Anda di halaman 1dari 14

UPEJ 5 (2) (2016)

Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
PENGEMBANGAN AUDIOBOOK DILENGKAPI ALAT PERAGA MATERI
GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK TUNANETRA KELAS

VIII SMP

Fayeza Camalia , Hadi Susanto, Susilo


Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung D7 Lt. 2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan mengembangkan media audiobook dilengkapi dengan alat peraga
Diterima April 2016 dalam pembelajaran IPA Fisika materi getaran dan gelombang di SLB-A (Tunanetra) yang teruji
Disetujui April 2016
kelayakan dan keefektifannya. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and
Dipublikasikan Agustus
Development (R&D) dengan desain uji coba produk menggunakan pre-experiment design dengan
2016
bentuk one group pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan SLB-A Dria Adi Semarang dan SLB
Keywords: Negeri Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media audiobook dilengkapi dengan
audiobook, props, blindness alat peraga ini dinyatakan sangat layak oleh ahli materi dan ahli media dengan perolehan
persentase 87,00% dan 87,71%. Respons siswa dalam penelitian uji coba awal dan akhir berturut-
turut diperoleh 95,83% dan 92,78% dengan kriteria respons sangat baik. Respons guru pada
penelitian coba awal dan akhir berturut-turut sebesar 93,06% dan 95,83% dengan kriteria respons
sangat baik. Keefektifan media ini dilihat dari hasil N-gain sebesar 0,68 dengan kriteria
peningkatan sedang. Simpulan penelitian ini adalah media audiobook dilengkapi dengan alat
peraga layak dan efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA Fisika di SLB-A (Tunanetra).

Abstract
The purpose of this research to develop audiobook eqquiped props in vibration and wave lesson on
Extraordinary School for blindness that have decenty and effectivity. This research was designed with
Research and Development (R & D) with design for trial product is Pre-experiment design one group pretest-
posttest. Research held on Dria Adi Semarang Extraordinary School and Semarang State Extraordinary
School. The results of this research get very decent criteria from materials judgment and media judgment it is
87,00% and 87,71%. Student give feedback in first trial research and last trial research get 95,83% and
92,78% by criteria very good. Teacher feedback in first trial research and last trial research get 93,06% and
95,83% with criteria very good. Effectivity of media findings obtained N-gain it is 0.68 with middle
enhancement criteria. The conclusion of this research is audiobook equipped props have effectivity
implemented in physics learning science in Extraordinary School for Blindness.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6935
Email: fayezacamalia@gmail.com
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

PENDAHULUAN
Tunanetra adalah individu tidak berfungsi media yang memadahi yang dimiliki sekolah
sempurna yang indera penglihatannya (kedua- terutama guru pengampu mata pelajaran untuk
duanya) sebagai saluran penerima informasi menunjang pembelajaran bagi tunanetra
dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang khususnya, menjadi fokus utama masalah
awas. Dikatakan tunanetra bila ketajaman penelitian ini, sehingga diharapkan anak
penglihatannya (visusnya) kurang dari 6/21 berkebutuhan khusus dapat memahami materi
(hanya dapat membaca huruf dari jarak 6 meter tersebut dengan lebih optimal.
yang mampu di baca dari jarak 21 meter oleh Selain itu tantangan tersendiri yang
orang normal). Oleh karena itu tunanetra dibagi dihadapi oleh anak cacat khususnya anak
menjadi dua. Pertama buta, jika sama sekali tunanetra adalah ketika mereka memepelajari
tidak mampu menerima rangsangan dari luar mata pelajaran IPA. IPA (Ilmu Pengetahuan
visusnya. Kedua low vision, bila ketajaman Alam) merupakan pelajaran yang cenderung
penglihatannya kurang dari 6/2, menurut membutuhkan banyak penalaran dan
Somantri (2012: 66 ). pemahaman, sehingga diperlukan suatu media
Berdasarkan data Susenas atau Sukses untuk mempermudah bagi siswa tunanetra
Sensus Nasional tahun 2012 sebagaimana dalam memahami pelajaran yang dimaksud.
dikutip dalam Kemenkes (2014) bahwa Sedangkan hambatan yang mereka alami ketika
penduduk Indonesia yang menyandang mereka belajar IPA adalah banyaknya materi
disabilitas sebesar 2,45% dari jumlah penduduk yang menuntut peran aktif visual dalam
Indonesia dengan persentase terbesar adalah menerima materi, misalnya materi dalam mata
disabilitas mengenai kesulitan melihat atau pelajaran fisika, sehingga diperlukan media yang
tunanetra. Cacat merupakan kelainan pada dapat membantu penggantian peran visual
sedang anak penyandang cacat adalah setiap mereka.
anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau Menurut Tirta et al., (2013) menyatakan
mental, sehingga mengganggu pertumbuhan dan bahwa anak tunanetra untuk menggantikan
perkembangan secara wajar, salah satu macam peran dari indera penglihatan mereka
disabilitas adalah tunanetra. Organ tubuh menggunakan indera mereka yang tersisa yaitu
makhluk hidup yang seharusnya tidak dimiliki memaksimalkan indera perabaan dan indera
oleh suatu organ tersebut atau luar biasa sedang pendengaran. Berdasarkan hal tersebut media
anak penyandang cacat adalah setiap anak yang ini berpusat pada pemaksilamalan indera dari
mengalami hambatan fisik dan/atau mental, anak tunanetra yaitu yang kerat kaitannya
sehingga mengganggu pertumbuhan dan dengan indera pendengaran mereka dan indera
perkembangan secara wajar, salah satu macam perabaan mereka. Media yang dipilih adalah
disabilitas adalah tunanetra. media audiobook dilengkapi media alat peraga.
Banyaknya penyandang cacat terutama Audiobook adalah rekaman isi buku atau
tunanetra tak serta merta membuat sarana tulisan dalam bentuk audio yang dapat
prasarana pendidikan untuk mereka terpenuhi. didengarkan oleh audien baik berupa teks,
Berdasarkan penelitian Prabawati (2015) gambar, foto, atau ilustrasi lainnya berbentuk
menunjukkan bahwa sarana dan prasarana suara. Substansi audiobook sama persis seperti
ruang kelas jurusan tunanetra Sekolah Luar yang ada dalam buku teks akan tetapi kata yang
Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul memiliki nilai diucapakan tidak selalu sama persis dengan
persentase kecukupan yang paling rendah yaitu versi bukunya. Anwas (2014) menyatakan
hanya 54%. Sarana dan prasarana tersebut manfaat media audio adalah dapat memahami isi
seperti laboratorium alat-alat praktikum, media buku tanpa harus membaca, bahkan bisa sambil
dan bahan ajar yang mendukung dalam proses melakukan aktivitas sehari-hari. Media audio
pembelajaran untuk anak tunanetra. Kurangnya sangat sesuai dengan budaya kita yang gemar
67
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

bertutur kata dan sedikit kurang senang atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah
membaca, media audio juga sangat membantu dimengerti anak didik. Alat peraga pendidikan
orang tunanetra untuk dapat memahami isi bertujuan agar proses pendidikan lebih efektif
buku. dengan jalan meningkatkan semangat belajar
Menurut Rubery sebagaimana dikutip siswa, alat peraga pendidikan memungkinkan
Anwas (2014), audiobook secara umum lebih sesuai dengan perorangan, dimana para
digolongkan menjadi dua jenis yaitu unabridge siswa belajar dengan banyak kemungkinan,
dan abridge. Unabridge adalah jenis audiobook sehingga belajar berlangsung sangat
yang buku cetaknya dibacakan secara lengkap, menyenangkan bagi masing-masing individu.
sedangkan abridge adalah jenis audiobook Sedangkan jenis alat peraga yang digunakan
dalam pembacaannya buku cetaknya dibatasi. dalam pembelajaran anak tunanetra adalah alat
Pengurangan ini tidak mengurangi tujuan atau peraga dengan jenis tiruan/model sehingga
makna dari isi audiobook itu sendiri. Akan tetapi bentuknya hampir sama dengan objek
pengurangan ini didasarkan pada meringkas isi sebenarnya, akan tetapi sifat substansi,
buku agar lebih mudah dipahami. Menurut permukaan, dan ukuran ada kemungkinan tidak
Arsyad (2008) media audio memiliki kekuatan sama. Materi getaran dan gelombang merupakan
dalam suara musik dan sound effect. materi yang membutuhkan peran aktif dari
Menurut Sudjana (2008: 99) alat peraga indera visual, sehingga diharapkan dengan
yang biasa disebut media audio-visual (yang menggunakan media audiobook dilengkapi alat
dapat diserap oleh pendengaran dan penglihatan peraga dapat digunakan sebagai rujukan media
untuk anak tunanetra digantikan dengan untuk pembelajaran anak tunanetra.
peraba) adalah suatu alat bantu untuk mendidik

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan,


penelitian penelitian dan pengembangan dilakukan uji validitas isi kelayakan, serta respon
(Research and Development). Menggunakan guru dan siswa. Uji validitas isi dilakukan oleh
model penelitian Thiagarajan (1974) yaitu dosen pembimbing melalui telaah media. Uji
menggunakan model 4D (Four-D Models). Model kelayakan ini dilakukan oleh dosen dan praktisi
penelitian 4D meliputi tahapan yaitu: (1) Tahap sebagai ahli materi dan ahli media menggunakan
Pendefinisian (Define), (2) Tahap Perancangan angket validasi. Untuk mengetahaui keefektifan
(Design), (3) Tahap Pengembangan (Develope), media ini dilihat dari hasil belajar dilihat dari
dan (4) Tahap Penyebaran (Disseminate). hasil Pretest dan Posttes.
Produk yang dikembangkan berupa media
audiobook dilengkapi alat peraga kemudian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Produk
indera pendengaran dan meningkatkan
Media audio yaitu media yang hanya
ketrampilan mereka dalam mendengarkan,
melibatkan indera pendengaran dan hanya
seperti yang diungkapkan oleh Sudjana (2010:
mampu memanipulasi kemampuan suara
130) bahwa media audio sangat berkaitan
semata. Selain itu media audio sangat sesuai
dengan ketrampilan mendengarkan. Salah satu
dengan anak tunanetra karena mengopti-malkan
betuk dari media audio adalah audiobook atau
indera mereka yang sangat peka yaitu dengan
sering disebut sebagai talking book atau buku

68
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

berbicara. Audiobook adalah salah satu media media audiobook anak diarahkan secara
audio yang merupakan rekaman isi buku atau langsung untuk mengenal bagian dari masing-
tulisan dalam bentuk audio yang dapat masing alat peraga.
didengarkan oleh audien baik berupa teks, Media yang dibuat audiobook memiliki 3
gambar, foto, atau ilustrasi lainnya berbentuk bagian yaitu bagian awal pendahuluan berisi
suara. peta konsep materi getaran dan gelombang.
Selain itu media audiobook yang Bagian kedua adalah isi berupa materi getaran
dikembangkan juga dilengkapi dengan alat dan gelombang yang dilengkapi dengan
peraga bertujuan untuk memperjelas praktikum sederhana untuk menguatkan
pembelajaran, hal ini sesuai dengan penjelasan pemahaman materi serta contoh- contoh dalam
Sudjana (2008: 99) alat peraga adalah suatu alat kehidupan sehari-hari, soal-soal setiap sub
bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa materi, rangkuman materi. Bagian ketiga adalah
yang diajarkan mudah dimengerti anak didik. evaluasi di akhir media audiobook ini. Hal ini
Alat peraga juga membuat hal-hal yang abstrak sesuai dengan pernyataan Arsyad (2008) bahwa
dalam disajikan dalam bentuk model-model media pembelajaran perlu memperhatikan
yang berupa benda konkrit yang dapat dilihat, prinsip motivasi, umpan balik, pertisipasi, dan
dipegang, dan diputarbalikkan, sehingga sangat latihan serta pengulangan.
menguntungkan dan memudahkan. Alat peraga yang digunakan disesuaikan
Media audiobook ini berbentuk mp3 yang dengan materi yang memerlukan penjelasan.
merupakan rekaman dari materi getaran dan Materi getaran dan gelombang memang
gelombang dengan alat peraga yang dibuat memerlukan banyak penjelasan dalam bentuk
dengan tujuan memberikan penjelasan materi. gambar seperti mekanisme getaran, bentuk
Penjelasan materi yang diberikan berupa gelombang yang meliputi gelombang transversal
pengganti gambar yang biasa ada pada bahan dan gelombang longitudinal. Gambar digantikan
ajar kurikulum umum. Gambar akan digantikan dengan media taktil yaitu alat peraga agar
dengan alat peraga yang bagi anak awas yang mereka dapat menggambarkan secara jelas
memiliki indera yang sempurna dalam membaca mengenai materi yang disampaikan (Gambar 1).
bahan ajar penjelasan materi menggunakan
gambar akan sangat membantu dalam menerima
materi yang abstrak menjadi konkrit. Berbeda
dengan anak tunanetra agar menunjang
pemahaman materi yang diberikan, salah satu
caranya dengan membuat alat peraga, sehingga
diharapkan dengan adanya media ini anak
tunanetra dapat terbantu dalam pembelajaran.
Penggunaan alat peraga ini akan berhubungan
langsung dengan media audiobook, karena dari GAMBAR 1. Alat Peraga yang Digunakan

69
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

Pengembangan alat peraga ini didasarkan baik, inovatif dan kreatif, bernilai pendidikan.
pada pendapat Menurut Suprayitno (2011) Penilaian Validasi Materi oleh Ahli Materi
beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya: Hasil analisis validasi menunjukkan bahwa
bahan mudah diperoleh (memanfaatkan limbah materi media audiobook dilengkapi alat peraga
dan dibeli dengan harga relatif murah), mudah dinyatakan valid oleh ahli materi dari segi isi dan
dalam perancangan dan pembuatannya, bahasa dengan perbaikan pada segi bahasa agar
mudah dalam perakitannya, dan mudah bahasa yang digunakan sesuai dengan kemampuan
dioperasikan. Dapat memperjelas atau anak tunanetra. Hasil analisis angket validasi oleh
menunujukkan konsep dengan lebih baik, dapat ahli materi dapat dilihat pada Tabel 1.
meningkatkan motivasi siswa, tidak berbahaya
ketika digunakan, menarik, daya tahan alat cukup
TABEL 1 Hasil Analisis Pengujian oleh Ahli Materi
No. Segi (%)
Isi
1. Cakupan materi 75,00
2. Akurasi materi 75,00
3. Kemutakhiran dan Kontekstual 87,50
4. Ketaatan pada hokum dan perundang-undangan 87,50
Bahasa
5. Sesuai dengan perkembangan peserta didik 87,50
6. Komunikatif 100,00
7. Dialogis dan Interaktif 100,00
8. Logis 87,50
9. Koherensi dan Keruntutan alur piker 75,00
10. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar 100,00
11 Penggunaan istilah dan simbol/lambing 100,00
Persentase total 87,00
Kriteria Sangat Layak

Pembelajaran untuk anak tunanetra bahasa dengan perbaikan dari segi fisik alat
dalam bahasa yang diberikan perlu diperhatikan peraga agar lebih mudah dipahamai oleh anak
karena Arsyad (2008) bahwa media pembelajaran tunanetra. Hasil analisis angket validasi oleh ahli
perlu memperhatikan prinsip motivasi, umpan mediadapat dilihat
balik, pertisipasi, dan latihan serta pengulangan. pada Tabel 2.
Penilaian Validasi Media oleh Ahli Media

Hasil analisis validasi menunjukkan bahwa


media audiobook dilengkapi alat peraga
dinyatakan valid oleh ahli materi dari segi isi dan

70
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

Kelebihan media audiobook dilengkapi alat dengan Ozgur & Kiray (2007) bahwa peserta didik
peraga ini, adalah pada aspek pengarahan untuk yang buta bisa dapat belajar lebih efektif.
menemukan konsep getaran dan gelombang, ini Buku berbasis audio adalah bahan pendidikan yang
dibuktikan pada penilaian ahli media yang peserta didik buta dapat digunakan dalam setiap
memberikan nilai maksimal pada segi isi. Hal ini situasi dan setiap kali tanpa terikat ke tempat atau
sesuai dengan Arsyad (2008) bahwa media tanpa bantuan orang lain dan pembelajaran akan
pembelajaran dapat melatih daya analisis sehingga tahan lama dengan menggunakan audiobook.
didapatkan suatu konsep. Terutama pada media Setelah dilakukan pernilaian dilakukan perbaikan
alat peraga yang sangat memperjelas dalam pada alat peraga sesuai yang ahli media anjurkan
penanaman konsep. Alat peraga yang kita pakai ini sebelum digunakan dalam uji coba awal dilakukan
adalah katagori alat peraga tiruan/model, alat perbaikan sesuai dengan saran yang telah
peraga model adalah alat peraga yang memiliki diberikan.
dimensi panjang, lebar, dan tinggi (memiliki Uji Respon
volume) sehingga bentuknya hampir mirip dengan Audiobook dilengkapi alat peraga, setelah
objek sebenarnya dimana dalam penelitian ini yang dilakukan penilaian kepada ahli materi, media,
dibuata adalah alat peraga yang mirip dengan serta praktisi juga dilakukan respons atau
getaran, gelombang transversal, gelombang tanggapan yang diberikan pada siswa dan guru
longitudinal. pada uji coba awal dan akhir yang berupa penilaian
Dari ahli praktisi memberikan penilaian terhadap media audiobook dan alat peraga.
secara keseluruhan untuk media ini sangat baik Penilaian dilakukan setelah selesai diberikan
karena menurut ahli praktisi hal ini telah sangat materi dengan audiobook dan alat peraga untuk
membantu anak tunanetra dalam pembelajaran materi getaran dan gelombang kelas VIII. Hasil
sehingga pembelajaran lebih efektif dan dapat respons atau tanggapan guru dan siswa dapat
diulangi kapanpun anak butuhkan. Hal ini sesuai dilihat dalam Tabel 3.

71
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

Keefektifan Produk
Audiobook dilengkapi alat peraga yang peningkatan yang baik dan signifikan sesuai dengan
dikembangkan dikatakan efektif apabila kriteria yang ditentukan. Hasil nilai pre-test diambil
meningkatkan kemampuan kognitif siswa. ketika sebelum pembelajaran menggunakan media
Peningkatan kemampuan kognitif dilihat dari hasil audiobook dilengkapi alat peraga dan post-test
belajar siswa yang dalam penelitian ini diambil setalah pembelajaran selesai. Peningkatan
didefinisikan secara operasional sebagai hasil belajar diukur menggunakan rumus gain
peningkatan hasil test evaluasi berupa pre-test dan ternormalisasi (N-Gain). Rekapitulasi hasil
post-test. Audiobook tergolong efektif jika terdapat pengukuran N-Gain disajikan dalam Tabel 4.

TABEL 4. Rekapitulasi Pengukuran N-Gain Hasil Pre-Test dan Post-Test


No. Kode Siswa Pre-Test Post-Test N-Gain Kriteria
1. M 01 46,67 80,00 0,62 Sedang
2. M_02 33,33 86,67 0,80 Tinggi
3. M_03 33,33 80,00 0,70 Tinggi
4. M_04 46,67 73,33 0,49 Sedang
5. M 05 33,33 86,67 0,80 Tinggi
Rata-rata 0,68 Sedang

Hasil yang didapatkan menunjukkan ada lemah dalam perhitungan fisika. Hal ini sesuai
peningkatan hasil yang signifikan dilihat dengan dengan pernyataan Cruickshank dalam Efendi
hasil N-Gain yang melihatkan hasil bahwa 3 anak (2008) bahwa anak tunanetra tidak dapat
mengalami peningkatan yang tinggi dan 2 anak membandingkan, terutama dalam kecakapan
sedang dengan rata- rata N-Gain sebesar 0,68 numerik.
dengan kriteria peningkatan rata-rata sedang. Selain perhitungan untuk matematis yang
Akan tetapi hasil yang ditemukan pada pengerjaan kurang, untuk anak yang mendapatkan
soal ditemukan bahwa anak tunanetra kesusahan peningkatkan hasil belajar paling rendah anak ini
dalam perhitungan matematis karena mereka memiliki dua ketunaan yaitu selain tunanetra juga
hanya menghitung dalam pikiran tanpa alat bantu tunagrahita, jadi perlu penanganan khusus.
alat bantu itu yang menyebabkan mereka banyak Sedangkan dalam kasus ini media yang dibuat

72
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

hanya berfokus pada pembelajaran untuk anak disebabkan menurut Anam dalam Efendi (2008)
tunanetra dengan kemampuan umum. Hal ini yang anak tunanetra mengalami hambatan presepsi,
menjadi soroton khusus untuk penelitian lebih berpikir secara komperhensif dan mencari
lanjut. Karena pada dasarnya kecerdasan anak rangkaian sebab akibat. Meskipun terdapat
tunanetra adalah sama dengan anak normal hambatan akan tetapi dengan latihan yang serius
meskipun jika dikonversikan dengan fase dan teratur, serta pemberian stimulus yang sesuai
perkembangan kognitif dari Piaget, dengan mereka akan membantu mereka dalam
perkembangan kognitif anak tunanetra pada proses belajar sehingga mereka mampu bersaing
tingkat sensomotorik terhambat kurang lebih 4 dengan anak normal yang lain.
tahun, dan fase intuitif terhambat 2 tahun. Hal itu

KESIMPULAN DAN SARAN

Produk yang dikembangkan adalah media sedang. Media audiobook dilengkapi alat peraga
audiobook dilengkapi alat peraga pada materi pada materi getaran dan gelombang ini
getaran dan gelombang. Pembelajaran mendapatkan respons yang baik terbukti dengan
menggunakan media audiobook yang berupa hasil respons siswa dan guru pada uji coba awal
audio dan bentuk visualisasi gambar pada dibantu diperoleh (95,83% dan 93,06%) dan uji coba
dengan alat peraga untuk membentuk dan akhir respons guru dan siswa berturut- turut
memperkuat konsep. Media ini layak dan efektif diperoleh (92,78% dan 95,83%). Saran
digunakan bagi anak tunanetra, ditandai dengan diharapkan alat peraga getaran untuk anak
persentasi validasi materi sebesar (87,00%), tunanetra dapat lebih dikembangkan seperti
persentase kelayakan media baik audio maupun menggunakan sensor pada penggunaannya,
alat peraga (87,71%) serta dengan hasil analisa sehingga mempermudah anak tunanetra untuk
penguasaan materi menunjukkan adanya mempelajari materi getaran.
peningkatan N-gain sebesar 0,68 dengan kategori

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php


Pembelajaran. Bandung: PT Remaja /Teknodik/article/view/130 [diakses 29-
Rosdakarya. 11-2015].

Anwas, Oos. M. 2014. Audiobook: Media Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta:
Pembelajaran Masyarakat Modern Raja Grafindo Persada.
Audiobook: Instructional Media Of Modern
Society. Jurnal Teknodik (2014),18: 1. Borg & Gall. 1989. Educational Research, An
Introducfioz. New York.
Anwas, Oos. M. 2012. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Media Massa Depdiknas. 2005. Kegiatan Belajar Mengajar di
sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Sekolah Inklusif. Jakarta: Balitbang
Teknodik (2012), 16:3.Tersedia di Depdiknas.

73
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

Media Pembelajaran Fisika Berbasis


Efendi, Mohammad. 2008. Pengantar Audio Berbantuan Gambar Timbul
Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Berhuruf Braille pada Pokok Bahasan
Bumi Aksara. Hukum Newton untuk Anak
Berkebutuhan Khusus(Tuna Netra) Kelas
Eskay, M., Eskay O., & Uma E. 2012. Disability VIII SMP. Prosiding Seminar Nasional
Within the African Culture. US-China Pekan Ilmiah FisikaXXVI, 3(1).
Education Review, B(4): 473-484.
Ozgur, A. Z. & Kiray H. S.. 2007.Evaluating Audio
Eskay, M. & Onu V.C. 2012. Educating People With Books As Supported Course Materials In
Special Needs in Nigeria: Present and Distance Education: The Experiences Of
Future Perspectives. US-China Education The Blind Learners. TOJET, 6(2).
Review, B(10): 898-906.
Prabawati, C. 2015. Kecukupan Sarana Dan
Pertiwi, P. P. & Lissa G. 2010. Meningkatkan Prasarana Di Sekolah Luar Biasa (Slb)
Pendidikan Inklusifdi DI Yogjakarta Negeri 1 Bantul. Skripsi. Yogyakarta:
Indonesia. EENET Asia. Edisi 8 20092010. Universitas Negeri Yogyakarta. Silayusa,
Hlm 10-2. P., Ngakan & Dante N. 2015. Pengaruh
Metode Pembelajaran Problem Solving
Hake, R. R. 1998. Interactive Engagement vs Berbantuan Media Audio terhadap
Traditional Methods: a Six Toushan. Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar. IPS
Siswa SMALB di SLB A NEGERI Denpasar.
Student Survey of Mechanics Test Data for Universitas Pendidikan Ganesha: e-
Introductory Physics Courses. American Journal Program Pascasarjana Universitas
Journal of Physics, 661(1): 1. Ibrahim, R. & Pendidikan Ganesha Program Studi
Syaodih N. S. 2010. Perencanaan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 2015.
Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 5(1).
Indriastuti, F. & W. T.
Salim, Abdul. 2010. Pengembangan Model
Saksono. 2014. Podcast Sebagai Sumber Belajar Modofikasi Kurikulum Sekolah Inklusif
Berbasis Audio. Jurnal Teknodik (2014), Berbasis Kebutuhan Individu
18(3). Tersedia di Peserta Didik. UNS: Jurnal Pendidikan dan
jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php Kebutuhan. 16(1).
/ Teknodik/article/vi ew/130 [diakses 29-
11-2015]. Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru
Karim, Saeful dkk. 2008. Belajar IPA: Membuka Algesindo.
Cakrawala Alam Sekitar 2 Untuk Kelas VIII/
SMP/Mts. Jakarta: Pusat Perbukuan, Sudjana, Nana. 2010. Media Pengajaran. Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional. PT. Sinar Baru Algensindo.

Kem.Kesehatan RI.2014. Infodatin (Pusat Data dan Sudijono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan.
Informasi Disabilitas pada Anak. Online. Jakarta: Grafindo Persada.
Tersedia di
http://www.depkes.go.id/resources/donl Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
oad/pusdatin/infodatin/infodatindisabilit Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
as.pdf [diakses 2001-2016].
Somantri, S. 2012. Psikologi Anak Luar Biasa.
Mangunsong, F. 2009. Psikologi Pendidikan Anak Bandung: PT Refika Aditama.
Berkebutuhan Khusus Jilid Kesatu. Depok:
LPSP3 Fakultas Sosial Universitas Tangsari, C. 2013. The Combination Design of
Indonesia. Enabling Technologies in Group
Learning:New Study Support Service for
Munif, Camalia, & Hadi. 2015 Pengembangan Visually Impaired University Students.

74
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

Journal of Education and Learning. 2(4): dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
140-153. Yogyakarta.

Takdir Ilahi, Mohammad. 2013. Pendidikan Inklusif Zubaidah, Siti dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam.
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Media. Kebudayaan.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik.


Jakarta: Erlangga.

Tirta, Susanto, & Atika. 2013.Pengembangan alat


peraga Matematika Berbasis Audio pada
Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segitiga
untuk Siswa Tunanetra SLB TPA Jember.
Universitas Jember: Kadikma, 4(1): 103-
114.

Thiagarajan, S., Semmel, D.S. & Semmel, M.I. 1974.


Instructional Development for Training
Teachers of Exceptional Children. Online.
Tersedia di http://www.google.co.id/ur
l?sa=t&source=web&cd=1&ved=0ahUKwj
1rMbe99bMAhVJuI8KHftEAkEQFggeMA&
url=http3A2F
2Ffiles.eric.ed.gov2Ffulltext2FED090725.
pdf&usg=AFQjCNHu6zdeOs8-IdlgSmYuQk
l0Fl-w [diakses 12-12-2015].

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


tahun 1945 Perubahan IV.

Undang-Undang No. 4 tahun 1997 tentang


Penyandang Cacat.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.


20 tahun 2003 tentang Pendidikan ABK.

Wardani, IG. A. K, dkk. 2009.Pengantar Pendidikan


Luar Biasa. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.

Whittingham, J. 2013. Use of Audiobooks in a


School Library and Positive Effects of
Struggling Readers’ Participation in a
Library-Sponsored Audiobook Club.
Journal of the American Association of
School Librarian. Vol. 16.

Yudistira R, Fitriany & Winarti. 2014.


Pengembangan Modul Fisika Pokok
Bahasan Hukum Newton bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) Di
Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X. UIN Sunan
Kalijaga: Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

75
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

76
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

77
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

78
Fayeza Camalia/ Unnes Physics Education Journal 5 (2) (2016)

79

Anda mungkin juga menyukai