Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan di dunia, manusia tidak lepas dari berbagai macam


permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai aspek,
dimana dalam penyelesaiannya diperlukan sebuah pemahaman melalui suatu
metode dan ilmu bantu tertentu. Salah satu ilmu bantu yang dapat digunakan
adalah matematika. Sedangkan Matematika sendiri merupakan alat untuk
menyederhanakan penyajian dan pemahaman dan analisis masalah. Karena dalam
bahasan matematika, suatu masalah dapat menjadi lebih sederhana untuk
disajikan, dipahami, dianalisis, dan dipecahkan. Untuk keperluan tersebut, maka
pertama dicari pokok masalahnya, kemudian dibuat rumusan atau model
matematikanya, sehingga masalah lebih mudah dipecahkan.
Dalam bidang matematika biologi, matematika digunakan untuk mencoba
memahami berbagai gejala biologi. Salah satu dari gagasangagasan yang paling
tua di adalah karena matematika bisa digunakan untuk model perubahan-
perubahan di dalam ukuran dari berbagai populasi. model populasi Malthus
meramalkan pertumbuhan pemusnahan populasi tanpa batas atau tak bisa
terelakkan. Itu bergantung pada laju pertumbuhan dari populasi.
Model logistik dapat digunakan untuk model laju pertumbuhan dari
populasi, seperti populasi manusia, binatang, ikan di danau, dan pohonpohon di
hutan.
Matematika adalah salah satu ilmu pasti yang mengkaji abstraksi ruang,
waktu, dan angka. Matematika juga mendeskripsikan realitas alam semesta dalam
bahasa lambang, sehingga suatu permasalahan dalam realitas alam akan lebih
mudah dipahami (Aziz, 2006:v).
Dewasa ini semakin banyak muncul penggunaan model matematika
maupun penalaran matematika sebagai alat bantu dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam berbagai disiplin ilmu. Persamaan differensial
merupakan suatu methode mathematika yang sering digunakan dalam

1
memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang biasa disebut
dengan pemodelan, dalam pemodelan ini matematika masuk dalam berbagai
bidang, baik fisika, kimia, biologi, kedokteran, dan lain sebagainya. Terkait
dengan masalah diatas, persamaan differensial merupakan suatu method yang
penting untuk membantu dalam memecahkan permasalahan, terlebih dalam
bidang kedokteran dan biologi, dengan mengkaji suatu permasalahan yang
muncul maka dapat dimasukkan dalam suatu persmaan, sehingga kita dapat
menganalisis suatu kejadian.
Bentuk persamaan defferensial ordo satu adalah:
dx
 v ( x, t , f )
dt

dengan syarat awal x = 𝑥0 pada waktu t = 0

1.2. Rumusan Masalah


Dalam masalah ini diberikan suatu rumusan masalah tentang bagaimanakah
implikasi model logistik dengan penundaan spesies tunggal.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan tugas ini adalah
model logistik spesies tunggal dengan penundaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah, sebagai tambahan informasi dan
wawasan mengenai solusi model logistik spesies tunggal dengan penundaan dan
tambahan pengetahuan bidangmatematika, khususnya pemodelan mengenai
persamaan model logistik spesies tunggal dengan penundaan.
1.5 Batasan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, penulisan tugas ini diberikan batasan
masalah sebagai berikut:
1. Diberikan model logistik spesies tunggal
𝑑𝑥(𝑡) 𝑥
= 𝑟𝑥 (1 − 𝐾)
𝑑𝑡

Keterangan: x(t) = jumlah populasi saat t

2
r = laju pertumbuhan

K = daya dukung lingkungan (carryng capacity)

2. Model penundaan

𝑑𝑥(𝑡)
= 𝑓(𝑥(𝑡), 𝑥(𝑡 − 𝜏))
𝑑𝑡

dimana, 𝜏 > 0, adalah sebuah penundaan.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Persamaan Deferensial


Persamaan yang menyangkut satu atau lebih fungsi (peubah tak bebas)
beserta turunannya terhadap satu atau lebih peubah bebes disebut persamaan
deferensial.

2.2 Persamaan Deferensial Biasa.

Persamaan defferensial biasa adalah persamaan defferensial yang terdiri


dari satu atau lebih variabel terikat dengan satu variable bebas.

Contoh:

𝑑2 𝑦 𝑑𝑦 2
+ 𝑥𝑦 (𝑑𝑥 ) = 0
𝑑𝑥 2

3
𝑑4 𝑥 𝑑2 𝑥
+ 5 𝑑𝑡 2 + 3𝑥 = sin 𝑡
𝑑𝑡 4

2.3 Model logistik

Suatu populasi seringkali meningkat secara eksponensial pada awalnya


tetapi melambat pada akhirnya dan mendekati kapasitas tampungnya karna
sumber daya yang terbatas . Pertumbuhan populasi yang disebut sebagai model
pertumbuhan logistik, yaitu:
1 𝑑𝑥 𝑥
=𝑟−𝐾
𝑥 𝑑𝑡

Atau setelah dikalikan dengan x, kita peroleh model untuk pertumbuhan


populasi yang dikenal dengan persamaan differensial logistic.
𝑑𝑥 𝑥
= 𝑟𝑥 (1 − )
𝑑𝑡 𝐾
Keterangan: x(t) = jumlah populasi saat t
R = laju pertumbuhan
K = daya dukung lingkungan (carryng capacity)
Model penundaan:

 Solusi Analitik
Persamaan logistik merupakan persamaan deffferensial terpisahkan
sehingga kita kita menyelesaikannya secara ekplisit
𝑑𝑥 𝑥
= 𝑟𝑥 (1 − )
𝑑𝑡 𝐾
Kita peroleh
𝑑𝑥
∫ 𝑝 = ∫ 𝑘𝑑𝑡
𝑥 (1 − )
𝑘
Untuk menghitung integral di ruas kiri kita tuliskan
1 𝐾
𝑥 = 𝑥(𝐾 − 𝑥)
𝑥(1 − 𝐾 )

Dengan fraksi parsial kita mendapatkan


1 1 1
= +
𝑥(𝐾 − 𝑥) 𝑥 (𝐾 − 𝑥)

4
Sehingga kita dapat menuliskan

1 1
∫( + ) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑘𝑑𝑡
𝑥 (𝐾 − 𝑥)
In|𝑥| − In|𝐾 − 𝑥| = 𝑘𝑡 + 𝐶
𝐾−𝑥
In | | = −𝑘𝑡 + 𝐶
𝑥
𝐾−𝑥
| | = 𝑒 −𝑘𝑡−𝐶
𝑥

= 𝑒 −𝐶 𝑒 −𝑘𝑡
𝐾−𝑥
| | = 𝐴𝑒 𝑘𝑡
𝑥

Dengan 𝐴 = ±𝑒 −𝐶 dengan persamaan diatas untuk x kita mendapatkan


𝐾 𝑥 1
− 1 = 𝐴𝑒 −𝑘𝑡 ⟹ 𝐾 − 1+𝐴𝑒 −𝑘𝑡
𝑥
𝐾
Sehingga 𝑥 − 1+𝐴𝑒 −𝑘𝑡

Kita tentukan nilai A dengan mensubtitusikan t=0. jika t=0 maka x=x0 (populasi
awal) sehingga
𝐾−𝑥0
| | = 𝐴𝑒 0 = 𝐴
𝑥0

Jadi solusi persamaan logistic adalah


𝐾 𝐾−𝑥0
𝑥(𝑡) = 1+𝐴𝑒 −𝑘𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴 = 𝑥0

Menggunakan rumus x(t) pada persamaan di atas kita melihat bahwa


lim 𝑥(𝑡) = 𝐾
𝑡→∞

 Model logistik penundaan yang tunggal


𝑑𝑥(𝑡) 𝑥(𝑡−𝜏
= 𝑟𝑥(𝑡) (1 − ) …(1)
𝑑𝑡 𝐾

5
di mana 𝜏 adalah waktu tunda dan diasumsikam positif. Titik equilibrium
positif dimodelkan dengan K. Itu sudah diusulkan oleh
Hutchinson di Gopalsamy (1992) dari model (1) dapat digunakan untuk model
yang dinamis dari populasi jenis yang tunggal K dengan suatu laju pertumbuhan
konstan r.
𝑥(𝑡−𝜏
Bentuk (1 − ) di dalam model (1) tandakan suatu umpan balik kepadatan
𝐾

tergantung istilah mekanisme yang mengambil t unit-unit dari waktu untuk


bereaksi terhadap perubahan di dalam populasi kepadatan mewakili di dalam
model (1) oleh x.

BAB III
Metode Penelitian
1.6.1 Jenis Penelitian (penelitian kepustakaan)
Dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif ini maka penulis
menggunakan metode penelitian keperpustakaan (Library Research), yaitu
penelitian yang dilakukan di dalam perpustakaan untuk mengumpulkan data dan
informasi dengan bantuan bermacam material yang terdapat di ruang perpustakaan
seperti buku-buku, majalah dan dokumen
1.6.2 Sumber data
Data tambahan yang releven yang mendukung penulisan tugas ini
diperoleh dari buku-buku lain. Data-data tersebut dapat digunakan untuk

6
memperoleh generalisasi yang bersifat ilmiah atau memperoleh pengetahuan
ilmiah baru, dan dapat berguna sebagai pelengkap informasi yang telah
dikumpulkan oleh peneliti. Dan akhirnya data tersebut dapat juga memperkuat
penemuan pengetahuan yang telah ada.
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain adalah salah satu dari proses pengadaan data
untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk memperoleh data,
penulis menggunakan langkah-langkah Library Research yaitu setiap penelitian
memerlukan bahan yang bersumber dari perpustakaan. Penulis menggunakan
metode dokumenter, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, buku-buku, jurnal penelitian yang releven dengan permasalahan
yang penulis bahas.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1Model Logistik Penundaan

𝑑𝑥(𝑡) 𝑥(𝑡 − 𝜏)
= 𝑟𝑥(𝑡) (1 − )
𝑑𝑡 𝐾
di mana 𝜏 adalah waktu tunda dan diasumsikam positif. K adalah Titik
equilibrium positif dari model (3.1) dapat digunakan untuk model yang dinamis
dari pertumbuhan populasi jenis tunggal ke arah suatu kejenuhan level K dengan
suatu laju pertumbuhan konstan (rate) r.

Anda mungkin juga menyukai