Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun sebagai salah satu syarat dalam mencapai kompetensi mata ajar
keperawatan komunitas dan keluarga pada Program Studi Profesi Ners

DISUSUN OLEH:

MAHASISWA PRODI PROFESI NERS


RT 06/RW 01 SRONDOL KULON

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI

Hari/tanggal : Minggu, 10 Maret 2019


Tempat : RT 06 RW 01 Kelurahan Srondol Kulon
Waktu : Pk. 07.30 WIB
Sasaran : Warga RT 06/RW 01 Srondol Kulon
Materi : Membina Keluarga dengan Hipertensi

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi diharapkan
masyarakat mampu memahami tentang penyakit Hipertensi dan mampu
melakukan perawatan terhadap penyakit Hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi,
Masyarakat diharapkan mampu :
 Memahami tentang pengertian hipertensi
 Memahami tentang penyebab hipertensi
 Memahami tentang klasifikasi hipertensi
 Memahami tentang gejala hipertensi
 Memahami tentang komplikasi hipertensi
 Memahami pencegahan dan penanganan hipertensi
 Mengetahui dan mengonsumsi buah-buahan untuk menurunkan
tekanan darah
B. SASARAN
Warga RT 06/RW 01 Srondol Kulon
C. MATERI
Membina Keluarga dengan Hipertensi
D. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
E. SETTING
1) Setting waktu

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan :
1. Salam terapeutik Mendengarkan pembukaan yang
2. Perkenalan mahasiswa dan
disampaikan oleh moderator
pembimbing
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan kontrak waktu
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian Menyimak dan memperhatikan
hipertensi
2. Menjelaskan tentang penyebab
hipertensi
3. Menjelaskan tentang klasifikasi
berdasarkan hipertensi
4. Menjelaskan tentang gejala
hipertensi
5. Menjelaskan tentang komplikasi
hipertensi
6. Menjelaskan pencegahan
hipertensi dan penanganannya
7. Menjelaskan buah-buahan untuk
menurunkan tekanan darah
8. Proses Tanya jawab
Mengajukan pertanyaan dan
 Memberikan
mendengarkan jawaban penyuluh
kesempatan pada audiens untuk
bertanya
 Memberikan
reinforcement +
 Menjawab pertanyaan
audiens
3. 5 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi bersama Mendengarkan dan
audiens memperhatikan
2. Melakukan evaluasi
Mengemukakan pendapat.
3. Menutup dan memberi salam
Menjawab salam.
2) Setting Tempat

Keterangan:
= Presenter

= Observer

=Audiens

= Fasilitator

F. MEDIA = Moderator
Laptop, leaflet dan PPT
G. PENGORGANISASIAN
Moderator :
Presenter :
Observer :
Fasilitator :
H. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
 75% atau lebih peserta menghadiri acara.
 Alat dan media sesuai rencana.
 Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan.
2) Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 Peserta berperan aktif dalam menjalankan diskusi.
3) Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
 Menjelaskan tentang pengertian hipertensi
 Menjelaskan tentang penyebab hipertensi
 Menjelaskan tentang klasifikasi berdasarkan hipertensi
 Menjelaskan tentang gejala hipertensi
 Menjelaskan tentang komplikasi hipertensi
 Menjelaskan pencegahan dan penanganan hipertensi
 Menyebutkan buah-buahan untuk menurunkan tekanan darah
Lampiran 1 Materi Penyuluhan
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka
kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama (Saraswati, 2009).
Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan sistolik lebih tinggi dari
140 mmHg atau nilai tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Menurut
Perhimpunan Hipertensi Indonesia, untuk menegakkan diagnosis hipertensi
perlu dilakukan pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1
minggu bila tekanan darah kurang dari 160/100 mmHg (Garnadi, 2012).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (PUSDATIN, 2013).

B. PENYEBAB
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan dalam
Noorhidayah (2016) adalah sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer, merupakan 90% dari seluruh
kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya (Idiopatik).
Beberapa faktor diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial
seperti berikut ini:
a. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan
hipertensi, beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor
genetik ini tidak dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang
memliki tekanan darah tinggi.
b. Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia
bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
c. Diet: konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung
berhubungan dengan berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa
dikendalikan oleh penderita dengan mengurangi konsumsinya karena
dengan mengkonsumsi banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya dengan pendeita
hipertensi, diabetes, serta orang dengan usia yang tua karena jika garam
yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam
akan menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam
tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada
volume darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa
lebih banyak cairan. Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah
inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya
peningkatan tekanan darah didalam dinding pembuluh darah. Konsumsi
garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar 1500 – 2000 mg atau
setara dengan satu sendok teh.
d. Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga
berat badan dalam keadaan normal atau ideal. Cara mengendalikannya
adalah dengan berolahraga, Studi epidemiologi membuktikan bahwa
olahraga secara teratur memiliki efek antihipertensi dengan menurunkan
tekanan darah sekitar 6-15 mmHg pada penderita hipertensi. Olahraga
banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi, karena olahraga
isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dikaitkan dengan peran
obesitas pada hipertensi, (Andrea, gy, 2013).
e. Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup
dengan pola hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu
terjadi yaitu merokok dan minum alkhohol.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah
hipertensi sekunder, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena
suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan
tiroid, hipertensi endokrin, hipertensi renal, kelainan saraf pusat yang dapat
mengakibatkan hipertensi dari penyakit tersebut karena hipertensi sekunder yang
terkait dengan ginjal disebut hipertensi ginjal (renal hypertension). Gangguan
ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi karena adanya
penyempitan pada arteri ginjal, yang merupakan pembuluh darah utama penyuplai
darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah menurun maka ginjal akan
memproduksi berbagai zat yang meningkatkan tekanan darah serta ganguuan yang
terjadi pada tiroid juga merangsang aktivitas jantung, meningkatkan produksi
darah yang mengakibtkan meningkatnya resistensi pembuluh darah sehingga
mengakibtkan hipertensi. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara
lain: penggunaan kontrasepsi oral, coarctation aorta, neurogenik (tumor otak,
ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume intravaskuler,
luka bakar, dan stress, karena stres bisa memicu sistem saraf simapatis sehingga
meningkatkan aktivitas jantung dan tekanan pada pembuluh darah.

C. KLASIFIKASI
Ada pun klasifikasi hipertensi terbagi menjadi:
1. Berdasarkan penyebab
a) Hipertensi Primer / Hipertensi Esensial.
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun
dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hid up seperti kurang bergerak
(inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita
hipertensi.
b) Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial.
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%,
penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).

2. Berdasarkan bentuk Hipertensi


Hipertensi diastolik {diastolic hypertension}, Hipertensi campuran (sistol
dan diastol yang meninggi), Hipertensi sistolik (isolated systolic
hypertension). Terdapat jenis hipertensi yang lain:
a) Hipertensi Pulmonal
Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
pada pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas,
pusing dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Berdasar
penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat yang
ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan aktivitas dan
gagal jantung kanan. Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan
pada usia muda dan usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada
perempuan dengan perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar
2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean survival sampai
timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.
Kriteria diagnosis untuk hipertensi pulmonal merujuk pada
National Institute of Health; bila tekanan sistolik arteri pulmonalis
lebih dari 35 mmHg atau "mean"tekanan arteri pulmonalis lebih dari
25 mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas dan
tidak didapatkan adanya kelainan katup pada jantung kiri, penyakit
myokardium, penyakit jantung kongenital dan tidak adanya kelainan
paru.
b) Hipertensi Pada Kehamilan
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat
pada saat kehamilan, yaitu:
1. Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai
hipertensi yang diakibatkan kehamilan / keracunan kehamilan
(selain tekanan darah yang meninggi, juga didapatkan kelainan
pada air kencingnya). Preeklamsi adalah penyakit yang timbul
dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul
karena kehamilan.
2. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak
sebelum ibu mengandung janin. Preeklampsia pada hipertensi
kronik, yang merupakan gabungan preeklampsia dengan hipertensi
kronik.
3. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada
yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan
pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi
ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan lain
sebagainya. (PUSDATIN, 2013).

Menurut WHO (2013), batas normal tekanan darah adalah tekanan darah
sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80
mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. American Heart
Association (2014) menggolongkan hasil pengukuran tekanan darah menjadi:
Kategori tekanan darah Sistolik Diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Prehipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Hipertensi stage 3 (keadaan gawat) ≥ 180mmHg ≥ 110 mmHg

D. GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala;
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya
tidak). Gejala yang dimaksud adalah : Sakit kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala berikut: sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah,
dan pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
segera. (DEPKES, 2013)

E. KOMPLIKASI HIPERTENSI
Komplikasi yang dapat terjadi dalam Noorhidayah (2016) adalah:
1. Payah Jantung, payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi
jantung tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi
ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung.
2. Stroke . Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadi stroke, karena
tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang
sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak,
maka terjadi pendarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga
dapat terjadi akibat sumbatan dari gumpalan darah yang macet dipembuluh
yang sudah menyempit.
3. Kerusakan ginjal. Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran
darah yang menuju ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh.
Dengan adanya gangguan tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan
membuangnya kembali kedarah.
4. Kerusakan pengelihatan. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah di mata, sehingga mengakibatkan pengelihatan menjadi
kabur atau buta. Pendarahan pada retina mengakibatkan pandangan menjadi
kabur, kerusakan organ mata dengan memeriksa fundus mata untuk
menemukan perubahan yang berkaitan dengan hipertensi yaitu retinopati pada
hipertensi. Kerusakan yang terjadi pada bagaian otak, jantung, ginjal dan juga
mata yang mengakibatkan penderita hipertensi mengalami kerusanan organ
mata yaitu pandangan menjadi kabur.
F. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
Penatalaksanaan hipertensi yang dapat dilakukan dalam Noorhidayah
(2016) adalah:
1. Pengaturan diet
Mengkonsumsi gizi yang seimbang dengan diet rendah garam dan rendah
lemak sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk dapat mengendalikan
tekanan darahnya dan secara tidak langsung menurunkan resiko terjadinya
komplikasi hipertensi. Selain itu juga perlu mengkonsumsi buah-buahan segar.
Meningkatkan konsumsi ikan, terutama ikan yang masih segar yang belum
diawetkan dan tidak diberi kandungan garam yang berlebih (Syamsudin, 2011).
2. Perubahan gaya hidup
Penurunan berat badan merupakan modifikasi gaya hidup yang baik bagi
penderita penyakit hipertensi. Menurunkan berat badan hingga berat badan ideal
dengan munggurangi asupan lemak berlebih atau kalori total. Kurangi konsumsi
garam dalam konsumsi harian juga dapat mengontrol tekanan darah dalam batas
normal. Perbanyak buah dan sayuran yang masih segar dalam konsumsi harian
(Syamsudin, 2011).
3. Menejemen Stres
Olahraga teratur dapat mengurangi stres dimana dengan olahraga teratur
membuat badan lebih rileks dan sering melakukan relaksasi (Muawanah, 2012).
4. Mengontrol kesehatan
Penting bagi penderita hipertensi untuk selalu memonitor tekanan darah.
Kebanyakan penderita hipertensi tidak sadar dan mereka baru menyadari saat
pemeriksaan tekanan darah. Penderita hipertensi dianjurkan untuk rutin
memeriksakan diri sebelum timbul komplikasi lebih lanjut. Obat antihipertensi
juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan pengendalian tekanan darah
(Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, dan Setiati, 2010). Keteraturan berobat
sangat penting untuk menjaga tekanan darah pasien dalam batas normal dan untuk
menghindari komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit hipertensi yang tidak
terkontrol (Annisa, Wahiduddin, dan Jumriani, 2013).
5. Olahraga teratur
Olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan
kolestrol pada pembuluh darah nadi. Olahraga yang dimaksut adalah latihan
menggerakan semua nadi dan otot tubuh seperti gerak jalan, berenang, naik
sepeda, aerobik. Oleh karena itu olahraga secara teratur dapat menghindari
terjadinya komplikasi hipertensi (Corwin, 2009).
Latihan fisik regular dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan
pasien dimana latihan ini dirancang sedinamis mungkin bukan bersifat isometris
(latihan berat) latihan yang dimaksud yaitu latihan ringan seperti berjalan dengan
cepat (Syamsudin, 2011).

G. BUAH-BUAHAN UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH


1. Semangka
a. Kandungan : Semangka mengandung banyak kalium, kalsium
magnesium dan fosfor yang bersifat diuretik.
b. Manfaat
1) Menurunkan tekanan darah
2) Menyehatkan jantung dan tulang
3) Mengurangi risiko kolestrol
4) Mencegah kanker
5) Menghindari dehidrasi dan kaya serat
2. Tomat
a. Kandungan : Mengandung antioksidan alami bernama likopen
(lycopene), rendah kalori dan lemak. namun kaya akan karotenoid,
lutein, gula, vitamin A, vitamin C, folat dan kalium.
b. Manfaat :
1) Menurunkan tekanan darah
2) Mencegah kanker
3) Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
4) Mencaga kesehatan kulit
5) Mencegah sambelit

3. Melon
a. Kandungan : Melon adalah sumber yang sangat baik dari vitamin
A, vitamin C, thiamin dan kalium. Satu cangkir melon (173 g)
mengandung 484 mg kalium, ini setara dengan 14 persen dari nilai
kebutuhan harian yang direkomendasikan. Melon juga merupakan
sumber yang baik dari magnesium, asam folat dan vitamin B6.
b. Manfaat :
1) Menurunkan tekanan darah
2) Mencegah penyakit jantung
3) Membantu memperlancar pencernaan
4) Mencegah penyakit DM
5) Menurunkan berat badan
6) Mengurangi stres
4. Mentimun
a. Kandungan : Mentimun kaya akan serat, kalium dan magnesium.
b. Manfaat :
1) Menurunkan tekanan darah
2) Membantu mengeluarkan racun dalam tubuh
3) Menghambat pertumbuhan sel kanker
4) Mencegah sambelit
5) Mengatasi bengkak disekitar mata
6) Merawat kulit
5. Pisang
a. Kandungan : Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 1%
kalsium, 8% magnesium, dan 12% kalium yang kita butuhkan setiap
hari. Kadar kalium yang tinggi inilah yang baik untuk menurunkan
tekanan darah.
b. Manfaat :
1) Membantu menurunkan tekanan darah
2) Menurunkan kadar hormon stres dalam darah
3) Sumber energi yang baik saat beraktivitas fisik atau
olahraga
4) Membantu mengatur denyut jantung
6. Alpukat
a. Kandungan : Setengah potong buah alpukat memberikan 1%
kalsium, 5% magnesium, dan 10% kalium yang kita butuhkan setiap
hari. Selain mengandung mineral yang dapat menurunkan darah tinggi,
buah alpukat juga kaya lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi
jantung.
b. Manfaat :
1) Mengendalikan tekanan darah
2) Menurunkan kolestrol
3) Menjaga kesehatan jantung
4) Mengurangi resiko stroke
5) Meningkatkan penerapan nutrisi
7. Buah kiwi
a. Kandungan : Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2%
kalsium, 7% magnesium, dan 9% kalium yang kita butuhkan setiap
hari. Memang buah ini jarang tersedia di pasar tradisional, tapi dapat
dengan mudah kita temui di supermarket. Selain itu, buah kiwi juga
kaya akan vitamin C, bahkan dengan ukuran yang sama lebih banyak
kandungan vitamin C nya daripada jeruk.
b. Manfaat :
1) Membantu mengatut tekanan darah
2) Meningkatkan imunitas
3) Meningkatkan kesehatan pencernaan
4) Membantu membersihkan racun dalam tubuh
5) Membantu melawan penyakit jantung
DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2014). Retrieved 2015, from American Heart


Association:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Preventio
nTreatmentofHighBloodPressure/Potassium-and-High-Blood-
Pressure_UCM_303243_Article.jsp#.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Jakarta: Depkes RI; 2013.
Garnadi, Y (2012). Hidup Nyaman Dengan Hipertensi. Jakarta : Agromedia
GY Andrea - 2013. Hipertensi. digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-
Undergraduate-6413-satuan%20acara.pdf. Diakses pada tanggal 23 Oktober
2017.
Noorhidayah, S.A., 2016. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi
Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Desa Salamrejo.
Organization WH. A global brief on Hypertension: silent killer, global public
health crises (World Health Day 2013). Geneva: WHO. 2013.
PUSDATIN, 2013. Hipertensi. www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/...hipertensi.pdf. Diakses pada tanggal 23
Oktober 2017.
Saraswati,S. 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi
dan Stroke. Jogjakarta : A plus Book.
Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular Dan Renal. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai