Anda di halaman 1dari 5

2) Berpusat pada “Perjanjian Sinai” apa?

Jawab:
Perjanjian Musa adalah perjanjian yang penting dalam sejarah keselamatan Allah dan di
dalam sejarah bangsa Israel yang telah dipilih Allah untuk memberkati dunia baik melalui
Firman-Nya yang tertulis maupun dalam Firman yang Hidup, Yesus Kristus. Pola dari perjanjian
itu mirip dengan perjanjian lain pada waktu itu karena dibuat di antara seorang raja berdaulat
(Allah) dan umat-Nya (Israel) tetapi perjanjian ini berbeda dengan perjanjian Abraham dan
perjanjian di kemudian hari karena berkat dan kutukannya berkondisi pada ketaatan umat Israel
pada hukum Musa (Ulangan 28). Pada waktu perjanjian itu, Allah mengingatkan umat-Nya akan
tanggung jawab mereka untuk mematuhi hukum-Nya (Keluaran 19:5), dan umat menyetujui
perjanjian itu ketika mereka berseru, “ Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan”
(Keluaran 19:8). Perjanjian itu berfungsi memisahkan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain
sebagai umat pilihan Allah dan sama berlakunya dengan perjanjian tak berkondisi antara Allah
dan Abraham karena dibuat bermeteraikan darah. Perjanjian Musa adalah perjanjian bilateral,
yang menjelaskan tanggung jawab kedua belah pihak di dalam perjanjian itu.
Perjanjian Musa ini penting karena di dalamnya Allah berjanji membuat Israel “ kerajaan
imam dan bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6). Hukum Musa akan mengungkapkan
keberdosaan manusia dan kebutuhan mereka akan Juruselamat, dan ialah hukum Musa yang
dibahas Kristus Sendiri sebagai hal yang akan Ia genapi (Matius 5:17). Sistem pengurbanan
dalam perjanjian Musa tidak melenyapkan dosa (Ibrani 10:1-4); ia hanya membayangi
pengurbanan Kristus yang menanggung beban hukuman dosa, sang Imam Agung sempurna yang
mampu menyediakan kurban yang sempurna dalam kematian-Nya (Ibrani 9:11-28). Perjanjian
Musa, dengan segala hukumnya yang rinci, tidak dapat menyelamatkan orang dan hal ini bukan
disebabkan oleh kelemahan pada Hukum itu sendiri, karena walaupun Hukum itu sempurna dan
telah diberikan oleh Allah yang kudus, tetapi Hukum itu tidak mampu memberi manusia
kehidupan yang baru, dan manusia tidak mampu menaati Hukum itu dengan sempurna (Galatia
3:21). Perjanjian Musa juga dikenal sebagai perjanjian lama (2 Korintus 3:14; Ibrani 8:6,13) dan
telah digantikan oleh perjanjian baru di dalam Kristus (Lukas 22:20; 1 Korintus 11:25; 2
Korintus 3:6; Ibrani 8:8,13; 9:15; 12:24).

4) Sebagai mediator perjanjian, apa antara perjanjian itu?


Sebagai mediator perjanjian para nabi berada di antara dua perjanjian. Dalam pengertian
bahwa mereka menyatakan kepastian dari Allah tentang berakhirnya era lama- akhir dari politik
atau agama atau cara hidup yang salah dan menyimpang- dan berawalnya era baru
(Pengiterpretasian kitab para nabi, hal 34-35). Di dalam komunitas manusia, nabi berdiri
sebagai juru bicara bagi Allah, yang mengumumkan hari Tuhan dan ketetapan Tuhan. Tuhan
telah menyediakan suatu hari penghakiman bagi semua kefasikan dan suatu hari pembebasan
bagi semua yang bertobat. Maka di antara dua perjanjian nabi berdiri sebagai mediator yang juga
berperan sebagai saksi. The prophets task was to “stand in the counsel” of God to cause His
people to hear His words- para nabi bertugas untuk berdiri di atas kehendak/arahan/nasehat
Allah untuk membuat umat Allah mendengarkan perkataan Allah(Jer 23:18,22). They not only
received a message to deliver in the name of God, as if God were speaking through them-
mereka tidak saja menerima pesan untuk disampaikan di dalam nama Tuhan, tetapi seolah-olah
Tuhan berbicara melalui mereka (Hos 12;10; Isa 55:11), but they were given insight into the
meaning and direction of historical events, especially as these were affected by the word of God-
tetapi mereka diberi wawasan tentang makna dan arah peristiwa sejarah, terutama karena ini
dipengaruhi oleh firman Allah(Am 3:7, Nu 24:4).
Jeda antara tulisan-tulisan terakhir di Perjanjian Lama dan munculnya Kristus dikenal
sebagai periode "antar perjanjian" (atau "antar wasiat"). Karena tak ada pewahyuan dari Allah
selama periode ini, beberapa menyebutnya sebagai "masa keheningan 400 tahun." Suasana
politik, agama, dan sosial di Palestina berubah secara signifikan pada periode ini. Banyak nubuat
nabi Daniel yang tergenapi di periode ini (lihat kitab Daniel pasal 2, 7, 8, dan 11 dan
dibandingkan dengan peristiwa sejarah).

6.Implikasi dan efek pesan nabi adalah :


Nabi merupakan abdi Allah yang di panggil untuk menyampaikan pesan Allah kepada
manusia. Allah menyampaikan Firman-Nya melalui perkataan dan tulisan para nabi. pesan yang
di sampaikan berkaitan dengan pemberitaan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang,
dan pemberitaan untuk sekarang. Pesan nabi bertujuan untuk memperbaiki kehidupan umat
dalam sosial, ekonomi, dan agama. Dan yang terutama pesan nabi bertujuan untuk mengarahkan
kehidupan umat agar sesuai dengan kehendak Tuhan, agar umat mempunyai arah atau mengerti
mana yang berkenan kepada Allah.

8) Eskatological Motifs?
Nabi-nabi ini menyampaikan berita-berita yang relevan kepada orang-orang sezaman
mereka ketika mereka menjelaskan cara Allah di dalam waktu dan di luar waktu, mereka
bukanlah kaum asketis ataupun revolusioner, melainkan mereka melayani Raja yang agung
dalam peran sebagai jaksa penuntut kovenan yang meminta ketaatan absolute kepada penyataan
Yahweh serta pencampakan berbagai cara manipulative buatan manusia, apa pun bentuknya (
peganisme, tenung, sihir, sinkretisme, atau vox populi), dan sekalipun gambaran-gambaran,
ekspersi-ekspresi dan ucapan mereka merefleksikan konteks historisnya, para nabi merupakan
pemberita kabar baik tentang suatu era baru yang eskatologis. Berikut ini ada enam motif yang
terkait dengan Eskatologis yaitu (1) Hari Tuhan adalah era di mana Tuhan menghakimi,
memurnikan sisa umat bagi diri-Nya sendiri, membalas demi nama-Nya membela Umat-Nya,
memperbaharui ciptaan-Nya, membawa pembebasan penuh dan mendirikan pemerintah-Nya di
bumi. (2) Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah atas semuaciptaan, Allah mendirikan
pemerintahan-Nya pada saat penciptaan, dan telah mempertahankannya dengan memilihara
ciptaan-Nya. (3) Kerajaan Mesia dan Mesianis, Tuhan menetapkan bahwa Ia akan menegakkan
kerajaan-Nya di muka bumi melalui seorang keturunan Daud, para nabi adalah utusan-utusan
eskatologis Allah untuk keselamatan dan pembentukan kerajaan mesianis. (4) Roh Pemulihan,
progress pembaruan adalah karya Roh Allah, Ia memberikan hati baru yang memampukan setiap
individu untuk mencari Allah dan menyucikan mereka untuk pelayanan yang kudus. (5) Umat
baru Allah, Tuhan memberikan kepada keturunan Adam hak-hak istimewa berupa kesenangan,
mendapatkan keturunan, dan penguasaan atas bumi-Nya kepada keturunan Adam, Ia
memperbaharui hal-hal tersebut bagi semua manusia dalam Nuh dan memasukkan semua janji
tersebut sebagai janji-janji kepada Abraham dan keturunan-Nya. (6) Israel dan Bangsa-bangsa
Lain, nabi-nabi memberitakan Firman Allah kepada Israel dan Yehuda sebelum masa
pembuangan dan kepada sisa umat dari dua belas suku setelah masa pembuangan, mereka juga
mengembangkan kabar keselamatan dan penghakiman kepada bangsa-bangsa lain. Yahweh akan
mendirikan kerajaan-Nya dengan mulia melalui Mesias-Nya, yang pemerintahan-Nya akan
terbentang dari pantai ke pantai. Umat milik Sang Mesias, baik Yahudi maupun non-Yahudi
akan ditandai oleh kekudusan, kebenaran, dan oleh pembaruan Roh-Nya. Kepenuhan Kemuliaan
kerajaan Allah tidak akan dimasuki sampai Yahweh melakukan transformasi atas segala sesuatu,
pada kedatangan kerajaan-Nya dalam kepenuhan-Nya, ciptaan, termasuk komunitas yang baru,
akan mengalami yang lengkap dan penuh.

10. Old Testament, amun lebih kepada karakteristik nubuat nabi dalam Perjanjian Lama.
Karakteristik nubuat nabi dalam Perjanjian Lama beragam dalam hal tempat, waktu,
berita dan bahasa. Tradisi kenabian nubuat di timur tengah dekat kuno lebih kepada nabi
memberitakan nubuatnya pada raja-raja mengenai upacara-upacara yang akan diadakan.
Nubuat di Israel. Nubuat Pra-klasik, pada awalnya nabi-nabi memegang peran sebagai
pemimpin, setelah Samuel mengurapi Saul sebagai raja, peran nabi berubah menjadi penasehat
raja yang harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan istana,. Sebagaimana halnya dengan
para nabi pra-klasik mengumukan agenda Allah bagi raja nabi-nabi klasik mengumukan agenda
Allah bagi rakyat mereka menjadi komentator sosial-rohani yang menyampaikan teguran,
penawaran, penghancurn, pembuangan, dan janji akan pemulihan kembali, sampai ketingkat
yang tidak pernah dicapai para nabi pra-klasik yaitu himbauan agar bertindak adal dan bertobat.
Pesan para nabi prapembuangan terutama ditujukan kepada penyembahan berhala,
keasikan melaksanakan upacara agama, dan ke tidak adilan sosial, sebaliknya tuduhan para nabi
paskapembuangan sering kali menentang upacara agama karena mereka dengan kukuh
menentang pendapat populer bahwa murka Allah dapat diredamkan dengan upacara agama.
Pesan Dari pada nabi dimengerti dengan sangat baik dengan cara menganalisis jenis-jenis
ucapan ilahi yang digunakan yaitu ucapan ilahi yang berisi tuduhan, ucapan ilahi yang berisi
hukuman, ucapan ilahi yang berisi petunjuk, ucapan ilahi yang memberi pengharapan atau
akibat.
Nabi-nabi sejati hidup dalam transformasi dari Kerajaan Allah yang akan tiba. Tuhan
memanggil mereka untuk memberitakan kedatangan kerajaan dan mempersiapkan
kedatangganNya. Karena kerajaan Allah akan datang dengan karya Roh dan bukan karena kuasa
dan kekuatan Manusia.
Semua perbedaan ini dapat disimpulkan karena di Israel memilki konsep perjanjian
sedangkan di timur dekat kuno tidak memiliki konsep bahwa Allah menguts umatnya untuk
menyatakan diriNya dan renocananya dalam sejarah.

12. REPENTANCE
Pertobatan adalah keselamatan yang kekal yang telah dijanjikan oleh Tuhan dengan
membebaskan manusia melalui Iman. Pertobatan adalah tindakan manusia berbalik pada dosa
dan kembali kepada Allah. Perdamaian Allah dengan manusia dari pelanggaran yang dilakukan
manusia terhadap Allah. Konsep pertobatan di dalam Perjanjian Lama, manusia menjauhi dari
sesuatu dan tindakan yang menyesali sebelumnya. Pemulihan bangsa Israel dari perbuatan yang
medukakan hati Tuhan. Panggilan kenabian untuk bertobat merupakan panggilan ke bangsa
untuk kembali dari pemujaan berhalanya. Di dalam Perjanjian Lama, Pertobatan melebihi
dukacita karena pertobatan yang sejati kepada Allah mencakup merendahkan diri secara batiniah,
perubahan hati yang sungguh dan benar-benar merindukan TUHAN. Kesetiaan manusia terhadap
perjanjian Allah yang telah disiapkan oleh Allah. Pemeliharaan dan perlindungan dari Murka
Allah yang akan menghukum orang-orang yang tidaktaat kepada Allah. Pembebasan dari
perbudakan dan pembuangan dari dosa.

14. Cari ayat-ayat panggilan masing2 12 nabi.


1. Kitab Hosea: apabila 1:1 penambahan kemudian maka ayat pangilan 1: 2 secara lebih luas
pasal 1-3.
2. Kitab Yoel : Fiman Tuhan datang kepada Yoel 1:1
3. Kitab Amos : tidak begitu jelas, ayat yang dapat menjadi rujukan ialah 1:1
4. Kitab Obaja: penglihatan Obaja, seorang utusan 1:1
5. Kitab Yunus : panggilan I 1: 1-16, panggilan II 3: 1-9.
6. Kitab Mikha: Firman Tuhan datang kepada Mikha 1:1
7. Kitab Nahum: Ucapan Ilahi, penglihatan Nahum 1:1
8. Kitab Habakuk: Ucapan Tuhan melalui nabi Habakuk 1:1
9. Kitab Zefanya: Firman Tuhan datang kepada Zefanya 1:1
10. Kitab Hagai : Datanglah Firman Tuhan melalui perantaraan nabi Hagai 1:1
11. Kitab Zakharia: Datanglah Fiman Tuhan kepada nabi Zakharia 1:1
12. Kitab Maleakhi: Firman Tuhan dengan perantaraan Maleakhi 1:1
16) Kumpulkan semua gelar panggilan untuk nabi dalam bahasa Ibrani dan artinya dan
ayatnya..
Jawaban:
1. Hamba-Nya (hamba Allah) berasal dari bahasa Ibrani yaitu ebed yang berarti budak,
hamba dan pelayan. 2 Raja-raja 17:23, 21:10 dan 24:2
2. Abdi Allah
Dalam bahasa Ibrani di sebut halohim yang berarti Prajurit. 2 Raja-raja 9:7, 17:3
3. Pelihat
Dalam bahasa Ibrani kata kerja raa memiliki makna dasar lihat, rasakan, pahami.
Merujuk pada seorang nabi, kata benda secara tradisional di terjemahkan pelihat. 1
Samuel 9:9, Amos 1:1, Mik 1:1 dan Habakuk 1:1
4. Juru bicara dari Allah
Bahasa Ibrani-nya n’bi’a yang berarti seorang nabi
5. Bernubuat
Bahasa Ibrani naba, muncul dalam bentuk niphal dan hithpael. Naba sering dikaitkan
dengan berbicara, pesan. Bilangan 11:25-27, 1 Samuel 10: 5-13; 19: 21-24
6. Utusan.
Adalah orang-orang yang mengucapkan kata-kata yang dimasukkan Allah kedalam mulut
mereka. Ulangan 18:18-22.
17) Panggilan untuk masing-masing 12 nabi beserta bahasa Ibrani dan ayatnya.
1. Hosea disebut sebagai utusan Allah atau wakil Allah (hozeh) (12:10; 13:4) kepada umat yang
acuh tak acuh, serakah dan murtad.
2. Yoel sebagai mediator (hozeh) yang menyerukan hari Tuhan dan penggilan pertobatan.
3. Amos diidentifikasikan sebagai pelihat (roeh) Am. 7:1-9:10, yang dilihat Amos adalah
belalang, api, tali sipat, keranjang buah dan tempat suci dan Amos juga adlah utusan Allah yang
menyampaikan pesan Allah atau bernubuat (naba) Am. 3:8
4. Obaja diidentifikasikan sebagai hamba yang melayani dan mengabdi kepada Yahweh (hazon)
2 Taw 9:29.
5. Yunus adalah utusan Allah untuk mempertobatkan Niniwe (1:1-2)
6. Mikha adalah mediator (naba) yang mengumumkan bahwa di masa yang akan datang
Yahweh akan memulihkan umat Israel di suatu tempat mulia pada kedatangan Mesias yang
kedua kali.
7. Nahum adalah hamba Allah (hazon) diidentifikasikan sebagai penjaga karena menghibur
semua orang yang tekun menantikan kedatangan-Nya (1:2-2:2).
8. Habakuk dikenali sebagai nabi Tuhan (hozeh) (1:1) yang berseru melawan kekerasan yang ia
lihat (1:2) dengan menyampaikan firman Allah dalam situasi krisis yang muncul dari
meningkatnya ketiadaan hukum dan ketidakadilan Yehuda (ay 2-5) setelah kematian Yosia dan
bangkitnya Babel lalu ia mendorong orang-orang saleh untuk merenungkan kembali perbuatan-
perbuatan Allah di masa lalu seraya mereka menantikan hari penghkiman.
9. Zefanya adalah nabi Allah (hozeh) yang menyerukan pertobatan dan memberi dorongan
kepada sisa umat (3:11-13).
10. Hagai, Zakharia dan Maleakhi adalah adalah nabi atau utusan Allah ( nabi) yang mengatakan
'beginilah firman Tuhan' (Hag 1:2, dst; Zak 1:3 dst, Mal 1:4).

Anda mungkin juga menyukai