Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PALANGKARAYA DALAM


PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA PALANGKARAYA

OLEH :

YUNITA

16.11.017439

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

2019
A. LATAR BELAKANG

Bangsa indonesia mempunyai tujuan seperti tertuang dalam

pembukaan Undang – undang Dasar 1945 pada alenia IV yaitu melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan kehidupan sosial.

Sehubungan dengan adanya kondisi ketentraman dan ketertiban,

maka perlu diadakan pembinaan terhadap ketentraman dan ketertiban di

daerah secara terencana dan terpadu. Kondisi ketertiban dan ketentraman

yang mantap dalam masyarakat akan mendorong terciptanya stabilitas

Nasional dan akan menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di

daerah maupun pelaksanaan pembangunan daerah.

Terbitnya Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah merupakan salah satu wujud reformasi birokrasi dalam

rangkan meningkatkan efesiensi dan efektivias penyelenggaraan otonomi

daerah, memberdayakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat

dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan

masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah,

maka kondisi ketentraman masyarakat dan ketertiban umum daerah yang

kondusif merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi seluruh

masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Untuk mewujudkan

ketentraman dan ketertiban umum daerah yang kondusif tersebut, disamping

lembaga atau instansi pemerintah yang telah ada, pemerintah daerah


membentuk Satuan Polisi Pamong Praja. (Pasal 148 ayat (1) Undan –

Undang Nomor 32 Tahun 2004).

Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dalam pemerintah Daerah

mempunyai arti khusus yang cukup strategis karena Satuan Plisi Pamong

praja mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu

kondisi daerah yang tentram, tertib dan teratur, sehingga penyelenggara roda

pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat

melakukan kegiatannya dengan aman. Oleh karena itu disamping

menegakkan peraturan daerah, Satuan Polisi Pamong Praja juga dituntut

untuk menegakkan kebijakan pemerintah daerah lainnya, yaitu peraturan

kepala Daerah (peraturan Gubernur, peraturan Bupati/Wali kota). Dalam

melaksanakan tugasnya, tidak jarang satuan polisi pamong praja

berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi pemerintah seperti :

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Tentara Nasional Indonesia (TNI),

Dinas Pasar, Dinas perhubungan, dan instansi lainnya, tergantung tugas yang

dilaksanakan.

Kota Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah,

selain sebagai pusat pemerintahan, kota palangka raya dikenal juga sebagai

pusat perdagangan dan pusat pendidikan. Akhir – akhir yang lalu sering

dibicarakan wacana pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke kota

Palangka Raya, hal ini sejalan dengan pembangunan kota Palangka Raya

yang sangat pesat , yang dilihat dari maraknya pembangunan infrastuktur,

sarana dan prasaran umum, pusat – pusat peniagaan, Hotel – hotel

berbintang, sehingga tidak mengherankan jika banyak orang yang datang dari

berbagai penjuru provinsi kalimantan tengah bahkan yang berasal dari luar
provinsi untuk berjuang merubah nasib dan berharap mendapatkan pekerjaan

atau sekedar melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Selain hal – hal positif yang diperoleh, dampak dan lajunya

pembangunan kota palangka raya tersebut juga berpengaruh terhadap

kehidupan masyarakat khususnya di bidang ketentraman dan ketertiban

umum dengan tingkat permasalahan yang cenderung semakin meningkat

pula. Diantaranya banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tempat

– tempat yang peruntukkannya bukan untuk berjualan, misalkan di bahu –

bahu jalan, trotoar, persimpangan jalan, jalur hijau, taman kota, dan tempat

lainnya, seperti yang telah diatur dalam peraturan daerah kota palangka raya

Nomor 13 tahun 2009 tentang pegaturan penertiban dan pengawasan

pedagang kaki lima (PKL).

Menyikapi situasi dan kondisi seperti itu, sangatlah diperlukan adanya

peran satuan polisi pamong praja kota palangka raya yang mempunyai pola

pikir yang cepat, produktif, proaktif, disiplin yang tinggi dan berwibawa untuk

mengatur , menertibkan dan mengawasi keberadaan pedagang kaki lima

(PKL) supaya aktifitas ekonomi yang dijalankan oleh pedagang kaki lima atau

masyarakat tidak mengganggu kenyamanan, keindahan dan ketertiban umum

dimasyarakat kota palangka raya dan dapat berjalan dengan selaras.

Terkait dengan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 dan

peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2010. Serta latar belakang masalah di

atas, peneliti tertarik utuk mendeskripsikan keberadaan satuan polisi pamong

praja dalam pengaturan, penertiban dan pengawasan pedagang kaki lima,

sesuai dengan cita – cita dan amanat Daerah Nomor 13 Tahun 2009.
B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya

dalam Pengaturan, penertiban dan pengawasan Pedagang Kaki lima ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

sejauh mana peran dan kinerja satuan polisi pamong praja kota

palangkaraya menjalankan perda no 13 tahun 2009 tentang

penertiban, pengawasan dan apa saja yang dilakukan satpol pp saat

turun dilapangan melakukan penertiban pedagang kaki lima.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian Praktis, bagi penulis manfaat praktis yang

diharapkan adalah seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian

yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan sekaligus

memperoleh pengetahuan tentang kinerja satpol pp dalam perda

tentang penertiban pedagang kaki lima.

Manfaat akademis, diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai

bahan wawasan untuk mengetahui kinerja pemerintah dalam

mengeluarkan perda dan di lakukan penertiban oleh satpol pp.

Anda mungkin juga menyukai