Anda di halaman 1dari 4

130 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

Estimasi Aliran Sungai Bawah Tanah dengan Menggunakan Metode


Geofisika VLF em, Mode Sudut Tilt di Daerah Dengok dan Ngrejok
Wetan, Gunungkidul, Yogyakarta
Febria Anita dan Sismanto1
Iya_2802@yahoo.co.id, sismanto@ugm.ac.id
1
Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstrak - Telah dilakukan penelitian estimasi aliran sungai bawah tanah di daerah Dengok dan Ngrejok Wetan Gunungkidul Yogyakarta
dengan menggunakan metode geofisika elektromagnetik (em) VLF (Very Low Frequency) untuk mengetahui respon VLF mode sudut tilt.
Interpretasi dilakukan dari data VLF sudut tilt dan elliptisitas untuk mengestimasi aliran sungai bawah tanah yang diinterpretasi secara
kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran dilakukan pada tanggal 24-28 November 2009. Pemprosesan data menggunakan bahasa komputasi
MATLAB 7.5.0 dan software Inv2DVLF. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan pengolahan data yang difilter dengan Moving Average
melalui filter Karous-Hajelt dan filter Fraser sehingga memperlihatkan anomali benda konduktif bawah tanah. Sedangkan interpretasi
kuantitatif menggunakan program Inv2DVLF untuk menentukan posisi sungai bawah tanah. Dari hasil penelitian dapat diketahui estimasi
sungai bawah tanah di daerah Dengok dan Ngrejok Wetan Gunungkidul mengalir dari Timurlaut ke Baratdaya, terdiri dari dua aliran
sungai bawah tanah dan tidak saling berhubungan dengan kedalaman berkisar 55-75 meter.

Kata kunci: respon VLF, mode sudut tilt, Inv2DVLF

I. PENDAHULUAN dan
Morfologi karst Gunungsewu yang terletak di wilayah ∂D
Gunungkidul merupakan kawasan perbukitan batu gamping ∇× H = J +      (2.2)
∂t
(limestone) dengan bentangan alam karst yang tandus dan
kekurangan air permukaan. Proses geologi pada kawasan
dengan J = rapat arus listrik (A/m2), E = medan listrik
karst ini terbentuk pada batuan karbonat yang mudah
bereaksi dan larut dalam air, terutama air yang bersifat (V/m), B = induksi magnetik (Wb/m2), D = pergeseran
asam. Batuan karbonat berpotensial menghasilkan airtanah listrik (C/m2) dan H = medan magnetik (A/m). Apabila
karena porositas sekunder hasil pelarutan akan membentuk diasumsikan medan E dan H tersebut sebagai fungsi waktu
rongga dengan diameter yang cukup besar sehingga air di eksponensial, maka akan diperoleh persamaan vektorial
atas permukaan akan mudah lolos ke bawah permukaan dan sebagai berikut ;
mengalirkan air dalam volume yang besar [1]. Air yang
mengalir di bawah permukaan akan membentuk suatu pola
aliran tertentu seperti sungai permukaan dengan melewati ∇ 2 E = iωµσE − ω 2 εµE     (2.3) 
lorong-lorong gua yang dikenal sebagai aliran sungai bawah 2 2
∇ H = iωµσH − ω εµH    2.4
tanah.
Untuk mengetahui jalur sungai bawah tanah yang dengan σ adalah konduktifitas listrik (mho/m), µ
melewati lorong-lorong goa tersebut diperlukan suatu
permeabilitas (H/m) dan permitivitas dielektrik (F/m).
metode geofisika yang efektif dan efisien sesuai dengan
keadaan topografi di daerah Gunungsewu. Metode tersebut Pada persamaan (2.3) dan (2.4) bagian kiri pada sisi kanan
diharapkan dapat membantu melaksanakan pemetaan menunjukkan arus konduksi dan bagian kanannya
regional potensi sungai bawah tanah di kawasan karst. menunjukkan sumbangan arus pergeseran.
Sismanto pernah melakukan uji coba di sekitar Gua Bribin Medan elektromagnetik primer sebuah pemancar radio,
dengan metode VLF dan dihasilkan respon yang jelas dan memiliki komponen medan listrik vertikal Ez dan komponen
akuisisi data yang relatif lebih mudah walaupun medan medan magnetik horizontal Hy tegak lurus terhadap arah
cukup berat, sehingga metode elektromagnetik VLF ini perambatan sumbu x. Pada jarak yang cukup jauh dari
cukup menjanjikan untuk digunakan dalam pemetaan sungai antena pemancar, komponen medan eletromagnetik primer
bawah tanah seperti di daerah Gunungkidul Yogyakarta ini Hy dapat dianggap sebagai gelombang yang berjalan secara
[2]. horizontal. Jika di bawah permukaan terdapat suatu medium
yang konduktif, maka komponen medan magnetik dari
II. DASAR TEORI VLF-EM gelombang elektromagentik primer akan menginduksi
Persamaan Maxwell merupakan bentuk dari perambatan medium tersebut sehingga akan menimbulkan arus induksi
gelombang elektromagnetik yang berhubungan dengan (Eddy current) Gambar 1.
vektor medan listrik dan medan magnet adalah: Arus Eddy disebabkan oleh sebuah medan magnetik
VLF pada bagian tanah yang lebih konduktif yang
menghasilkan medan magnet sekunder dengan frekuensi
− ∂B yang sama dan fase yang berbeda. Bagian magnetik vertikal
∇× E =       (2.1) 
∂t Hz berguna untuk menentukan anomali dan sebagian besar

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 131

instrument VLF membandingkan medan magnetik vertikal


dengan medan magnetik horizontal yang bertujuan untuk
mengamati sudut tilt [4].

Gambar 3. Parameter Polarisasi Ellips


Tangen dari sudut tilt dan eliptisitas dapat digunakan
untuk membandingan komponen medan magnetik sekunder
S vertikal dengan medan magnetik primer P horizontal, serta
membandingkan komponen kuadrat dari medan sekunder S
vertikal terhadap medan primer P horizontal [6].

Gambar 1. Gelombang elektromagnetik untuk metode VLF [3]. III. METODE PENELITIAN
Beberapa peralatan utama yang digunakan dalam
Karakteristik gelombang elektromagnetik dalam metode penelitian ini terdiri dar satu unit T-VLF Iris yang berfungsi
VLF dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat gelombang sebagai receiver, enam buah baterai 1.5 Volt (pemakaian 8
primer masuk kedalam medium, gaya gerak listrik (ggl) jam) sebagai sumber daya untuk unit sensor dan sebuah
induksi es akan muncul dengan frekuensi yang sama, tetapi baterai 9 volt sebagai daya internal monitor.
fase tertinggal 900 [5]. Gambar 2 menunjukkan diagram Desain survei penelitian (Tabel 1) dengan metode Very
vektor antara medan primer P dan ggl induksinya. Low Frequency pada mode sudut tilt adalah sebagai berikut:
Kombinasi antara medan P dan medan S (Rcosα) disebut 1. Mode sudut tilt digunakan untuk mengetahui struktur
komponen real (in-phase) dan komponen yang tegak lurus P konduktifitas kontak geologi seperti zona alterasi,
(Rsinα) disebut komponen imaginer (out-of-phase, patahan, dan dike konduktif.
komponen kuadratur). 2. Arah strike target memiliki sudut toleransi ±45 derajat
dengan lokasi pemancar (gambar 3).
3. Medan primer akan memberikan fluks yang maksimum
jika memotong struktur, sehingga akan memberikan
kemungkinan anomali yang besar.

TABEL 1. PARAMETER AKUISISI SURVEY VLF


PARAMETER NILAI PARAMETER
Jumlah lintasan 5 lintasan
Panjang tiap lintasan 990 m
Spasi titik pengukuran 10 m
Jumlah titik pengukuran tiap 100 titik
Gambar 2. Hubungan ampitudo dan fase gelombang sekunder (S) lintasan
dan primer (P) [5]. Frekuensi pengukuran 19800 Hz
Data terukur tilt, elliptisitas
Jika medan magnet horizontal adalah Hx dan medan
magnet vertikalnya adalah Hz, maka besar sudut tilt dapat IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditunjukkan seperti Gambar 3, yang besarnya adalah Gambar 4 merupakan gabungan lima lintasan hasil
H pengolahan data sudut tilt dengan filter liniear yang dihitung
2( z ) cos Ø
Hx pada berbagai kedalaman. Sehingga didapatkan indikasi
tan(2θ ) = × 100% (2.5) adanya daerah konduktif dengan nilai rapat arus ekivalen
H
1 − ( z )2 yang tinggi. Kelima lintasan tersebut, bila dikorelasikan
Hx
keberadaan sungai bawah tanah, diperoleh hasil interpretasi
dan eliptisitasnya diberikan sebagai distribusi aliran sungai bawah tanah.

b H z H x sin Ø
ε= = × 100% (2.6)
[
a H e iØ sin θ + H cosθ
z x ]
2

ISSN 0853-0823
132 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

2. Secara kuantitatif sungai bawah tanah mengalir dari arah


Timurlaut menuju Baratdaya dan kedalaman sungai
bawah tanah berkisar 55-75 meter. 

Gambar 4. Profil estimasi pola aliran sungai bawah tanah dengan


kerapatan arus ekivalen.

Gambar 5 merupakan distribusi profil estimasi kelima Gambar 6. Hasil gabungan estimasi sungai bawah tanah Bribin
lintasan dari pemodelan ke belakang sungai bawah tanah dari beberapa penelitian.
bentuk model resistivitas pemodelan kebelakang dengan
menggunakan software Inv2DVLF dibuat oleh Fernando A. UCAPAN TERIMA KASIH 
monteiro Santos dari Universitas Lisboa (Portugal). Program Terimakasih kami sampaikan kepada Pemda DIY, Pemda
ini telah diaplikasikan dan memperoleh hasil yang baik yaitu Kab. Gunungkidul dan masyarakat dusun Dengok, Ngrejok
pada pemetaan hidrogeologi di pulau Santiago [7] dan Wetan, Dayakan dan sekitarnya yang telah banyak
pemetaan pencemaran hidrogeologi di pulau daerah membantu baik berupa fasilitas tempat, sarana dan
berpenduduk [8]. Program ini mengasumsikan bahwa kemudahan dalam kegiatan dalam penelitian ini. Tidak lupa
lapisan bawah permungkaan bersifat homogen sehingga pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Fernando A.
nilai resistivitasnya memiliki satu nilai rata-rata dari seluruh monteiro Santos dari Universitas Lisboa (Portugal), atas
lapisan daerah tersebut. software Inv2DVLF yang digunakan dalam penelitian ini.
Nilai resistivitas hasil pemodelan kebelakang berkisar dari Begitu juga dengan rekan-rekan Geofisika yang telah
(0 hingga 15000 ohm-meter). Nilai resistivitas terendah bersama-sama di lapangan untuk pengumpulan data dan
ditandai dengan warna biru dan resistivitas tertinggi ditandai diskusi yang bermanfaat.
dengan warna merah. Semakin rendah resistivitas batuan  
maka konduktifitas batuan yang berada disekitarnya PUSTAKA
semakin tinggi atau berbanding terbalik. [1] S.B. Kusumayudha. Hidrogeologi Karst dan Geometri Fraktal di
Daerah Gunungsewu, Adicita, Yogyakarta, 2005.
[2] Sismanto, Eddy H, Sudarmadji, M. Nukman, dan W. Suryanto.
Tanggapan Gelombang Elektromagnetik Frekuensi Rendah (VLF) dari
Sungai Bawah Tanah: Sebuah Uji Coba Metoda VLF di Sekitar Goa
Bribin, Gunungkidul, Yogyakarta, Jurnal Fisika Indonesia, No.2,
Vol.VII, Edisi April 2003, 31-42.
[3] H. Grandis. Aplikasi Metoda VLF-EM Untuk Studi Geofisika Dekat-
Permukaan, Catatan Kuliah, Departemen Geofisika ITB, Bandung.
2005.
[4] J. Milson. Field Geophysics, John Wiley&Son, London, 1989.
[5] P. Kaikkonen. Numerical VLF Modelling, Geophysical Prospecting,
27, 815-834, 1979.
[6] N.R. Peterson and Ronka, V., Five Years of Surveying With The Very
Low Frequency-Elektromagnetik Method, Geoexploration, 9, page 7-
26. 1971.
[7] F.A.M. Santos, E.P. Almeida, M. Gomes and A. Pina. Hydrogeological
Gambar 5. Model estimasi aliran sungai bawah tanah dengan Inv2DVLF. Investigation In Santiago Island (Cabo Verde) Using Magnetotellurics
And VLF Methods, Journal of African Earth Sciences. 45, 421–430.
Dari Gambar 6 dapat diketahui bahwa estimasi aliran sungai 2006a.
bawah tanah dari beberapa penelitian gabungan yang telah [8] F.A.M. Santos, Mateus A., Figueiras J., and Gonçalves M.A.,. Mapping
Groundwater Contamination Around A Landfill Facility Using The
dilakukan mengalir dari arah Timurlaut menuju Baratdaya. VLF-EM Method — A Case Study, Journal of Applied Geophysics xx,
2006b.
V. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan melalui proses TANYA JAWAB
pengolahan dan interpretasi data VLF di daerah Dengok
dan Ngrejok Wetan Gunungkidul Yogyakarat maka dapat Nanang Widodo (LAPAN)
diambil kesimpulan sebagai berikut: ? Dengan metode/cara apa untuk mengetahui potensi atau
1. Secara kualitatif sungai bawah tanah di Dusun Dengok debit air bawah tanah pada kedalaman berbeda, lokasi beda
dan Ngrejok Wetan terdiri dari dua sungai bawah tanah dan kondisi struktur batuan yang beda?

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 133

? Pemanfaatan air bawah tanah apa tidak mengganggu Anita F dan Sismanto
keseimbangan alam atau kesuburan tanah maupun struktur @ Metode VLF paling cepat dan mudah dibandingkan
batuan? dengan metode radioactive tracer ataupun geolistrik.

Sismanto dan Anita Febriani Udi H (UNDIP)


@ Metode ini tidak dapat mengukur debit air sungai, dan ? Posis sungai secara kuantitatif?
hanya memberikan informasi keberadaan daerah konduktif ? Kedalaman maksimum dan volume?
yang diduga sebagai sungai bawah tanah. Pada kondisi
struktur dan batuan lain asal ada kontras/perbedaan Anita F dan Sismanto
konduktivitas antara target dengan lingkungannya yang @ Posisi sungai ditentukan oleh keakuratan posisi-posisi
signifikan. titik ukur digunakan GPS dengan ketelitian sekitar 10 m.
@ Tidak, karena air yang diambil adalah air yang akan ke @ Kedalaman maksimum ditentukan oleh panjang lintasan
laut. dan intensitas pemancar volume air sungai tidak dapat
diukur dengan metode ini.
M. Sudibyo (RHI)
? Bagaimana perbandingan efektivitas metode VLF dengan
yang lain (misalnya radioactive tracer)?

ISSN 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai