Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PENYULUHAN UNTUK MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN


BENAR DENGAN 6 LANGKAH”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan


Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah : Ns.Kholid

Disusun oleh Kelompok 7 :


Azkiel Fikrie 162310101129
Nabila Cindy Anggraeni 162310101165
Hilma Izzuqi M. 162310101175
Faridatul Khasanah 162310101180
Vitalia Putri Pradana 162310101185

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
1.1 Identifikasi Kebutuhan Belajar Klien
Perilaku Sehat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan salah
satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga kurang menjadi
perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktik perilaku cuci tangan
tidak hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi ternyata di negara maju pun
kebanyakan masyarakat masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan. Fokus
CTPS ini adalah Anak sekolah sebagai “Agen Perubahan” dengan simbolisme
bersatunya seluruh komponen keluarga, rumah dan masyarakat dalam merayakan
komitmen untuk perubahan yang lebih baik dalam berperilaku sehat melalui
CTPS (Depkes, 2007)
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya adalah
kebiasaan mencuci tangan pakai sabun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal
setiap tahunnya karena diare, sebagian kematian tersebut terjadi di negara
berkembang. Diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun
meninggal setiap tahunnya, sekitar 20% meninggal karena infeksi diare
(Kementrian Kesehatan RI, 2011). Persepsi dan perilaku terhadap kebiasaan
mencuci tangan menemukan bahwa sabun telah sampai ke hampir setiap rumah di
Indonesia, namun sekitar 3% yang menggunakan sabun untuk cuci tangan, untuk
di desa angkanya bisa lebih rendah lagi.
Mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan resiko diare hingga 50%
(WHO, 2011) Hasil pelaksanaan program PHBS tentang mencuci tangan, menurut
studi WHO tahun 2007 menyatakan, kejadian diare menurun 45% dengan
perilaku mencuci tangan pakai sabun, 32% dengan meningkatkan akses
masyarakat terhadap sanitasi dasar, dan 39% perilaku pengelolaan air minum
yang di rumah tangga, dengan upaya tersebut kejadian diare menurun sebesar
94% (Depkes RI, 2007).
Dampak dari perilaku tidak mencuci tangan dikalangan anak sekolah yang
semakin meningkat membuat kami melakukan penyuluhan promosi kesehatan
SD di daerah Jember yang bertujuan untuk menekan angka resiko diare di
kalangan anak sekolah dengan memberikan sosialisasi berupa informasi yang
penting mengenai manfaat mencuci tangan dengan sabun serta memperagakan 6
langkah mencuci tangan yang baik dan benar dengan media poster,leaflet dan lain
lain.

1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan Klien


a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa dan siswi SD di Jember
bisa melakukan cuci tangan yang benar sehingga terhindar dari berbagai
penyakit khususnya diare yang sering yang dialami anak sekolah.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1. Peserta dapat mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci sebelum
dan setelah aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan siswi SD di
Jember.
2. Peserta dapat mengetahui gejala klinis beberapa macam patologis
yang ditimbulkan akibat tidak mencuci tangan
3. Peserta dapat mengimplementasikan cuci tangan dalam kehidupan
sehari-hari setelah diberikan penyuluhan.

1.3 Prinsip, Metode, Teknik dan Strategi Pendidikan


1.3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan promosi kesehatan
kepada siswa dan siswi SD di Jember yakni :
1) Ceramah
Ceramah merupakan salah satu cara untuk menarik minat agar siswa dan
siswi SD di Jember antusias untuk berpartisipasi dalam penyuluhan ini.
Keberhasilan penyuluhan ini dapat tercapai apabila pihak penyuluh
dapat mempengaruhi siswa dan siswi SD di Jember dengan cara
persuasif yang bertujuan untuk memberikan edukasi secara lisan
mengenai dampak yang terjadi apabila tidak mencuci tangan,cara
mencuci tangan yang efektif dan efisien yang sesuai standar operasional
prosedur dll.
2) Demonstrasi
Salah satu cara untuk memberikan penyuluhan promosi kesehatan.
Demonstrasi lebih efektif dan efisien dilakukan pada peserta siswa dan
siswi SD di Jember dibanding dengan menggunakan metode ceramah
karena peserta pada umumnya lebih mengingat dengan apa yang telah
diperagakan karena menurut mereka itu merupakan kegiatan bermain
disamping belajar daripada hanya diucapkan dengan lisan. Demonstrasi
ini dilakukan dengan mempratekkan 6 langkah mencuci tangan yang
baik dan benar yang nantinya ditirukan oleh peserta didik. Tiga macam
perbuatan showing, doing, telling ini merupakan komponen yang utama
dalam metode demonstrasi (Gunarti, Winda, 2008)
Langkah-langkah metode demonstrasi dengan showing, doing, telling
adalah sebagai berikut :
1. Memperagakan (Showing)
Guru mendemonstrasikan kemampuan yang ditujukan untuk
dicapai anak. Agar jelas, rangkaian kegiatan perlu dipecah
menjadi beberapa langkah yang berurutan dan dapat diamati
(observable). Guru perlu memperagakan setiap langkah/gerakan
beberapa kali, agar anak jelas saat mengamati dan dapat
menirukannya
2. Melakukan (Doing)
Pengulangan tindakan oleh anak seperti yang dicontohkan guru
dengan mengikuti prosedur yang didemonstrasikan. Oleh karena
itu, guru perlu memperagakan tindakan sedemikian rupa agar
anak dapat mengulangi langkah-langkah tindakan/gerakan yang
dilakukan guru
3. Menjelaskan (Telling)
Sambil memperagakan gerakan, guru perlu menjelaskan gerakan
apa yang tengah ia lakukan secara rinci dan operasional. Hal ini
akan mempermudah anak menangkap maksud gerakan yang
diperagakan guru
3) Kuis
Kuis juga dapat dilakukan ketika melakukan penyuluhan promosi
kesehatan kepada siswa dan siswi SD di Jember. Pada umumnya mereka
lebih menyukai hal yang berupa permainan yang sebenarnya telah
diselipi dengan edukasi secara implisit melalui kuis yang diberikan oleh
penyuluh dan tujuannya agar peserta didik dapat memahami mencuci
tangan yang baik dan benar yang telah diberikan pada saat penyuluhan.

1.3.2 Teknik dan Strategi


a. Advokasi
b. Kerjasama
c. Penelitian

1.3.3 Prinsip
Prinsip pendidikan dan penyuluhan kesehatan antara lain:
1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan bukan hanya pelajaran di
kelas atau di tempat pelayanan kesehatan, tetapi merupakan
kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan tidak dapat secara mudah
diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya
sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan
tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan
sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat
mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran
pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah
mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan (Denman, 2002).
1.4 Proses Kegiatan Penyuluhan

jam Kegiatan Respon Waktu


09.00 Pendahuluan 5 Menit
sd a)Menyampaikan salam Membalas salam
09.05 b) Menjelaskan tujuan Mendengarkan
c) Kontrak waktu Memberi respon
d)Tes awal Menjawab soal

09.05 Inti Mendengarkan dengan 10 Menit


Sd a)Pengertian cuci penuh perhatian
09.15 tangan pada anak usia
dini
b)Waktu yang tepat
untuk mencuci tangan
yang baik dan benar
c) Manfaat mencuci
tangan yang baik dan
benar pada anak usia
dini
d)Dampak tidak
mencuci tangan dengan
baik dan benar pada
anak usia dini
09.15 Penutup 5 Menit
sd
09.20 a) Tanya jawab a)Menanyakan yang
belum jelas
b)Tes akhir b)Aktif bersama
c)Menyimpulkanhasil c)Menyimpulkan
penyuluhan
d) Memberi salam d)Membalas salam
penutup

1.5 Evaluasi
a. Pelaksanaan
a) Tanggal : 5 September 2017
b) Waktu : 09.00 WIB
c) Tempat : SDN di Jember
d) Jumlah Peserta : 35 Siswa
e) Respon terhadap penyuluhan : Jumlah peserta yang aktif : 20 siswa
CUCI TANGAN 6 LANGKAH DENGAN SABUN

Mencuci tangan, merupakan salah satu cara praktis yang wajib Anda
lakukan setiap hari,terlebih saat hendak makan. Langkah ini dilakukan untuk
membunuh kuman yang menjadi penyebab sakit. Beragam kuman yang menempel
di tangan, bisa berasal di mana saja terutama pada benda-benda yang sudah Anda
sentuh. Mencuci tangan, sangat dianjurkan dilakukan kapan pun saat Anda merasa
telapak tangan dalam keadan tidak bersih. Saat mencuci tangan, sebaiknya Anda
menggunakan prosedur yang tepat karena jika tidak, maka kuman yang menempel
tidak akan hilang dan malah berkembang biak terutama di bagian kuku. Bakteri di
tangan, akan menyebabkan terjadinya penyakit terlebih jika sampai masuk ke
dalam mulut. Dalam membersihkan tangan, Anda bisa menggunakan sabun
khusus entah yang berbentuk cair ataupun batangan. Penggunaan sabun
merupakan cara membantu menghilangkan kuman yang menempel di tangan.
Penggunaan sabun juga membantu mencegah perpindahan kuman dari tangan ke
tubuh anda.

Kapan harus mencuci tangan?


Mencuci tangan tidak harus dilakukan hanya ketika Anda ingin makan, melainkan
juga padasaat-saat yang berikut ini.
1. Setelah membuang sampah
2. Saat keluar dari toilet atau tempat umum lainnya
3. Sebelum memasak terutama saat memasak jenis masakan ikan, unggas
ataudaging
4. Setelah mengganti popok bayi
5. Setelah bersin, batuk, dan lain-lain
6. Sebelum menyentuh bayi atau anak-anak lainnya
7. Sebelum masuk atau mengunjungi orang sakit di rumah sakit
8. Setelah menyentuh hewan atau setelah membersihkan kandang
9. Sebelum menyentuh kulit yang terluka
10. Sebelum dan setelah makan
Penyakit yang muncul akibat tangan yang tidak bersih
Mencuci tangan terutama setelah melakukan ragam aktivitas, merupakan hal yang
wajib dilakukan. Jika tidak, maka beberapa jenis penyakit di bawah ini, bisa
menganggu dan menjangkiti tubuh anda.
 Meningitis
 Hepatitis A
 Gangguan pada usus
 Diare
 Terjadinya penyakit kulit

Manfaat mencuci tangan


Beberapa manfaat yang bisa didapatkan setelah mencuci tangan
 Menghilangkan kuman serta lemak yang menempel di tangan
 Mencegah timbulnya penyakit yang dipicu oleh kuman
 Mencegah penularan pada orang lain
 Mencegah banyak gangguan kesehatan seperti bau badan, jerawat, iritasi
pada kulit,cacingan, tipes, infeksi pada mata, radang tenggorokan, serta
masalah pada saluranpernapasan
 Mengajarkan anak untuk membiasakan diri dalam bertindak lebih bersih
dan menjagakesehatan
Tangan bisa dibilang sebagai agen masuknya kuman penyebab penyakit ke dalam
tubuh. Kuman yang menempel di tangan bisa berasal dari mana saja, entah
makanan, minuman serta benda-benda yang lain. Bukan hanya bagi diri sendiri,
namun tangan kita yang kotor, bisa menjadi sumber penyalur kuman bagi orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Aisah, Nur. (2013). Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan Melalui Metode


Demonstrasi Pada Kelompok B di TK Unggulan Terpadu Mojokerto.
Dapat diakses pada : http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-
teratai/article/view/7611. Diakses pada Tanggal 1 September 2017, 21:58

Denman, S. (2002) The Health Promoting School: Policy, Research and Practice.
London : Routledge16

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pusat Promosi Kesehatan.Jakarta : Promosi


Kesehatan Sekolah

Sarach, Riries. 2015. Pengaruh Penyuluhan Tentang Cuci Tangan Pakai


Sabun(CTPS) Terhadap Sikap Pencegahan Diare Pada Siswa Kelas V
SDN Triharjo Sleman Tahun 2015. Dapat diakses pada :
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://opac.uni
sayogya.ac.id/737/1/NASKAH%2520PUBLIKASI%2520pdf.pdf&ved=0a
hUKEwjvn5PwhYXWAhWHjJQKHV4uAKcQFggkMAA&usg=AFQjC
NElwOSDrcZel9_At2j6HMVXYFEq5A. Diakses pada tanggal 2
September 2017, 05:39

Anda mungkin juga menyukai