2.

1 Metode SWOT

Analisis SWOT membantu organisasi memahami sumber daya dan kapabilitasnya yang dapat
menjadi sumber keunggulan kompetitif dan yang berpotensi menjadi sumber keunggulan tersebut.
Pilihan strategis dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan analisis eksternal dan internal Organisasi.
Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk perencanaan strategis dan manajemen strategis
dalam organisasi. SWOT dapat digunakan secara efektif untuk membangun strategi kompetitif dalam
suatu organisasi. Analisis SWOT juga digunakan dalam evaluasi suatu organisasi, rencana, proyek atau
kegiatan bisnis. Oleh karena itu, Analisis SWOT adalah alat yang signifikan untuk analisis situasi yang
membantu para manajer untuk mengidentifikasi faktor-faktor organisasi dan lingkungan.
Analisis SWOT memiliki dua dimensi yaitu Internal dan eksternal. Dimensi internal meliputi
faktor organisasi, yaitu kekuatan dan kelemahan sedangkan dimensi eksternal meliputi faktor
lingkungan, yaitu peluang dan ancaman. Analisis SWOT memberikan informasi yang membantu dalam
mencocokkan sumber daya dan kemampuan organisasi dengan lingkungan kompetitif di yang
beroperasi. Kekuatan dan peluang sangat membantu untuk mencapai tujuan organisasi. Kelemahan
dan ancaman berbahaya untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, yang mendasari setiap
pemilihan strategi yang berhasil adalah analisis kekuatan dan kelemahan internal organisasi yang
ditimbulkan oleh lingkungan internal dan peluang dan ancaman yang ditimbulkan oleh lingkungan
eksternal. peran manajer adalah untuk menyesuaikan analisis eksternalitas dan internalitas, untuk
menyeimbangkan kekuatan organisasi dan kelemahan dalam terang peluang dan ancaman
lingkungan. Komponen analisis SWOT :

1) Kekuatan Organisasi

Kekuatan adalah karakteristik yang menambah nilai pada sesuatu dan membuatnya lebih
istimewa daripada yang lain. Kekuatan berarti bahwa ada sesuatu yang lebih menguntungkan jika
dibandingkan dengan sesuatu yang lain. Kekuatan pada tingkat organisasi melibatkan sifat dan
kemampuan yang dengannya suatu organisasi memperoleh suatu keunggulan dibandingkan
organisasi lain dan organisasi pesaing yang terungkap sebagai hasil analisis lingkungan internalnya.
kekuatan organisasi mendefinisikan karakteristik dan situasi di mana suatu organisasi lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu organisasi bisa digambarkan sebagai kuat, setara atau
lemah dibandingkan dengan pesaing mereka berdasarkan lima kriteria yaitu pasar relatif situasi,
struktur keuangan relatif, produksi relatif dan kapasitas teknis, penelitian relatif dan potensi
pengembangan, kapasitas manusia relatif dan efektivitas manajemen (Dinçer, 2007: 145). Kekuatan
dapat berupa sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan, pasar, hubungan pembeli / pemasok, dan
faktor-faktor lainnya. Organisasi harus mengetahui potensi yang dimilikinya dan aspek-aspek yang
membuatnya lebih menguntungkan daripada perusahaan pesaing. Organisasi harus tanggap dan
menghadapi ancaman lingkungan luar dengan menggunakan kekuatannya.

2) Kelemahan Organisasi

Kelemahan merupakan sesuatu yang lebih tidak menguntungkan jika dibandingkan dengan
sesuatu yang lain. kelemahan adalah karakteristik yang negatif dan tidak menguntungkan. Kelemahan
pada level organisasi mengacu pada situasi di mana keberadaan dan kemampuan kapasitas suatu
organisasi lebih lemah dibandingkan dengan organisasi lain. Dengan kata lain, kelemahan organisasi
berarti aspek atau kegiatan di mana suatu organisasi kurang efektif dan efisien dibandingkan dengan
pesaingnya. Aspek-aspek ini secara negatif mempengaruhi kinerja organisasi dan melemahkan
organisasi di antara para pesaingnya. Akibatnya, organisasi terhambat untuk memanfaatkan peluang
yang ada, dan tidak dapat beradaptasi dengan perubahan. suatu kelemahan adalah keterbatasan atau
kekurangan sumber daya, keterampilan, dan kemampuan yang secara serius menghambat organisasi
kinerja yang efektif. Fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan
pemasaran atau hal hal lainnya bisa menjadi sumber kelemahan. Bagi organisasi, penting untuk
mengetahui kelemahannya sebagai kekuatannya karena strategi dapat dibangun dari kelemahan.
Kelemahan organisasi yang berpotensi memimpin organisasi terhadap inefisiensi dan ketidakefektifan
harus diketahui dan ditingkatkan.

3) Peluang Lingkungan
Peluang berarti situasi atau kondisi yang cocok untuk suatu aktivitas. Peluang adalah keuntungan
dan kekuatan pendorong untuk suatu kegiatan berlangsung. Sebuah peluang adalah waktu atau situasi
yang nyaman lingkungan pada organisasi untuk mencapai tujuannya. Peluang akan menghasilkan hasil
positif bagi organisasi jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Kompetisi dan kerja yang intens
menghadirkan peluang besar bagi organisasi. “Peluang adalah kondisi dalam lingkungan eksternal
yang memungkinkan organisasi untuk mengambil keuntungan dari kekuatan organisasi, diatasi
kelemahan organisasi atau menetralisir ancaman lingkungan ”(Harrison dan St. John, 2004: 164).

4) Ancaman Lingkungan
Ancaman adalah situasi atau kondisi yang membahayakan aktualisasi suatu kegiatan. Ini merujuk
pada situasi yang tidak menguntungkan. Karena memiliki karakteristik negatif maka harus dihindari.
Untuk manajemen organisasi, ancaman adalah elemen yang membuatnya sulit atau tidak mungkin
dicapai tujuan organisasi. Ancaman adalah situasi yang muncul sebagai akibat dari perubahan di
kejauhan atau lingkungan langsung yang akan mencegah organisasi dari mempertahankan
keberadaannya atau kehilangan nya keunggulan dalam persaingan, dan tidak menguntungkan bagi
organisasi. Ancaman dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan organisasi, dan menyebabkan
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semua faktor lingkungan yang dapat menghambat efisiensi dan
efektivitas organisasi adalah ancaman. Tatanan dunia baru yang terbentuk sebagai akibat dari
globalisasi melibatkan peluang dan ancaman. Sistem ini meningkatkan peluang serta ancaman
mengarahkan manajemen organisasi untuk berhati-hati dan bertindak lebih strategis pada
perkembangan di dalam dan di luar lingkungannya.