Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konstruksi dari sebuah bangunan secara umum yang diketahui adalah terdiri
dari alas, dinding dan juga atap. Hingga saat ini sudah banyak perkembangan
dari konstruksi sebuah bangunan mulai dari desain konstruki, jenis material
yang digunakan dan juga variasi bentuk dari komponen suatu bangunan.
Salah satu contoh perkembangan tersebut adalah penggunaan bahan keramik
yang digunakan baik sebagai alas, dinding, atap ataupun bagian lain dari
sebuah bangunan.

Penggunaan keramik hingga saat ini seiring perkembangan zaman tidak


hanya terbatas bahan bangunan dan keperluan alat-alat rumah tangga saja.
Produk-produk keramik yang banyak dijumpai sehari-hari sangat beraneka
ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, dekorasi, maupun warnanya. Produk-
produk keramik tersebut merupakan hasil dari suatu proses pembentukan
benda keramik menggunakan bahan dasar tanah liat atau lempung. Bagi
pengguna keramik, terutama keramik fungsional mungkin tidak peduli
dengan proses pembuatannya, namun bagi pengrajin atau pemerhati keramik,
proses pembuatan suatu keramik merupakan hal yang penting untuk diketahui
sebagai bentuk apresiasi terhadap proses pembentukan benda keramik.

Proses pembuatan keramik itu sendiri dulunya hanya dilakukan dengan


membakar satu bahan saja yaitu lempung. Proses pembuatan keramik pada
awalnya baik dibidang seni maupun industri yaitu dengan cara dibakar
menggunakan bahan dan peralatan sederhana seperti bahan yang dipakai

1
adalah feldspar, tanah liat dan lempung. Hal ini desebabkan karena
pengetauan tentang keramik yang belum memadai dan berkembang. Seiring
dengan perkembangan ilmu bahan, maka proses pembuatan keramik semakin
mengalami kemajuan. Keramik dulunya diproduksi hanya untuk digunakan
sebagai barang pecah belah dan gerabah. Namun sekarang keramik telah
menjadi industri yang cukup besra dengan aplikasi kegunaan seperti keramik
porselin salah satu bahan isolator listrik, peralatan pabrik, bahan bangunan
dan lain sebagainya.

Berdasarakan jenis-jenis dan kegunaan dari keramik tersebut, proses


manufakturing produk keramik sekarang sudah menyesuaikan dengan
kebutuhan tersebut. Salah satu penyesuain tersebut adalah teknik pembuatan
keramik yang berbeda-beda berdasarkan kadar air yang terkandung pada
campuran bahan tanah liat, pasir dan pengikatnya. Oleh karena itu pada
makalah ini akan menjelaskan mengenai jenis-jenis manufakturing keramik
berdasarakan kandungan air pada campuran bahan dari kadar air paling
rendah hingga paling tinggi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses manufakturing produk keramik berdasarakan kadar air
yang terkandung pada campuran bahan ?
2. Bagaimana hasil produk keramik yang diperoleh dari proses
manufakturing berdasarkan kadar air yang terkandung pada campuran
bahan ?

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penulisan makalah ini adalah proses dan teknik
pembuatan produk keramik dibuat berdasarkan kandungan kadar air pada
campuran bahan dasar tanah liat, pasir dan pengikat.

2
D. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan jenis-jenis manufakturing produk keramik berdasarakan
kadar air pada campuran bahan.
2. Mengetahui kegunaan dari hasil manufakturing produk keramik
berdasarakan kadar air pada campuran bahan.

E. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat memperoleh dan juga
memberikan pengetahuan mengenai proses-proses dan teknik pembuatan
keramik dengan kandungan kadar air yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai