Polimer sudah banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, dalam kebutuhan rumah tangga, pakaian, kebutuhan industri, dan masih banyak lagi. Industri polimer mengembangkan polimer sintetik. Polimer sintetik dibuat melalui cara polimerisasi, macam-macam polimer sintetik yaitu PE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (Poli Vinil klorida), PC (Polikarbonat), PS (Poli Sulfonat), ABS (Akrilonitil Butadiena Stirena), dan lain-lain (Narkanti,1996). Salah satu polimer sintetik yang paling banyak digunakan adalah Polietilen (PE), biasanya sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai jenis peralatan rumah tangga, kemasan makanan maupun minuman. Pemanfaatannya yang sangat luas dimungkinkan karena polimer ini memiliki banyak sifat-sifat yang bermanfaat antara lain daya tahan terhadap zat kimia dan benturan yang baik, mudah dibentuk dan dicetak, ringan dan harganya murah (Peacock , 2000) Penelitian yang menggunakan polimer sintetik polietilena (PE) telah banyak dilakukan oleh para peneliti, diantaranya dengan memadukan dua material yang berbeda sehingga dapat meningkatkan sifat mekanik dari material tersebut. Jika suatu polimer dikompositkan dengan suatu silika, maka material ini akan menunjukan peningkatan yang sangat dramatis pada sifat-sifat seperti mekanik dan thermal melebihi sifat polimer murninya. (Rosyadi I.I,dkk,2010) Indonesia memiliki sumber daya alam mineral yang tersebar di beberapa propinsi dengan jumlah yang cukup besar. Salah satu mineral yang banyak terdapat di Indonesia adalah lempung. Berdasarkan kandungan mineralnya, tanah dibedakan menjadi montmorilonit, kaolinit, haloisit, klorit dan illit. Salah satu dari sumber bentonit alam yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara di daerah Kecamatan Pahae Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara bentonit atau clay adalah istilah yang digunakan untuk sejenis lempung yang Mengandung Mineral montmorillonit.
Universitas Sumatera Utara
Montmorillonite merupakan kelompok mineral filosilikat yang paling banyak menarik perhatian karena montmorillonit memiliki kemampuan untuk mengembang serta kemampuan untuk diinterkalasi dengan senyawa organik membentuk material komposit organik- anorganik. Montmorillonit juga memiliki kapasitas penukar kation yang tinggi sehingga ruang antar lapis montmorillonit mampu mengakomodasi kation dalam jumlah besar(Lubis, 2007). Menurut labaik (2006) Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Bentonit atau montmorilonite sebagai meneral lempung yang terdiri dari 85% montmorilonite dan mempunyai rumus kimia (AL 2 O 3 , 4SiO 2 H 2 O), nama montmorilonit ini berasal dari lempung plastis yang ditemukan di Montmorilonite, prancis pada tahun 1947. Struktur Montmorolonit adalah Mx(Al 4 xMgx)Si 8 O 2 0(OH) Montmorilonit terdiri dari tiga unit lapian tetrahedral (mengandung ion slika) mengapit satu lapisan oktahedral (mengadung ion besi dan magnesium). Struktur utama monmorilonite selalu bermuatan negatif walaupun pada lapisan oktahedral ada kelebihan muatan positif yang akan di kompensisasi oleh kekurangan muatan positif pada lapisan tetredral. Bahan pengisi (filler) yang beasal dari bentonit dalam komposit atau polimer untuk perbaikan dan meningkatkan sifat-sifat fisik bahan, bahan pengisi (filler) sering digunakan dalam pembuatan komposit seperti plastik namun penggunaan plastik memiliki beberapa masalah diantaranya, plastik sulit terdegradasi ketika tidak digunakan lagi, karena itu perlu temukan alternatif bahan yang akan digunakan sebagai Filler yaitu bentonit. Sifat fisik yang paling utama dari bentonit adalah daya serap, derajat plasisasi, daya pembersih, daya pengembang, derajat pengganti ion, warna, derajat kecerahan dan ukuran butiran dari bentonit tersebut (Harjanto,2000) Polimer dan bentonit merupakan material yang tidak kompatibel apabila dipadukan, maka untuk memadukannya diperlukan compatibilizer, compatibilizer PE-g-MA merupakan senyawa spesifik yang dapat digunakan untuk memadukan
Universitas Sumatera Utara
polimer yang tidak kompatibel menjadi campuran yang stabil melalui ikatan intermolekuler (Menta.dkk,2007) Jumlah luas permukaan dapat ditinggkatkan dengan adanya permukaan yang berpori pada permukaan bahan pengisi. Penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yakni yang menggunakan bahan alam sebagai bahan pengisi secara umum tidak kompatibel dengan bahan polimer ,hal ini disebabkan oleh perbedaan kepolaran bahan-bahan tersebut di mana bahan polimer merupakan bahan yang bersifat hidrofobik sedangkan bahan pengisi serat alam adalah bersifat hidrofilik. Oleh kerana itu beberapa langkah telah diambil dalam mengatasi masalah ini antaranya ialah dengan menggunakan zat kompatibiliser, dan melakukan perlakuan terhadap bahan pengisi dengan bahan kimia yang sesuai dan penggunaan. (Bukit, 2011) Bedasarkan uraian di atas, penulis akan melanjutkan penelitian menggenai penggunaan bentonit alam sebagai bahan pengisi dengan menggunakan bentonit, pemurnian secara kimia dengan matrik LDPE dengan kompatibeliser PE-g-MA. Dengan demikian judul penelitian ini adalah Pembuatan dan Karakteristik komposit yang terdiri dari campuran Polietilen Low Density Polyethylene (LDPE ) dengan filler bentonit alam.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana morfologi Bentonit alam, Bentonit setelah dilakukan
pemurnian secara kimia dan komposit LDPE dengan Bentonit. 2. Bagaimana sifat mekanik komposit LDPE dengan pengisi bentonit setelah dilakukan pemurnian secara kimia. 3. Bagaimana sifat termal (DTA dan TGA) komposit LDPE dengan pengisi bentonit setelah dilakukan pemurnian secara kimia.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. LDPE yang digunakan merupakan produksi PT Tiatan Petrokimia Indonesia, 2. Pengisi yang digunakan adalah bentonit alam setelah pemurnian secara kimia yang berasal dari desa Pahae Kabupaten Tapanuli Utara. 3. Kompatibilizer yang digunakan adalah PE-g-MA. 4. Pengujian yang dilakukan adalah analisis mekanik (Kekuatan tarik, Perpanjangan putus, Modulus Young), Analisis termal (DTA dan TGA) dan morfologi (SEM) . 5. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penembahan bentonit terhadap sifat fisis dan mekanik LDPE.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan morfologi bentonit alam setelah dilakukan pemurnian
secara kimia. 2. Untuk menentukan sifat mekanik komposit LDPE dengan pengisi bentonit alam setelah dilakukan pemurnian secara kimia. 3. Untuk menentukan sifat termal (DTA dan TGA) komposit LDPE dengan pengisi bentonit alam setelah dilakukan pemurnian secara kimia.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan nilai ekonomis bentonit alam modifikasi sebagai pengisi
pada termoplastik 2. Memberikan informasi dasar tentang sifat termal (DTA dan TGA), sifat mekanik (Kekuatan tarik, perpanjangan putus dan modulus young), komposit LDPE dengan pengisi bentonit alam aktivasi kimia yang dapat digunakan sesuai fungsi nantinya.