Anda di halaman 1dari 2

Masalah Aborsi

Oleh: Maresia Riupassa, 312018044, Manajemen 2018

1. Kesimpulan
Pada zaman sekarang ini aborsi merupakan suatu hal yang sering untuk dilakukan, aborsi adalah suatu
dampak yang sangat berbahaya untuk seorang wanita yang mau melakukannya. Dan pada zaman dulu
jarang bahkan tidak pernah mendengar tentang aborsi namun sekarang ini di mana saja bisa terdengar
tingkat arbosi yang lakukan sangat tinggi, peraturan pada zaman dulu juga sangat tegas di banding
dengan sekarang ini. Banyak masyakarat yang melakukannya hanya untuk takut di permalukan padahal
jika melakukan aborsi juga mereka sangat di permalukan oleh badan kepolisian, mereka bukan hanya
menyusahkan diri mereka sendiri namun mereka juga menyusahkan banyak orang yang berada sekitar
mereka bisa saja tetangga, keluarga dekat maupun keluarga jauh bahkan lebih lagi mereka sangat
menyusahkan orang tua yang telah menjaga dan merawat mereka dari kecil sampai dewasa ini.
Seiring dengan berjalannya waktu saya dapat mengetahui jika arbosi itu dilakukan oleh orang –
orang yang mungkin tidak tahu mau menyelesaikan dengan jalan yang mungkin dapat menyelesaikan
sehingga satu–satunya jalan yang mereka ambil adalah dengan melakukan aborsi. Peraturan–peraturan
yang di buat cukup tegas tetapi dari pribadi kita sendiri mungkin tidak bisa untuk menaati peraturan
yang dibuat tetapi jika peratutan tersebut kita jalankan dengan baik dan benar mungkin sekarang ini
tingkat arbosi semakin menurun. Jika kita tahu bahwa yang kita lakukan adalah salah maka seharusnya
jangan kita lakukan karena itu dapat merugikan diri kita sendiri, untuk itu kita sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang memiliki akal sehat seharusnya harus lebih cerdas lagi dalam melakukan sesuatu hal yang
kita lakukan.
Pada tugas ini juga saya banyak belajar tetap maksud Tuhan dalam kehidupan kita manusia
mulai dari kita kecil sampai sekarang ini, dimana kita sebagai manusia tahu bahwa Tuhan yang kita
dengan maksud dan tujuan yang berbeda–beda, jika kita mempunyai masalah janganlah kita takut
karena Tuhan yang telah memberikan kita nafas kehidupan di yang akan memelihara kita di dalam
kehidupan kita dari hari ke hari, seperti yang tertulis pada Kitab (Kisah Para Rasul 17:25) yang berkata
Semua orang Kristen percaya bahwa Allah yang mahakuasa adalah satu–satunya pemberi, pemelihara,
pengambil hidup.
Di satu pihak ‘Dia-lah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua
orang. ‘Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan’ (Ayub 1:21). Jadi, bagi orang
Kristen memberi hidup dan mengambil hidup adalah prerogatif ilahi. Dan meskipun kita tak dapat
mengartikan perintah ‘Kau tidak boleh membunuh’ dan dapat membenarkannya juga dalam situasi–
situasi tertentu (misalnya hukuman mati dan perang suci). Untuk itulah sebabnya aborsi merupakan
dosa yang paling mengerikan, orang–orang yang melakukannya bukan saja membunuh hidup,
melainkan menentukan siapa yang harus hidup, siapa harus mati. Pada masalah ini seharus seorang ibu
harus menyelamatkan anaknya bukan membunuhh kembali anaknya karena yang telah melakukan
kesalahan adalah ibunya bukan anaknya, tetapi yanng di lakukan sebaliknya yaitu ibu menyelamatkan
nyawa ibu dan anaknya yang haru di korbankan.
Aborsi adalah dampak yang paling berbahaya bagi seorang perempuan yang melakukanya,
dalam hal inni aborsi mempunyai 2 segi yang pertama dari segi kesehatan dan dari segi sosial.
Masyarakat pasti telah mengetahui jika aborsi merupakan suatu tindakan yang melanggar hukum dan
tidak bisa di benarkan oleh kondisi seperti apapun kecuali hal tersebut hanya untuk menyelamatkan si
ibu.

2. Isu Kontemporer
Contoh dari kasus aborsi yang saya pernah temui saya punya seorang teman yang mungkin karena
pergaulannya yang terlalu bebas sehingga dia mengabaikan norma-norma yang ada, keadaan keluarga
yang tidak terlalu memperhatikan karena cenderung dengan kesibukan masing-masing sehingga teman
saya cenderung mencari kebebasan di luar rumah juga apapun dia ingin termasuk jalan dengan
pacarnya hingga larut malam sehingga penyimpangan-penyimpangan itu bisa terjadi, sama halnya
perilaku seksualitas melibatkan sentuhan fisik anggota badan antara pria dan wanita sehingga
hubungan intim tersebut terjadi yang seharusnya untuk suami istri akan tetapi mereka yang masih ada
pada proses saling mengenal (pacaran) pun bisa melakukannya sehingga kehamilan tersebut terjadi dan
demi menutupi aib dan rasa malunya karena masih ada di bangku sekolah terpaksa nekat melakukan
aborsi, orang tuanya juga menyetujui hal tersebut tanpa memikirkan efek dari aborsi untuk anak di
bawah umur seperti dia dan dengan tanpa sadar itu menjadi dosa besar untuk anak tersebut karena
sudah membunuh anak yang tidak bersalah.
Tentu sangat di sesali masa mudanya terjerumus ke dalam hal-hal yang salah dan merugikan
dia, karena pada umur semudah itu seharusnya fokus pada masa depan dan tujuan yang menjadikan dia
seorang anak tumbuh dan berkembangan dengan ajaran yang baik dan benar. Bukan salah orang tua si
anak tersebut tetapi semua itu tergantung dari si anak mau mengikut jalan yang salah atau memilih
mengikuti jalan yang benar.

3. Solusi
Kasus ini dapat di selesaikan tergantung pribadi yang menghadapi masalah atau kasus seperti ini namun
jika diselesaikan dengan kasus di atas dapat merugikan dari segi kesehatan maupun psikis korban.
Tetapi aborsi bukan suatu tindakan yang dapat dengan mudah menyelesaikan masalah karena aborsi
bukanlah suatu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi dapat menimbulkan masalah-
masalah yang baru dalam kehidupan mereka. Dengan demikian kita jangan dengan cepat mengambil
sebuah keputusan yang dapat merugikan diri kita sendiri walaupun mungkin juga banyak alasan yang
kita punya untuk menutupi masalah tersebut tetapi yang harus kita percaya bahwa Tuhan selalu
memberikan yang terbaik kepada kita walaupun dosa kita merah seperti kermisi namun di putihkan
seputih salju.

Anda mungkin juga menyukai