Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
dengan dosen pengampu Drs. Sudjani., M.Pd.
Disusun Oleh:
Moch Ramadhan Rama Akbar 1806255
Kelas:
Pendidikan Teknik Bangunan B
1. Identitas Buku
2. Ringkasan
Tiap klien yang memintua bantuan kepada konselor, memiliki harapan yang
unik. Sekiranya konselor tidak menyentuh atau kurang mengembanfkan harapan
mereka selama pertemuan awal, klien itu akan merasa kecewa.
Ada dua tugas pokok yang perlu dilaksanaka konselor dalam rangka
memberikan bantuan, yaitu: (a) mengembangkan hubungan dengan klien
sehingga klien dapat dapat bekerja sama secara penuh dalam proses
menanggulangi masalah yang dihadapinya: dan (b) membantu klien
mengidentifikasi dan memperjelas situasi masalah yang akan ditanggulangi.
Dalam usaha mengendalikan diri agar dapat hidup dan membantu orang lain
secara efektif, diharapkan konselor memiliki kemampuan untuk memaparkan
pengalaman dan tugas hidupnya.
Dalam memilih program terbaik yang tepat ada dua bentuk latihan yang
dapat diikuti. Yaitu (a) memilih unsur-unsur program; dan (b) menata urutan
langkah-langlah program.
3. Review Buku
Dahlan, Dr., Md. (1987). Latihan Keterampilan Konseling Seni
Memberikan Bantuan.Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Buku ini akan lebih cocok digunakan sebagai buku pedoman bagi
orang-orang yang ingin terampil dalam konseling. Karena dilihat dari daftar
isinya, semua cakupan pembahasan mengenai konseling itu ada. Mulai dari
identifikasi masalah sampai ke penanganan. Termasuk program dan tujuan
konseling serta seni-seni dalam berkonseling agar kegiatan konseling bagi
klien mendapatkan pengalaman yang berkesan.
Saat pertama kali melihat daftar isinya, buku ini tidak menggunakan
BAB dalam memisahkan pokok pembahasan satu dengan yang lain.
Melainnkan menggunakan angka romawi saja. Walau begitu, tiap-tiap
pokok pembahasan beserta sub pembahasanya dapat dikelompokan dengan
sangat akurat dan pembaca dapat lebih memahami tiap pembahasan dan
memudahkan pembaca jika hanya ingi membaca topik tertentu saja.
Dalam segi Bahasa, buku ini seperti pada buku pedoman pada
umumnya. Menggunakan Bahasa yang baku sesuai aturan penulisan Ejaan
Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa baku pada buku ini dirasa cocok
karena lebih terkesan serius dan tidak menimbulkan pernyataan ambigu
karena alangkah bahanya jika buku tentang konseling memiliki pernyataan
yang ambigu. Akan berakibat kepada pengaplikasian teori yang tidak
seharusnya.
Pada setiap akhir bab, terdapat tabel, uraian kosong atau esai yang
ditujukan untuk konseling. Tentunya tabel, uraian, esai tersebut disesuaikan
dengan pembahasan yang dibahasnya. Ini memudahkan bagi para pembaca
untuk belajar konsuleng secara bertahap
Pada isi pembahasan, diberikan beberapa contoh kasus penanganan
klien dengan berbagai permasalahan sesuai dengan pembahasan masing-
masing. Ada juga contoh percapakan dengan klien yang sering terjadi pada
umumnya. Seolah-olah pembaca diajak ikut merasakan menjadi seorang
konselor atau klien dengan sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu
pembaca akan lebih memahami dan memaknai isi pembahasan bbuku ini.
Secara keseluruhun, buku ini sangat dianjurkan bagi mereka yang
telah paham ilmu konseling karena dengan membaca buku ini diharapkan
kegiatan konseling tidak hanya kegiatan memberikan bantuan atau arahan
saja. Tetapi memiliki kesan bagi seorang konselor atau klien karena
memakai seni. Pembahasan dalam buku ini sudah sangat cukup bahkan
dibilang lengkap.
Kekuranganya karena buku ini merupakan cetakan lama dan sampai
saat ini, belum ada cetakan terbaru buku ini. Jadi sangat disayangkan orang-
orang yang pertama kali menemukan buku ini mungkin akan merasa enggan
membacanya karena sampulnya dan halamannya yang sudah sangat
kuning/coklat padahal isi buku ini sangat bagus.
Buku ini membahas seni dalam memberikan bantuan konseling yang
isinya mencangkup teori, contoh permasahan, esai dan sedikit tabel untuk
memahami para pembaca dalam mencerna isinya.