Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE KARYAWISATA

Metode karyawisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung
kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas.
Karya= kerja, wisata= pergi dan Karyawisata = pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan
belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana
obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun
cukup lama sampai beberapa hari.[1] Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui
system peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak
mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam
waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

1. Tujuan Penggunaan Metode Karyawisata Antara Lain:

Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas

Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut

Untuk menanamkan nilai moral pada siswa

2. Alasan Penggunaan Metode Karyawisata

Obyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa kedalam kelas karena, misalnya:

Terlalu besar/berat

Berbahaya

Akan berubah bila berpindah tempat

Obyek terdapat di tempat tertentu

Kepentingan siswa dalam rangka melengkapi proses belajar mengajar

3. Kelebihan Metode Karya Wisata

Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
proses belajar mengajar.

Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.

Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.

Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual manfaat Penggunaan

Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai obyek studi dalam kegiatan karyawisata

Dapat memberikan motivasi untuk mendalami materi pelajaran


4. Kekurangan Metode Karya Wisata

Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.

Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.

Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan
selama karya wisata.

Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur
studinya menjadi terabaikan.

Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi
yang menjadi permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai