SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
AFRINIA NUR FATIMAH
1401411499
i
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 1401411499
sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.
Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
Peneliti
NIM 1401411499
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui
oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Semarang pada:
hari : Kamis
Mengetahui,
iii
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
hari : Kamis
Ketua, Sekretaris,
Penguji Utama
NIP. 195506141988032001
Penguji I Penguji II
iv
v
MOTO
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat
serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan
adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika
PERSEMBAHAN
Almamaterku
v
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan
2. Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
dan arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati
5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji
dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.
vi
vii
6. Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti
7. Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah
8. Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah
yang berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat
Peneliti
vii
viii
ABSTRAK
Fatimah, Afrinia Nur. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui
Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan
Ngisor Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
192 halaman.
Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, media Powerpoint, IPS, Two Stay Two Stray
viii
ix
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN
ix
x
x
xi
2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62
xi
xii
4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167
xii
xiii
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173
Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180
V PENUTUP
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ............................ 108
Tabel 4.6 Hasil Belajar Sikap Sosial Siswa Siklus I ..................................... 109
Tabel 4.12 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ......................... 127
xiv
xv
Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141
Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145
Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147
Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148
xv
xvi
DAFTAR BAGAN
xvi
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107
Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108
Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109
Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111
Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126
Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127
Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129
Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138
Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142
Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146
Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147
Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148
Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ........... 150
Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan
Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan
xvii
xviii
Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan
Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II,
Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II,
Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II,
xviii
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar
mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
1
2
dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang
lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3)
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,
2006:575).
kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam
menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan
kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku
pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim
penelitian ini indikator tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu:
muatan IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena
mengalami beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum
optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan
siswa: dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan
dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa
yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah,
ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai
KKM yaitu 65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS
maka diperlukan peningkatan proses pembelajaran, agar siswa sekolah dasar lebih
antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS.
4
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan
keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan
siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta
didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang
teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini
dapat meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar
pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok. Model Two
Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.
penguasaan konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan
penggunaan model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk
aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga
Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.
Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang
dan konsentrasi akan terbangun dengan sendirinya pada diri masing-masing siswa.
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran
antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul
Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05
penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah
2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah
3,33 masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini
dengan persentase 13%. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah
2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase
80,5% sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan
yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 69%. Pada siklus II
Two Stay Two Stray, dan media Powerpoint. Penerapan model Kooperatif Two
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika
7
“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
Kota Semarang?
1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
3. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two
adalah:
2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
kelompoknya. (menalar)
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-
(mengkomunikasikan).
dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa
Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri
Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
1. Siswa
Hasil belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat
2. Guru
kooperatif dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran.
3. Lembaga/ Sekolah
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamn sendiri dalam interaksi
dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali
baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini
bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi,
11
12
2014:28).
dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan
dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
tindakan yang serupa itu dengan beberapa kegiatan antara lain membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif
dan terarah yang mempunyai intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik,
dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif,
belajar.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu
belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar
digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik (intern) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
14
(ektern). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu
(Slameto, 2013:54).
satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.
Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal,
Hamdani,2011:139).
jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (5) motivasi, yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan
keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
15
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari
yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal
terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi.
Kemudian utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non
sosial. Faktor internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa,
belajarnya.
awal yang sudah terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada,
fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara
peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam
prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya
berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit
karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran
(e) media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam
Hamdani, 2011:48)
pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik
belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga
dapat menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4)
pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5)
bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, (7)
pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik
merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam
Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga
dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani,
2011: 194) .
Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang
dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang
sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan
sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media,
fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar
dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak
b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut
ini:
secara bermakna.
produktif.
20
guru.
dikuasai siswa.
yang tersedia.
semaksimal mungkin.
Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan
pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif
ada.
rencana operasional .
hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan
dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar.
22
pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru
1) Keterampilan bertanya
sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat
menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk
memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah
dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab
pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu
23
berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah
bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan
informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya
kepada pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu
dengan cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;
diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa
tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan
Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut
mudah menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat
mengatur irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.
Melalui intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat
b. Pemusatan perhatian
c. Kebisuan guru
Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa
untuk menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam
keadaan gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu,
25
pasti mereka akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus
Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian
kepada siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi
siswa.
dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang
dapat didengar, dapat dilihat, dan dapat diraba. Untuk penggunaanya harus
dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang
multiarah.
26
4) Keterampilan menjelaskan
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru
antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan
dengan materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan;
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang
ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau
memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
perhatian; (2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan
pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru harus mampu memotivasi siswa untuk
yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
yaitu :
Cara yang digunakan dalam memusatkan siswa pada tujuan dan topik
yaitu merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi,
diskusi.
apakah alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal
pertanyaan temannya.
f. Menutup diskusi
Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat
tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
optimal.
(Rusman, 2014:90).
penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3)
memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;
yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa
melalui model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meliputi 9
mengelola kelas).
(Keterampilan menjelaskan).
7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan
ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh
guru sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa
psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai
Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli
1) Visual activities
2) Oral activities
3) Listening activities
4) Writing activities
5) Drawing activities
6) Motor activities
7) Mental activities
8) Emotional activities
segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.
Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay
maka indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening
6. Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities,
activities).
sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid
belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah
Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R
pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,
komponen dan mnghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas
baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil
Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10
mengukur karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses
dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap
sosial atau kompetensi inti 2 (KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif
berikut.
Tabel 2.1
rintangan
Sabar Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai cita-
cita
Menunggu segala kebutuhan dan kepentingan dengan
tenang
Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain
Menunda keinginan yang dapat merugikan dirinya
Rasa bangga Menghargai diri sendiri
Merasa senang ketika dapat menyelesaikan suatu tugas
yang menantang
Banyak akal Mampu berpikir secara kreatif dalam upaya menanggulani
situasi yang baru atau sulit
Mampu membuat pertimbangan menggunakan imajinasi
dan semua pilihan terbaik dalam pemecahan masalah
Sikap hormat Menghormati orang lain
Sopan pada orag lain dan memperlakukan dengan baik
Tanggung Dapat dipercaya dan diandalkan
jawab Dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
Toleransi Saling menghormati antar sesama
Saling membantu dalam kebaikan
(Fitri, 2012:107-109)
(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah
faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias
Tahun 2013 tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
ditugaskan kepadanya.
pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media
soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;
pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai
sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut
41
mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi
yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah
fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa
IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak
disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal
pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis
danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
42
yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya
sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja,
(Susanto, 2014:149)
mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara,
ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup
(Taneo, 2010:1.40).
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai
sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau
apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,
kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai
budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari
lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,
besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan
45
guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru,
nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan
2012:58).
kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah
siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar
oleh Spencer Kagan, dapat dikombinasikan dengan teknik kepala bernomor bisa
(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok
untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris
Shoimin, 2014:222).
Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang
siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua
orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil
Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam
tipe Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat
siswa, dua siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan
pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk
dan saling mendukung. (2) Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam
mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7) Kelompok mencocokkan dan
Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus
akademik siswa.
2. Presentasi guru
3. Kegiatan kelompok
tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.
kerja mereka.
4. Formalisasi
Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah
menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah
belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan;
dan rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;
2014:225).
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta
didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang
50
teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini
dapat meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar
Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan
waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3)
bagi guru, membutuhkan banyak persiapan; (4) guru cenderung kesulitan dalam
pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil
bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari
Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka
diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang
heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman
Abstrak
Lambang
Lambang
Kata
Kata
Lambang
Lambang
Visual
Visual
Gambar
Gambar Diam,
Diam,
Rekaman
Rekaman Radio
Radio
Gambar
Gambar Hidup
Hidup Pameran
Pameran
Televisi
Televisi
Karyawisata
Karyawisata
Dramatisasi
Dramatisasi
Benda
Benda Tiruan/Pengamatan
Tiruan/Pengamatan
Konkret Pengalaman Langsung
Langsung
Pengalaman
diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di ling-
tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari
menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang
program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan
fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta
53
pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta
akan diberikan. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk
warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur
rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri dari
slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan
latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara
4. Menulis materi yang telah dipilih secara singkat dan hanya memuat poin-poin
6. Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah
menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks
maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui
lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara
visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak
maupun animasi lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam
ide ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya
kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
56
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal, (Levie & Lentz
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui
bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin
atau prinsip.
siswa.
a. Mengamati
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
58
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan
b. Menanya
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk
c. Menalar
bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
d. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami
konsep-konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun
alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
e. Jejaring
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
2.1.6 Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray
dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia
ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
operasional formal.
60
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan
dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna.
b. Tahap pra-operasional
Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat
kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda
konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara
Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang
tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray
teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai
dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada
61
tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini
kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa
kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
2009:29).
Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini
siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan
2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray
Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media
motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan
langkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa
kelompoknya. (menalar)
63
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-
(mengkomunikasikan).
Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam
aktivitas siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik,
dimana pada saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika
memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara
Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan
merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two
mengelola kelas).
65
menutup pelajaran).
(Keterampilan menjelaskan).
7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan
kecil).
menutup pelajaran).
Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two
stray dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat
mengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar
disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan
66
Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan
media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan
membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu
Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media
gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih
menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian mengenai
penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah
dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:
(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan
Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint
tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas
pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa
kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam
pada saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam
menghafal materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja
yang aktif dan siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan
IPS masih rendah, ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37%
Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena
penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga
aktivitas siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas
Kondisi Awal
1).Guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan
siswa dalam pada saat kerja kelompok, guru belum
memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi;
2).Siswa:dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk
menghafal materi, dalam kegiatan kerja kelompok hanya
beberapa siswa saja yang aktif dansiswa yang lain bermain
sendiri;
3).Hasil Belajar:hasil belajar belum mencapai KKM,
ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 37%.
Tindakan
LangkahPembelajarandenganmenggunakan Model Two
Stay Two Straydengan media powerpoint :
1) Mempersiapkan materi
2) Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi
3) Menjelaskan materi
4) Membentuk kelompok sebagai tuan rumah dan tamu
5) Melakukan diskusi kelompok
6) Melakukan peran sebagai tamu dan tuan rumah
7) Mencocokan hasil kerja dengan kelompok masing-masing
8) Mempresentasikan hasil kerja
9) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan
evaluasi.
Kondisi Akhir
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan
kriteria sekurang-kurangnya baik
3. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan
ketuntasan klasikal >75% dan ketuntasan individual
minimal ≥65.
Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah
guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor
akan meningkat.
78
BAB III
METODE PENELITIAN
kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti
penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan
yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
Refleksi I Pengamatan /
SIKLUS I Pengumpulan Data I
Pengamatan /
SIKLUS II Refleksi II
Pengumpulan Data II
74
79
pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan
atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti
siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama
3.1.1 Perencanaan
lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2)
menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat
tindakan dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan
pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan
segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari
3.1.3 Observasi
berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama
yang dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan
dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-
lain), tetapi juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias
SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat
3.1.4 Refleksi
yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian
dalam PTK mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pngamatan
atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka
3.2.1.1 Perencanaan
Siklus I
KD Indikator
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
83
kemerdekaan”.
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,
2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan
rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(menalar)
j. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
(PR).
selanjutnya.
siswa.
3.2.1.3 Observasi
1.
siklus 1
3.2.1.4 Refleksi
3.2.2.1 Perencanaan
Siklus I
KD Indikator
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
86
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
(menanya)
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen
seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan
rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi
87
tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(mengkomunikasikan)
(menalar)
(PR).
selanjutnya.
siswa.
3.2.1.3 Observasi
II.
siklus II.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.
3.2.2.3 Refleksi
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
3.2.3.1 Perencanaan
Siklus I
KD Indikator
c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.
d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan
a. Salam
b. Berdoa
c. Presensi
d. Pengkondisian kelas
90
perjuangan kemerdekaan”.
tersebut. (mengamati)
b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,
2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan
rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk
bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala
d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
mengkomunikasikan)
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
(mengkomunikasikan)
(mengkomunikasikan)
(menalar)
k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.
(PR).
selanjutnya.
siswa.
92
3.2.3.3 Observasi
III.
siklus III.
c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.
3.2.3.4 Refleksi
c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two
diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray
3).Menjawab pertanyaan dari guru (Oral activities); 4).Siswa aktif dalam kegiatan
dan tuan rumah (oral activities); 7).Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan
yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities); 9).Mengerjakan soal evaluasi
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay
kemerdekaan.
Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay
Two Stray dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS kelas VB SDN
Bendan Ngisor.
3.6.1.1 Siswa
pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa
3.6.1.2 Guru
Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh
siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar
observasi keterampilan dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan
tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray
dengan media powerpoint, absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada
saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam
Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama
proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.
Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.
deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan
96
standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian
data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan
data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data
kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket
penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman
Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain:
(1) tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).
dasar dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk
97
penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan
3.6.3.2.1 Observasi
diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam
situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1)
diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media
melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.
selama sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek,
catatan harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari
98
dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang
bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari
yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat
pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Kuantitatif
tenik analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai
tertinggi, nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal
berikut:
a. Menentukan nilai
(Suwandi, 2011:155)
99
data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:
X=
Dengan:
X = nilai rata-rata
N = jumlah siswa
(Aqib, 2011:40))
Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.
berikut :
Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang
Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek,
3.7.2 Kualitatif
dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint
berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan
dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari
Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat
ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah
seorang peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50,
Jika:
m = skor maksimal
k = skor minimal
i = jarak interval
maka:
4. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
102
Tingkat
Jumlah Skor Kualifikasi
Keberhasilan
> (k+3(i)) s/d m Sangat Baik Berhasil
> (k+2(i)) s/d (k+3(i)) Baik Berhasil
> (k+i) s/d (k+2(i)) Cukup Tidak Berhasil
k s/d (k+i) Kurang Tidak Berhasil
1) Keterampilan guru
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
m = 9 x 4 = 36
k=9x1=9
t=4
i= , sehingga i = = 6,75
Jadi, i = 6,75
103
Tingkat
Jumlah Skor Kualifikasi
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
2) Aktivitas siswa
pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media
m = 9 x 4 = 36
k=9x1=9
t=4
i= , sehingga i = = 6,75
Jadi, i = 6,75
Tingkat
Jumlah Skor Kualifikasi
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
104
berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang
peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray
5.1.1 Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
termasuk kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32
5.1.2 Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
rata-rata skor 27 termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan
5.1.3 Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS
melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami
peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar
195
196
Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus
sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil
belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3
predikat SB(Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar sikap sosial pada siklus
2,51 dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87
dengan predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa
5.2 SARAN
dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint,
5.2.1 Guru
Dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat
5.2.2 Siswa
pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media
5.2.3 Sekolah
dengan baik. Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK.
Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Akasara.
Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: RajaGrafindo Persada.
Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai. Skripsi, Universitas
Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses di
http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291, diunduh
tanggal 28 januari 2015
LAMPIRAN 1
PEDOMAN PENETAPAN
INDIKATOR
202
Indikator keterampilan
Keterampilan Guru
Guru dalam pembelajaran
Keterampilan Menggunakan Model Two
dengan model Model Two
Dasar Mengajar Stay Two Stray dengan media
Stay Two Stray dengan
powerpoint
media powerpoint
Indikator
Aktivitas siswa
dalam
Aktivitas Siswa melalui
pembelajaran
Aktivitas Siswa Model Two Stay Two Stray
melalui Model
dengan media powerpoint
Two Stay Two
Stray dengan
media powerpoint
LAMPIRAN 2
KISI-KISI INSTRUMEN
PENELITIAN
207
JUDUL :
Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan
kelompok (emotional,oral,
mental activities)
6) Siswa berbagi informasi
sebagai tamu dan tuan rumah
(oral activities).
7) Siswa berperan aktif dalam
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya(oral activities).
8) Menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari (writing,
oral activities).
9) Mengerjakan soal
evaluasi(emotional, writing
emotional)
3. Hasil Belajar a. Ranah pengetahuan Siswa Tes
tertulis
Siswa dalam Hasil belajar, indiktornya antara
pembelajaran lain: Tes unjuk
kerja
IPS melalui 1. Menyebutkan pergerakan Lembar
model Two nasional yang ada di penilaian
sikap
Stay Two indonesia pada saat
Lembar
Stray dengan menjelang kemerdekaan penilaian
keterampil
media 2. Menjelaskan pergerakan
an
gambar seri nasional yang ada di (kinerja)
indonesia pada saat
menjelang kemerdekaan
3. Menemukan beberapa usaha
yang dilakukan oleh tokoh-
tokoh kemerdekaan pada
sidang BPUPKI dan PPKI.
4. Menjelaskan beberapa usaha
yang dilakukan oleh tokoh-
210
LAMPIRAN 3
LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN GURU
212
Siklus……….
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, ..............................
Observer,
............................................
215
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ 3
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ 3
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 29
Persentase 80 %
Kategori Baik
216
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Observer,
217
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ √ 4
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu √ √ √ 3
dan tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3
Jumlah Skor 30
Persentase 83 %
Kategori Sangat
Baik
218
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Observer
Siklus III
Petunjuk :
1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Deskriptor
No Indikator yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4
2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4
3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan √ √ √ √ 4
media powerpoint
4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3
5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3
6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3
7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan √ √ √ √ 4
tuan rumah dengan model two stay two stray
8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil √ √ √ 3
kerja kelompok
9 Menutup pembelajaran √ √ √ √ 4
Jumlah Skor 32
Persentase 88 %
Kategori Sangat
Baik
220
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Observer,
221
LAMPIRAN 4
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
222
Nama Siswa :
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
a. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor
1.
b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.
c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.
d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.
(Sukmadinata 2009:231)
b. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!
Tingkat
Jumlah Skor Kategori
Keberhasilan
> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil
> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil
> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil
9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil
Semarang, ..............................
Observer,
.............................................
225
Kategori
Indikator
Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C
2 ISA 3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B
3 RAH 4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B
4 MA 3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C
5 A.A. C 4 3 2 3 3 3 3 2 2 25 B
6 AI 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C
7 AR 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
8 AIT 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
9 ASY 2 2 1 1 1 2 2 1 4 16 C
10 AIPP 3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C
11 CS - - - - - - - - - - -
12 DP 4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B
13 DAS - - - - - - - - - - -
14 DA 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
15 FRA 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
226
16 FTS 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B
17 FMP 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C
18 GA 4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B
19 GLZ 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
20 HAT 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
21 ISR 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
22 LCP 4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B
23 LDS 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C
24 MR 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB
25 MJS 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
26 MBR 2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C
27 MS 4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C
28 NSF 3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B
29 PFT 3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B
30 RAK 3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C
31 RY 4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B
32 SN 3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C
33 S L 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB
34 SB 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
35 WSL 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B
227
36 AN 4 3 2 3 4 3 3 2 3 27 B
37 MB 2 1 1 2 1 1 1 2 2 15 C
Jumlah 1 0 2 2 2 3 3 3 2 0
yang 2 3 21 20 20 21 17 12 28 7
mendapat 3 17 10 10 8 6 12 17 4 12
skor 4 11 2 3 5 5 3 3 1 16
Jumlah skor 105 82 84 86 83 85 90 74 114
Rata-rata 3 2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2
Jumlah skor seluruh
indikator 779
Jumlah rata-rata seluruh
indikator 22,2
Kategori Cukup
Presentase keberhasilan 62 %
Observer I Observer II
228
Kriteria
Indikator
Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C
2 ISA 3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C
3 RAH 4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B
4 MA 3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B
5 A.A. C 3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B
6 AI 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
7 AR 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB
8 AIT 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB
9 ASY 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C
10 AIPP 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
11 CS - - - - - - - - - - -
12 DP 3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B
13 DAS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
14 DA 3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B
15 FRA 3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B
16 FTS 4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B
229
17 FMP 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB
18 GA 4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB
19 GLZ 4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B
20 HAT 3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B
21 ISR 3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B
22 LCP 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB
23 LDS 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB
24 MR 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB
25 MJS 4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B
26 MBR 3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B
27 MS - - - - - - - - - - -
28 NSF 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB
29 PFT 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C
30 RAK 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B
31 RY 3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B
32 SN 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB
33 S L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB
34 SB 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB
35 WSL 3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B
36 AN 4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB
230
37 MB 2 2 2 2 1 2 3 2 2 17 C
Jumlah 1 0 1 0 0 2 0 0 1 0
yang
2 2 15 10 6 10 9 8 10 3
mendapat
skor 3 13 13 22 20 8 23 20 19 7
4 20 6 3 9 15 3 7 5 25
indikator 27
Kategori Baik
Observer I Observer II
231
SIKLUS III
Kriteria
Indikator
Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 IDS 3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C
2 ISA 3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B
3 RAH 4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B
4 MA 3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B
5 A.A. C 4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B
6 AI 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
7 AR 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
8 AIT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
9 ASY 2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C
10 AIPP 4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB
11 CS 3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B
12 DP 4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB
13 DAS 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB
14 DA 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB
15 FRA 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B
16 FTS 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
232
17 FMP 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB
18 GA 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB
19 GLZ 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB
20 HAT - - - - - - - - - - -
21 ISR 4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B
22 LCP 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB
23 LDS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB
24 MR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB
25 MJS 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB
26 MBR 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B
27 MS 4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B
28 NSF 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB
29 PFT 3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B
30 RAK 4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B
31 RY 4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B
32 SN 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB
33 S L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB
34 SB 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB
35 WSL 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B
36 AN 4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB
233
37 MB 3 2 2 3 3 2 2 1 2 20 C
Jumlah 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
yang
2 1 10 5 2 10 4 7 10 2
mendapat
skor 3 7 9 20 9 5 20 19 20 4
4 28 16 11 25 21 12 10 5 30
Jumlah 135 112 114 131 119 116 111 104 136
Rata-rata 3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8
Jumlah skor seluruh 1078
indikator
Jumlah rata-rata seluruh 29,94
indikator
Kategori Sangat Baik
Presentase keberhasilan 83 %
Observer I Observer II
234
LAMPIRAN 5
CATATAN LAPANGAN
KETERAMPILAN GURU
235
Siklus…….
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
236
Siklus I
Observer,
237
Siklus II
1. Dalam pembelajaran IPS melalui model “Two Stay Two Stray” materi
peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu
siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar
2. Model “Two Stay Two Stray” , guru harus menyebarkan perhatian kepada
semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi
pelajaran.
Observer,
238
Siklus III
1. Dengan menggunakan model “Two Stay Two Stray” perlu bimbingan yang
intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama
dengan siswa yang lain
2. Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan,
siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.
Observer,
239
LAMPIRAN 6
CATATAN LAPANGAN
AKTIVITAS SISWA
240
Siklus…….
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Pukul :
Petunjuk:
Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Semarang,
Observer,
.........................
241
Siklus I
Observer
242
Siklus II
1. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru
2. Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh
3. Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain
4. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai
5. Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya
kepada teman yang lain
Observer
243
Siklus III
Observer
244
LAMPIRAN 7
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
237
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
2.2.1 Menyebutkan Upaya a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan Tes dan 3 x 35 a. Standar
pergerakan nasional yang Persiapan powerpoint tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”. Non Tes menit (1 IsiJakarta:
ada di indonesia pada saat Kemerdekaan (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
menjelang kemerdekaan b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
2.2.2 Menjelaskan jejaring) Proses.
pergerakan nasional yang c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
ada di indonesia pada saat d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
menjelang kemerdekaan orang. (menalar) 2007
2.2.3 Menjelaskan e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
Proses terbentuknya meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok Kelas V SD
BPUPKI. lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
2.2.4 Menjelaskan f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
Proses terbentuknya PPKI. mereka. (menalar)
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
245
246
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
PERSIAPAN KEMERDEKAAN
1. Pergerakan Nasional
a. Budi Utomo
Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama
Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di
Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan,
kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.
Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.
Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat
perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada
tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat
dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan
perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan
meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo.
b. Sarekat Islam
Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun
1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya
adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan
251
c. Perhimpunan Indonesia
Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang
ingin menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke
negeri Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan
bangsanya.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang
tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua
253
didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain
menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha
BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei
1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang
pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut
ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.
Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:
1. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945.
Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang
yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa
sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya
Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota
tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.
254
suatu negara. Dalam suasanaseperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang
bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.
Lampiran 2
Teks Lagu
Hari Merdeka
Merdeka
Mempertahankan Indonesia
Lampiran 3
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Siapakan tokoh
pergerakan tersebut?
b. Bentuk pergerakan
apa nasional apa yang
mereka bentuk?
c. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
259
a. Bentuk pergerakan
nasional apa yang
dibentuk oleh tokoh
pejuang pada gambar
disamping?
b. Pada tanggal berapa
perkumpulan tersebut
mengadakan rapat?
a. Merupakan gambar
rapat apa?
b. BPUPKI dibentuk pada
tanggal berapa?
c. Sebutkan 5 anggota
BPUPKI!
d. Pada tanggal berapa
saja sidang BPUPKI
berlangsung?
a. Merupakan gambar
rapat apa?
b. PPKI dibentuk pada
tanggal berapa?
c. Sebutkan 5 anggota
PPKI!
d. Pada tanggal berapa
saja sidang PPKI
berlangsung?
260
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 4
2 5
3 2
4 9
5 10
Jumlah 30
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
2.2.8 Menjelaskan
Pilihan C2 4,6,8
Proses terbentuknya
ganda (pilihan
PPKI.
Isian ganda)
4 (isian)
263
Lampiran 7
LEMBAR SOAL
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
8. B
9. A
10. C
B. Isian
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Lampiran 10
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
268
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa kadang- Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
Perilaku syukur belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu
269
Lampiran 11
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
Lampiran 12
(Suwandi, 2011:86)
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
275
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
2.2.4 Menyebutkan Peristiwa a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3x 35 menit a.Standar
peristiwa yang menjelang tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati) Non Tes (1 Isi Jakarta:
terjadi menjelang Proklamasi b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk pertemuan) Depdiknas.
proklamasi jejaring) b.Standar
kemerdeka c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Proses.
2.2.5 Menjelaskan d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat Permendikn
peristiwa yang orang. (menalar) as No 41
terjadi menjelang e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok Tahun 2007
proklamasi meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain c.BSE IPS
kemerdekaan. sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) Kelas V SD
2.2.6 Menjelaskan f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
proses detik-detik mereka. (menalar)
proklamasi g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kemerdekaan. mereka. (mengkomunikasikan)
275
276
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota
Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom
tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas
juga hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada
tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita
penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita
kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
281
Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak
mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat
bahwa masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan
Bung Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para
pemuda gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan
kemerdekaan Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini
Nomor 71 untuk membahas langkah-langkah berikutnya. Beberapa tokoh pemuda
saat itu, antara lain Sukarni, Singgih, Wikana, Chaerul
2. Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar
Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu
terbebas dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal
16 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke
282
Rengasdengklok. Turut serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung
Karno, dan putranya, Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah
Ahmad Subarjo dari Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan
para pemuda. Ahmad Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau
menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada
saat itu juga ke Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00
WIB tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup
menjadi jaminannya. Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs
Moh.Hatta beserta rombongan kembali ke Jakarta.
Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno
dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah
Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI
dan tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira
tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan
(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.
283
Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat
sibuk. Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang
anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan
bendera Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan
bendera Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya.
Pada pukul 10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno
sebagai pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang
telah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan
proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera
Merah Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat,
dibantu oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera
284
Merah Putih, para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut
adalah ciptaan W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan,
maka bangsa Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.
285
Lampiran 2
Teks Lagu
INDONESIA RAYA
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk indonesia raya
Indonesia raya
Merdeka Merdeka
Tanahku Negriku yang kucinta
Indonesia raya
Merdeka merdeka
Hiduplah indonesia raya
286
Lampiran 3
Siklus 2
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
a. Disamping merupakan
gambaran pada perang
dunia II, dikota
manakah jepang dibom
oleh amerika?
b. Pada tanggal berapa
jepang dibom oleh
amerika?
c. Pada tanggal berapa
jepang menyerah pada
sekutu?
287
d. Disamping merupakan
gambar rumah untuk
mengasingkan Bung
Karno dan Bung Hatta,
Berada dimanakah
rumah tersebut?
e. Apa tujuan para
pemuda mengasingkan
Bung Karno dan Bung
Hatta?
f. Pada tanggal berapa
pengasingan Bung
Karno dan Bung Hatta?
d. Disamping merupakan
gambar teks apa?
e. siapakah yang menulis
konsep teks tersebut?
f. Siapakah yang
mengetik naskah
tersebut?
a. Disamping merupakan
gambar peristiwa apa?
b. Siapakah yang
membaca teks
proklamasi?
c. Dimanakah teks
prolamasi
dikumandangkan?
d. Siapakah yang menjahit
bendera merah putih
yang digunakkan pada
detik- detik
proklamasi?
e. Siapakah yang
menciptakan lagu
indonesia raya?
288
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 3
2 4
3 3
4 5
Jumlah 15
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Lampiran 7
SIKLUS 2
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. C
4. A
5. C
6. B
7. C
8. A
9. D
10. A
B. Isian
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Lampiran 10
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
296
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa kadang- Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
Perilaku syukur belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu
297
Lampiran 11
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
Lampiran 12
(Suwandi, 2011:86)
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
303
SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Kelas/Semester : V/ II
Mata Pelajaran : IPS
StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
2.2.8 Menyebutkan 4 Peranan para a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint Tes dan 3 x 35 a. Standar
tokoh perjuangan tokoh tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih Non Tes menit (1 IsiJakarta:
dalam perjuangan kemerdekaan”. (mengamati) pertemuan) Depdiknas.
mempersiapkan dalam meraih b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk b.Standar
kemerdekaan. kemerdekaan jejaring) Proses.
2.2.9 Menjelaskan c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) Permendiknas
peranan 4 tokoh d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat No 41 Tahun
perjuangan dalam orang. (menalar) 2007
mempersiapkan e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok c.BSE IPS
kemerdekaan. meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok Kelas V SD
2.2.10 Menjelaskan cara lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)
menghormati jasa- f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
jasa para pahlawan mereka. (menalar)
kemerdekaan. g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
mereka. (mengkomunikasikan)
303
304
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Test
b. Non Test Akhir
2. Bentuk Penilaian :
a. Tertulis
b. Unjuk kerja
3. Bentuk Test :
a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)
b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)
4. Remidial dan pengayaan
Semarang,................................
Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)
Lampiran
Lampiran 1
Materi Ajar
a. Ir. Soekarno
diadili dan dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa
penjajahan Jepang, Soekarno memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur mengelola
Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Soekarno
mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan
BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu
dibentuknya Panitia Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini
diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan ini bertugas merumuskan asas dan tujuan
negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini dikenal dengan nama Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. Sebagai
gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano.
Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan
gemar membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong
311
Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.
Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan
memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah
diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka
membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin
kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang
313
Lampiran 2
Teks Lagu
MEHENINGKAN CIPTA
Lampiran 3
Siklus 3
Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)
2.................................... (tuan rumah)
3.................................... (tamu)
4.................................... (tamu)
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Tokoh tersebut lahir
pada tanggal
berapa?
c. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
316
a. Siapakah nama
tokoh disamping?
b. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
c. Siapakah nama
tokoh disamping?
f. Sebutkan 2 peran
tokoh tersebut untuk
mencapai
kemerdekaan
indonesia?
Lampiran 4
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok
1. a. Ir. Soekarno
b. 6 Juni 1901
c. Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama
2. a. Moh. Hatta
b. 12 Agustus 1903
c. Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI
3. a. Dr. Soepomo
b. Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo
4. a. Moh. Yamin
b. Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi
318
Lampiran 5
Pedoman Penilaian
Lembar Kerja Kelompok
NO SKOR
1 5
2 4
3 3
4 3
Jumlah 15
Skor
Lampiran 6
Kisi-kisi Soal
Kelas/Semester : V/ II
Lampiran 7
SIKLUS 3
Kelas : V (Lima)
A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!
1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali...
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
2.
Siapa nama tokoh diatas?
a. Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) adalah......
a Soekarno c. Supomo
b. Bung hatta d. Moh.Yanin
4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal...
a. 6 Juni 1901
b. 7 Juni 1901
c. 8 Juni 1901
d. 7 Juni 1901
321
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
3. B
4. A
5. D
6. B
7. A
8. C
9. D
10. B
B. Isian
Lampiran 9
PENILAIAN TEST (KOGNITIF)
a. Pilihan Ganda
b. Isian
No Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Penskoran isian:
- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2
- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1
- jika salah = mendapat skor 0
Lampiran 10
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
(permendikbud no.104 2014: 11)
325
Berdoa Sebelum Siswa selalu Siswa sering Siswa berdoa Siswa tidak
dan Sesudah melakukan doa berdoa hanya sebelum berdoa
melakukan sebelum dan sebelum dan atau sesudah sebelum dan
kegiatan sesudah sesudah melakukan sesudah
melakukan melakukan kegiatan melakukan
kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Toleransi dalam Siswa Siswa sering Siswa kadang- Siswa tidak
beribadah menunjukkan menunjukkan kadang menunjukkan
sikap toleransi sikap menunjukkan sikap toleransi
dalam beribadah toleransi sikap toleransi dalam
dalam dalam beribadah
beribadah beribadah
Siswa selalu Siswa Siswa Siswa tidak
mengucapkan sesekali mengucapkan pernah
syukur setiap mengucapkan hanya pada saat mengucapkan
akhir aktifitas syukur setiap akhir syukur selama
Perilaku syukur belajar ataupun akhir aktifitas pembelajaran proses
saat mendapat belajar pembelajaran
sesuatu ataupun saat
mendapat
sesuatu
326
Lampiran 11
Modus Kategori
4 SB
3 B
2 C
1 K
Lampiran 12
(Suwandi, 2011:86)
Pedoman Penskoran
Skor minimal : 4
Keterampilan
3,85- 4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Lampiran 13
SINTAKS PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
DENGAN MEDIA POWERPOINT
1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.
(mengamati)
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.
(menanya)
3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2
anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)
4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)
5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
(mengamati, menalar)
6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)
7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)
8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja
mereka. (menalar)
9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
(mengkomunikasikan).
332
LAMPIRAN 8
HASIL BELAJAR SISWA
333
JENIS
NO NAMA NILAI KKM KRITERIA
KELAMIN
1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS
2 Ina Setyo Arum P 60 65 TIDAK TUNTAS
3 Ryan Adi Herlambang L 55 65 TIDAK TUNTAS
4 Muhammad Afrizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
5 A.A. Komang Candra L 60 65 TIDAK TUNTAS
6 Anggreini Indah P 65 65 TUNTAS
7 Anisa Ratasya P 60 65 TIDAK TUNTAS
8 Ardine Ibtihal Tamir L 70 65 TUNTAS
Aswa Salsabela
9 Yanayir P 40 65 TIDAK TUNTAS
10 Aulia Ika Putri Puspita P 65 65 TUNTAS
11 Chrisandito Sebastian L 60 65 TIDAK TUNTAS
12 Daffa Pawahyangan L 50 65 TIDAK TUNTAS
13 Danda Arya Syahputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
14 Dewangga Ananta L 60 65 TIDAK TUNTAS
Fahchri Rizky
15 Ardhiarta L 60 65 TUNTAS
16 Faza Triadi Saputra L 60 65 TIDAK TUNTAS
17 Firda Maya Pratiwi P 75 65 TUNTAS
18 Gavin Azarya P 70 65 TUNTAS
19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS
20 Harya Aditya Tama L 75 65 TUNTAS
Isnal Syahrul
21 Ramadhan L 60 65 TIDAK TUNTAS
22 Leoni Calista Putri P 75 65 TUNTAS
23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS
24 Maulida Rahma P 70 65 TUNTAS
Meishita Jasmine
25 Sharira P 75 65 TUNTAS
26 Mohamad Bagus Rizal L 60 65 TIDAK TUNTAS
Muhammad Shidiq
27 Mulya L 63 65 TIDAK TUNTAS
28 Nafiza Salsabila Faliha P 70 65 TUNTAS
29 Peggy Farsha Tintya P 60 65 TIDAK TUNTAS
334
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 3 3
3 RAH 4 3 3
4 MA 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 AI 4 4 3
7 AR 4 3 3
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 3
10 AIPP 4 3 3
11 CS
12 DP 4 3 3
13 DAS
14 DA 4 3 3
15 FRA 4 3 4
16 FTS 4 3 3
17 FMP 4 3 3
18 GA 4 3 3
19 GLZ 4 3 3
348
20 HAT 4 3 3
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 3 3
23 LDS 4 4 4
24 MR 4 4 4
25 MJS 4 3 3
26 MBR 4 3 3
27 MS 4 4 3
28 NSF 4 3 3
29 PFT 4 3 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 3 3
36 AN 4 4 3
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 29 30
skor 4 35 6 5
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
349
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 3 3
3 RAH 4 3 4
4 MA 4 4 4
5 A.A. C 4 4 3
6 AI 4 4 4
7 AR 4 4 4
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 3
10 AIPP 4 3 3
11 CS
12 DP 4 4 4
13 DAS 4 3 3
14 DA 4 4 3
15 FRA 4 3 4
16 FTS 4 4 4
17 FMP 4 3 3
18 GA 4 4 3
19 GLZ 4 4 3
350
20 HAT 4 3 3
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 3 3
23 LDS 4 4 3
24 MR 4 4 4
25 MJS 4 3 3
26 MBR 4 3 3
27 MS
28 NSF 4 4 3
29 PFT 4 3 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 3 3
33 S L 4 3 3
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 3 3
36 AN 4 4 4
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 21 24
skor 4 35 14 11
Modus 4 3 3
Modus 3
Kriteria B
351
1 2 3
1 IDS 4 3 3
2 ISA 4 4 4
3 RAH 4 3 4
4 MA 4 3 3
5 A.A. C 4 3 3
6 AI 4 4 4
7 AR 4 4 4
8 AIT 4 4 4
9 ASY 4 3 4
10 AIPP 4 4 3
11 CS 4 4 3
12 DP 4 4 4
13 DAS 4 4 3
14 DA 4 4 3
15 FRA 4 3 3
16 FTS 4 4 3
17 FMP 4 4 3
18 GA 4 4 4
19 GLZ 4 4 3
352
20 HAT
21 ISR 4 3 3
22 LCP 4 4 4
23 LDS 4 4 4
24 MR 4 4 3
25 MJS 4 4 3
26 MBR 4 3 3
27 MS 4 3 4
28 NSF 4 4 4
29 PFT 4 4 3
30 RAK 4 3 3
31 RY 4 3 3
32 SN 4 4 4
33 S L 4 4 4
34 SB 4 3 4
35 WSL 4 4 3
36 AN 4 4 4
37 MB 4 3 3
Jumlah 1 0 0 0
siswa yang 2 0 0 0
mendapat 3 0 13 20
skor 4 36 23 16
Modus 4 4 3
Modus 4
Kriteria SB
353
24 MR 4 4 3 3
25 MJS 3 3 2 2
26 MBR 3 2 3 2
27 MS 3 3 3 4
28 NSF 3 2 2 2
29 PFT 3 3 2 2
30 RAK 4 3 3 2
31 RY 3 3 3 3
32 SN 3 2 4 2
33 S L 3 3 3 3
34 SB 3 3 3 2
35 WSL 2 3 2 2
36 AN 4 4 3 4
37 MB 2 3 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 8 11 12 17
yang 3 20 19 20 13
mendapat 4 7 5 3 5
skor
Modus 3 3 3 3
Modus 3
355
24 MR 4 4 4 3
25 MJS 4 3 4 3
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 0 0 0 0
28 NSF 4 3 3 3
29 PFT 4 3 4 3
30 RAK 2 2 3 2
31 RY 4 4 3 4
32 SN 4 3 2 3
33 S L 4 4 3 3
34 SB 2 3 4 2
35 WSL 4 4 4 3
36 AN 4 4 4 4
37 MB 2 2 2 2
Jumlah 1 0 0 0 0
siswa 2 6 4 7 8
yang 3 5 21 17 18
mendapat 4
skor 24 10 11 9
Modus 4 3 3 3
Modus 3
357
23 LDS 4 3 4 4
24 MR 4 4 4 4
25 MJS 4 4 4 4
26 MBR 4 3 3 3
27 MS 3 3 3 4
28 NSF 4 3 4 4
29 PFT 4 3 4 4
30 RAK 4 3 4 3
31 RY 4 3 4 4
32 SN 4 3 3 3
33 S L 4 3 4 4
34 SB 4 3 4 4
35 WSL 4 3 3 4
36 AN 4 4 4 4
37 MB 3 2 2 3
Jumlah 1
siswa 2 3 2 2
yang 3 6 29 14 9
mendapat 4 30 4 20 25
skor
Modus 4 3 4 4
Modus 4
359
1 IDS 3 3 2 3 11 2,75 B-
2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 MA 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 2 3 3 11 2,75 B-
6 AI 2 2 3 3 10 2,5 C+
7 AR 4 4 3 1 12 3 B
8 AIT 4 4 3 1 12 3 B
9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 2 4 12 3 B
11 C S 0 0
12 D P 4 3 3 3 13 3,25 B+
13 D A S 0 0
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 1 2 3 1 7 1,75 C
16 F T S 2 3 3 1 9 2,25 C+
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 1 8 2 C
19 G L Z 2 3 2 1 8 2 C
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
360
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 1 10 2,5 C+
23 L D S 1 2 3 1 7 1,75 C
24 M R 3 3 3 3 12 3 B
25 M J S 3 3 2 1 9 2,25 C+
26 M B R 3 3 3 1 10 2,5 C+
27 M S 2 2 2 3 9 2,25 C+
28 N S F 2 3 2 1 8 2 C
29 P F T 3 3 2 1 9 2,25 C+
30 R A K 3 2 2 4 11 2,75 B-
31 R Y 3 3 2 2 10 2,5 C+
32 S N 2 3 2 2 9 2,25 C+
33 S L 1 2 2 3 8 2 C
34 S B 3 2 2 3 10 2,5 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 1 2 9 2,25 C+
37 M B 2 2 2 2 8 2 C
1 IDS 3 3 3 3 12 3 B-
2 ISA 2 2 3 3 10 2,5 C+
3 RAH 2 3 3 3 11 2,75 B-
4 MA 2 3 3 4 12 3 B
5 A.A. C 3 4 3 3 13 3,25 B+
6 AI 2 4 3 3 12 3 B
7 AR 4 3 3 3 13 3,25 B+
8 AIT 4 3 3 2 12 3 B
9 ASY 3 2 2 3 10 2,5 C+
10 A I P P 3 3 4 4 14 3,5 B+
11 C S 0 0
12 D P 4 3 4 3 14 3,5 B+
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-
15 F R A 2 2 3 3 10 2,5 B-
16 F T S 2 3 3 2 10 2,5 B-
17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-
18 G A 2 2 3 3 10 2,5 B-
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 2 3 3 4 12 3 B
21 I S R 3 4 3 2 12 3 B
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
362
23 L D S 2 2 3 3 10 2,5 B-
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 3 3 3 3 12 3 B
27 M S 0
28 N S F 2 3 2 4 11 2,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 2 11 2,75 B-
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 2 3 11 2,75 B-
34 S B 3 2 3 3 11 2,75 C+
35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 2 2 9 2,25 C+
Jumlah skor 95 101 101 105 402 100,5 B
1 IDS 3 4 3 3 13 3,25 B+
2 ISA 3 3 4 2 12 3 B
3 RAH 3 3 3 3 12 3 B
4 MA 2 4 3 4 13 3,25 B+
5 A.A. C 3 4 3 4 14 3,5 B+
6 AI 3 4 4 3 14 3,5 B+
7 AR 4 3 4 3 14 3,5 B+
8 AIT 4 4 3 2 13 3,25 B+
9 ASY 3 2 4 3 12 3 B
10 A I P P 3 4 4 4 15 3,75 A-
11 C S 4 3 4 3 14 3,5 B+
12 D P 4 4 4 3 15 3,75 A-
13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+
14 D A 3 4 3 3 13 3,25 B-
15 F R A 4 3 4 3 14 3,5 B+
16 F T S 3 3 3 4 13 3,25 B+
17 F M P 3 3 3 3 12 3 B
18 G A 3 4 3 3 13 3,25 B+
364
19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-
20 H A T 0 0 B
21 I S R 3 4 4 2 13 3,25 B+
22 L C P 3 3 3 3 12 3 B
23 L D S 4 3 4 3 14 3,5 B+
24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B+
25 M J S 3 3 2 4 12 3 B
26 M B R 4 3 3 3 13 3,25 B+
27 M S 3 4 3 3 13 3,25 B+
28 N S F 4 3 4 4 15 3,75 B-
29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-
30 R A K 3 3 2 4 12 3 B
31 R Y 3 3 3 4 13 3,25 B+
32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+
33 S L 3 3 4 3 13 3,25 B+
34 S B 3 4 3 3 13 3,25 B+
35 W S L 2 3 4 4 13 3,25 B+
36 A N 3 3 4 2 12 3 B
37 M B 2 3 3 2 10 2,5 C+
optimum
365
LAMPIRAN 9
SURAT-SURAT
PENELITIAN
366
LAMPIRAN 10
FOTO-FOTO PENELITIAN
370