Perencanaan Pemeliharaan Alat Kesehatan
Perencanaan Pemeliharaan Alat Kesehatan
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan peayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan harus baik dan dapat mendukung
pelayanan kesehatan tersebut.
Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu sejak
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan hingga pemeliharaan.
Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara
optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
1. Perencanaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan jenis dan jumlah peralatan kesehatan.
Adapun untuk menentukan hal tersebut dapat melalui teknis analisa kebutuhan.
Assessment
PENAMBAHAN ALAT
PENGGANTIAN ALAT
PEMENUHAN ALAT
(equipment Record) (Pengembangan
pelayanan)
PERENCANAAN ALAT
KESEHATAN
Pada umumnya hasil dari perencanaan kebutuhan alat kesehatan tidak semua dapat
direalisasikan, hal ini biasanya berkaitan ketersediaan dana yang tidak mencukupi. Untuk
menentukan prioritas kebutuhan alat kesehatan dapat dilakukan dengan metode sebagai
berikut :
4. Dalam penyusunan perencanaan alat harus memperhatikan Sarana dan Prasarana yang
tersedia di RS. Dalam hal ini penyiapan pra instalasi, antara lain ketersediaan
ruangan/bangunan untuk alat kesehatan yang sesuai dengan standart persyaratan masing-
masing alat, kapasitas dan istalasi listrik harus memenuhi standart PUIL 200 dan sesuai
dengan konsumsi daya listrik pada alat kesehatan. Untuk peralatan di ruang OK, ICU,
ICCU harus menggunakan sistem cadangan otomatis generator dan UPS untuk
membackup listrik apabila sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik, sehingga alat tidak
cepat rusak. Selain itu juga harus mempersiapkan instalasi air atau gas medis apabila alat
kesehatan tersebut membutuhkan instalasi air ataupun gas medis. Sedangkan grounding
untuk peralatan alat medis harus dibawah 0,2 Ohm.
5. Mencari informasi harga dan biaya penyiapan sarana dan prasarana yang dapat diperoleh
dari RS lain yang telah lebih dahulu menggunakan alat yang serupa, atau bisa juga dari
supplier yang menjadi agen tunggal merk tertentu di Indonesia, dan bisa pula melalui
internet
PEMELIHARAAN PERALATAN KESEHATAN
Tanpa adanya dukungan dari manajemen Rumah Sakit seperti tersebut diatas, maka
dapat dipastikan kegiatan teknisi IPSRS dalam pemeliharaan alat tidak akan optimal
sebagaimana diharapkan.
2. Pemeliharaan Alat
Menyusun program pemeliharaan
a. Perencanaan
IPSRS harus mengurus perencanaan pemeliharaan. Untuk dapat menyusun
perencanaan, IPSRS harus memiliki daftar inventarisasi peralatan.
Dengan memperhatikan kemampuan teknis, meliputi :
- SDM, yaitu :
- Jumlah teknisi
- Kemampuan teknis
- Pelatihan yang pernah diikuti
- Pengalaman kerja
- Fasilitas kerja
- Dokumen teknis
3. Pelaksanaan Pemeliharaan
Berdasarkan program yang telah disusun dan disetujui oleh Manajemen Rumah Sakit,
IPSRS menyiapkan teknisi yang akan melaksanakan program tersebut. Pada tahap awal,
kemungkinan IPSRS belum mampu melaksanakan pelayanan teknis untuk seluruh alat
yang dimiliki.
Hal ini perlu mendapat perhatian dari Manajemen Rumah Sakit dan semua unit terkait,
untuk dievaluasi dan dicari solusi yang tepat.
Pelaksanaan pelayanan teknis, terdiri dari : Pemantauan fungsi, pemeliharaan berkala dan
perbaikan alat harus mengikuti protap yang telah tersusun
4. Pelaporan
Setiap kegiatan pelayanan teknis harus dilengkapi dengan pelaporan yang dapat
dimengerti, baik oleh pemberi tugas, Manajemen Rumah Sakit, maupun unit pelayanan
terkait.
Jenis laporan, antara lain :
- Kartu pemeliharaan alat
- Catatan pemeliharaan alat
- Laporan kerja pemeliharaan preventif
- Laporan kerja pemeliharaan korektif
- Laporan hasil pemantauan fungsi
- Laporan penggunaan Bahan Pemeliharaan / Suku Cadang
Bila aspek keselamatan tersebut diperhatikan dengan baik, maka pelayanan kesehatan
akan dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.
Dalam rangka menjamin mutu layanan pemeliharaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit maka
perlu dibuat perosedur tetap layanan pemeliharaan yang mengacu pada standart nasional atau
internasional dan atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat alat, yang bertujuan alat selalu
sesuai dengan standart, awet, efisien, menekan break down time dan terjamin keamanannya.
Selain itu juga membuat kesepahaman antara IPSRS, user dan Managemen Rumah Sakit.
Dalam menyusun program pemeliharan alat kesehatan ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan antara lain :
5. Mengumpulkan data standart dan buku service manual dan operating manual
Mengumpulkan data-data standart nasional, internasional, buku service manual, buku
operating manual guna menyusun prosedur pemeliharaan preventif, korektif dan kalibrasi.
Ketersediaan alat, ketelengkapan alat, kebersihan alat dan mengetahui kondisi alat,
ini dipantau oleh operator (user) yang diberikan tugas khusus untuk memantau
menginspeksi dan dilakukan setiap hari, dengan menggunakan check list dan
terdokumentasi.
Untuk alat kesehatan yang sistem kerja sama operasional (KSO) pemeriksaan
pemantauan fungsi dan testing dilakukan oleh teknisi yang ditunjuk oleh perusahaan
yang melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit, sesuai jadwal yang ditentukan.
a. Preventive Maintenance
Peralatan dengan nilai Severity Index 10 atau lebih harus dikategorikan preventif
maintenance
b. Saverity Index peralatan multi fungsi ditentukan sesuai hasil penilaian “function”,
“risk” dan “maintenance” paling tinggi
c. Kebutuhan pemeliharaan
RESIKO (RISK)
Severit Frekuensi
N Resik Pemeli
Nama Alat Fungsi y Pemelihara
o o haraan
Indeks an /tahun
1 Defribilator 10 5 3 18 2 kali
2 Ventilator 10 5 5 20 2 kali
3 Pacemaker 10 5 5 20 2 kali
4 Anaesthesi 9 5 5 19 2 kali
5 Infant Incubator 10 5 4 19 2 kali
6 ESU 9 4 3 16 2 kali
7 Laser 9 4 4 17 2 kali
8 Dyalisis Machine 8 4 5 17 2 kali
9 Infusion Pump 8 2 3 13 1 kali
10 Traction Unit 8 2 3 13 1 kali
11 Diathermy 8 2 3 13 1 kali
12 EEG machine 7 3 3 13 1 kali
Noninvasive blood Pressure
13 Monitor 7 2 3 12 1 kali
14 X-Ray Generator 7 4 5 16 2 kali
15 Adult Scale 6 1 1 8
16 Tympanic Thermometer 6 1 1 8
17 Ultrasound Unit 6 3 2 11 1 kali
18 Blood Gas Analyzer 5 3 2 10 1 kali
19 Clinical Chemistry Analyzer 5 3 2 10 1 kali
20 Cell Counter 5 3 2 10 1 kali
21 Shaker 4 3 2 9
22 Centrifuge 4 3 2 9
23 Incubator 4 5 4 13 1 kali
24 Microtome 4 1 2 7
25 Computer 3 1 1 5
26 Ticket Printer 3 1 1 5
27 QC System 3 1 1 5
28 X-ray view box 2 1 2 5
29 Sterilizer 2 2 3 7
30 Chair lift 2 1 2 5
31 ECG Simulator 1 3 3 7
32 Office Equipment 1 1 1 3
33 X-ray view box 2 1 2 5
34 Suction Pump 2 2 3 7
35 Heat Sealer 2 2 3 7
36 Gel Warmer 1 2 3 6
37 Hypo/hyperthermia Unit 8 4 3 15 2 kali
Class
I = Included
N = Not included 2.
Inspection frequency
A = Annual
T = Three-yearly
S = Semi-annual
KATEGORI NILA
I
Tidak signifikan: kurang dari 1 kali insiden pada kjurun waktu 30 bulan -2
RESI RIWAY
PEMELI FREKUE
N FUNG KO AT E KEL
NAMA ALAT HARAA NSI
O SI KLIN INSIDE M AS
N INSPEKSI
IS N
1 Anaesthesia machine 10 5 5 0 20 I T
Anaesthesia vaporizer
2 (enflurane/ethrane) 9 5 3 -2 15 I S
Arthroscopic surgical
3 unit 9 4 2 -2 13 I A
4 Breast pump 3 4 3 -2 8 N -
5 Aspirator, mobile 8 5 4 -1 16 I S
6 Blood warmer 9 4 3 -1 15 I S
7 Bone saw 9 4 2 -2 3 I A
8 Blood pressure module 7 3 2 0 12 I A
Camera, video,
9 medical 6 3 3 0 12 I A
10 Cast cutter 2 4 3 -2 7 N -
11 Cast cutter vacuum 2 2 3 -2 5 N -
Cardiac output
12 computer 7 3 2 0 12 I A
13 Computer, micro (pc) 3 3 1 -2 5 N -
14 Cryosurgical unit 9 4 3 -1 15 I S
15 Defi brillator/monitor 9 5 4 0 18 I S
Electrocardiograph, 3-
16 channel 6 3 5 2 16 I S
Endoscopic video
17 system 6 3 3 0 12 I A
18 Electrosurgical unit 9 4 3 0 16 I A
19 Fetal monitor 7 3 3 0 13 I A
20 Humidifi er, heated 8 3 3 1 15 I S
Hypo/hyperthermia
21 machine 9 4 5 0 18 I S
22 Light, surgical portable 2 4 3 -1 8 N -
Light source, fi bre
23 optic 7 3 3 -2 11 N -
Microscope,
24 ophthalmic slit lamp 6 3 3 -2 10 N -
Class Inspection
frequency Inspection frequency
I = Included A = Annual T = Three-yearly
N = Not included S = Semi-annual
SUMBER REFERENSI :