Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAGEMEN PEMASARAN

Menganalisis STP Produk Tolak Angin

Dosen : Risda Marvinita,SE.MSi.

Disusun oleh:

ERNI SUNDARI :175090030

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan pertolongan-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.. melalui
makalah ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang
turut membantu terselesainya makalah ini. Dalam Makalah ini saya membahas
tentang Menganalisi STP Pada Produk Tolak Angin PT. JAMU SIDO MUNCUL

untuk itu semoga makalah yang saya buat ini dapat menjadi dasar dan acuan kita
dalam belajar tentang Managemen Pemasaran terutama tentang Menganalisis STP
Pada Suatu Produk.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT.Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940.
Pada saat itu banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong ibuk rahmat sang pemilik memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis
(serbuk). Maka pada tahun 1951 didirikan perusahaan yang sederhana dengan nama
Sido Muncul yang berarti “Impian yang terwujud” dengan produk pertama dan
andalan, jamu Tolak Angin, dan jamu tersebut mendapat tempat dihati masyarakat
sekitar dan permintaan selalu meningkat.

Secara pasti PT.Sido Muncul bertekat untuk mengembangkan usaha di bidang


jamu yang benar dan baik. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan
bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas akan
menghasilkan jamu yang baik.

PT.Sido Muncul kini memiliki serangkaian produk dengan jumlah


keseluruhan tidak kurang dari 150 produk yang dapat dibagi atas produk jamu generic
dan branded (bermerek). Untuk jamu generic jumlahnya lebih dari 100 produk
sedangkan yang brended diantaranya Kuku Bima, Tolak Angin, Kunyit Asem, Jamu
Komplet, Jamu Instan, STMJ, Anak Sehat, dsb. Produk-Produk keluaran Sido
Muncul hadir diberbagai kota dan diedarkan oleh tidak kurang dari 60 distributor.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Segmentasi dan bagaimana PT.Sido Muncul


menerapkanya ?
2. Apa yang dimaksud dengan Targeting, dan bagaimana PT.Sido Muncul
menerapkanya ?
3. Apa yang dimaksud dengan Positioning, dan bagaimana PT.Sido Muncul
menerapkanya ?

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari segmentasi dan cara PT. Sido Muncul dalam
menerapkanya
2. Untuk mengetahui pengertian dari targeting dan untuk mengetahui produk
PT.Sido Muncul di targetkan berdasarkan kategori yang seperti apa.
3. Untuk mengetahui pengetian dari positioning dan untuk mengetahui bagimana
cara PT. Sido Muncul dalam menerapkanya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Segmentasi, Targeting, Dan Positioning

2.1.1 Pengertian Segmentasi

Segmenting adalah pembagian/pengelompokan kondisi pasar yang heterogen


menjadi homogen dengan berbagai karakteristik. kegiatan membagi suatu pasar
menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda.

 Manfaat Segmentasi

Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran, penjual atau produsen dapat menggunakan
pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda.

 Keuntungan Segmentasi

1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar

2. Menganalisis pasar

3. Menemukan peluang

4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif

5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien


 Kelemahan Segmentasi

1. Beban biaya yang lebih besar.


2. Memerlukan komitmen korporat

 Tingkat Segmentasi

a. Pemasar Segmen
Segmentasi adalah kelompok besar calon pembeli potensial dalam suatu pasar
yang memiliki karakteristik yang homogen . Karakteristiknya adalah : keinginan,
daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian.

b. Pemasaran Relung
Relung (niche) adalah kelompok pembeli potensial yang lebih sempit
dibandingkan dengan segmen dengan karakteristik yang lebih spesifik / khusus
.Biasanya merupakan pasar kecil yang kebutuhannya tidak terlayani dengan baik.

c. Pemasaran lokal

Pemasaran yang dilakukan untuk satu wilayah geografis / demografis tertentu.


Berpeluang menurunkan citra perusahaan secara umum jika modifikasi produk dan
iklan berbeda-beda.

d. Pemasaran individual
Pemasaran individual adalah Pemasaran segmen tunggal . Sebagai pemasaran
sesuai pesanan atau pemasaran satu lawan satu. Secara historis merupakan salah satu
praktek pemasaran yang paling kuno. Sangat terbantu dan didukung oleh teknologi
modular (bongkar pasang). Memerlukan dialog yang lebih aktif dengan pelanggan -
memberi peluang lebih besar dalam rancangan produk.
2.1.2 Pengertian Targeting

Tahap targeting adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.

 Menetapkan Targer Pasar

1. Mengevaluasi segmen pasar


Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua
faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan
(Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki
karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas,
skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu
mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan
mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan. Tujuan dan sumber daya
perusahaan dapat tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Memilih segmen pasar

Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima


pola, diantaranya :

1. Single Segment Concentration.

Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih


satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen,
dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih
dari satu segmen.

2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa
segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk
sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih
oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization.

Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk


khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di
produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan
bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
4. Market Specialization.

Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani


berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang
kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan
dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila
kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage.

Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua


kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang
bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.

Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan
dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati
agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product
modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan
promotion cost.
2.1.3 Pengertian Positioning

Positioning adalah cara produk, merek atau organisasi perusahaan


dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan para pesaing oleh pelanggan saat ini
dan calon pelanggan. Tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga
menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) dibenak konsumen
sasarannya.

 Langkah positioning

1. Mengidentifikasi sejumlah produk yang saling bersaing.

2. Mengidentifikasi atribut penentu.

3. Menentukan persepsi konsumen.

4. Menganalisis intensitas posisi produk saat ini.

5. Menganalisis posisi relatif produk saat ini.

6. Menentukan kombinasi yang paling disukai konsumen.

7. Menentukan segmentasi pasar dan posisi pasar.

8. Menyeleksi strategi posisi produk

2.2 Profil PT. Sido Muncul

PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,
dikelolah oleh ibu Rakhmat Sulistio di Yokyakarta dan di bantu oleh 3 orang
karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring
dengan kepindahaan beliau ke semarang , maka pada tahun 1951 didirikan
perusahaan sedehana dengan nama Sido Muncul yang berarti “Impian yang terwujud”
dengan lokasi di Jl.Mlaten Trenggulun dengan produk pertama dan andalan jamu
Tolak Angin.
Dalam perkembanganya pabrik yang terletak di Jl.Mlaten Tergulun ternyata
tidak mampuh lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar
yang semakin meningkat, dan di tahun 1984 pabrik di pindahkan di lingkungan
indistri kecil di jalan Kaligawe Semarang.

Guna mengakomodasi pasar yang terus bertambah maka pabrik mulai di


lengkapi dengan mesin mesin modern demikian pula jumlah karyawanya di tambah
sesui dengan kapasitas yang di butuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000
orang)

Tahun 1997 di letakan batu pertama pembangunan pabrik baru di klepu


unggaranoleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 dan di saksikan direktur Jendral
Pengawasan obat dan makanan saat itu , Drs Wisnu Kaltim. Pabrik baru yang
berlokasi di Klepu Kec bergas unggaran dengan luas 29 hektar tersebut di resmikan
oleh Mentri Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial RepubliK Indonesia dr. Achmad
Sujudi pada tanggal 11 November 2000 saat peresmiaan pabrk Sido Muncul
sekaligus menerima 2 sertifikat yaitu cara pembuatan obat tradisional yang baik
(CPOTB) dan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) setara dengan farmasi dan
sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai salah satu pabrik jamu
berstandar farmasi.. lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar
lahan agrowisata 1,5 hektar dan sisahnya menjadi kawasan pendukung lingkungan
pabrik

Secara pasti PT. Sido Muncul bertekat untuk mengembangkan usaha di bidang
jamu yang benar dan baik. Hal ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi
dan inovatif . di samping itu di ikuti dengan pemillihan serta penggunaan bahan baku
yang benar baik mengenai jenis, jumlah, maupun kualitas, akan menghasilkan jamu
yang baik

Untuk mewujudkan tekat tersebut semua rencana pengeluaran produk baru


selalu didahului oleh studi literature maupun penelitian yang insetif, menyangkut
keamanan, khasiat maupun sampling pasar, untuk memberikan jaminan kuaitas setiap
langkah produksi mulai dari barang datang hingga produk sampai ke pasaran di
lakukan di bawah mutu yang ketat. Seluruh karyawan juga bertekat untuk
mengadakan perbaikan setiap saat sehingga di harapkan semua yang di lakukan dapat
lebih baik dari seblumnya.

2.3 Visi dan Misi PT. Sido Muncul

 Visi

Menjadikan industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan

 Misi
 Menikatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
 mengembangkan sereach, penelitian yang berhubungan dengan pengembangan
pengobatan dengan bahan bahan alami.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat pemakaian bahan bahan alami dan pengobatan secara
tradisional
 Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengebangan pengobatan tradisional.

2.4 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Pada Produk Tolak Angin
2.4.1 Analisis Segmenting

PT. Sido Muncul terutama untuk produk "Tolak Angin" CAIR menggunakan
strategi pemasaran segmenting, targeting, positioning sejak tahun 1999. Pada masa
itu segmen pasar masih kalangan menengah kebawah.

Pada tahun 2000 tolak angin merambah segmen pasar ke kalangan menengah
atas seluruh masyarakat Indonesia. Perusahaan menerapkan segmentasi bagi orang-
orang yang tinggal di perkotaan dengan cara modern hidup, terdidik dan menengah
atas kelas sosial. Sehingga perusahaan Sido Muncul telah mempunyai pelanggan dari
masyarakat kelas atas menengah dan kebawah karena biasanya masyarakat lebih
memilih produk herbal atau alami dari pada obat-obatan yang mengandung zat kimia
karena pada obat-obatan zat kimia akan menimbulkan efek samping terhadap tubuh..

Setiap mitra potensial yang dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk
tujuan ini perusahaan dipersilahkan untuk bertemu dan berkonsultasi bersama
Pemasaran dilakukan dengan kehalusan dan menghormati konsumen, sebagaimana
layaknya untuk ini berkualitas tinggi, terkenal produk herbal. Jamu, Minuman
Kesehatan, & Suplemen Makanan yang terkenal dan diandalkan di banyak negara,
termasuk Rusia & Eropa Timur Negara, Malaysia, Brunei, Singapura, Swiss, Jepang,
Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.Pasar baru terus
membuka, termasuk prospek di Hongkong, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru,
Australia, Perancis, dan Inggris. Sehingga sekarang PT. Sido Muncul
mengembangkan segmen pasar ke internasional.

 Analisis segmenting terbagi menjadi berberapa bagian di antaranya :


1. Segmentasi geografis:

Tolak angin dipasarkan untuk semua kalangan masyarakat tetapi saat ini Tolak Angin
lebih fokus pada masyarakat menengah atas seluruh Indonesia.

2. Segmentasi demografis
 Umur : untuk tolak angin anak di konsumsi pada kisaran umur di bawah 12 tahun
dan tolak angin untuk orang remaja dan dewasa bisa di konsumsi kisaran umur
12 tahun keatas.
 Jenis kelamin : dapat dikonsumsi oleh laki-laki dan perempuan
 Tingkat penghasilan : Rp 500.000 – keatas
 Jenis perkerjaan : wanita karier, pengusaha, artis, model, pelajar, mahasiswa,
wiraswasta, dll.
 Kelas sosial : Perusahaan menerapkan segmentasi bagi orang-orang yang tinggal
di perkotaan dengan cara hidup modern, terdidik dan menengah atas kelas sosial.
 Pendidikan : SD,SMP,SMA, sampai ke jenjang perguruan tinggi.

3. Segmentasi psikografis :
 Status ekonomi sosial : menengah atas kelas sosial.
 Kepribadian : untuk orang-orang yang sangat memperhatikan kesehatan dan
gemar mengonsumsi obat herbal dibandingkan obat yang mengandung zat kimia.

2.4.2 Analisis Targeting

Pada awalnya target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih
percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi.
Tetapi dengan ketatnya persaingan, tolak angin mengembangkan target pemasaran
tolak angin di kalangan menengah ke atas seperti model, artis, mahasiswa, pemuda
dari etnis, ahli, pengusaha, dan umum. Dengan strategi periklanan yang baik yaitu
Tolak Angin Sido muncul telah diiklankan dengan beragam versi yang berbeda
dengan jargon orang pintar tersebut pertama kali keluar pada tahun 2000. Jargon
“orang pintar” digunakan untuk mengubah image jamu yang dekat dengan arti kuno,
kampungan dan tua menjadi produk yang baru, modern dan membanggakan. Jargon
tersebut terbukti efektif karena pasar merespons dengan positif. Sehingga dapat
dikatakan bahwa target pasar tolak angin adalah semua kalangan. Tetapi pada saat ini
tolak angin menfokuskan pada kalangan menegah atas seperti yang telah disebutkan
di atas. Karena mereka (model, artis, mahasiswa, pemuda dari etnis, ahli, pengusaha)
masih menganggap remeh jamu tradisional untuk itu tolak angin target pasar memilih
kalangan tersebut. Tolak angin yakin bahwa tolak angin adalah jamu tradisional atau
terbuat dari herbal yang tak kalah dengan obat-obatan modern dalam khasiatnya.

2.4.3 Analisisis Positioning

Kini Tolak Angin adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus
berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin, Orangin dan Bintangin .Namun
perkembangan produk ini terancam stagnan dan ditinggalkan konsumennya karena
Tolak Angin terkesan kuno dan tidak praktis yang pada awalnya berbentuk serbuk.
Tolak Angin melakukan posisioning dengan cara merubah image sebagai produk
jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). Selain diubah
menjadi jamu cair, produk ini juga dikemas dalam bentuk sachet yang praktis.
Transformasi tersebut membawa Tolak Angin menjadi market driven di bisnis obat
masuk angin cair dan memasuki pasar blue ocean karena belum ada produk yang
sejenis. Produk Tolak Angin pun semakin beragam. Seperti saat ini sudah hadir
beberapa produk baru, antara lain Tolak Angin Care Aromatherapy dan Tolak
Angin Bebas Gula.

Dalam mempertahankan tolak angin sebagai market leader maka PT. Sido
Muncul menggunakan strategi Promosi Penjualan (Sales Promotion). Sales
promotion yang merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung yang
menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor
atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang
segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan
terciptanya penjualan yang meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk promosi
yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul dalam memasarkan Jamu Tolak Angin adalah
dengan mengemas Jamu Tolak Angin dengan permen Tolak Angin dalam satu paket.
Keuntungan yang di dapat adalah Jamu Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus
mengenalkan produk baru PT. Sido Muncul. Bentuk lain promosi penjualan adalah
sebagai Event Sponsorship. Sebagai sponsor utama Tolak Angin mendapatkan
banyak keuntungan. Seperti mengadakan relaunching produk turunan Tolak Angin
yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu keuntungan lain yang di dapatkan oleh
Tolak Angin adalah mereka dapat menjual secara langsung lewat stand-stand yang
disediakan di tempat acara berlangusng dengan memberikan doorprize dan hadiah-
hadiah menarik lainnya.

SM juga memperbaiki jalur distribusi. Jika sebelumnya lebih fokus pada gerai
tradisional dan pedagang jamu seduh, kini mereka juga mulai menggarap pasar
modern dan apotek secara benar. Selain tetap mengandalkan PT Muncul Mekar --
anak perusahaan SM -- mereka juga bekerja sama dengan PT Kebayoran Farma untuk
menggarap pasar apotek dan toko obat.

2.5 Produk Pesaing, Antangin

2.5.1 Profil PT Deltomed Laboratories

PT Deltomed Laboratories di awali pada tahun 1976 di banjarmasih,


Kalimantan selatan dari sebuah industri rumahan penghasil obat obatan yang
berasal dari sari tumbuhan alami. Selama kurang lebih 35 tahun berkarya
PT Deltomed Laboratories telah menjadi produsen penghasil obat herbal bermutu
tinggi dan terdepan.

Pengebangan terus di lakukan oleh PT Deltomed Laboratories dalam menemukan


inovasi baru dalam obat-obatan herbal. Saat ini PT Deltomed Laboratories telah
memiliki fasilitas produksi yang di tunjan oleh mesin-mesin modern dan
laboraterium penelitian di lahan seluas 8 ha bertepatan di Nambangan, Wonogiri
Provinsi Jawa Tengah.

Untuk produk yang di hasilkan oleh PT Deltomed Laboratories diantaranya


Antangin JRG, Rapet Wangi-Capsul, Natur Slim-Pill, Natur fiber,Tuntas-Capsule,
OB Herbal-lozengers, Antangin Herbal-lozenges, dan Antangin Junior .
2.6 Analisis Produk Pesaing Antangin

2.6.1 Analisis Segmenting

 Analisis segmenting terbagi menjadi berberapa bagian di antaranya :


1. Segmentasi geografis:

Antangi memfokuskan pemasaranya di kalangan kelas menengah kebawah diseluruh


indonesia

2. Segmentasi demografis
 Umur dapat di konsimsi oleh anak-anak usia 6-12 tahun dan tolak angin untuk
remaja dan dewasa bisa di konsumsi kisaran umur 13 tahun keatas.
 Jenis kelamin : dapat dikonsumsi oleh laki-laki dan perempuan
 Tingkat penghasilan : Rp 500.000 – keatas
 Kelas sosial :. Antangi memfokuskan pemasaranya di kalangan kelas menengah
kebawah kelas sosial
 Pendidikan : SD,SMP,SMA, sampai ke jenjang perguruan tinggi.

3. Segmentasi psikografis :
 Status ekonomi sosial : menengah kebawah kelas sosial.
 Kepribadian : untuk orang-orang yang sangat memperhatikan kesehatan .

2.6.2 Targeting

Antangin fokus membidik segmen menengah-bawah, dan dekat dengan


khalayak luas yang meliputi anak-anak, anak muda, dan orang tua.

2.6.3 Positioning

PT. Deltomed Laboratories selaku pemilik merek lebih memosisikan Antangin


ke obat masuk angin dalam bentuk kaplet yang dikemas secara modern dan praktis.

Setelah merasa cukup berhasil dengan Antangin dalam bentuk kaplet, tahun ini
PT Deltomed Laboratories mulai mengincar pasar yang lebih luas lagi. Sejak Januari
2003, PT Deltomed Laboratories meluncurkan Antangin cair. Sejak April lalu, DL
pun mulai mengikutsertakan Antangin cair dalam setiap iklan Antangin.

Antangin memiliki berbagai varian, ada Antangin JRG untuk orang dewasa,
Antangin Junior untuk anak-anak, dan Antangin Fit sebagai vitamin untuk
mencegah masuk angin.

2.7 Keunggulan Tolak Angin Dibandingkan Antangin

Tolak angin dikemas dalam bentuk sachet yang sangat mudah di temukan dan
praktis dibawa kemana saja. Dan merupakan jenis obat yang bisa langsung diminum
tanpa membutuhkan resep dari dokter. Dan jamu ini di produksi dengan bahan
bahan pilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah
maupun kualitas untuk menghasilkan jamu yang baik.

Dan obat ini berbentuk cairan coklat bening yang sama sekali tidak
mengandung ekstra bubuk karena bagian yang diambil sebagian bahan hanya
berupa zat aktif saja dan tolak angin pun banyak varianya seperti : tolak angin, tolak
angin ekstra hangat, tolak angin permen, tolak angin anak, dan tolak angin flu.
Dan tolak angin pun sudah terkenal sebagai produk yang berkualitas tinggi, dan
terkenal produk herbal. Jamu, Minuman Kesehatan, & Suplemen Makanan yang
terkenal dan diandalkan di banyak negara, termasuk Rusia & Eropa Timur Negara,
Malaysia, Brunei, Singapura, Swiss, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab,
Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.Pasar baru terus membuka, termasuk prospek di
Hongkong, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru, Australia, Perancis, dan Inggris. Dan
PT. Sido Muncul telah mengembangkan segmen pasar ke internasional.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terbentuknya produk tolak


angin yang di produksi oleh PT. Sido Muncul pada tahun 1951 didasarkan pada
banyaknya permintaan masyarakat atas kemasan jamu yang lebih praktis.

Dan PT.Sido Muncul bertekat untuk mengembangkan usaha di bidang jamu


yang benar dan baik. diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang
benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas akan menghasilkan jamu yang
baik.

Dan dengan berkembangnya waktu PT.Sido Muncul kini memiliki serangkaian


produk dengan jumlah keseluruhan tidak kurang dari 150 produk yang dapat dibagi
atas produk jamu generic dan branded (bermerek). Untuk jamu generic jumlahnya
lebih dari 100 produk sedangkan yang brended diantaranya Kuku Bima, Tolak Angin,
Kunyit Asem, Jamu Komplet, Jamu Instan, STMJ, Anak Sehat, dsb. Produk-Produk
keluaran Sido Muncul hadir diberbagai kota dan diedarkan oleh tidak kurang dari 60
distributor. Dan PT. Sido Muncul telah mengembangkan segmen pasar ke
internasional.

3.2 Saran

Dari pembahasan makalah ini saya selaku penulis meminta kritikan pembaca apabila
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini guna untuk memperbaiki kesalahan pada
tugas-tugas kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai