Anda di halaman 1dari 25

PERTUMBUHAN REMAJA

OLEH:
Dr. Dra. Nurhaedar JafarrAptrM.Kes

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2005
4LL
I

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL i

SURAT KETERANGAN ii

DAFTAR ISI iii

A. Pengertian Remaja 1

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Remajb 2

C. Pertumbuhan Fisik Remaja 3

D. Perbedaan lndividu Dalam Pertumbuhan Fisik 15

E. lstilah-lstilah Dalam Pertumbuhan Remaja 19

F. Evaluasi Pertumbuhan Remaja 20

G. fiesimpulan 21

DAFTAR PUSTAI<A

ilt
PERTUMBUHAN REMAJA

PENDAHUTUAN

PENGERTIAN REMAJA

lstilah remaja adolesence berasal dari kata adolescere yang berarti 'tumbuh" atau
"tumbuh menjadi dewasa" (Hurlock 1994). Masa remaja dimulai pada saat anak
perempuan mengalami menstruasi yang pertama alau menarche, sedangkan pada anak
laki-laki yaitu pada saat keluarnya cairan semen. Waktu terjadi proses kematangan seksual

pada laki-laki dan perempuan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh asupan zatgizi pada saat

anak-anak.

Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan

dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. WHO
memberikan definisi masa remaja mulaidi usia t}-Z4tahun.

Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan
sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak perubahan fisik, dan
pengalaman emosiyang mendalam. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak,

masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru

termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk
mengisi kehidupan mereka kelak {Nugraha & Windy, 1gg7).

Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence (10-13
tahun), remaja menengah/middle adolescence (L4-16 tahun) dan remaja akhirllote
adolescence (17-2O *iahun) {Behrman, Kliegman & Jenson, 2004). Menurut Depkes Rl

(2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan,
yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda.

Beberapa ahli memberikan batasan usia remaja yang berbeda-beda. Monks et o/.
(1982) mengemukakan suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangan

dalam masa remaja yang secara global berlangsung antara umur t2-21tahun, dengan
pembagiannya: 1) 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 2) 15-18 tahun termasuk masa

remaja pertengahan, dan 3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Banyak para ahli
PERTUiIBUHAN RETIIAJA

PENDAHULUAN

1, PENGERTIAN REMAJA

lstilah adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti


"tumbuh" atrau "tumbuh menjgdildevasa" (Hurlock 1994). Masa remaja
dimulaipaga saat anak perempuan mengalami menstruasiyang pertama
i:.
atau rnenarce, seciangkan pacia anak iaki-iaki yaitu pacia saat keiuarnya
cairan semen. Waktu terjadi. proses kematrangan seksual pada laki-laki
dan neremotran herbeda, ,ha!
._. iiini olehi _-uir=i
i. dinanoarrrhi a-i_i zat iir_i
acunani lar nizi p_u=
aan{.a

saat anak-anak.

Remaja adalah mereka yang berusia '10-20 tahun, dan ditandai


dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh,
psikologi dan aspek fungsional. WHO memberikan defenisi masa remaja
di usia 1U-24 tahun. Masa remaja atau adoiescenoe ciiartikan sebagai
perubahan emosidan perubahan sosial pada masa remaja
".j

Masa remaja menggambarkan dampak perubahan tisik, dan


pengalaman emosi yang.4en{,alam, Mgsa remaja adalah masa yang
penuh gejoiak, masa yang penuh dengan berbagai pengenaian cian
petualangan akan hal-al yang baru termasuk pengalaman berinteraksi
dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan
mereka kelak (Nugraha & Wndy, 1997). Dari segi umur remaja dapat
dibagi menjadi remaja awallearli adolescence (10-13 tahun), remaja
menengahhaddie adoiescene'(!4;!t6r,,.tahu[) dal remaja aKhlr/iate
adolescene (l7-z}tahun) (eenmmn idsran & Jenson, 2OO4).

Menurut Depkes Rl (2005), npsa,,nenraja merupakan suatu proses


tumbuh kembang yang berkesihambunffi, yang merupakan masa
peraiihan ciari kanak-kanak ke cjewasa mu.ir Beirerapa ahii memberikan
batasan usia remaja yang berbeda-beda. Monks et al. (1982)
mengemr"rkakan srratr.r analise )rang cermat mengenai ,qemr,ta aspek
perkembangan dalam masa remaja yang secara global berlangsung
antiara umur 12-21 tahun, dengan pembagiannya: 1) 12-15 tahun
iermasuk masa remaja, awai,* 2)'i5-i8 tatnin'iemiaEuk:masa remaja
pertengahan, dan 3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Banyak para ahli
mengemukakan berbagai pendapat mengenai batasan usia remaja. Dari berbagai pendapat

mengenai batasan usia remaja, disimpulkan bahwa secara teoritis dan empiris, rentang

usia remaja berada dalam usia 12-21 tahun bagi wanita dan t3-22 tahun bagi pria. Jika
dibedakan atas remaja awal dan akhir, maka remaja awal berada pada usia 12 atau 13
tahun sampai 17 atau 18 tahun dan remaja akhir pada rentang usia 17 atau 18 tahun
hingga usia 21 atau2ltahun (panuju & Umami1999)

Kelompok remaja di lndonesia sebagaimana disebagian besar negara di dunia,


memiliki proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk. Menurut Undang-
Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang disebut anak adalah
seseorang yang berusia 0 (dalam kandungan) sampai usia 18 tahun. Di dalam kategori
anak menurut undang-undang tersebut, remaja termasuk di dalamnya, karena
Deparetemen Kesehatan menganut batasan umur remaja sesuai dengan batasan WHO
yaitu antara 10 - 19 tahun (Depkes, 2005).

Pertumbuhan dan perkembangan dramatis yang menandai masa remaja ini diikuti
oleh perubahan emosi dan intelektual dan pemikiran sebab akibat dari konkrit ke abstrak.

Masa ini dipenuhi dengan paradox: remaja menghadapi situasi dimana mereka bukan lagi

anak namun belum lagi dewasa. Secara biologis mereka dapat menjadi ayah atau ibu

tetapi tidak siap menyandang tanggungjawab sebagai orang tua. Mereka merasakan
kebutuhan akan kemerdekaan tetapi masih bergantung pada orang tua dalam pemenuhan

kebutuhan materialnya. Masa inijuga merupakan masa pencaria jati diri dengan mencoba

hal-ha baru, termasuk perilaku berisiko. (Depkes, 2005)

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


Pada masa ini terjadi keunikon pertumbuhan dan perkembangan korakeristiknya yattu
sebagai berikut (Husaini & Husaini 1989):

1. Pertumbuhan fisik yang sangat cepat (adolescent growth spurtl.


2. Pertumbuhan dan perkembangan pada remaja putri terjadi lebih awal, yaitu pada usia

11-13 tahun, sehingga pada usia 13-14 tahun remaja putri terlihat lebih tinggi dan besar.

3. Pertumbuhan remaja putra dan putri berbeda dalam besar dan susunan tubuh sehingga
kebutuhan gizinya pun berbeda.
4. Pertumbuhan fisik dan pematangan fungsi-fungsi tubuh adalah proses akhir dari masa
remaia. Keadaan ini menentukan pada waktu dewasa seperti bertambah pendek atau
tinggi, lamban atau energik, ulet atau pasrah.

5. Terjadi perubahan hormon seks.

Remaja merupakan kelompok usia yang sedang berada dalam fase pertumbuhan
yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja

laki-laki kegiatan jasmaniah sangat meningkat, karena pada masa inilah perhatian untuk

olahraga sedang tinggi-tingginya seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking, dan

sebagainya. Bila konsumsi berbagai sumber zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi

defisiensi terutama defisiensi vitamin-vitamin. Defisiensi sumber energi akan


menyebabkan kelompok remaja langsing bahkan kurus (sediaoetama 2000).

Tidak sedikit survei yanB mencatat ketidakcukupan asupan zat gtzi para remaja.
Mereka bukan hanya melewatkan waktu makan (terutama sarapan) dengan alasan sibuk,

tetapi juga terlihat sangat senang mengkonsumsi junk food (Johnson et ol. t994 dalam
Arisman 2004). Disamping itu, kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk

mengurangi jumlah pangan yang seharusnya dikonsumsi (Brownel et o!. 1994 dalam
Arisman 2004).

Diet tersebut disusun berdasarkan pengaruh teman-teman sebaya, bukan hasil


konsultasi dengan para ahli di bidangnya. Beberapa remaja cenderung menabukan jenis

makanan tertentu. Sikap ini terbentuk karena sifat remaja yang sering mencoba hal baru

{Arisman 2004).

PERTUMBUHAN FISIK REMAJA

Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja


tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga
mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau "pubertas". hal ini
ditandaidengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada
aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan

makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah
sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan

eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan

ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau

tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.

Sebenarnya tanpa ada tambahan kata "fisik" pun itu tidak menjadi persoalan,
karena istilah "pertumbuhan" saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek
fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan

fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. perubahan-

perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi


tubuh, munculnya
ciri-ciri kelamin yang utama (primer)dan ciri kelamin kedua (sekunder).

3.1 Karakteristik Pertumbuhan Fisik

Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan


pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi
cepat tidak muat dan
harus membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan
dan
kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. pada
remaja
putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini
buah dadanya
membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi canggung
dan tidak
bebas.

Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi


parau atau membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan
kelenjar yang mencapai
kematangan mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai
merasa
tertarik kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya
hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. pada remaja putri,
perkembangan hormon menyebabkan mereka mulai mengalami
menstruasi yang
seringkali pada pertama kali mengalam inya, menimbulkan kegelisahan.
3.2 Perubahan Fisik

Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik.


Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal
perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer,
dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-
perubahan, baik internal maupun eksternal.

3.2.1. Perubahan lnternal

Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari

luar. Perubahan ini nantinya sangat kepribadian remaja.


-mempengaruhi
Perubahan tersebut adalah :

a. Sistem Pencernaan

Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.

b. Sistem Peredaran Darah

Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan

belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. panjang dan tebal

dinding pembuluh darah meningkat dan mencapaitingkat kematangan bilamana


jantung sudah matang.

c. Sistem Pernafasan

Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas
tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun
kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.

d. Sistem Endoktrin

Kegiatan kelenjar kelamin yanB meningkat pada masa remaja menyebabkan

ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal


remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun
belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal
masa
dewasa.

e. Jaringan Tubuh

Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas


tahun.
Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang
sampaitulang mencapai ukuran yang matang.
3.2.2. Perubahan Eksternal

Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang,mengalami datangnya


masa
remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada
fisik
luar anak. Perubahan tersebut ialah:

a. TinggiBadan

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara


tujuh belas
dan delapan belas tahun, rata-rata anak taki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang
diberikan,
pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi
cenderung lebih tinggi dari
pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang
tidak diberikan
imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya
terhambat.
b. Berat Eadan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi
badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada
bagian-
bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan
tidak
mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan
dengan berat
badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi
badan
lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadijangkung (tinggi
kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan
tinggi
badan, maka bentuk tubuh anak menjadigemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).

c. Proporsi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan


tubuh yang baik.
Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama
untuk seluruh
tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun
tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit
lemak banyak otot (muscular).

d. Organ Seks/Ciri Seks Primer

Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada

akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian (dewasa).

e. Ciri-ciri Seks Sekunder

ciri-ciri seks sekunder yang utama, p"rk"*b.ngannya matang pada masa akhir
masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya
kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan
membesarnya payudara.

Adanya perbedaan perubahan fisik antara perempuan dan laki-laki,


dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Remaja Perempuan

Pertumbuhan pesat umunya pada usia 10 - 11 tahun. perkembangan


payudara merupakan tanda awal dari pubertas, dimana daerah puting susu

dan sekitarnya mulai membesar, kemudian rambut pubis muncul. pada


sepertiga anak remaja, pertumbuhan rambut pubis terjadi sebelum
tumbuhnya payudara rambut ketiak dan badan mulai tumbuh pada usia 12 -
13 tahun, tumbuhnya rambut badan bervariasi luas. Pengeluaran secret
vagina terjadi pada usia t0- 13 tahun. Keringat ketiak mulai diproduksi pada
usia 12 - 13 tahun, karena berkembangnya kelenjar apokrin yang juga
menyebabkan keringat ketiak mempunyai bau yang khas. Menstruasi terjadi
pada usia LL - t4 tahun. Pematangan seksual penuh remaja perempuan
terjadi pada usia 16 tahun, sedang pada laki-laki pematangan seksual penuh
terjadi pada usia L7 - 18 tahun.
/*
dT,
*X-
dj*
Bayi 5 Thhun lO Tahun 14 Tahu,n
i
Stadium Pubertas Pada perempuan
Pertumbuhan buah dada (payudara)

Pada saat pubertas, buah dada berkembang. Petumbuhan buah dada

dapat dipakai sebagai salah satu indicator maturitas perempuan.


Pertumbuhan payudara dapat diurutkan sebagai berikut:

Tabel 1. Stadium Pubertas Pada Perempuan

Stadium I Hanya berupa penonjolan puting dan sedikit


pembengkakan jejaring di bawahnya, stadium ini terjadi
pada usia LO-Lztahun
Stadium ll Payudara mulai sedikit membesar disekitar puting dan
areola (daerah hitam disekitar puting), disertai dengan
perluasan areola
Stadium lll Areola, puting susu dan jejaring payudara nampak
semakin menonjol dan membesar, tetapi areola dan
puting masih belum tampak terpisah dari jejaring
sekitarnya.
Stadium lV Puting susu dan areola tampak menonjol dari jejaring
sekitarnya.
Stadium V Stadium matang, papila menonjol, areola melebar,jejaring
payudara membesar dan menonjol membentuk payudara
dewasa.
salah satu buah dada dapat tumbuh lebih besar dari yang lain, namun
perbedaannya tidak terlalu mencolok. Harus diingat, besar kecilnya
payudara dipengaruhi factor keturunan, dan dapat berbeda dari generasi
ke
generasi dalam kelua rga.

Daerah puting susu merupakan daerah seksual yang sensitive. pada


perempuan yang sudah mempunyai anak, buah dada memproduksi
dan
menyimpan air susu ibu (ASl), yaitu makanan bayi yang paling utama dan
seharusnya diberikan pertama kali ke bayi. Kemampuan memproduksi ASI
tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya payudara.

Pertumbuhan Rambut

Problem lain yang mungkin terjadi pada pubertas adalah pertumbuhan


rambut. Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut atau tumbuh
kumis yang tipis, hal ini merupakan variasi yang normal. Rambut yang lepas

secara berlebihan dapat terjadi, dan akan hilang dengan sendirinya.


Pertumbuhan rambut pubis yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel2. Stadium Pertumbuhan Rambut pubis


Stadium I Bulu halus pubis, tetapitidak mencapai dindine abdomen
Stadium ll Pertumbuhan rambut tipis panjang, halus agak kehitaman
atau sedikit keqiting, tampak sepanjang labia.
Stadium lll Rambut lebih gelap, lebih kasar, keriting, Aan rnetu"s
sampai batas pubis.
Stadium lV Rambut sudah semakin dewasa, tetapi tak ada
pertumbuhan ke permukaan medialpaha.
Stadium V Rambut pubis dewasa, terdistribusi dalam bentuk segitiga
terbalik, penyebaran mencapai bagian medial paha

b. Remaja laki-laki
Pertumbuhan pesat umunya terjadi pada usia L2-L3 tahun, dimana
penis mulai membesar. pada usia rL - 12 tahun, testis dan skrotum
membesar, kulit skrotum menjadi gelap, dan rambut pubis mulai tumbuh.
Ejakulasi mulai terjadi pada usia 13 - 14 tahun. Ditandai dengan keluarnya
mucus cair dari lubang penis setelah penis memanjang. Rambut ketiak,
rambut badan, kumis, cambang dan jenggot tumbuh pada usia 13 - 15
tahun, dan pertumbuhannya pada badan sangat bervariasi, mulai dari perut
hingga ke dada, perkembangan kerenjar ketiak, yaitu kelenjar apokrin
meningkatkan produksi keringat di ketiak dan menimbulkan bau badan
dewasa. suara parau timbul saat usia 14 - 1s tahun. setahun sebelum suara
pecah, jakun mulai tumbuh.

Bayi 5 Thhun lO Tialrun 15 Tahrrn

Stadium Pubertas pada taki-laki

selama masa pubertas, testis menjadi lebih besar, spermatozoa mulai


terbentuk, dan pada prinsipnya pada saat tersebut system reproduksi telah
matang dan mulai berfungsi. Remaja laki-laki mulai mengalami mimpierotis

yang mengakibatkan keluarnya spermatozoa (mimpi basah). Peristiwa


inilah
yang dipakai sebagaitanda mulainya pubertas. Awal pubertas pada
remaja
laki-laki biasanya dimulai pada usia 10 - 13 tahun. saat mulai pubertas
sampai dewasa, biasanya memerlukan waktu sekitar 4 tahun, yang
stadiumnya dilihat darialat kelamin dan rambut pubisnya.

10
Tabel3. Stadium Pubertas Pada laki-taki
Stadium I Umur Ukuran penis, testis, dan skrotum masih sama
10 - 11 tahun dengan anak-anak.
Stadium ll Umur Skrotum dan testis membesar, terdapat
tZ - 13 tahun perubahan permukaan kulit skrotum yang
menjadi benararna lebih gelap.
Stadium lll Umur Penis tumbuh menjadi panjang dan testis
13 - 14 tahun semakin besar. Sejalan dengan semakin
bertambah panjangnya penis, kepala penis
menjadi lebih besar dan benrvarna semakin
gelap. Rambut pubis menjadi lebih banyak dan
disekitar penis 'lebih tebal. Kadang-kadang
mulaitimbul kumis.
Stadium lV Umur Penis terus makin panjang, dan tebalnya mulai
14 - 15 tahun tebal. Pembesaran testis terus
semakin'
berlanjut. Rambut pubis menjadi lebih
mendekati rambut dewasa, tebal, kasar dan
keriting. Di sini mulai terjadi ejakuasi pertama
kali, mimpi basah. Rambut di lengan bawah
mulai tumbuh, demikian juga rambut pada
daerah muka. Suara menjadilebih dalam.
Stadium V Umur Pada saat ini remaja mencapai tinggi dewasa,
16 tahun demikian juga dengan ukuran penis dan testis.
Rambut mulai tumbuh di badan, dan makin
lama semakin banyak, di samping juga rambut
pubis dan lengan bawah. Rambut pubis
terdistribusi berbentuk segitiga terbalik.
Rambut daerah muka sudah mulai berhenti
pertumbuhannya. Perubahan hormon juga
menyebabkan perubahan tingkah laku anak
dan pembesaran payudara untuk sementara.
Adanya perubahan ini tidak perlu dicemaskan,
karena ini akan hilang sendiri setelah dua
tahun. Anak laki-laki akan sering terjadi ereksi
tidak terkendali dan lebih sering mengalami
mimpi basah.

Pada tabel di bawah ini dapat terlihat perbedaan perubahan fisik antara
remaja perempuan dan remaJa laki-laki:

11
Tabel4. Perubahan Fisik remaja

PERUBAHAN FISIK REMAJA

Laki- laki Perempuan

Otot dada, bahu dan lengan melebar Pinggulmelebar


Kening menonjol, rahang dan dagu
melebar
Perubahan suara
Pertumbuhan penis Pertumbuhan rahim dan vagina
Pertumbuhan kumis dan cambans Pavudara membesar
Eja kulasi awa l/m impi basah Menstruasiawal
Pertumbuhan rambut kelamin, ketiak, Perumbuhan rambut kelamin dan
dada dll ketiak
Pertumbuhan lemak dan keringat Fertumbuhan lemak dan keingat
{jerawat} (jerawat)
Pertambahan berat badan dan tinggi Pertambahan berat badan dan tinggi
badan badan

Tabel5. Perbedaan Tahapan tumbuh kembang masa remaja

Variabel Remaia awal Remaia menengah Remaia laniut


Usia 10-13 14-16 17 -20
Matuarasi r-2 3-5 5
seks
Somatik Karakteristik Percepatan tinggi badan, Pertumbuhan
seksual sekunder, bentuk tubuh, jerawat, melambat
percepatan bau badan, haid
tumbuh pertama, mimpi basah,
eksoerimen
Seksual Tertarik masalah Banyak bertanya, Klonsolidasi
seksual berpihak pada diri identitas
sendiri, berusaha untuk seksual
mendapatkan otonomi
Kognitif dan Operasional konkriq Dealisme
moral moral konvensional Dan absolute
Keluarga Ambivalen Lebih bebas,
keluarga
memberikan
rasa aman
Teman sebaya Teman sesama Teman sebaya lebih Lebih intim,
ienis kelamin dipentingkan lebihkomitmen
Sumber: Behrman RE, K lregman RM, Jenson. Nelsons Textbook of pediatrics, d" ed

L2
3.3. Kondisi - Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik
berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun
kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :

3.3.1 Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.


Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak

lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya

tinggi dan panjang. Faktor lingkungan ak-an membantu menentukan tercapai


tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
3.3.2 Pengaruh Gizi

Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggitubuhnya dan

sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak

mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada


remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk

pertumbuhan di masa remaja.

3.3.3 Gangguan Emosional

Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan


terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). eila

terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai
berat tubuh yang seharusnya.

3.3.4 Jenis Kelamin

Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,

kecuali pada usia 12 - 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang

dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih

cepat kematangannya dari pada laki-laki .

13
3.3.5 Status Sosial Ekonomi

Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga
dengan
tingkat ekonomi rendah.
3.3.6 Kesehatan

Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja


yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang
lebih tinggi
dan berat atau besar dibanding yang sering sakit.

3.3.7 Kecerdasan

Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi


di
sekolah biasanya lebih gemuk dan berai daripada anak yang kecerdasannya
rendah.

3.3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh

Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-


perubahan fisik. Di antara perubahan fisik yang sangat
berpengaruh adalah;
pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya
alat-
alat reproduksi(ditandaidengan haid pada perempuan dan "mimpipertama', pada

anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

Ada pula sejumlah faktoryang mempengaruhipertumbuhan fisik individu, yaitu:

1. Faktor lnternal

a. Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya


Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika
ayah
dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya.

b. Kematangan

Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor


kematangan.
Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan
belum
sa m pa i, pertum buha n itu tetap seperti tena nggu hka n.

L4
2. Faktor Eksternal

a. Kesehatan

Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan


terhambat,
sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.

b. Makanan

Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang

cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.

c. Stimulasi lingkungan

lndividu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan

pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah


mendapat latihan.
Adapun sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
fisik ini sudah
dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
tersebut.

4. PERBEDAAN INDIVIDU DATAM PERTUMBUHAN FISIK

Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang


sangat pesat
dalam masa remaja awal ( t2h3 - t7/rStahun Menurut
). Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di
antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya
beberapa bagian tubuh
yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului
bagian yang lain seperti kaki, tangan
dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah
dan tubuhnya yang
kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk
badan yang terlalu gemuk,
kurus, pendek, tinggi fiangkung). wajah yang kurang tampan
atau cantik, ada jerawatnya
dan sebagainya.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi


pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan
fisik itu akan sangat
bervariasi' Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi
makanan, dan stimulasi
lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik
individu. Anak yang selalu sehat
dengan makanan yang mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan
fisik yang lebih
cepat daripada anak yang sering sakit_sakitan.

15
Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja
putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya
daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki
menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. lni tidak berarti bahwa semua
anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak
perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-lakiyang pendek dan kecil.

5. INSTRUMEN PERTUMBUHAN (PENITAIAN PERTUMBUHAN} REMAJA

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang
yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan utilisasi (utitizationl zat gizi

makanan. Penilaian terhadap status gizi seseorang atau sekelompok orang akan
menentukan apakah orang atau sekelompok orang tersebut memiliki status gizi yang baik
atau tidak (Riyadi 2001). Supariasa et dl. (2OO1) menyatakan status gizi adalah keadaan
seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari

makanan dalam jagka waktu yang lama. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi

menjadiempat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.


Status gizi seseorang atau sekelompok orang tidak selalu sama dari masa ke masa

karena merupakan interaksi dari berbagaifaktor. Menurut Riyadi(2001), faktor yang secara

langsung mempengaruhi status gizi adalah konsumsi pangan dan status kesehatan.
Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan.

Kebanyakan dari mereka konsumsi zat gizinya rendah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan

makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing {Karyadi 1995}.

Jika konsumsi makan seorang remaja kurang dari angka kecukupan yang dianjurkan dan hal

ini berangsur-angsur lama, maka akan berpengaruh terhadap status gizi remaja. Status gizi

dapat diketahui dengan beberapa cara yaitu melalui penilaian konsumsi pangan,
antropometri, biokimia, dan klinis. Setiap cara penilaian status gizi tersebut melengkapi
cara yang lainnya, dengan demikian membantu dalam penyediaan indikator tambahan
untuk mendukung penilaian yang lebih lengkap (Riyadi 1995).

Antropometri sudah digunakan pada remaja dalam konteks yang berhubungan


dengan status gizi dan kesehatan. IMT direkomendasikan sebagai dasar indikator

16
antropometri untuk kekurusan (thinness) dan overweight pada masa remaja. BB/U
dianggap tidak informatif atau menyesatkan bila tidak ada informasi tentan g
TB/U.
Pendekatan konvesional terhadap kombinasi penggunaan BB/U
dan TB/U untuk menilai
massa tubuh dianggap aneh dan memberikan hasil yang bias. Data
referensi BBfl-B
memiliki keuntungan karena tidak memerlukan informasi tentang umur kronologis.
Tetapi,
hubungan BB/TB berubah secara dramatis menurut umur dan menurut status
kematangan
seksualselama remaja (Riyadi 2001). Karena berbagai keterbatasan tersebut,
IMT menurut
umur (|MT/U) direkomendasikan sebagai indikator terbaik untuk remaja. lndikator
ini
memerlukan informasi tentang umur. lndikator inijuga sudah divalidasi
sebagai indikator
lemak tubuh total pada persentil atas, dan indikator ini juga sejalan dengan
indikator-
indikator yang direkomendasikan untuk orang dewasa. lndeks massa
tubuh diukur dengan
mengguna kan rum us I MT=BB/IB 2 (kg/ m2l.

status gizi kelompok orang ditentukan melalui suatu perhitungan statistik


dengan
menghitung angka nilai hasil penimbangan dibandingkan dengan angka
rata-rata atau
median dan standar deviasi (sD) dari suatu angka acuan standar
WHo. Rumus yang
digunakan untuk mengetahui nilai Z-skor adalah (supariasa et al.2oot,
2

Z-Skor = Nilai lndividu Subyek - Nilai Median Baku Rujukan

Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung nilai z-skor


dari suatu nilai IMT/u. Nilai
Z-Skor yang diperoleh kemudian dapat digunakan untuk menentukan jenis
status gizi anak
umur di atas 5 tahun sampai 19 tahun.

Untuk mengukur status gizi remaja digunakan berbagai cara, antara lain
dengan
menggunakan standar NCHS-wHO bagi remaja atau dengan menggunakan
lndeks Massa
Tubuh (lMT).

Alat ukur yang digunakan


Untuk mengukur tinggi badan biasanya digunakan alat yang disebut Microtoise
dan
untuk mengukur berat badan menggunakan Timbangan rnjak

t7
Mengukur tinggi badan
1. Posisikan anak berdiritegak lurus di bawah microtoise membelakangidinding.
2. Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser microtoise dan pandangan lurus ke

depan.

3. Posisikan anak tegak bebas dan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat serta
tumit menempel di dinding.
4. Posisikan kedua lutut dan tumit dalam keadaan rapat

5. Tarik kepala microtoise sampaipuncak kepala anak

6. Baca angka pada jendela baca yang berada pada garis merah, dan mata pembaca harus

sejajar dengan garis merah.

Mengukur berat badan


1. Letakkan timbangan di tempat yang datar, kemudian pastikan posisi bandul pada

angka nol dan jarum dalam keadaan seimbang.

2. Tanggalkan alas kaki dan jangan menggunakan pakaian yang tebal atau berlebihan,

sehingga mempengaruhi berat badan

3, Timbanglah berat badan dengan melihat skala yang terdapat pada timbangan atau
menggeser bandultimbangan sampai memperoleh berat badan yang sesungguhnya.

18
Cara mengukur KEK dengan menggunakan UIA
Pengukuran lingkar lengan atas (Lll-A) untuk mengetahui risiko kekurangan
energy kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri. Pengukuran LILA tidak
dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizidalam jangka pendek.
Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat digunakan pita
sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.
Hal-halyang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA

1, Pengukuran dilakukan rdibagian tengah bahu dan siku lengan kiri,


2. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau kencang.

3. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam artitidak kusut atau sudah dilipat-lipat,
sehingga permukaannya sudah tidak rata.

ISTITAH-ISTIIAH DAI.AM PERTUM BUHAN REMAJA

1. Adolesens : masa remaja

2. lmaturitas emosi : perkembangan emosi seseorang yang belum matang sesuai


usianya.

19
3. Menarche : haid atau menstruasi
pertama pada seorang anak
4. Perkembangan psikososiar
: perkembangan mentar
emosionar
5. Tingkat maturitas keramin:
tingkat petumbuhan dan perkembangan
ciri_ciri
kelamin atau seksualsekunder
pada anak remaja
EVATUASI PERTUMEUHAN
REMA'A
Dengan IMT' akan diketahui
apakah berat badan seseorang
remaja dikatakan
kurus' normal atau gemuk'
Pengukuran status gizi anak
dapat dilakukan dengan indeks
antropometri dan menggunakan
indeks massatubuh menurut umur (|MT/U) anak.
untuk menghitung IMT dapat
digunakan rumus sebagai
berikut:
IMT =
Tinggi badan trntX riniE Uadan (m)

lndeks rMT/u menurut wHo


2007 adarah sebagai berikut:

Z Score (SD)
Sangat gemuk

>1SDs/d<ZSO
>-2SDs/d<1SD
>-3SDs/d._zso
Sangat kurus

contoh: Eko dengan tinggi badan


14g cm mempunyai berat
badan 3g kg,
Umur 14 tahun (186 bulan)
maka tMT Eko adalah :

38

= L7,3
1,49 x 1,49
|MT/U Eko berdasarkan tabel
Baku IMT menurut umur
dan Jenis Kelamin
(10-18thn) : Adalah Normal

20
'd

KESIMPUTAN

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan


fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan
remaja. Perubahan fisik remaja tersebut
bukan saja
menyangkut bertambahnya ukuran
tubuh dan berubahnya proporsitubuh,
melainkan juga
meliputi perubahan ciri-ciri yang.terdapat pada
kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki
ma upun perem pua n, pe ruba
ha n fisik mengikuti uruta n-urutan
terte ntu.
Faktor-faktor internar dan eksternar yang
semuanya ikut mempengaruhi
pertumbuhan individu mudah
dimengerti bahwa pertumbuhan fisik
itu akan sangat
bervariasi' Perbedaan faktor keturunan,
kondisi kesehatan, gizi makanan, dan
stimulasi
lingkungan menyebabkan perbedaan
pertumbuhan fisik individu.
E

27
I

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN,2003, Kesehatan Reproduksi Remaja, EGC, Jakarta


Win$osastro,M , dkk. (1997). llmu Kandungan. Jakarta. YBPSP
Soetjiningsih (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto

Arifi n. (200 81. Tu m b u h Kem b ang Remaj a. Http://www. bloo. rusari.com

Syafiq, A., dkk.(2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakaf. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada

Manuaba. (2006). Kapik Se/ekfa Penatalaksaaan Rutin Obsfefn Ginekologi dan Kb.
Jakarta:EGC
Prawiroraharjo, $. (2002). llmu Kebidanan. Jakarla. YBPSP

Santrock, W.John. (2003) Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Waspadjisarwono dkk, (2003). Pengkajian sfafus gizi. Jakarla. RSCM


Supariasa nyoman , dkk (2002\. Penilaian sfafus gizi . Jakarta. EGC

Soediaoetama,A.D. (2006). llmu gizi. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Sugiyono. (2007). Metade Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung: Alfabeta
Bandung.

Sarwono jonathan, (2006) .Analrcis data penelitian Jakarta . Andi Offset

Hidayat alimul, (2007). Metode penelitian kebidanan & teknik analrbis dafa. Jakarta.
Salemba medika

Asnafi, Asiah, dan manic. 2008. Panduan Penulisan Karya Tulis tlmiah. Medan :

Program D lV Bidan Pendidik.

Samin, Ahmad. 2008. Bahasa lndonesia untuk Perguruan Tinggi. Universitas Sumatera
Utara Press.
Notoatmociio, Soekicijo.2002. Ivieiocioiogi Peneiiiian x-esehafan. Get-2. iakana: EGC
. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan Jakarta : Rineka
Cipia

Soekirman, 2000, llmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat,
na^-,t^-^- n^-.t:-t;t-^- tt^^:^-^l
trdDllJttar, a^l-^*^
lJlipat N=tttElt rEltvtrJtNart Jat\alta.

Paath, Rumdasih & Heryati. 2005. Komponen Zat Gizi. Jakarta. PT. Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai