Kepada
Yth. Pimpinan Rumah Sakit / Balai Kesehatan / Klinik
di Seluruh Indonesia
Berdasarkan hal tersebut di atas kami mengajak bapak / ibu pimpinan rumah sakit berpartisipasi
dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan perwakilan rumah sakit yang berkecimpung dalam
program Jaminan Kesehatan Nasional, seperti:
Sebagai tambahan dalam undangan ini kami lampirkan bersama Term of Reference (TOR) agar
dapat memberikan informasi tentang acara pelatihan ini. Demikian surat permohonan ini kami
sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya,kami sampaikan terimakasih.
Zainul Fatah
PERHIMPUNAN PEMERHATI INA-CBG INDONESIA
CHAPTER JAWA TIMUR
“IMPLEMENTASI APLIKASI SIAP & ASIK DALAM MINIMALISASI DISPUTE KLAIM DENGAN
KETEPATAN KODING PADA PROGRAM JKN TAHUN 2019 DAN BEDAH SIMRSGOS VERSI 2”
SURABAYA, 2 - 4 MEI 2019
A. LATAR BELAKANG
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) telah berjalan selama 4 tahun dan akan
memasuki tahun ke-5 dimana banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh masyarakat yang
memerlukan serta diharapkan dapat juga medukung bekembangnya rumah sakit untuk terus
memberikan pelayanan yang semakin baik kepada yang membutuhkan. Dalam
implementasinya tentunya masih ada beberapa hal yang masih terus dilakukan
pengembangan serta perbaikan demi penyempurnaan program JKN yang saat ini berjalan.
Oleh sebab itu terus dilakukan perbaikan regulasi mengenai pelayanan kesehatan dan
perumahsakitan untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik seperti perbaikan
regulasi, sistim pencegahan potensi fraud, dan sistim remunerasi rumah sakit di era JKN. Salah
satu yang menjadi pembahasan hangat saat ini adalah terbitnya regulasi-regulasi terbaru
yang mengatur tentang program JKN. Begitu juga dengan digitalisasi klaim (softcopy claim)
atau sering juga disebut dengan electronic klaim dimana rumah sakit saat ini diminta
merubah dokumen hardcopy menjadi softcopy untuk proses klaim sehingga rumah sakit
memerlukan perubahan pada alur kerja di rumah sakit.
Isu mengenai fraud saat ini sudah akan menjadi sorotan bagi semua pihak dimana
saat ini telah terbentuk tim bersama antara kementerian kesehatan, KPK dan BPJS Kesehatan
dalam mengidentifikasi potensi-potensi fraud yang ada saat ini, sehingga dimungkinkan
dalam waktu dekat akan ada pengaturan yang lebih jelas mengenai masalah fraud di JKN.
Rumah sakit juga kesulitan untuk melakukan pemilahan data SEP yang valid dan tidak valid
dikarenakan aplikasi Vclaim dan E-klaim belum seluruhnya dapat terintegrasi, sehingga
kadang ada beberapa klaim yang dikembalikan dikarenakan masalah SEP. Untuk
menyongsong era digitalisasi klaim (softcopy claim) rumah sakit harus mempersiapkan diri
lebih dini dengan mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan karena memerlukan biaya
yang tidak sedikit seperti membeli alat scanner yang diperlukan untuk proses digitalisasi
berkas dan lain-lain nya. Saat ini sudah banyak rumah sakit yang telah memiliki SIMRS namun
masih banyak juga yang belum terintegrasi (Bridging) dengan Vclaim maupun E-Klaim di
rumah sakit sehingga banyak terjadi kendala dirumah sakt yang menyebabkan lambatnya
proses klaim. Berdasarkan hal tersebut diatas, kami Perhimpunan Pemerhati INA-CBG
Indonesia (PPII) akan mengadakan kegiatan seminar dan pelatihan dengan pokok bahasan
tersebut diatas. Melalui seminar dan pelatihan ini diharapkan terjadi peningkatan
pemahaman mengenai permasalahan yang terjadi dilapangan serta terjadi peningkatan
kemampuan tim casemix rumah sakit dalam proses klaim peserta Jaminan Kesehatan
Nasional.
PERHIMPUNAN PEMERHATI INA-CBG INDONESIA
CHAPTER JAWA TIMUR
Bersama ini sekilas kami perkenalkan beberapa aplikasi SIAP yang dapat
digunakan oleh rumah sakit sebagai alat bantu untuk meminimalisir terjadinya potensi
fraud dirumah sakit, Aplikasi SIAP merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PPII yang
dapat dimiliki secara gratis oleh rumah sakit yang mengikuti seminar dan pelatihan :
a) SIAP (Sistem Informasi Analisis data dan Pre-verifikasi) merupakan aplikasi yang
dikembangkan oleh PPII yang didalamnya terdapat beberapa fitur seperti fitur :
1) Fitur purifikasi data pasien mengenai validitas dari Surat Eligibilitas Peserta
(SEP) sebelum diserahkan ke proses verifikasi.
2) Fitur Analisis data klaim untuk melihat Utilization Review dari klaim rumah sakit.
3) Fitur Pre-verifikasi dimana fitur ini akan sangat membantu rumah sakit
melakukan pengecekan setiap klaim yang akan diajukan ke BPJS Kesehatan
dengan melakukan pre-verifikasi terhadap klaim yang ada dengan menggunakan
aturan yang relative sama dengan yang digunakan oleh aplikasi verifikasi BPJS
dengan aturan antara lain Berita Acara penyelesaian dispute klaim dan lainnya
sehingga meminimalisir berkas klaim yang dikembalikan oleh BPJS Ksehatan.
b) ASIK (Aplikasi Scan Informasi Klaim) Merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PPII
untuk membantu rumah sakit untuk merubah berkas hardcopy klaim menjadi softcopy
klaim yang saat ini mulai diminta oleh BPJS Kesehatan untuk persyaratan klaim.
Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh rumah sakit secara gratis secara local di rumah
sakit masing-masing sehingga tidak memerlukan penggunaan atau pembelian scanner
di rumah sakit, proses aplikasi dengan menggunakan smartphone
B. TUJUAN PELATIHAN
1. Peserta seminar dan workshop diharapkan menguasai peraturan- peraturan terbaru di
era JKN seperti perkembangan mengenai penguatan sistem rujukan serta arah
klasifikasi rumah sakit terbaru
2. Peserta dapat lebih mengoptimalkan sistim pencegahan terhadap potensi fraud di
rumah sakit dengan menggunakan aplikasi SIAP
3. Meningkatkan Kemampuan Tim Case-Mix Rumah Sakit dengan penyegaran Koding INA-
CBG dan Brigging E-Klaim dengan Vclaim.
4. Peserta dapat memiliki free Software SIAP (Sistem Informasi Analisis data dan Pre-
verifikasi) yang dikembangkan oleh PPII untuk melakukan analisis data serta proses
verifikasi internal dengan menggunakan sistem (tidak manual) sehingga dapat
meminimalisir klaim pending di Fasilitas Kesehatan
5. Peserta dapat memiliki free aplikasi ASIK (Aplikasi Scan Informasi Klaim) yang sebagai
salah satu opsi yang dapat digunakan rumah sakit untuk melakukan digitalisasi klaim
(softcopy claim)
C. NARASUMBER
1. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI*
2. BPJS Kesehatan *
3. Tim Teknis INA-CBG (NCC) Kementerian Kesehatan RI
4. PPII
5. Tim Pengembang SIMRSGOS Versi 2 Kementerian Kesehatan RI
PERHIMPUNAN PEMERHATI INA-CBG INDONESIA
CHAPTER JAWA TIMUR
D. SASARAN PESERTA
1. Petugas Koder Inacbg
2. Petugas IT
3. Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat, dll
4. Tim Kendali Mutu Kendali Biaya
5. Tim Anti Fraud RS
6. Tim Teknis Casemix
7. Pemerhati INACBG
E. METODE PELATIHAN
Metode Pelatihan dilakukan dengan :
Presentasi
Hand On
Diskusi dan tanya jawab
F. BIAYA
Biaya kontribusi acara ini dibebankan kepada peserta dengan ketentuan sebagai berikut :
PAKET KONTRIBUSI
MENGINAP (Twin Share) Rp. 2.750.000
MENGINAP (Singles Bed) Rp. 3.250.000
TIDAK MENGINAP Rp. 2.500.000
Fasilitas :
- Coffe Break, Lunch, Dinner
- Seminar Kit
- Sertifikat
Biaya diluar ketentuan menjadi tanggungan pribadi
Contact Person :
1. Lukman Candra Hasan HP : 082143791700 (SMS/WA/Telegram)
2. Condro HP : 08113666981 (SMS/WA/Telegram)
3. Wahyu Setiawan HP : 0822 6119 5557 (SMS/WA/Telegram)
Penting :
Waspadai penipuan untuk pelatihan ini, tidak membuka rekening
selain yang tercantum pada TOR
PERHIMPUNAN PEMERHATI INA-CBG INDONESIA
CHAPTER JAWA TIMUR
H. JADWAL KEGIATAN
“IMPLEMENTASI APLIKASI SIAP & ASIK DALAM MINIMALISASI DISPUTE KLAIM DENGAN
KETEPATAN KODING PADA PROGRAM JKN TAHUN 2019 DAN BEDAH SIMRSGOS VERSI 2”
SURABAYA, 2 - 4 MEI 2019
I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pelatihan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.