Bab 6
Bab 6
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Kalimat itu terdengar klise tapi
begitulah adanya. Bagaimana pun kerasnya kita berusaha, tetap saja ada
Allah yang Maha Menentukan. Yang dapat kita lakukan setelah berusaha
bersungguh-sungguh adalah belajar bersyukur dan mengambil pelajaran dari
tiap kejadian agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan berlatih,
kita dapat mengambil hikmah dari segala kejadian. Secara tidak langsung,
stres pun berkurang karena kita menghadapi kehidupan dengan lebih optimis;
bahwa hal yang kita anggap “buruk” pun dapat membawa kebaikan.
MENINGKATKAN KETAHANAN
MENANGGUNG STRES
Ketahanan menanggung stres adalah
kemampuan untuk tetap tenang dan sabar ketika
menghadapi masalah tanpa terbawa emosi.
Kemampuan ini amat berkaitan dengan kesuksesan
seseorang karena memungkinkan kita menangani
dan mengendalikan masalah satu per satu tanpa
menjadi panik. Dengan demikian, berbagai peristiwa
yang tidak menyenangkan dan situasi yang penuh
tekanan dapat dilalui tanpa menjadi berantakan.
Penyebab stres tersebut kemudian diatasi secara
aktif dan positif.
Bila kita mudah hancur pada lingkungan
yang sangat menuntut, kita tidak akan dapat tabah
dan tahan banting untuk bersikap mandiri dan
asertif. Orang yang tidak tahan menanggung stres
cenderung menjadi berantakan atau kewalahan.
Tak jarang orang yang tertekan, mengambil
keputusan-keputusan ceroboh yang justru
berakibat negatif.
Rencana Positif
Buatlah rencana tindakan
positif yang dapat membatasi atau
menampung stres. Sebenarnya
tindakan terbaik untuk mengatasi stres
adalah menyelesaikan permasalahan
yang membuat stres tersebut. Jika untuk
sementara stres tersebut tidak bisa
dihilangkan sama sekali, setidaknya
batasi stres yang ada. Pikirkanlah
sesuatu yang sekiranya dapat membuat
Optimisme
Meskipun terjadi hal-hal buruk atau terjadi perubahan mendadak,
tetap jaga optimisme. Alasannya, rasa pesimis cenderung membuat
seseorang panik ketika menghadapi masalah karena merasa tidak ada
jalan keluar. Dengan optimis, otak dapat berpikir lebih jernih karena
tetap merasa yakin ada solusi.
Kendalikan Emosi
Orang yang pasif perlu mengendalikan ketakutan mereka.
Sedangkan orang yang agresif perlu mengendalikan perilaku yang impulsif.
Setakut atau sekesal apapun Anda, tetap kendalikan emosi. Ketika
menyatakan pendapat, berikan fakta dan bukan sekadar opini emosional.
Pemberian fakta akan membuat penilaian lebih objektif dan rasional.
Manfaatkan Kesempatan
Dalam suatu rapat, kesempatan menjadi asertif sangat mudah
dikenali. Yakni, saat pemimpin rapat berkata ”Ada yang ingin menanggapi?”
Tentu kesempatan menjadi asertif tidak selalu segamblang itu. Peluang
emas untuk menjadi asertif adalah ketika terjadi konfl ik dan dibutuhkan
jalan keluar. Pastikan penyampaian pendapat Anda lakukan secara elegan,
tidak ambigu dan menghindari siapapun merasa terhina.
Berlatih
Kunci utama dari menjadi asertif adalah berlatih, berlatih dan
berlatih. Bila Anda sudah terlahir sebagai orang asertif, bersyukurlah. Tapi
jika tidak, jangan berkecil hati. Siapapun bisa menjadi lebih baik. Mengubah
kebiasaan bukan hal yang mudah. Bersabarlah terhadap diri sendiri selama
proses berlatih tersebut. Jika biasanya dari 10 kejadian Anda pasif dalam
9 kejadian; maka menguranginya menjadi hanya 5 adalah sesuatu yang
patut dihargai.
CARA MENONJOLKAN DIRI
Menonjolkan diri tidak sama dengan menyombongkan diri. Dengan
menonjolkan diri, Anda berusaha terlihat berbeda dalam artian yang positif.
Nilai tambah itulah yang bisa mendukung kesuksesan Anda di masa yang
akan datang. Berikut sejumlah tips untuk membuat diri terlihat lebih dari
yang lain :
Lebihi Standar
Lakukan segala sesuatu lebih baik dari yang diminta, maka
Anda akan lebih diperhatikan. Dampak lainnya, Anda bisa mendapat
kepercayaan karena merasa Anda adalah orang yang dapat diandalkan.
Contohnya, jika atasan meminta Anda mengumpulkan tugas hari Jumat
dan Anda bisa memberikannya sehari sebelumnya dengan kualitas yang
baik, tentu Anda akan mendapat nilai tambah.
Berinisiatif
Kantor tengah kosong karena sedang jam makan siang. Asap
terlihat mengepul dari salah satu komputer di meja rekan Anda. Apa yang
Anda lakukan? Diam saja? Berbuat sesuatu? Dalam hidup kita tidak bisa
berharap ada yang akan memberi tahu semua hal yang harus dikerjakan.
Anda perlu memiliki inisiatif. Bila keadaan genting, ambil keputusan yang
Anda tahu tidak bertentangan dengan aturan. Jika Anda tidak yakin,
tanyakan terlebih dahulu mengenai apa yang harus dilakukan. Jangan
diam saja. Milikilah inisiatif untuk membuat segala sesuatu lebih baik.
Senang Menolong
Semua orang senang dibantu. Bila Anda masih sanggup,
tawarkanlah untuk menerima tanggung jawab tambahan atau menolong
rekan Anda. Kebiasaan positif ini akan menimbulkan perasaan senang
dan melimpahnya kepercayaan di antara rekan kerja. Terlebih lagi, jika
kita sikap senang menolong tersebut digunakan untuk menyelesaikan
persoalan yang terbukti tidak bisa diselesaikan oleh orang lain, misalnya
problem teknis komputer, dan lain-lain.
1. Pengendalian Diri
Walaupun Anda disekap dalam ruangan
bersama setumpuk manual, jika Anda tidak
ingin belajar, maka Anda tidak akan menyerap
informasi apapun. Pengendalian diri adalah hal
yang mutlak dalam belajar. Meski Anda tidak
selalu menyukai apa yang Anda harus kuasai,
kendalikan diri secara profesional. Pertegas apa
yang menjadi tujuan belajar Anda dan fokuskan
diri pada tujuan tersebut.
2. Penyamaan Persepsi
Komponen kedua merupakan proses
penyamaan persepsi untuk memahami
asumsi berbagai yang digunakan dalam
pembelajaran. Hal ini penting karena dapat
timbul kesimpulan yang berbeda bila sudut
pandang yang digunakan pun berbeda. Proses
ini membutuhkan kemauan dan kemampuan
untuk melakukan pembelajaran yang seimbang
secara intensif.
5. Berpikir Sistemik
Jika dicermati, inti dari konsep Peter F. Senge sebenarnya
terletak pada komponen kelima yaitu berpikir sistemik. Dengan
berpikir sistemik, kita diajak untuk melihat sesuatu di luar standar dan
senantiasa berusaha mencari cara untuk meningkatkan efektivitas dan
fungsional.