Tabel 8.2
Zona, Kode, Definisi dan Kriteria Perencanan Pola Ruang Kawasan Perkotaan
Selesai
No Zona Kode Definisi Kriteria Perencanaan
Kawasan Lindung
Perlindungan
1 PS perlindungan Setempat Sempadan Sungai
Setempat
Jalur Hijau Jalan, Sungai,
Ruang Terbuka alokasi pada pusat pelayanan,
2 RTH Taman Kelurahan, dan RTH
Hijau serta ketentuan RTH perkotaan
Privat
Rawan Bencana lokasi berdekatan sumber
3 RB Banjir, Longsor
Alam bencana serta mitigasi bencana
Perumahan
difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan kepadatan bangunan 100
Rumah Kepadatan
1 R-2 perbandingan yang besar (seratus)-1000 (seribu)
Tinggi
antara jumlah bangunan rumah/hektar
rumah dengan luas lahan
difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan
kepadatan bangunan 40 (empat
Rumah Kepadatan perbandingan yang hampir
2 R-3 puluh)-100 (seratus)
Sedang seimbang antara jumlah
rumah/hektar
bangunan rumah dengan luas
lahan
difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan kepadatan bangunan dibawah 10
Rumah Kepadatan
3 R-4 perbandingan yang kecil (sepuluh)-40 (empat puluh)
Rendah
antara jumlah bangunan rumah/hektar
rumah dengan luas lahan
difungsikan untuk tempat
tinggal atau hunian dengan
Rumah Kepadatan kepadatan bangunan dibawah 10
4 R-5 perbandingan yang sangat
Sangat Rendah (sepuluh) rumah/hektar
kecil antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
Perdagangan & Jasa
difungsikan untuk kepadatan rendah sampai
pengembangan kelompok sedang skala pelayanan
kegiatan perdagangan perdagangan dan jasa yang
1 Kopel K-2
dan/atau jasa, tempat bekerja , direncanakan adalah tingkat
tempat berusaha, tempat regional, kota, dan lokal jalan
hiburan dan rekreasi dengan akses minimum adalah jalan
A. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya yang terdapat di Kawasan Perkotaan Selesai adalah kawasan
budidaya perkotaan, seperti: permukiman, perdagangan dan jasa, serta perkantoran baik
pemerintahan maupun swasta, dan kawasan industri. Kawasan budidaya perkotaan
adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
1. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal atau
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Pengembangan kawasan permukiman terkait dengan sektor–sektor lain,
terutama sektor fisik prasarana. Adapun strategi kawasan permukiman, adalah:
a. tersedianya sumber air dan pelayanan air bersih yang cukup;
b. memiliki jaringan sistem drainase yang baik;
c. tersedia sistem pengolahan sampah yang baik;
d. tersedia aksesibilitas yang baik ke pusat–pusat kegiatan maupun sarana
publik;
e. bebas dari kebisingan serta bahaya dan gangguan setempat;
f. resiko bencanan alam kecil.
3. Kawasan Industri
Kawasan industri merupakan kawasan untuk kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang. Adapun kriteria kawasan
bagi pemanfaatan ruang industri, adalah;
1. penggunaan lahan disesuaikan dengan ketentuan/peraturan yang berlaku
2. tersedia akses ke pusat pelayanan niaga;
3. tersedia sistem pengolahan limbah;
4. Kawasan Perkantoran
Kawasan perkantoran merupakan kawasan yang memiliki intensitas kegiatan
tertentu, adapun kawasan perkantoran ini terbagi menjadi perkantoran
pemerintahan yaitu sebagai kawasan dengan kegiatan pelayanan pemerintahan
kecamatan maupun kabupaten. Sedangkan untuk kawasan perkantoran swasta
adalah kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan pelayanan perusahaan milik
swasta.
Adapun kriteria pemanfaatan ruang kawasan perkantoran diantaranya:
a. penggunaan lahan disesuaikan dengan ketentuan/peraturan yang berlaku;
b. tersedia fasilitas infrastruktur yang menunjang kegiatan;
c. tersedianya sumber air dan pelayanan air bersih yang cukup;
d. memiliki jaringan sistem drainase yang baik;
e. tersedia sistem pengolahan sampah yang baik;
f. tersedia aksesibilitas yang baik ke pusat–pusat kegiatan maupun sarana
publik;
B. Kegiatan Industri
Peranan sektor industri dalam PDRB Kabupaten Langkat sama dengan sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu sub sektor yang paling yang kontribusinya baik
adalah sektor industri kecil yang peranannya cukup besar.
Strategi pengembangan industri terutama dikembangan berbagai jenis industri
kecil sebagai berikut :
1. mengembangkan struktur industri kecil, memengah dan besar yang kuat dan mandiri;
2. mengembangkan pola keterkaitan usaha produksi, distribusi dan jasa pelayanan
dalam kawasan industri kecil;
3. meningkatkan kemampuan penguasaan dan penerapan teknologi industri sesuai
kebutuhan;
4. merumuskan strategi peningkatan daya saing melalui pengembangan kawasan
industri berbasis tenaga kerja terampil dan terlatih, serta kawasan industri berbasis
padat modal;
5. mengembangkan dan mendorong penerapan standarisasi produk barang dan jasa
sesuai kebutuhan regional dan global, dan;
6. meningkatkan kualitas produk dan produktivitas usaha industri.
A. Kebutuhan Air
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan lapangan, kebutuhan air dan
ketersediaan sumber air di perkotaan Selesai berasal dari mata air, sumur artesis, dan
sungai. Oleh sebab itu, strategi pengadaan prasarana dalam pemanfaatan sumber air
untuk kebutuhan air pada sektor tersebut dengan tingkat prioritas dan metoda sebagai
berikut:
1. Pengadaan air untuk industri terutama diarahkan untuk memanfaatkan sumber air
permukaan (sungai) dengan pengadaan dan pengelolaan mandiri (swakelola);
2. Peningkatan pelayanan air besih bagi seluruh masyarakat perkotaan. Selain
Sambungan Rumah (SR) pelayanan air kemasyarakat juga dilakukan dengan
pelayanan Hidran Umum (HU).
Tindakan yang perlu dilakukan dalam strategi pengadaan prasarana air bersih
adalah menjadi kelangsungan sumber air baku yaitu dengan menjaga lingkungan agar
siklus air tetap berlangsung.
C. Transportasi
Dalam menunjang interaksi Kawasan Perkotaan Selesai dalam sistem
pengembangan wilayah berskala luas, suatu sistem jaringan transportasi yang
mengintegrasikan semua pusat-pusat kegiatan sangat diperlukan keberadaannya dalam
mendukung sistem interaksi tersebut. Dalam konteks regional, daerah perkotaan tersebut
tidak dapat dipisahkan dari sistem kota-kota yang berada di Kabupaten Langkat yang
merupakan suatu kesatuan sistem kota-kota yang berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Pengembangan Kawasan Perkotaan Selesai ini perlu didukung oleh adanya suatu
sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik dalam kaitannya untuk mengintegrasikan
seluruh bagian wilayah kota utama dan beberapa bagian kota penting lainnya, baik secara
internal kawasan perkotaan maupun secara eksternal yaitu Kabupaten Langkat. Sistem
transportasi tersebut mencakup suatu wilayah yang luas dimana rencana suatu sistem
jaringan jalan raya adalah merupakan suatu komponen yang terpenting.
Strategi pengembangan sistem transportasi akan didekati secara kualitatif dan
kuantitatif dimana sasaran sistem jaringan yang akan berfungsi melayani:
a. Perjalanan keluar/masuk kecamatan yaitu sebagai suatu sistem jaringan
transportasi yang akan menghubungkan Kecamatan Selesai dengan kecamatan
lainnya di Kabupaten Langkat atau daerah-daerah lainnya di luar wilayah
Kabupaten Langkat.
b. “Through Trip” yaitu perjalanan yang hanya melewati kecamatan sedangkan zona
asal dan zona tujuannya berada di luar Kawasan Perkotaan Selesai, seperti
diketahui wilayah perencanaan memang sudah memiliki terminal sebagai tempat
tujuan namun tidak berfungsi secara optimal, sehingga pergerakan transportasi
D. Telekomunikasi
E. Permukiman
Strategi pengembangan permukiman dilakukan untuk lebih memudahkan dalam
pelayanan fasilitas umum dan prasarana, karena sebaran permukiman yang ada sangat
menyebar dan cukup merata maka pelayanan fasilitas umum dan prasarana cukup mudah.
Untuk itu dalam hal ini strategi pengembangan permukiman diarahkan untuk membentuk
pola-pola kegiatan kecamatan. Sehingga terjadi hubungan yang terkait. Penentuan pola
permukiman ini merupakan aplikasi dari pembagian blok peruntukan. Ke depannya
Kawasan Perkotaan Selesai memiliki permukiman yang saling mendukung dan memiliki ciri
tersediri.
Strategi pengembangan permukiman dilakukan dengan mengarahkan
pengelompokan penduduk sedemikian rupa sehingga terbentuk hirarki kelompok
permukiman besar ke kelompok permukiman kecil. Pengaturan hirarki permukiman
dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan hirarki administrasi pemerintah yaitu.