Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………….

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..

Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………………..

1.1 Latar belakang Masalah………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….....

Bab II Pembahasan …………………………………………………………………………..

1. Identitas Jurnal……………………………………………………………………….

2. Metode penelitian…………………………………………………………………….

Bab III Kesimpulan dan Saran…………………………………………………….………

Kelemahan dan kelebihan ………………………………………………………………….

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan karunianya
saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JOURNAL REVIEW tepat pada waktu yang telah
tetapkan. Dalam menyusun tugas ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan tugas ini ke depan. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2017

Larasati Diliana Gultom


Nim 4173311062
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu
dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang
sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan
penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya
pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia
menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek
korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan
lainnya. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan
Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai
luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi,
epistemologi dan aksiologi.

Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di


Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan
strategis dibidang pendidikan di Indonesia. Filsafat Pendidikan Pancasila harus
diimplementasikan secara nyata dan konsisten agar pembangunan manusia Indonesia
sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar bangsa Indonesia dapat tercapai dengan
prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu prinsip religiusitas, perwujudan dan
penghargaan atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada jiwa persatuan sebagai bangsa,
semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada kehidupan yang demokratis serta
perwujudan nilai-nilai keadilan, yang semuanya harus terwujudkan melalui proses pendidikan
yang bermartabat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah implementasi sistem pendidikan nasional bangsa ini sudah mencerminkan

pandangan-pandangan filosofis yang berakar pada Pancasila?

2. Mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia?

3. Bagamana pemahaman terhadap konsep Marxisme?

1.3 Tujuan

Mengkritisi satu jurnal dengan dua jurnal yang relevan dengan materi kuliah filsafat
pendidikan
BAB II PEMBAHASAN

1. Identitas Jurnal
A. Nama pengarang : Agus Sutono
Judul jurnal : Jurnal Ilmiah CIVIS, ,
Judul artikel jurnal : MENEGUHKAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
PENDIDIKAN NASIONAL
Tahun : Januari 2015
Volume : Volume V, No 1
Alamat URL : Google cendekia

B. Nama pengarang : Syahrul Kirom


Judul jurnal : Jurnal Filsafat,
Judul artikel jurnal : FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN
PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI
PERSOALAN KEBANGSAAN
Tahun : Agustus 2011
Volume : Vol.21, Nomor 2,
Alamat URL : Google cendekia

C. Nama pengarang : Harsa Permata


Judul jurnal : Jurnal Filsafat,
Judul artikel jurnal : FILSAFAT DAN KONSEP NEGARA MARXISME
Tahun : Desember 2011
Volume : Vol.21, Nomor 3
Alamat URL : Google cendekia
2. Metode penelitian
Pada jurnal pertama : MENEGUHKAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
PENDIDIKAN NASIONAL
Metode dalam penulisan adalah dengan metode deskritptif-analitis
serta mengggunakan metode hermeneutik, kemudian dilakukan
pencarian data-data yang paling relevan dan utama terkait dengan
kajian tentang Pancasila dan pendidikan serta selanjutnya dilakukan
analisis yang lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide
yang kreatif.

Pada jurnal kedua : Pada jurnal kedua ini tidak mencantum metode penelitian
melainkan mencantum penjelasan penjelasan seputar
FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN
PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI
PERSOALAN KEBANGSAAN, antara lain sebagai berikut:

 Sejarah Filsafat Ilmu


 Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila
 Pengembangan Nilai- Nilai Pancasila
 Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila

Pada jurnal ketiga : Pada jurnal ketiga ini tidak mencantum metode penelitian
melainkan mencantum penjelasan penjelasan seputar
FILSAFAT DAN KONSEP NEGARA MARXISME, antara lain
sebagai berikut:
 Filsafat Materialisme Dialektika Historis Sebagai Dasar
Pemikiran Marxisme
 Konsep Negara Marxisme
 Tanggapan Atas Kritik Terhadap Marxisme
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Pada jurnal pertama : Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem
pendidikan nasional di Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai
sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang
pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan yang dimungkinkan
dalam sebuah sistem pendidikan nasional, sebagai sebuah
keniscayaan dalam menghadapi semua perubahan jaman, harus
mempertimbangkan Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti
perubahan yang dimungkinkan adalah perubahan yang tidak
berkaiatan dengan nilai dasarnya tetapi perubahan dalam aspek
instrumentalnya, sebagaimana misalnya dalam kebijakan Kurikulum
2013 saat ini. 2.

Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan


secara nyata dan konsisten agar pembangunan manusia Indonesia
sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar bangsa
Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari nilai
Pancasila yaitu prinsip religiusitas, perwujudan dan penghargaan atas
nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada jiwa persatuan sebagai
bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada
kehidupan yang demokratis serta perwujudan nilai-nilai keadilan,
yang semuanya harus terwujudkan melalui proses pendidika yang
bermartabat sebagaimana diciata-citakan Pancasila. Jurnal Ilmiah
CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

Pada jurnal kedua : Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat


dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi
nilainilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang
memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji
melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai
ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling
menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan
mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat
manusia.

Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber


pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara
aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi
kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu
dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam
setiap aspek kehidupan manusia.
Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan
dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan
akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai
mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai
Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang
dikembangkan secara bertanggung jawab, telaah filsafati mengenai
pengembangan Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk
“disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.

Pada jurnal ketiga : Sangat mudah untuk mengkritik Marxisme secara teoritik,
karena teori Marx tentang masyarakat komunis sebagai akhir
dialektika sejarah belum juga terwujud. Tetapi harus dipahami juga
pernyataan Marx dalam Thesis on Feuerbach, “The philosophers
have only interpreted the world in various ways; the point is to
change it” (www.marxists.org). Maksud dari pernyataan ini adalah
bahwa filsafat Marx lebih menitikberatkan pada praktek. Marxisme
bukan hanya tumpukan teori, tetapi adalah sebuah panduan untuk
praktek revolusioner. Sudah banyak kritikan terhadap Marxisme,
dari mulai yang tidak bermutu sampai yang bermutu. Yang paling
menggelikan adalah kritik terhadap prinsip keadilan sama rasa sama
rata, yang pada kenyataannya tidak pernah dikemukakan oleh Marx.
Prinsip ini dianggap sebagai ide dasar komunisme, yang kemudian
dianalogikan sebagai semua orang mendapat jatah yang sama.
Padahal masyarakat komunis menurut Marx adalah masyarakat yang
berpola, “From each according to his ability, to each according to his
needs” (en.wikipedia.org). Distribusi kerja dan hasil berdasarkan
prinsip ini adalah bersifat proporsional, bukan “semua mendapat
jatah sama”, seperti yang didengung-dengungkan pengkritik
Marxisme.

Oleh karena itu, tulisan ini bukanlah sebuah kritik teoritik


terhadap Marxisme. Krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara
maju, baik di Eropa maupun Amerika, sudah membuktikan
kebenaran teori Marx, bahwa kapitalisme akan mengalami krisis.
Mengenai metamorfosa kapitalisme dalam setiap krisis yang
dialaminya, mungkin belum dijelaskan secara lengkap oleh Marx,
walaupun perdagangan bebas sebagai ciri neoliberalisme (bentuk
termutakhir kapitalisme) sudah disinggung oleh Karl Marx dalam
pidatonya tentang perdagangan bebas tahun 1848
(www.marxists.org).
Pergolakan yang terjadi di berbagai belahan dunia adalah
imbas dari krisis yang terjadi dalam tubuh kapitalisme. Misalnya
perang penaklukan antara koalisi negara-negara imperialis terhadap
negara yang menghambat jalur modal kapitalisme baik di Irak pada
tahun 2003 maupun Libya pada tahun 2011. Ini semua sesuai dengan
konsep Marxisme tentang kontradiksi material dalam masyarakat.
Untuk kasus Indonesia, Marxisme semenjak Orde Baru berkuasa
dijadikan sebagai sosok hantu yang mengerikan sehingga harus
dibasmi dengan kekerasan. PKI sebagai manifestasi Marxisme
digambarkan sebagai golongan yang sadis, yang telah membunuh
beberapa perwira Angkatan Darat, sehingga oleh karena itu
pembunuhan terhadap tiga juta kader, simpatisan PKI adalah wajar.
Logika yang absurd dan tidak masuk akal. Untuk itulah maka
pemahaman terhadap konsep Marxisme secara ilmiah adalah penting.
Karena dengan ini pemahaman terhadap realitas secara utuh bisa
terwujud, dan juga agar tidak terjebak pada logika mistis dan absurd
yang menyelubungi kebenaran tersembunyi dalam realitas.
BAB IV KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Pada jurnal pertama

1. Kelebihan
Dalam jurnal tersebut terdapat kelebihan yaitu memuat ide- ide gagasan yang dapat di
ambil dan di terapkan pada kelas. Dalam jurnal ini berdasakan penelitian yang logis.
Penyajian hasil penelitian cukup mudah dipahami dan didampingi data yang akurat
serta beragam. Ditampilkannya berbagai pendapat para ahli menunjukkan bahwa
kajian ini penting dibahas dan tentunya layak dijadikan sebagai referensi bagi dunia
pendidikan.

2. Kekurangan
Jurnal ini memiliki kekurangan seperti penjelasan metode yang kurang jelas pada

bagian metode penelitian. Terdapat juga penulisan huruf dan tanda baca yang salah

Pada jurnal kedua

1. Kelebihan
Pada jurnal ini kita di paparkan dengan fungsi pemahaman tentang ilmu
filsafat pancasila yang terjabarkan dengan mudah bagi pembaca.
Cara penulisan tidak terlalu baku sehingga dalam mengidentifikasi pokok
masalah jurnal dapat di ketahui dengan mudah.
Pendukung teori dalam jurnal ini mencakup para tokoh-tokoh yang
berpengaruh sehingga memuat segala pandangan pancasila yang luas sehingga
dalam pemahaman juga sangat banyak membantu pemikiran sederhana para
pembaca dengan pemikiran kritis para ahli

2. Kekurangan
Pada jurnal ini tidak memuat metode ilmiah dimana metode ilmiah
sebagai penunjang pembuktian dari topic yang dibahas sehingga penerapan
nya pun masih belum terrealisasikan di kehidupan masyarakat sehingga hanya
mencakup teori penunjang saja dan itu membuat susahnya para pembaca
menjalankan amanat yang terdapat pada jurnal walau dapat dipahami.
Pada jurnal ketiga

1. Kelebihan
Pada jurnal ini adalah segala konten dan pokok bahasan yang mendukung dapat
terjabarkan dengan baik berdasarkan dukungan teori ilmiah mulai dari beberapa
indicator pendukung seperti ulasan yang terdapat pada jurnalini, sebagai berikut:
Thesis on Feuerbach, “The philosophers have only interpreted the world in
various ways; the point is to change it” (www.marxists.org).. Maksud dari
pernyataan ini adalah bahwa filsafat Marx lebih menitikberatkan pada praktek
Marxisme bukan hanya tumpukan teori, tetapi adalah sebuah panduan untuk
praktek revolusioner.

2. Kekurangan
Pada jurnal ini kita tidak dapat menentukan bahwa jurnal ini merupakan hasil
penelitian karena pada jurnal ini tidak di buat metode ilmiah yang merupakan
penunjang dari suatu penulisan jurnal. Dan juga jurnal ini hanya kumpulan dari
teori teori pendukung sehingga untuk suatu ulasan yang penting tidak mencakup
pembuktiannya seperti ulasan berikut:
Untuk kasus Indonesia, Marxisme semenjak Orde Baru berkuasa dijadikan
sebagai sosok hantu yang mengerikan sehingga harus dibasmi dengan kekerasan.
PKI sebagai manifestasi Marxisme digambarkan sebagai golongan yang sadis,
yang telah membunuh beberapa perwira Angkatan Darat, sehingga oleh karena itu
pembunuhan terhadap tiga juta kader, simpatisan PKI adalah wajar. Logika yang
absurd dan tidak masuk akal.
Untuk itulah maka pemahaman terhadap konsep Marxisme secara ilmiah
adalah penting. Karena dengan ini pemahaman terhadap realitas secara utuh bisa
terwujud, dan juga agar tidak terjebak pada logika mistis dan absurd yang
menyelubungi kebenaran tersembunyi dalam realitas

SARAN

Dalam pemilihan jurnal yang saya ajukan adalah jurnal yang pertama “Jurnal
Ilmiah CIVIS”, Volume V, No 1, Januari 2015. Dimana di jurnal tersebut terdapat
metode ilmiah sehingga pembahasan dari pokok masalah pada jurnal tersebut dapat di
dipahami dengan benar dan tujuan dari jurnal tersebut tersampaikan kepada pembaca
dan dua jurnal pembanding akan sama bagusnya jika mencakup metode ilmiah
sehingga pembuktian di kehidupan masyarakat dapat terbuktikan dan terjalankannya
tujuan dari pembuatan jurnal tersebut
CRITICAL JURNAL REVIEW
FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen pengampu : Andri Kristianto Sitanggang, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : LARASATI DILIANA GULTOM (4173311062)

KELAS : MATEMATIKA DIK F 2017

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

Anda mungkin juga menyukai