Pendahuluan
Saldo kas dihasilkan dari pengaruh kumulatif dari siklus belanja, investasi dan jasa
personalia, Sebuah entitas harus mengeluarkan kas untuk memperolah barang dan jasa
(belanja dan jasa personalia), siklus investasi juga berkaitan erat dengan siklus arus kas,ketika
suatu entitas akan melakukan investasi maka hal perama yang akan dilakukan adalah
membeli surat-surat berharga, dan akhirnya hasil investasi tersebut akan menambah kas,
saldo kas meliputi saldo kas ditangan, yang disimpan, ataupun yang disisihkan seperti dana
kas kecil
Tujuan audit saldo kas adalah memperoleh bukti tentang masing-masing pernyataan
signifikan yang berkaitan dengan transaksi saldo kas, tujuan audit ditentukan berdasarkan
lima kategori beikut :
1. Pernyataan keberadaan dan keterjadian
Saldo kas yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
2. Pernyataan kelengkapan
Saldo kas meliputi pengruh semua transaksi yang bersangkutan
Transfer kas antar bank di akhir tahun telah dicatat pada periode yan tepat
Transaksi Siklus kas terjadi sangat banyak disuatu entitas, hal ini menimbulkan resiko
bawaan yang tinggi, disamping iu terdapat beberapa faktor penyebab tingginya resiko bawaan
dari siklus kas:
1. Tingginya potensi salah saji akibat volume transaksi yang tinggi
2. Sifatnya yang sangat likuid dan sangat diminati
Atas hal tersebut maka sebuah entitas memprioritaskan dan memperluas pengendalian
internal untuk mengurangi resiko pengendalian, namun al ini tidak menurangi pengendalian
internal terhadap ketiga elemen pngendalian internal lainnya.
Karena resiko yang sangat tinggi tersebut, untuk menghemat biaya audit,maka strategi audit
yang digunakaan menggunakan pendekatan pengujian substantif (primarly substantive
approach) dan tingkat resiko penendalian yang lebih rendah (low assessed level of control
risk).
Proses Pemeriksaan
1. Lakukan pengamatan agar ada pemisahan fungsi antara pencatatan dan penyimpanan kas,
tidak dikuasakan terhadap satu orang saja, harus ada otorisasi dari pihak lain
2. Pengamatan terhadap fasilitas pengaman yang melindungi pemegang kas dari kemungkinan
pencurian dan perampokan terhadap kas yang disimpannya
3. Mintalah kopi notulen rapat pimpinan mengenai pembukaan dan penutupan rekening, apakah
telah dotorisasi dengan benar
4. Ambil Sampel bukti kas masuk untuk menguji pengendalian internal, bukti kas masuk
yangharus diperikasa antara lain:
Otorisasi yang tercantum didalamnya
Surat pemberitahuan dari pihak luar yang melampirinya
Jumlah kas yan diterima menurut bukti kas masuk dan yang tertera di daftar
Bukti kas yang disetor ke bank
Pencatatan kdalam jurnal penerimaan kas
5. Ambil sampel bukti kas keluar untuk mengetahui prosedur kepatuhan terhadap siklus,
dengan memeriksa bukti kas keluar sebagai berikut:
Otorisasi yang tercanum didalamnya
Pemekaian nomor urut tercetak dan pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan
Kelengkapan dokumen pendukung
Otorisasi tercantum dalam dokumen pendukung
Cap lunas yang dibubuhkan dalam dokmen pendukung
Pencatatan dalam register SPM
Pencatatan dalam buku pembantu yang bersangkutan
Kesesuaian jumlah yang tercantum dalam rekening koran
6. Ambil berita acara perhitungan kas yang dilakukan secara periodik atas kas ditangan dengan
kas yang adal didalam catatan, perhitungan kas ini biasanya dilakukan oleh Bagian
Pengawasan Internal
Pengendalian terakhir adalah untuk mencegah pemindahan kas oleh pegawai, serta untuk
mencegah pencurian atau duplikasi kas. Pengujian ini berkaitan erat dengan keberadaan dan
keterjadian, penyatan kelengkapan, pernyataan hak dan kewajiban, serta penilaian dan
pengalokasian.
1. Lakukan perhitungan atas penjumlahan secara vertikal terhadap seluruh ayat pendapatan dan
pasal belanja pada masing-masing pos pendapatan dan pos belanja rutin secara masing-
masing sektor , subsektor/program dan proyek/pasal pada belanja pembangunan , baik yang
berkaitan dengan anggaran maupun realisasi. Nilai dari jumlah ayat pada pos pendapatan dan
nilai dari jumlah pasal pada pos belanja rutin seharusnya sama dengn jumlah belanja pada pos
yang bersangkutan. Nilai dari jumlah saldo seharusnya sama dengn jumlah nilai dari progarm
yang bersangkutan. Nilai dari jumlah saldo kas seharusnya sama dengan nilai dari jumlah
anggaran bersangkutan, baik niali dari bagian anggaran pendapatan maupun bagian anggaran
belanja rutin . Demikian juga, nilai dari jumlah program pada belanja pembangunan
seharusnya sama dengan nilai dari jumlah subsektor, dan seterusnya.
2. Lakukan perhitungan ulang atas perbedaan atau selisih harga antara anggaran atau realisasi ,
baik untuk masing-masing bagian anggaran,pos, maupun ayat dan pasal.