kenyataan yaitu penderita kesulitan membedakan hal nyata dengan yang tidak, umumnya
akan dimulai dengan kesulitan konsentrasi, berbicara tidak jelas dan kesulitan mengingat.
Penderita psikosis akan terlihat jika penderita sudah mengalami delusi, halusinasi dan
diikuti dengan perubahan emosi dan tingkah laku. Penderita gangguan psikosis akan
terlihat menyendiri dengan emosi yang datar tetapi terkadang secara mendadak emosi
menjadi sangat tinggi atau depresi. Pada penderita psikosis juga akan tampak ekspresi
emosi yang tinggi dan akan berhubungan dengan coping mechanism yang terfokus emosi
seperti penarikan diri (Raune, 2004). Dalam keseharian penderita psikosis juga dapat
mengalami hal-hal yang tidak nyata yang memengaruhi tingkah laku mereka seperti
dapat berkembang menjadi gejala psikotik. Pada beberapa pasien psikotik juga memiliki
riwayat skizofrenia atau gangguan mood pada keluarga namun hal ini belum dapat
tidak sesuai dan kemungkinan perkembangan sekunder pada pasien gangguan psikotik.
terhadap pikiran terlarang, pemenuhan dan keinginan yang tidak tercapai, atau jalan
keluar dari situasi psikososial yang menekan ( Sadock & Sadock, 2007).
Skizofrenia, salah satu bentuk gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya
waham atau delusi adalah salahsatu bentuk gangguan jiwa yang sangat berbahaya.
Walaupun angka menunjukan hanya kurang dari 1% populasi yang menderita skizofrenia
dan angka insidensi per tahun yang rendah (0,2 dari 1.000), skizofrenia tetap menjadi
suatu bentuk kelainan gangguan jiwa yang berbahaya. Hal itu dikarenakan pengobatan
dari skizofrenia yang membutuhkan jangka waktu lama menyebabkan biaya pengobatan
skizofrenia akan menjadi sangat mahal. Selain itu skizofrenia dapat menurunkan angka
ekspektasi hidup sebanyak 25 tahun dan menjadi faktor risiko penyakit jantung
(McFarlane, 2011). Gangguan Psikotik fase awal (First-Episode Psychosis) adalah saat
penderita tidak dapat menjelaskan mengenai apa yang menimpa dirinya sehingga
mayoritas kejadian ini tidak terlaporkan ataupun justru dihubungkan dengan kejadian
psikotik fase awal kebanyakan saat remaja dan berlangsung hingga dewasa. Penelitian
oleh Subandi dan Good tahun 2002 di Yogyakarta menyebutkan penderita gangguan
psikotik fase awal terbanyak adalah usia 15-29 tahun atau dewasa muda, yaitu 66,4%.
Penderita gangguan psikotik fase awal dalam 5 tahun akan memiliki kemungkinan