Anda di halaman 1dari 5

CONTOH-CONTOH KASUS PELANGGARN ETIKA PROFESI

PEMALSUAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan


(PPATK), Yunus Husein menduga, dalam kasus penggelapan dana nasabah prioritas Citibank
dengan tersangka Inong Melinda terkandung tindak pidana pencucian uang.

"Pasti ada pencucian uang," ucap Yunus di kantor PPATK, Rabu (13/4/2011).

Menurutnya, adanya dugaan pencucian uang dalam kasus penggelapan Melinda, dikarenakan ada
uang tidak halal yang coba dibersihkan.

"Karena modus Melinda itu mengambil uang orang dari rekening orang," ujar Yunus

Melinda, bila terbukti melakukan pencucian uang, bisa dikenakan Undang - Undang No.8 Tahun
2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2011/04/13/kasus-melinda-dee-ada-tindakan-
pencucian-uang

KETIDAKAMANAN PRODUK

Jakarta - Masalah teknis terkait Samsung Galaxy Note 7 dilaporkan kembali terjadi. Kali ini
mendera pengguna di Australia.

Kejadian pilu tersebut diungkap di situs Reddit oleh pengguna dengan nickname 'Crushader'.
Saat ledakan terjadi, korban mengaku tengah berada di sebuah hotel di sela-sela perjalanan
bisnisnya.

"Ponsel baru Note 7 saya meledak pagi ini ketika saya masih tertidur untuk di-charge," keluh
korban, mengawali curhatnya di Reddit seperti dikutip detikINET.

1
"Ponsel tersebut terbakar seutuhnya, saya pun tidak bisa membuka SIM tray untuk mengeluarkan
SIM card atau SD card. Padahal saya menggunakan charger dan kabel original, jika Anda
penasaran," lanjutnya.

Nasib nahas korban tak berhenti sampai di situ. Percikan api yang muncul dari ledakan Note 7
miliknya tersebut ternyata juga menyambar sprei dan karpet di kamar hotel. Otomatis hal ini
memunculkan tagihan tambahan bagi korban, yakni mencapai 1.800 dolar Australia atau sekitar
Rp 14 jutaan.

Namun 'untungnya', Samsung siap bertanggung jawab sepenuhnya dengan menjanjikan bakal
mengganti tagihan tambahan dari hotel tersebut, termasuk mengganti unit Galaxy Note 7 yang
terbakar. Namun untuk sementara, korban dipinjamkan seri Galaxy J1.

"Samsung memberi tahu saya jika ini merupakan kasus pertama di Australia. Dan mereka
berjanji bakal menanggung semua tagihan hotel atas kejadian tersebut," pungkas Crushader.

Sebelumnya, Samsung telah mengeluarkan pengumuman bakal menarik kembali (recall) Galaxy
Note 7 yang ada di pasaran secara global. Keputusan tak populis ini terpaksa dilakukan pasca
munculnya laporan ledakan yang melanda Note 7.

Pihak Samsung menyebut bakal melakukan pengecekan dan pengujian ulang terhadap baterai
yang terbenam di Note 7 lantaran dianggap sebagai biang keladi masalah teknis yang terjadi.

2
"Sampai 1 September sudah ada 35 kasus yang dilaporkan secara global, dan kami terus fokus
untuk melakukan penyelidikan dengan para supplier untuk mengidentifikasi berbagai
kemungkinan yang terjadi yang diakibatkan oleh baterai," sebut Samsung dalam pernyataan
resminya.

Di Indonesia sendiri, Note 7 belum resmi diluncurkan ke pelanggan. Namun pre order phablet
flagship tersebut yang terlanjur dibuka akhirnya juga harus dibatalkan. Namun sebagai gantinya,
pelanggan yang sudah melakukan pre order bakal diberikan kompensasi senilai jutaan rupiah
dalam bentuk voucher dan cash back.

Sumber : http://inet.detik.com/consumer/d-3292866/lagi-galaxy-note-7-dilaporkan-
meledak

KODE ETIK ORGANISASI PROFESI

INSINYUR

CATUR KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR :


1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

SAPTA DHARMA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP :


1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.

3
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Sumber : http://www.insinyurkimia.com/profile-bkkpii/kode-etik

JURNALISTIK

Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan
tidak beritikad buruk.

Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas
jurnalistik.

Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak
mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

Pasal 5
Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan
tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Pasal 6
Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

4
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia
diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar
belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.

Pasal 8
Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau
diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis
kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa
atau cacat jasmani.

Pasal 9
Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk
kepentingan publik.

Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Sumber : http://dewanpers.or.id/peraturan/detail/190/kode-etik-jurnalistik

Anda mungkin juga menyukai