Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Pemberian Makan melalui NGT


Sub Pokok Bahasa : NGT, Tujuan Pemasangan, Alat dan Bahan, Cara Pemberian
Makan, Posisi Pemberian Makan, Prinsip
Sasaran : Pasien dengan stroke dan kelainan disfagia
Waktu : 30 menit
Tanggal : 15-21 Maret 2019
Tempat : Ruang Edukasi di kamar 505 atau diruang kamar pasien

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diskusi dan demonstrasi, keluarga mampu
memahami tentang cara pemberian makan melalui NGT, dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari selama klien dirawat dengan terpasang NGT dan belum dapat makan
per oral.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan ibu nifas :
a. Menyebutkan kembali pengertian NGT
b. Menyebutkan kembali tujuan pemasangan NGT
c. Menyebutkan kembali alat dan bahan yang harus disiapkan
d. Menyebutkan kembali cara pemberian makan melalui NGT
e. Menyebutkan kembali posisi pemberian makan
f. Menyebutkan hal-hal yang tidak diperbolehkan saat terpasang NGT pada pasien disfagia

III. Rencana Pelaksanaan


Kegiatan Pemberi Kegiatan klien Metode yang
Tahap Media Waktu
Materi dan keluarga Digunakan

Pembukaan  Mengucapkan salam Menyimak Ceramah 3 menit


 Menjelaskan tujuan Menyimak Ceramah
 Menjelaskan materi
Menyimak Ceramah
yang akan dibahas
Penjelasan  Menjelaskan Menyimak Ceramah Lembar
materi pengertian NGT Balik
10 menit
 Menjelaskan tujuan
pemasangan NGT Menyimak Ceramah

 Menyebutkan
alat&bahan yang
Menyimak Ceramah
diperlukan untuk
memberi makan
melalui NGT
 Mendemonstrasikan
Memperhatikan Demonstrasi
cara pemberian
makan melalui NGT
dengan baik dan
benar
 Memberi
kesempatan kepada Bertanya Mendengarkan 5 menit
keluarga untuk
bertanya
 Menjawab Mendengarkan Menjawab
pertanyaan keluarga dan
dengan jelas memperhatikan
Penutup  Melakukan evaluasi Mengikuti Memberi
atau tes kepada evaluasi pertanyaan
7 menit
keluarga dengan
pertanyaan lisan
 Memberikan
kesempatan kepada Demonstrasi Menyimak
keluarga untuk
mendemonstrasikan
cara pemberian
makan melalui NGT
dengan baik dan
benar
 Menutup pertemuan Menyimak Ceramah
5 menit
 Membagikan leaflet
Menerima leaflet Membagikan
kepada peserta
leaflet
penyuluhan

IV. Evaluasi
a. Pasien atau keluarga pasien mampu menyebutkan kembali tujuan dan manfaat dari
pemasangan NGT
b. Keluarga mampu menyebutkan alat & bahan yang dibutuhkan untuk pemberian makan
c. Keluarga mampu mengetahui 3 poin-poin penting yang harus diperhatikan saat
pemberian makan yaitu posisi pasien saat diberikan selama dan setelah makan,
Pengecekan residu lambung serta penutupan klem selama pemberian makan.
d. Keluarga mampu mendemonstrasikan pemberian makan melalui NGT
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian NGT
Nasogastric Tube (NGT) merupakan pemasangan sebuah pipa plastic kecil yang dimasukkan
melalui hidung dan langsung menuju lambung, biasa dilakukan pada pasien dengan penurunan
kesadaran, kesulitan menelan, keraunan makanan, muntah darah, operasi di jalan napas atau
area mulut.

B. Tujuan Pemasangan NGT

MASUK KELUAR

mengeluarkan cairan/iritasi lambung


memasukkan makanan cair dan obat-
dan gas yangterdapat didalam
obatan
lambung
mencegah atau mengurangi mual mengalirkan perdarahan lambung
dan muntah atau keracunan makanan
mencegah kekurangan nutrisi atau mengambil spesimen lambung untuk
mempertahankan kecukupan nutrisi sampel lab

C. PRINSIP
1. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender halus dan
formula khusus makanan enteral
2. Residu lambung harus dicek sebelum memberikan makanan. Residu > 50 cc, tunda
pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, lapor kepada perawat
3. Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi atau melukai lambung. Kecepatan
yang direkomendasikan adalah pemberian dengan ketinggian sekitar 45 cm dari atas
perut
4. Perharikan interaksi obat denga makanan terutama dengan susu jika ada pemberian obat
per oral.
5. Saat memberikan makanan atau setelah memberikan makan, posisi pasien diberikan 45-
90 derajat untuk mencegah kembalinya makanan dari lambung dan mencegah terjadinya
aspirasi
6. Membuka klem kateter saat makanan sudah diisi ke kateter dan menutup klem segera
setelah makanan sudah masuk
7. Melakukan pembilasan pada selang makan dengan 20-30 ml air matang sebelum atau
sesudah memasukkan makanan atau obat untuk encegah terbentuknya sumbatan pada
selang.
8. Ingat selalu membersihkan lubang hidung pada tempat dimasukkannya selang dengan
menggunakan cotton bud.
9. Jaga selang lambung untuk tetap melekat dengan baik dengan mengganti plester/perekat
pada pipi setiap hari.

D. Persiapan Alat
Cairan Makanan

Syringe 20-50 cc
(Kateter tip)
Gelas dan sendok, jika perlu

Tissue

Feeding drip

E. Prosedur Pemberian makan


1. Mengecek kembali identitas nama pasien yang ada di botol dan digelang pasien (lihat
tanggal lahir dan nama)
2. Cek tanggal dan jam kadaluarsa makanan serta waktu pemberian
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat disamping tempat tidur
5. Menyiapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan. Sesuai dengan terapi
medik
6. Menjaga privacy klien
7. Membantu klien dalam posisi fowler di tempat tidur atau duduk di kursi. Jika posisi
duduk merupakan kontra indikasi bagi klien, posisi miring kanan dengan kepala agak
tinggi boleh dilakukan.
8. Mengecek penempatan/kepatenan NGT: menempatkan kateter tip dalam keadaan tertutup
pendorongnya di ujung selang NGT. Aspirasi isi lambung, kemudian kaji residu lambung
.
9. Memberikan makanan via NGT :

a. Bolus/intermiten feeding

1) Klem selang dengan cara menekuk ujung selang dengan menggunakan


tangan yang tidak dominan, melepaskan kateter tip dari selang dengan
tangan non dominan, kemudian lepaskan pendorongnya dari kateter tip.

2) Memasukkan kembali suntikan tanpa pendorongnya di ujung selang. Tangan


yang tidak dominan tetap mengklem selang. Meninggikan ujung selang
sekitar 18 inchi atau 45 cm dari abdomen klien.

3) Memasukkan makanan/formula ke dalam suntikan sampai penuh, kemudian


buka klem selang sehingga makanan masuk melalui selang perlahan-
lahan.

4) Mengisi kembali kateter tip ketika makanan/formula dalam suntikan


sebelumnya masih sedikit (jangan sampai kosong benar)

b. Contineus drip method

1) Menghubungkan selang dengan pengaturan kecepatan aliran, (seperti selang


infus) dengan botol makanan. Mengalirkan makanan/formula sampai ke
ujung selang atau keluar sedikit. Atur klem, gantung botol
makanan/formula sekitar 12 inch atau 30 cm dari hidung.

2) Menghubungkan selang dari botol dengan NGT, kemudian membuka klem


dan mengatur aliran.
12. Setelah makanan/formula habis, membilas dengan air putih 60 ml, menyisakan air tetap berada di
selang NGT. Melepaskan tip dari selang NGT, lalu mengklem dan menutup selang NGT.

13. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien, setelah 30 menit pemberian
makanan.

14. Merapikan dan membersihkan alat

15. Mencuci tangan

18. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil, Catat pemberian total cairan yang dimasukkan.

Referensi :

Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir
Jakarta. Pusdiknakes.

JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan


Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition,
Menlo Park, Calofornia.

Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica,
Penerbit buku kedokteran EGC.

Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai