg URT
Produk-produk kedelai Secukupnya Secukupnya
Susu kedelai (sari kedelai) yg tidak di
proses UHT
Produk bakeri Secukupnya Secukupnya
Mantao kukus
Apem
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Minuman berbasis air berperisa Secukupnya Secukupnya
Minuman ringan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
Makanan ringan siap santap Secukupnya Secukupnya
Keripik sanjai
Lanting
Keripik talas
24
A.1.9 Antosianin (Anthocyanins)
ADI : 2,5 mg/kg berat badan
Sinonim : Anthocyans
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori pangan mg/kg sebagai
URT
antosianin
Es untuk dimakan (edible ice) 1000 1 sdt peres untuk 3
Es buah kg adonan
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Buah kering 1000 1 sdt peres untuk 3
Buah kering kg buah
Buah dalam cuka, minyak dan larutan 1500 1 sdt peres untuk 2
garam kg buah
Asinan buah
Buah dalam kemasan (pasteurisasi 1500 1 sdt peres untuk 2
dengan pH produk < 4,6) kg buah
Campuran buah dalam kemasan (cocktail)
Makanan pencuci mulut (dessert) 500 1 sdt peres untuk 6
berbasis buah termasuk makanan kg adonan
pencuci mulut berbasis air berflavor
buah
Jeli agar-agar (puding)
Manisan buah
Buah yang dimasak 500 1 sdt peres untuk 6
Keripik buah kg adonan
Dodol/wajit buah/lempok buah
Geplak
Sayur dan rumput laut dalam cuka, 500 1 sdt peres untuk 6
minyak, larutan garam atau kecap kg sayur
kedelai
Asinan sayur
Rujak sayur
Sayur dan rumput laut yang dimasak 500 1 sdt peres untuk 6
Getuk singkong kg adonan
Kembang gula / permen meliputi 10000 1 sdm peres untuk
kembang gula / permen keras dan lunak 0,7 kg gula
Gula kapas/arumanis
Rambut nenek
Gulali
Kembang gula karet / permen karet 500 1 sdt peres untuk 6
Permen karet kg adonan
25
Batas Maksimum
Kategori pangan mg/kg sebagai
URT
antosianin
Makanan pencuci mulut berbasis 1500 1 sdt peres untuk 2
serealia dan pati kg buah
Puding nasi
Puding tapioka
Kue beras (jenis oriental) 1000 1 sdt peres untuk 3
Kue beras kg adonan
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Roti dan produk bakeri tawar dan 200 1 sdt peres untuk
premiks 15 kg adonan
Mantao kukus
Apem
Bolu
Produk bakeri istimewa (manis, asin, 1500 1 sdt peres untuk 2
gurih) kg adonan
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Minuman berbasis air berperisa 300 1 sdt peres untuk
Minuman ringan 10 kg adonan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
26
A.2. PEWARNA SINTETIS
28
A.2.2 Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC)
ADI : 0 – 7 mg/kg berat badan
Sinonim : C.I. food red 17; F.D and C red no. 40
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Makanan pencuci mulut (dessert) 70 1 sdt peres untuk 43
berbasis buah termasuk makanan kg adonan
pencuci mulut berbasis air berflavor
buah
Jeli agar-agar (puding)
Manisan buah
Kembang gula / permen lunak 100 1 sdt peres untuk 30
Gula kapas/arumanis kg gula
Rambut nenek
Kembang gula karet / permen karet 100 1 sdt peres untuk 30
Permen karet kg adonan
Makanan pencuci mulut berbasis 70 1 sdt peres untuk 43
serealia dan pati kg adonan
Puding nasi
Puding tapioka
Kue beras (jenis oriental) 70 1 sdt peres untuk 43
Kue beras kg adonan
Dodol
Wajik
Moci
Kue putu
Pisang hijau
Onde-onde
Kue ape
Kue pancong
Keik, kukis dan pai (isi buah atau 70 1 sdt peres untuk 43
custard,vla) kg adonan
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Serabi
Pukis
Carabikang
Minuman berbasis air berperisa yang 70 1 sdt peres untuk 43
berkarbonat kg adonan
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman berbasis air berperisa tidak 70 1 sdt peres untuk 43
berkarbonat kg adonan
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
29
A.2.3 Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF)
ADI : 0 – 25 mg/kg berat badan
Sinonim : C.I. food green 3; F.D and C green no. 3
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 3 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 7 g.
Batas Maksimum
Kategori Pangan
mg/kg URT
Es untuk dimakan (edible ice) 70 1 sdt peres untuk 43
Es buah kg adonan
Es mambo
Es jepit/es serut/es grusuk/es grosok
Es puter
Es lilin
Es kue
Es tebak
Es pelangi
Es loli
Es dawet
Makanan pencuci mulut (dessert) 70 1 sdt peres untuk 43
berbasis buah termasuk makanan kg adonan
pencuci mulut berbasis air berflavor
buah
Jeli agar-agar (puding)
Manisan buah
31
B. BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGAWET
B.1 Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts)
Asam sorbat (Sorbic acid)
ADI : 0 – 25 mg/kg berat badan
Sinonim : sorbic acid; (e,e)-2,4-hexadienoic acid; 2-
propenylacrylic acid.
Natrium sorbat (Sodium sorbate)
ADI : 0 – 25 mg/kg berat badan
Sinonim : -
Kalium sorbat (Potassium sorbate)
ADI : 0 – 25 mg/kg berat badan
Sinonim : potassium sorbate; potassium salt of trans,trans-2,4-
hexadienoic acid.
Kalsium sorbat (Calcium sorbate)
ADI : 0 – 25 mg/kg berat badan
Sinonim : calcium sorbate; calcium salt of trans,trans-2,4-
hexadienoic acid.
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 2 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 5 g.
Batas Maksimum
mg/kg
Kategori Pangan dihitung
URT
sebagai asam
sorbat
Es untuk dimakan (edible ice) 500 1 sdt peres untuk 4
Es tebak (digunakan untuk tebak) kg adonan
Es dawet (digunakan untuk dawet)
Sayur dan rumput laut yang dimasak 1000 1 sdt peres untuk 2
Getuk singkong kg adonan
32
Batas Maksimum
mg/kg
Kategori Pangan dihitung
URT
sebagai asam
sorbat
Produk bakeri 1000 1 sdt peres untuk 2
Roti tawar kg adonan
Produk bakeri tawar
Bolu
Keik/kukis/pai
Bika ambon
Donat
Roti manis
Roti buaya
Minuman berbasis air berperisa 1000 1 sdt peres untuk 2
Minuman ringan kg adonan
Minuman rasa susu
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman rasa buah
Sirup berperisa
Minuman mengandung jeli
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan 1000 1 sdt peres untuk 2
herbal, dan minuman biji-bijian dan (untuk produk- kg air
sereal panas, kecuali cokelat produk cair
Minuman teh dalam kemasan siap minum)
33
B.2 Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid and its salts)
Asam benzoat (Benzoic acid)
ADI: 0–5 mg/kg berat badan
Sinonim : benzenecarboxylic acid; carboxybenzene; phenyl
formic acid; dracylic acid
Natrium benzoat (Sodium benzoate)
ADI: 0–5 mg/kg berat badan
Sinonim : sodium benzoate; sodium salt of benzenecarboxylic
acid; sodium salt of phenylcarboxylic acid.
Kalium benzoat (Potassium benzoate)
ADI: 0–5 mg/kg berat badan
Sinonim : potassium salt of benzenecarboxylic acid; potassium
salt of phenylcarboxylic acid
Kalsium benzoat (Calcium benzoate)
ADI: 0–5 mg/kg berat badan
Sinonim : monocalcium benzoate
Fungsi lain : -
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 2 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 5 g.
Batas Maksimum
mg/kg
Kategori Pangan dihitung
URT
sebagai asam
benzoat
Makanan pencuci mulut (dessert) 200 1 sdt peres untuk 10
berbasis buah termasuk makanan kg adonan
pencuci mulut berbasis air berflavor
buah
Jeli agar-agar (puding)
Minuman berbasis air berperisa yang 400 1 sdt peres untuk 5
berkarbonat kg adonan
Minuman berperisa
Minuman berkarbonasi
Limun
Minuman berbasis air berperisa tidak 400 mg/kg 1 sdt peres untuk 5
berkarbonat (kecuali kg adonan
Minuman rasa buah minuman cair
Sirup berperisa yang
Minuman mengandung jeli memerlukan
pengenceran
sebelum
penyajian 900
mg/kg)
Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan 600 1 sdt peres untuk 3
herbal, dan minuman biji-bijian dan (untuk produk- kg air
sereal panas, kecuali cokelat produk cair
Minuman teh dalam kemasan siap minum)
34
B.3 Asam propionat dan garamnya (Propionic acid and its
salts)
Asam propionat (Propionic acid)
ADI : Tidak dinyatakan (not limited)
Sinonim : -
Natrium propionat (Sodium propionate)
ADI : Tidak dinyatakan (not limited)
Sinonim : -
Kalsium propionat (Calcium propionate)
ADI : Tidak dinyatakan (not limited)
Sinonim : -
Kalium propionat (Potassium propionate)
ADI : Tidak dinyatakan (not limited)
Sinonim : -
URT : 1 sendok teh (sdt) peres = 2 g;
1 sendok makan (sdm) peres = 5 g.
Batas Maksimum
35
2.3. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Batas Maksimum
BTP Produk
(mg/kg) URT
Pewarna Alami Asinan Buah 500 1 sdt ½ sdt 1/3 sdt ¼ sdt
peres peres peres peres
Kurkumin
untuk untuk untuk untuk
6 kg buah 3 kg 2 kg 1,5 kg
buah buah buah
36
Cara menakar BTP untuk jumlah kurang dari 1 sdt atau sdm, adalah
sebagai berikut:
37
2.3.2 PERHITUNGAN PENGGUNAAN CAMPURAN BTP
38
Komposisi campuran BTP Pewarna pada contoh 1 tersebut diatas diizinkan
digunakan, karena perhitungan rasio sama dengan 1 (satu).
Penggunaan
Batas Maksimum
Campuran BTP Perhitungan
BTP Untuk penggunaan BTP Tunggal
pada produk Rasio
(mg/kg) (URT) (URT)
Contoh 2:
Kurkumin 200 1 sdt peres untuk 1/3 sdt peres untuk 1/3 sdt / 1sdt = 1/3
15 kg tepung 15 kg adonan
Karmin 200 1 sdt peres untuk 1/4 sdt peres ¼ sdt / 1 sdt =1/4
15 kg adonan untuk15 kg adonan
Klorofil Secukupnya Secukupnya ½ sdt peres untuk 0
15 kg adonan
(1/3) + (1/4) + (0)
= 7/12 ~ ≤ 1
Penggunaan
Batas Maksimum
Campuran BTP Perhitungan
BTP Untuk penggunaan BTP Tunggal
pada produk Rasio
(mg/kg) (URT) (URT)
Contoh 3:
Kurkumin 200 1 sdt peres untuk 3/4 sdt peres untuk 3/4 sdt / 1sdt = 3/4
15 kg tepung 15 kg adonan
Karmin 200 1 sdt peres untuk ½ sdt peres untuk ½ sdt / 1sdt = 1/2
15 kg adonan 15 kg adonan
Klorofil Secukupnya Secukupnya 2 sdt peres untuk 0
15 kg adonan
(3/4) + (1/2) + (0)
=1¼~>1
39
B. Contoh Perhitungan Penggunaan Campuran BTP Pengawet
B.1 Contoh untuk Produk Roti yang menggunakan BTP
Pengawet Asam Sorbat dan Asam Propionat
Batas Maksimum Penggunaan
Perhitungan
Untuk penggunaan BTP Campuran BTP
BTP Rasio
Tunggal pada produk
(mg/kg) (URT) (URT)
Contoh 1:
Asam sorbat 1000 1 sdt peres ½ sdt peres untuk ½ sdt / 1sdt = 1/2
untuk 2 kg 2 kg adonan
adonan
Asam propionat 2000 1 sdt peres 1 sdt peres untuk 1 sdt / 2 sdt =1/2
untuk 1 kg 2 kg adonan
adonan
atau
2 sdt peres
untuk 2 kg
adonan
(1/2) + (1/2) = 1
40
Batas Maksimum Penggunaan
Perhitungan
Untuk penggunaan BTP Campuran BTP
BTP Rasio
Tunggal pada produk
(mg/kg) (URT) (URT)
Contoh 3:
Asam sorbat 1000 1 sdt peres ¾ sdt peres untuk ¾ sdt / 1sdt = ¾
untuk 2 kg 2 kg adonan
adonan
Asam propionat 2000 1 sdt peres 1 sdt peres untuk 1 sdt / 2 sdt =1/2
untuk 1 kg 2 kg adonan
adonan
atau
2 sdt peres
untuk 2 kg
adonan
(3/4) + (1/2) =
1¼
42
BAB 3
PENUTUP
Perlu ditekankan kembali, bahwa Pangan IRT dan PSS sebagai PJAS harus
aman dan bermutu. Salah satu aspek untuk mendukung hal tersebut adalah
melalui pembatasan penggunaan BTP. Namun bila tidak dapat dihindarkan
maka penggunaan BTP seyogyanya memperhatikan prinsip umum
penggunaan BTP sebagai berikut:
Hindari penggunaan BTP semaksimal mungkin;
Bila tidak dapat dihindari, maka gunakan BTP sesuai peruntukan dan
dengan takaran yang tidak melebihi batas maksimum yang
dipersyaratkan;
Pilih BTP yang diijinkan digunakan dalam pangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta telah memiliki nomor izin edar (MD/ML) dari
Badan POM RI; dan
Baca takaran penggunaannya dan gunakan sesuai petunjuk pada label.
Semoga Pedoman ini dapat memberikan pemahaman kepada pelaku usaha,
institusi pemerintah yang melaksanakan pembinaan dan pengawasan serta
pemangku kepentingan, sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan
melalui penggunaan BTP secara benar khususnya bagi Pangan IRT dan PSS
sebagai PJAS.
43
DAFTAR PUSTAKA
44