Anda di halaman 1dari 5

REVIEW ARTIKEL RISET AKUNTANSI

LOWER AUDIT FEES FOR WOMEN AUDIT PARTNERS IN TAIWAN AND WHY

Dosen Pengampu :

Siti Noor Khikmah, S. E., M. S

Kelompok 11 :

1. Maulida Isfi A 16.0102.0073


2. Adistya Aulia U 16.0102.0074
3. Fithriya Ruchana 16.0102.0075

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2018/2019
Fenomena

Dikarenakan permintaan yang besar untuk jasa audit, profesi terus menarik bakat
dari seluruh dunia dan memiliki potensi untuk terus memainkan peran penting di pasar
modal. Namun, jika potensi akan direalisasikan, maka disini reformasi sangat penting.
Regulator memperdebatkan metode baru pengawasan untuk menghentikan kegagalan
audit kedua (melihat dari kasus Enron), dan memungkinkan industry audit untuk
mengembangkan dan makmur berkelanjutan.

Namun, beberpa percaya bahwa proses reformasi di industry audit akan menjadi
kesempatan yang sia-sia jika sebagian bear tidak mengatasi diskriminasi terhadap
perempuan yang tampaknya menyerap industry ini. Menurut survey yang dilakukan
oleh Schaefer dan Zimmer (1995), menunujukkan bahwa pendapatan rata-rata akuntan
pria dan auditor lebih tinggi sebesar 49% dari akuntan dan auditor perempuan. Selain
itu, America Institute of Certified Public Accountans (AICPA)melaporkan bahwa
pengelola direksi didominasi oleh pria, meskipun perempuan telah memasuki profesi
audit dalam jumlah besar selama beberapa decade terakhir. Persoalan tersebut juga
dibuktikan oleh statistic yang menunjukkan bahwa di industry aduit, perempuan masih
menghadapi cobaan diskriminasi yang mengambil bentuk gaji yang tidak setara dn
kurangnya kemajuan di tempat kerja.

Demikian juga, kehadiran mitra audit perempuan di perikatan audit rendah di


Taiwan. Kehadiran rendah mitra audit wanita lebih parah pada periode awal. Seperti,
hanya 14% dari auditor terkemuka adalah perempuan pada tahun 2002, dan jumlah
meningkat enjadi 36% pada tahun 2011. Berdasarkan statistic yang disediakan oleh
Komisi Pengawas Keuangan Taiwan, gaji rata-rata atas audit eksternal perusahaan di
Taiwan adalah $ 904.769 NTD untuk auditor perempuan dan $ 1.156.658 NTD untuk
auditor pria. Sedangkan gaji rata-rata atas auditor milik perusahaan sendiri atau internal
sebesar $ 510.353 untuk auditor perempuan, dan $ 550.680 untuk auditor pria yang
diperkerjakan. Secara keseluruhan, statistic ini menunjukkan bahwa baik kehadiran dan
gaji perempuan rendah di pasar Audit Taiwan.
Reaserch Gap

Diskriminasi jeni kelami telah tertangkap mata peneliti dalam beberapa dekade
terakhir. Banyak penelitian telah menekankan dampak diskriminasi jenis kelamin, yang
secara kesejahteraan social yang vital dan masalah kesetaraan (berik, Rodgers, &
Zveglich, 2004; Blinder, 1973; Corcoran & Duncan, 1979; Goldin, 1990; Jarrel &
Stanley, 2004; Stanley & Jarrel, 1998).

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perbedaan dalam promosi karir dan gaji
antara pria dan auditr perempuan tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan dalam kinerja
atau kemerdekaan. Niskanen dan Karjalainen 2011 : di Finlandia, klien auditor wanita
melaporkan besarnya lebih tinggi dari pendapatan menurun akrual diskresioner
dibanding laki-laki, menunjukkan bahwa wanita lebih konservatif dibandingkan rekan
pria mereka.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah mitra audit wanita benar-
benar mendapatkan biaya audit yang lebih rendah dibandingkan dengan mitra audit pria.

Kontribusi

Penelitian ini memberikan kontribusi untuk literatur dengan memberikan bukti


bahwa industri audit di Taiwan, menunjukkan bahwa mitra audit wanita mendapatkan
biaya audit yang lebih rendah dibandingkan dengan mitra audit pria. Perbedaan dalam
biaya audit tidak dapat dikaitkan dengan perbedaan kualitas audit. Adapun tiga alas an
mengapa mitra audit perempuan memperoleh biaya audit yang lebih rendah yaitu :

1. Diskriminasi terhadap auditor perempuan


2. Kualitas audit kurang mampu disediakan oleh audit perempuan
3. Efisiensi mitra audit perempuan

Data

Penelitian ini menggunakan data dari semua perusahaan di Taiwan dengan


informasi biaya audit nya selama periode tahun 2002 – 2011. Sampel awal terdiri dari
6052 perusahaan yang kemudian pada akhirnya menggunakan 4943 perusahaan dan
1511 perusahaan untuk analisis regresi nya.

Adapun data keuangan diperoleh dari Jurnal Ekonomi Taiwan. Kemudian,


mengklasifikasikan jenis kelamin mitra audit berdasarkan dengan nama atau dengan
melakukan kontak langsung dengan mitra audit agar secara akurat untuk
mengidentifikasi jenis kelamin auditor sebagai sampel dalam penelitian ini. Hasilnya
kuat untuk mengecualikan observasi yang jenis kelamin mitra auditornya tidak jelas.
Empat indicator yang digunakan untuk proxy untuk efek jenis kelamin dari mitra audit
penandatanganan: (1) PEREMPUAN sama dengan 1 jika setidaknya salah satu mitra
audit terlibat adlah wanita, dan 0 sebaliknya; (2) WOMENUM menunjukkan jumlah
mitra audit wanita terlibat dengan klien, dan didistribusikan antara 0 dan 2; (3)
CPA1WOMEN sama dengan 1 jika partner audit terkemuka adalah wanita, dan 0
sebaliknya; (4) CPA2WOMEN sama dengan 1 jika partner audit yang adalah wanita,
dan 0 sebaliknya. Pada uji sensivitas, peneliti memperkerjakan tiga langkah-langkah
tambahan untuk menangkap jenis kelamin mitra audit setelah mempertimbangkan efek
diferensiasi dari mitra terkemuka dan mitra yang menyertainya dan memperoleh hasil
yang sama.

Hipotesis

Di dalam penelitian tersebut, peneliti memperkirakan bahwa b1 negatif di bawah


asumsi diskriminasi gender. Artinya yaitu, jika mitra audit wanita mengalami
ketidakadilan, mereka dibayar dengan audit yang lebih rendah. Secara keseluruhan,
hasil memberikan bukti yang konsisten untuk mendukung pandangan bahwa mitra audit
perempuan terkait dengan biaya audit yang lebih rendah dibandingkan dengan mitra
laki-laki.

Kesimpulan

Artikel ini membahas apakah mitra audit perempuan berpenghasilan lebih


rendah mengaudit biaya dengan menggunakan sampel perusahaaan publik di Taiwan.
Mereka menemukan hubungan yang signifikan antara hubungan mitra audit perempuan
dan biaya audit. Setelah mengendalikan atribut klien, menunjukkan bahwa diskriminasi
terhadap mitra audit perempuan saat ini ada di Taiwan. Selain itu, diskriminasi terhadap
perempuan lebih banyak di kalangan laki-laki. Peneliti memberikan bukti itu tidak
mungkin bahwa hasil mereka didorong oleh perbedaan dalam audit pelaporan kualitas
dan audit tertinggal antara audit perempuan dan laki-laki mitra dan oleh sampel bias dan
variabel yang dihilangkan. Hasilnya memberikan wawasan eksplorasi ke pertanyaan
tentang bagaimana jenis kelamin mitra audit dapat mempengaruhi harga audit. Hasil
mereka harus menarik bagi perusahaan audit dalam merancang program sumber daya
manusia dan paket kompensasi kepada regulator dalam menetapkan kebijakan tenaga
kerja.

Keterbatasan

Terdapat keterbatasan yaitu kehati-hatian diperlukan ketika menerapkan temuan


dalam makalah ini ke negara lain, karena budaya dan pengembangan kesetaraan akan
berbeda secara internasional. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulator
internasional harus mempertimbangkan pengungkapan informasi wajib. Akhirnya,
meskipun penelitian ini telah menunjukkan beberapa bukti bahwa biaya audit yang lebih
rendah, auditor perempuan tidak harus didorong oleh perbedaan kualitas audit dan
pelaporan audit tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai