OLEH:
Dr. Dra. Nurhaedar JafarrAptrM.Kes
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
SURAT KETERANGAN ii
A. Pengertian Remaja 1
G. fiesimpulan 21
DAFTAR PUSTAI<A
ilt
PERTUMBUHAN REMAJA
PENDAHUTUAN
PENGERTIAN REMAJA
lstilah remaja adolesence berasal dari kata adolescere yang berarti 'tumbuh" atau
"tumbuh menjadi dewasa" (Hurlock 1994). Masa remaja dimulai pada saat anak
perempuan mengalami menstruasi yang pertama alau menarche, sedangkan pada anak
laki-laki yaitu pada saat keluarnya cairan semen. Waktu terjadi proses kematangan seksual
pada laki-laki dan perempuan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh asupan zatgizi pada saat
anak-anak.
Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan
dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. WHO
memberikan definisi masa remaja mulaidi usia t}-Z4tahun.
Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan
sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak perubahan fisik, dan
pengalaman emosiyang mendalam. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak,
masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru
termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk
mengisi kehidupan mereka kelak {Nugraha & Windy, 1gg7).
Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence (10-13
tahun), remaja menengah/middle adolescence (L4-16 tahun) dan remaja akhirllote
adolescence (17-2O *iahun) {Behrman, Kliegman & Jenson, 2004). Menurut Depkes Rl
(2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan,
yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda.
Beberapa ahli memberikan batasan usia remaja yang berbeda-beda. Monks et o/.
(1982) mengemukakan suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangan
dalam masa remaja yang secara global berlangsung antara umur t2-21tahun, dengan
pembagiannya: 1) 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 2) 15-18 tahun termasuk masa
remaja pertengahan, dan 3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Banyak para ahli
PERTUiIBUHAN RETIIAJA
PENDAHULUAN
1, PENGERTIAN REMAJA
saat anak-anak.
mengenai batasan usia remaja, disimpulkan bahwa secara teoritis dan empiris, rentang
usia remaja berada dalam usia 12-21 tahun bagi wanita dan t3-22 tahun bagi pria. Jika
dibedakan atas remaja awal dan akhir, maka remaja awal berada pada usia 12 atau 13
tahun sampai 17 atau 18 tahun dan remaja akhir pada rentang usia 17 atau 18 tahun
hingga usia 21 atau2ltahun (panuju & Umami1999)
Pertumbuhan dan perkembangan dramatis yang menandai masa remaja ini diikuti
oleh perubahan emosi dan intelektual dan pemikiran sebab akibat dari konkrit ke abstrak.
Masa ini dipenuhi dengan paradox: remaja menghadapi situasi dimana mereka bukan lagi
anak namun belum lagi dewasa. Secara biologis mereka dapat menjadi ayah atau ibu
tetapi tidak siap menyandang tanggungjawab sebagai orang tua. Mereka merasakan
kebutuhan akan kemerdekaan tetapi masih bergantung pada orang tua dalam pemenuhan
kebutuhan materialnya. Masa inijuga merupakan masa pencaria jati diri dengan mencoba
11-13 tahun, sehingga pada usia 13-14 tahun remaja putri terlihat lebih tinggi dan besar.
3. Pertumbuhan remaja putra dan putri berbeda dalam besar dan susunan tubuh sehingga
kebutuhan gizinya pun berbeda.
4. Pertumbuhan fisik dan pematangan fungsi-fungsi tubuh adalah proses akhir dari masa
remaia. Keadaan ini menentukan pada waktu dewasa seperti bertambah pendek atau
tinggi, lamban atau energik, ulet atau pasrah.
Remaja merupakan kelompok usia yang sedang berada dalam fase pertumbuhan
yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja
laki-laki kegiatan jasmaniah sangat meningkat, karena pada masa inilah perhatian untuk
olahraga sedang tinggi-tingginya seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking, dan
sebagainya. Bila konsumsi berbagai sumber zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi
Tidak sedikit survei yanB mencatat ketidakcukupan asupan zat gtzi para remaja.
Mereka bukan hanya melewatkan waktu makan (terutama sarapan) dengan alasan sibuk,
tetapi juga terlihat sangat senang mengkonsumsi junk food (Johnson et ol. t994 dalam
Arisman 2004). Disamping itu, kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk
mengurangi jumlah pangan yang seharusnya dikonsumsi (Brownel et o!. 1994 dalam
Arisman 2004).
makanan tertentu. Sikap ini terbentuk karena sifat remaja yang sering mencoba hal baru
{Arisman 2004).
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada
aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan
makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah
sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan
ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata "fisik" pun itu tidak menjadi persoalan,
karena istilah "pertumbuhan" saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek
fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan
fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. perubahan-
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan
belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. panjang dan tebal
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas
tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun
kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
d. Sistem Endoktrin
e. Jaringan Tubuh
a. TinggiBadan
c. Proporsi Tubuh
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian (dewasa).
ciri-ciri seks sekunder yang utama, p"rk"*b.ngannya matang pada masa akhir
masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya
kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan
membesarnya payudara.
a. Remaja Perempuan
Pertumbuhan Rambut
b. Remaja laki-laki
Pertumbuhan pesat umunya terjadi pada usia L2-L3 tahun, dimana
penis mulai membesar. pada usia rL - 12 tahun, testis dan skrotum
membesar, kulit skrotum menjadi gelap, dan rambut pubis mulai tumbuh.
Ejakulasi mulai terjadi pada usia 13 - 14 tahun. Ditandai dengan keluarnya
mucus cair dari lubang penis setelah penis memanjang. Rambut ketiak,
rambut badan, kumis, cambang dan jenggot tumbuh pada usia 13 - 15
tahun, dan pertumbuhannya pada badan sangat bervariasi, mulai dari perut
hingga ke dada, perkembangan kerenjar ketiak, yaitu kelenjar apokrin
meningkatkan produksi keringat di ketiak dan menimbulkan bau badan
dewasa. suara parau timbul saat usia 14 - 1s tahun. setahun sebelum suara
pecah, jakun mulai tumbuh.
10
Tabel3. Stadium Pubertas Pada laki-taki
Stadium I Umur Ukuran penis, testis, dan skrotum masih sama
10 - 11 tahun dengan anak-anak.
Stadium ll Umur Skrotum dan testis membesar, terdapat
tZ - 13 tahun perubahan permukaan kulit skrotum yang
menjadi benararna lebih gelap.
Stadium lll Umur Penis tumbuh menjadi panjang dan testis
13 - 14 tahun semakin besar. Sejalan dengan semakin
bertambah panjangnya penis, kepala penis
menjadi lebih besar dan benrvarna semakin
gelap. Rambut pubis menjadi lebih banyak dan
disekitar penis 'lebih tebal. Kadang-kadang
mulaitimbul kumis.
Stadium lV Umur Penis terus makin panjang, dan tebalnya mulai
14 - 15 tahun tebal. Pembesaran testis terus
semakin'
berlanjut. Rambut pubis menjadi lebih
mendekati rambut dewasa, tebal, kasar dan
keriting. Di sini mulai terjadi ejakuasi pertama
kali, mimpi basah. Rambut di lengan bawah
mulai tumbuh, demikian juga rambut pada
daerah muka. Suara menjadilebih dalam.
Stadium V Umur Pada saat ini remaja mencapai tinggi dewasa,
16 tahun demikian juga dengan ukuran penis dan testis.
Rambut mulai tumbuh di badan, dan makin
lama semakin banyak, di samping juga rambut
pubis dan lengan bawah. Rambut pubis
terdistribusi berbentuk segitiga terbalik.
Rambut daerah muka sudah mulai berhenti
pertumbuhannya. Perubahan hormon juga
menyebabkan perubahan tingkah laku anak
dan pembesaran payudara untuk sementara.
Adanya perubahan ini tidak perlu dicemaskan,
karena ini akan hilang sendiri setelah dua
tahun. Anak laki-laki akan sering terjadi ereksi
tidak terkendali dan lebih sering mengalami
mimpi basah.
Pada tabel di bawah ini dapat terlihat perbedaan perubahan fisik antara
remaja perempuan dan remaJa laki-laki:
11
Tabel4. Perubahan Fisik remaja
L2
3.3. Kondisi - Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik
berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun
kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggitubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak
terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai
berat tubuh yang seharusnya.
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,
kecuali pada usia 12 - 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang
dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih
13
3.3.5 Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga
dengan
tingkat ekonomi rendah.
3.3.6 Kesehatan
3.3.7 Kecerdasan
1. Faktor lnternal
b. Kematangan
L4
2. Faktor Eksternal
a. Kesehatan
b. Makanan
c. Stimulasi lingkungan
15
Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja
putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya
daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki
menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. lni tidak berarti bahwa semua
anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak
perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-lakiyang pendek dan kecil.
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang
yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan utilisasi (utitizationl zat gizi
makanan. Penilaian terhadap status gizi seseorang atau sekelompok orang akan
menentukan apakah orang atau sekelompok orang tersebut memiliki status gizi yang baik
atau tidak (Riyadi 2001). Supariasa et dl. (2OO1) menyatakan status gizi adalah keadaan
seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari
makanan dalam jagka waktu yang lama. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi
karena merupakan interaksi dari berbagaifaktor. Menurut Riyadi(2001), faktor yang secara
langsung mempengaruhi status gizi adalah konsumsi pangan dan status kesehatan.
Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan.
Kebanyakan dari mereka konsumsi zat gizinya rendah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing {Karyadi 1995}.
Jika konsumsi makan seorang remaja kurang dari angka kecukupan yang dianjurkan dan hal
ini berangsur-angsur lama, maka akan berpengaruh terhadap status gizi remaja. Status gizi
dapat diketahui dengan beberapa cara yaitu melalui penilaian konsumsi pangan,
antropometri, biokimia, dan klinis. Setiap cara penilaian status gizi tersebut melengkapi
cara yang lainnya, dengan demikian membantu dalam penyediaan indikator tambahan
untuk mendukung penilaian yang lebih lengkap (Riyadi 1995).
16
antropometri untuk kekurusan (thinness) dan overweight pada masa remaja. BB/U
dianggap tidak informatif atau menyesatkan bila tidak ada informasi tentan g
TB/U.
Pendekatan konvesional terhadap kombinasi penggunaan BB/U
dan TB/U untuk menilai
massa tubuh dianggap aneh dan memberikan hasil yang bias. Data
referensi BBfl-B
memiliki keuntungan karena tidak memerlukan informasi tentang umur kronologis.
Tetapi,
hubungan BB/TB berubah secara dramatis menurut umur dan menurut status
kematangan
seksualselama remaja (Riyadi 2001). Karena berbagai keterbatasan tersebut,
IMT menurut
umur (|MT/U) direkomendasikan sebagai indikator terbaik untuk remaja. lndikator
ini
memerlukan informasi tentang umur. lndikator inijuga sudah divalidasi
sebagai indikator
lemak tubuh total pada persentil atas, dan indikator ini juga sejalan dengan
indikator-
indikator yang direkomendasikan untuk orang dewasa. lndeks massa
tubuh diukur dengan
mengguna kan rum us I MT=BB/IB 2 (kg/ m2l.
Untuk mengukur status gizi remaja digunakan berbagai cara, antara lain
dengan
menggunakan standar NCHS-wHO bagi remaja atau dengan menggunakan
lndeks Massa
Tubuh (lMT).
t7
Mengukur tinggi badan
1. Posisikan anak berdiritegak lurus di bawah microtoise membelakangidinding.
2. Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser microtoise dan pandangan lurus ke
depan.
3. Posisikan anak tegak bebas dan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat serta
tumit menempel di dinding.
4. Posisikan kedua lutut dan tumit dalam keadaan rapat
6. Baca angka pada jendela baca yang berada pada garis merah, dan mata pembaca harus
2. Tanggalkan alas kaki dan jangan menggunakan pakaian yang tebal atau berlebihan,
3, Timbanglah berat badan dengan melihat skala yang terdapat pada timbangan atau
menggeser bandultimbangan sampai memperoleh berat badan yang sesungguhnya.
18
Cara mengukur KEK dengan menggunakan UIA
Pengukuran lingkar lengan atas (Lll-A) untuk mengetahui risiko kekurangan
energy kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri. Pengukuran LILA tidak
dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizidalam jangka pendek.
Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat digunakan pita
sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.
Hal-halyang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA
3. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam artitidak kusut atau sudah dilipat-lipat,
sehingga permukaannya sudah tidak rata.
19
3. Menarche : haid atau menstruasi
pertama pada seorang anak
4. Perkembangan psikososiar
: perkembangan mentar
emosionar
5. Tingkat maturitas keramin:
tingkat petumbuhan dan perkembangan
ciri_ciri
kelamin atau seksualsekunder
pada anak remaja
EVATUASI PERTUMEUHAN
REMA'A
Dengan IMT' akan diketahui
apakah berat badan seseorang
remaja dikatakan
kurus' normal atau gemuk'
Pengukuran status gizi anak
dapat dilakukan dengan indeks
antropometri dan menggunakan
indeks massatubuh menurut umur (|MT/U) anak.
untuk menghitung IMT dapat
digunakan rumus sebagai
berikut:
IMT =
Tinggi badan trntX riniE Uadan (m)
Z Score (SD)
Sangat gemuk
>1SDs/d<ZSO
>-2SDs/d<1SD
>-3SDs/d._zso
Sangat kurus
38
= L7,3
1,49 x 1,49
|MT/U Eko berdasarkan tabel
Baku IMT menurut umur
dan Jenis Kelamin
(10-18thn) : Adalah Normal
20
'd
KESIMPUTAN
27
I
DAFTAR PUSTAKA
Syafiq, A., dkk.(2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakaf. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada
Manuaba. (2006). Kapik Se/ekfa Penatalaksaaan Rutin Obsfefn Ginekologi dan Kb.
Jakarta:EGC
Prawiroraharjo, $. (2002). llmu Kebidanan. Jakarla. YBPSP
Sugiyono. (2007). Metade Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung: Alfabeta
Bandung.
Hidayat alimul, (2007). Metode penelitian kebidanan & teknik analrbis dafa. Jakarta.
Salemba medika
Asnafi, Asiah, dan manic. 2008. Panduan Penulisan Karya Tulis tlmiah. Medan :
Samin, Ahmad. 2008. Bahasa lndonesia untuk Perguruan Tinggi. Universitas Sumatera
Utara Press.
Notoatmociio, Soekicijo.2002. Ivieiocioiogi Peneiiiian x-esehafan. Get-2. iakana: EGC
. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan Jakarta : Rineka
Cipia
Soekirman, 2000, llmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat,
na^-,t^-^- n^-.t:-t;t-^- tt^^:^-^l
trdDllJttar, a^l-^*^
lJlipat N=tttElt rEltvtrJtNart Jat\alta.
Paath, Rumdasih & Heryati. 2005. Komponen Zat Gizi. Jakarta. PT. Dian Rakyat