Anda di halaman 1dari 2

Intoleransi Aktivitas

Baik pembedahan paru reseksional dan kanker paru yang tidak dioperasi mengurangi jumlah jaringan
paru fungsional dan area permukaan untuk difusi gas. Hal ini dapat menyebabkan intoleransi aktivitas
jika suplai oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

KEWASPADAAN PRAKTIK

Kaji dan dokumentasikan respon fisiologis terhadap aktivitas, termasuk nadi, kecepatan pernapasan,
dispnea, dan keletihan. Pengkajian ini merupakan indikator yang baik akan intoleransi aktivitas.

 Rencanakan periode istirahat antara aktivitas dan prosedur. Periode istirahat mengurangi
kebutuhan oksigen dan keletihan.
 Bantu pasien pascaoperasi untuk meningkatkan aktivitas secara bertahap. Meningkatkan
tingkat aktivitas secara bertahap meningkatkan toleransi aktivitas.
 Ajarkan tindakan untuk menyimpan energi ketika melakukan ADL, seperti duduk ketika
mandi dan berpakaian serta mengenakan sepatu yang tidak licin. Tindakan menyimpan energi
ini mengurangi kebutuhan oksigen dan memungkinkan pasien untuk tetap mandiri selama
mungkin.
 Pertahankan benda yang sering digunakan dalam jangkauan yang mudah. Hal ini membantu
menyimpan energi.
 Beri oksigen jika diprogramkan. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai penggunaan oksigen
dirumah jika perlu. Oksigen tambahan dapat meningkatkan aktivitas dan toleransi latihan.
 Anjurkan pemeliharaan aktivitas fisik terkait toleransi. Mempertahankan tingkat aktivitas ke
derajat yang memungkinkan meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosi.
 Izinkan anggota keluarga untuk memberi bantuan jika diperlukan. Hal ini membantu pasien
menyimpan energi dan memungkinkan keluarga untuk mempertahankan rasa berguna.

Nyeri

Nyeri merupakan masalah prioritas pada periode pascaoperasi dan juga pada tahap kanker
terminal. Nyeri yang dikelola secara buruk memperlambat penyembuhan dari pembedahan. Pada
pasien kanker terminal, nyeri akut dan kronik harus dikelola secara efektif untuk memungkinkan
kematian yang damai.

 Kaji dan dokumentasikan nyeri menggunakan skala nyeri terstandardisasi dan data
objektif. Nyeri merupakan pengalaman subjektif, paling baik dievaluasi oleh pasien.
Perubahan pada tanda-tanda vital, gerakan melindungi atau ketidakinginan untuk
bergerak dapat mengindikasikan nyeri yang tidak dilaporkan.
 Beri analgesik sesuai kebutuhan untuk mempertahankan kenyamanan. Penyembuhan
pascaoperasi dan pengembalian fungsi difasilitasi dengan manajemen nyeri yang adekuat.
 Untuk nyeri kanker, pertahankan jadwal medikasi sesuai jam menggunakan narkotik, obat
anti-iflamasi nonsteroid, dan medikasi lain sesuai instruksi. Ketagihan bukan masalah
pada kanker terminal; memberikan pereda nyeri yang adekuat tidak “memecah” nyeri
sangat diperlukan.
 Benti atau bantu dengan tindakan kenyamanan, seperti masase, posisi, distraksi dan teknik
relaksasi. Teknik ini meningkatkan relaksasi dan meningkatkan peredaran nyeri.
 Bantu pasien dan keluarga merencanakan dan menggunakan aktivitas yang mendistraksi
nyeri seperti membaca, menonton televisi, dan terlibat dalam interaksi sosial. Distraksi
membantu fokus pasien menjauh dari nyeri.
 Habiskan banyak waktu dengan pasien sebisa mungkin; izinkan anggota keluarga tetap
bersama pasien. Adanya fisik perawat dan keluarga memberi dukungan emosi bagi pasien.

Anda mungkin juga menyukai