Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Margi Mulyo di Desa Adimulya


Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap)

Oleh:
1
Erpan Hermawan, 2Soetoro, 3Tito Hardiyanto
1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apa saja faktor internal dan eksternal
pemasaran yang dihadapi oleh usaha jamur tiram Margi Mulyo, (2) strategi pemasaran apa saja
yang dapat diterapkan oleh usaha jamur tiram Margi Mulyo, (3) Strategi pemasaran alternatif
mana yang diprioritaskan oleh Margi Mulyo dalam kaitannya dengan aspek pemasaran sehingga
dapat mengembangkan kegiatan usaha jamur tiram tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data yang dipergunakan adalah
data primer dan data sekunder. Data primer berupa observasi, kuesioner, wawancara dan diskusi,
sedangkan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka. Analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan konsep manajemen strategi melalui analisis tiga tahap perumusan
strategi, yaitu tahap pemasukan, tahap pemaduan dan tahap pengambilan keputusan. Alat bantu
analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi tersebut adalah matriks IFE dan EFE pada
tahap pemasukan, matriks IE dan SWOT pada tahap pemaduan dan pada tahap pengambilan
keputusan menggunakan matriks QSP.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal pemasaran, faktor-faktor
lingkungan internal pemasaran jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) kualitas produk baik, (2)
bahan baku tidak terbatas, (3) harga jual terjangkau, (4) produk tidak menggunakan bahan
kimia, (5) lokasi produksi strategis, (6) mudah diserang hama sciarid (lalat jamur), (7) daya
simpan pasca panen tidak tahan lama, (8) kapasitas produksi belum maksimal, (9) terbatasnya
modal, (10) proses produksi belum menggunakan teknologi, sedangkan faktor-faktor
lingkungan eksternal pemasaran jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) trend gaya hidup sehat
secara vegetarian, (2) permintaan pelanggan meningkat, (3) teknologi semakin berkembang,
(4) jamur tiram dapat diolah menjadi produk turunan, (5) limbah baglog merupakan salah satu
bahan baku utama pupuk bokhasi, (6) adanya pesaing dari produk sejenis, (7) kenaikan biaya
bahan baku, (8) kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, (9) jenis penyakit jamur tiram
semakin meningkat, (10) naiknya biaya distribusi.
2. Hasil perumusan strategi pemasaran berdasarkan Matriks IE, perusahaan Margi Mulyo berada
pada sel II (posisi growth strategy) yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Implikasi strategi yang paling sesuai diterapkan adalah strategi intensif, yaitu dengan
melakukan penetrasi pasar. Sedangkan dari hasil matriks SWOT, diperoleh enam alternatif
strategi, yaitu: (1) menjaga dan meningkatkan kualitas produk, (2) meningkatkan nilai tambah
dengan melakukan pengolahan produk sisa dan pemanfaatan limbah baglog dari hasil produksi,
(3) memaksimalkan produksi guna meningkatkan pangsa pasar, (4) pemanfaatan teknologi
dalam proses produksi yang semakin berkembang, (5) menjaga dan meningkatkan hubungan
baik dengan pemasok bahan baku dan konsumen, dan (6) menjalin kerjasama dengan
pemerintah (Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap).
3. Berdasarkan Matriks QSP, urutan prioritas alternatif strategi tersebut adalah: (1) menjaga dan
meningkatkan kualitas produk, (2) Meningkatkan nilai tambah dengan melakukan pengolahan
produk sisa dan pemanfaatan limbah baglog dari hasil produksi, (3) pemanfaatan teknologi
dalam proses produksi yang semakin berkembang, (4) memaksimalkan produksi guna
meningkatkan pangsa pasar, (5) menjalin kerjasama dengan pemerintah (Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Cilacap), dan (6) menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan
pemasok bahan baku dan konsumen.

Kata Kunci: jamur tiram, Kabupaten Cilacap, strategi pemasaran

Halaman | 338
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

PENDAHULUAN Adimulya Kecamatan Wanareja yang


Pengembangan usaha di bidang merupakan satu-satunya pembudidaya jamur
hortikultura merupakan salah satu upaya yang tiram yang ada di desa tersebut.
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan Kegiatan budidaya jamur tiram Margi
kontribusi sektor pertanian. Hal ini Mulyo mulai menghadapi permasalahan.
dipertimbangkan karena hortikultura Indikasi yang menunjukkan adanya
merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang permasalahan itu yakni karena mengalami
masih potensial dan belum sepenuhnya keterbatasan modal dan dalam proses produksi
dimanfaatkan. Pengembangan komoditas belum menggunakan teknologi dan tenaga
hortikultura merupakan penggerak program mesin sehingga kapasitas produksi usaha
diversifikasi, ekstensifikasi, intensifikasi, dan belum bisa meningkat. Permasalahan lainnya
rehabilitasi pertanian yang merupakan inti dari yaitu budidaya jamur tiram mudah terserang
kegiatan pembangunan pertanian (Budasih, hama sciarid (lalat jamur). Selain itu, daya
Ambarawati dan Astiti, 2014). simpan jamur tiram setelah panen tidak tahan
Salah satu komoditas hortikultura dari lama sehingga harus segera dipasarkan.
kelompok sayuran yang potensial untuk Pembudidaya juga belum melakukan langkah-
dikembangkan dan memiliki prospek sangat langkah strategi, terutama dalam bidang
potensial untuk dikembangkan adalah jamur. produksi dan pemasaran.
Keberadaan jamur sebagai salah satu jenis Berdasarkan uraian yang telah
bahan pangan telah cukup lama dikenal oleh dijelaskan di atas penulis tertarik untuk
masyarakat di Indonesia sebagai salah satu mengetahui faktor internal dan eksternal
bahan pangan yang memiliki manfaat baik pemasaran yang dihadapi oleh usaha jamur
untuk kesehatan. Jamur memiliki kandungan tiram Margi Mulyo, strategi pemasaran apa
protein nabati yang tinggi, karbohidrat yang saja yang dapat diterapkan oleh usaha jamur
sebanding, serta kandungan lemak yang lebih tiram Margi Mulyo, dan strategi pemasaran
rendah dari daging namun sebanding dengan alternatif yang diprioritasikan oleh Margi
sayur-sayuran lain. Dengan demikian, jamur Mulyo dalam kaitannya dengan aspek
merupakan pilihan tepat untuk dikonsumsi pemasaran sehingga dapat mengembangkan
sebagai alternatif menu makanan sehat kegiatan usaha jamur tiram tersebut.
(Pasaribu, Permana dan Alda, 2002).
Jamur tiram sebagai salah satu jenis METODE PENELITIAN
jamur yang dibudidayakan memiliki beberapa Jenis Penelitian
keunggulan dibandingkan jenis jamur lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Beberapa keunggulan jamur tiram adalah: (a) metode deskriptif (Sugiyono, 2013).
budidaya jamur tiram dapat berlangsung
sepanjang tahun, menjadikan produksi jamur Operasionalisasi Variabel
tiram yang terus menerus, (b) budidaya jamur 1. Strategi yaitu cara untuk mencapai sebuah
tiram dapat dilaksanakan dalam areal yang tujuan berdasarkan analisa terhadap faktor
relatif sempit, sehingga menjadi alternatif yang internal dan eksternal.
baik untuk memanfaatkan lahan pekarangan, 2. Pemasaran yaitu suatu kegiatan manusia
(c) budidaya jamur tiram menggunakan bahan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
baku serbuk kayu yang mudah diperoleh, (d) masyarakat melalui proses pertukaran.
tingkat kesulitan budidaya yang relatif lebih 3. Strategi pemasaran yaitu pola pikir
mudah dibandingkan jenis jamur lainnya, (e) pemasaran yang akan digunakan untuk
jamur tiram memiliki masa produksi hingga mencapai tujuan pemasarannya. Strategi
masa panen yang paling cepat diantara jamur- pemasaran berisi strategi spesifik untuk
jamur lain, dan (f) jamur tiram memiliki tingkat pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
harga jual yang relatif baik dan stabil pemasaran dan besarnya pengeluaran
dibandingkan jamur-jamur lain (Soenanto, pemasaran.
2000). 4. Lingkungan internal yaitu berbagai hal atau
Melihat jamur tiram sebagai salah satu pihak yang terkait langsung dengan
komoditas yang memiliki keunggulan- kegiatan sehari-hari dalam suatu pemasaran
keunggulan tersebut, sebagian masyarakat pun dan mempengaruhi langsung setiap
menyadari peluang bisnis yang muncul dalam program dan kebijakan pemasaran.
usaha budidaya jamur tiram. Salah satu Lingkungan internal terdiri dari strengths
kabupaten yang membudidayakan jamur tiram (kekuatan) dan weakness (kelemahan).
yaitu Kabupaten Cilacap, tepatnya di Desa

Halaman | 339
STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Margi Mulyo di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten
Cilacap)
ERPAN HERMAWAN, SOETORO, TITO HARDIYANTO

5. Lingkungan eksternal yaitu lingkungan pengambilan keputusan menggunakan matriks


yang mempengaruhi organisasi dari luar. QSP (Quantitative Strategic Planning).
Lingkungan eksternal terdiri dari
opportunities (peluang) dan threats
(ancaman). Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Teknik Pengumpulan Data Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten
Data yang digunakan dalam penelitian Cilacap pada bulan Mei sampai Juni 2015.
ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer dilakukan melalui pengamatan langsung HASIL PENELITIAN DAN
(observasi), wawancara dan diskusi yang PEMBAHASAN
dilakukan dengan pihak internal dan eksternal Analisis Lingkungan Internal
usaha budidaya jamur tiram. Selain itu juga, Analisis lingkungan internal yang
data primer berasal dari hasil pengisian dilakukan yaitu terhadap faktor-faktor strategis
kuesioner yang dilakukan oleh pihak internal internal yang terdiri dari kekuatan dan
dan eksternal tersebut, sedangkan data kelemahan dalam pemasaran produk jamur
sekunder dilakukan melalui studi pustaka, yang tiram yang dilakukan oleh perusahaan Margi
dilakukan dengan cara membaca publikasi Mulyo dan adapun faktor-faktor strategis
yang berhubungan dengan penelitian. internal tersebut antara lain sebagai berikut: (1)
kualitas produk yang baik, (2) bahan baku tidak
Teknik Penarikan Sampel terbatas, (3) harga jual terjangkau, (4) produk
Teknik penarikan sampel dilakukan tidak menggunakan bahan kimia, (5) lokasi
secara sengaja (purposive) (Sugiyono, 2013). produksi strategis, (6) mudah diserang hama
Pemilihan responden internal dilakukan dengan sciarid (lalat jamur), (7) daya simpan pasca
alasan bahwa responden tersebut dapat panen tidak tahan lama, (8) kapasitas produksi
mewakili usahataninya dan memiliki belum maksimal, (9) terbatasnya modal, dan
wewenang mengenai data yang dibutuhkan (10) proses produksi belum menggunakan
dalam penelitian ini. Sedangkan untuk pihak teknologi.
eksternal, responden yang dilibatkan antara Berdasarkan hasil identifikasi faktor
lain: Dinas Pertanian dan Peternakan strategis internal, skor total hasil analisis
Kabupaten Cilacap, yaitu Kepala Bidang internal adalah 2,8697 yang menandakan
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura bahwa Perusahaan Margi Mulyo tersebut
dengan alasan bahwa responden tersebut berada pada posisi internal sedang dalam
mengetahui lingkungan dan kondisi usaha di memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi
daerah Cilacap, satu orang pedagang yang kelemahan yang dihadapi Perusahaan Margi
sudah setia membeli produknya sejak lama Mulyo. Artinya Perusahaan Margi Mulyo
untuk nantinya kembali dijual, serta konsumen mampu mengatasi kelemahannya dengan
tetap yang langsung membeli produknya ke memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, karena
perusahaan yaitu Ibu Sumiati selaku sekretaris berada pada posisi di atas rata-rata (2,50).
PKK di Desa Adimulya. Keterlibatan pihak Kekuatan utama dari Perusahaan Margi Mulyo
eksternal diharapkan mampu menghasilkan terdapat pada faktor bahan baku tidak terbatas
alternatif strategi yang lebih objektif. dengan skor internal 0,8343. Bahan baku yang
tidak terbatas menjadi kekuatan utama bagi
Rancangan Analisis Data perusahaan Margi Mulyo karena dengan tidak
Rancangan analisis data yang digunakan terbatasnya bahan baku maka perusahaan
adalah dengan menggunakan pendekatan Margi Mulyo tidak akan kekuarangan bahan
konsep manajemen strategi menurut David baku utama perusahaannya. Dengan begitu,
(2009), berdasarkan analisis tiga tahap kapanpun perusahaan Margi Mulyo
perumusan strategi, yaitu tahap pemasukan, membutuhkan bahan baku tidak akan kesulitan
tahap pemaduan dan tahap pengambilan untuk mendapatkannya dan produksi akan terus
keputusan. Alat bantu analisis yang digunakan berjalan tanpa ada kendala kekuarangan bahan
untuk merumuskan strategi tersebut adalah baku.
matriks IFE (Internal Factor Evalution) dan Adapun kelemahan utama Perusahaan
EFE (External Factor Evalution) pada tahap Margi Mulyo terletak pada terbatasnya modal
pemasukan, matriks IE (Internal Eksternal) dan dengan skor internal 0,2066. Keterbatasan
SWOT pada tahap pemaduan dan pada tahap modal yang menjadi kelemahan utama
perusahaan Margi Mulyo merupakan

Halaman | 340
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

kelamahan yang sangat vital karena dengan cara menggabungkan matriks IFE dan matriks
ketiadaan modal maka produksi usaha jamur EFE. Dari tahap input telah diperoleh nilai total
tiram di perusahaan Margi Mulyo tidak akan skor matriks IFE sebesar 2,8697 yang
berjalan secara kontinu. menyatakan bahwa perusahaan Margi Mulyo
berada pada kondisi internal lemah, sedangkan
Analisis Lingkungan Eksternal nilai matriks EFE diperoleh sebesar 3,7160
Analisis lingkungan eksternal yang yang menyatakan bahwa perusahaan Margi
dilakukan yaitu terhadap faktor-faktor strategis Mulyo berada pada kondisi eksternal yang
eksternal yang terdiri dari peluang dan tinggi.
ancaman dalam pemasaran produk jamur tiram Matriks IFE dan EFE diplotkan kedalam
yang dilakukan oleh Perusahaan Margi Mulyo. matriks IE sehingga dapat diketahui bahwa
Adapun faktor-faktor strategis eksternal perusahaan Margi Mulyo berada pada posisi sel
tersebut antara lain sebagai berikut: (1) trend II yang artinya perusahaan Margi Mulyo
gaya hidup sehat secara vegetarian, (2) berada pada kondisi growth strategy (strategi
permintaan pelanggan meningkat, (3) teknologi pertumbuhan).
semakin berkembang, (4) jamur tiram dapat
diolah menjadi produk turunan, (5) limbah Matriks SWOT
baglog merupakan salah satu bahan baku utama Berdasarkan kekuatan, kelemahan,
pupuk bokhasi, (6) adanya pesaing dari produk peluang dan ancaman yang diperoleh melalui
sejenis, (7) kenaikan biaya bahan baku, (8) matriks IE, maka dapat dirumuskan beberapa
kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
(9) jenis penyakit jamur tiram semakin perusahaan Margi Mulyo dalam upaya
meningkat, dan (10) naiknya biaya distribusi. pengembangan usaha dan menjaga
Berdasarkan hasil identifikasi faktor kelangsungan usaha di tengah persaingan
strategis eksternal tersebut, skor total analisis industri jamur tiram yang semakin kompetitif.
eksternal adalah 3,7160 yang menandakan Beberapa alternatif strategi yang dapat
bahwa Perusahaan Margi Mulyo tersebut diterapkan adalah:
berada pada posisi eksternal tinggi dalam 1. Strategi S-O (Strengths – Opportunities)
memanfaatkan peluang untuk mengatasi Strategi S-O merupakan strategi yang
ancaman yang dihadapi Perusahaan Margi dapat diterapkan oleh perusahaan Margi Mulyo
Mulyo. Artinya Perusahaan Margi Mulyo yang menggunakan kekuatan internal untuk
merespon dengan baik terhadap peluang dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi S-O
mampu mengatasi ancaman, sehingga dapat yang dapat diterapkan pada perusahaan Margi
meminimalkan dampak dari ancaman yang Mulyo yaitu:
mungkin timbul. a) Menjaga dan meningkatkan
Peluang utama Perusahaan Margi kualitas produk. Strategi ini
Mulyo terdapat pada faktor teknologi semakin terkait dengan strategi bauran
berkembang dengan skor eksternal 0,9078. pemasaran tentang produk
Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin (product).
berkembang, maka perusahaan Margi Mulyo Produk yang dihasilkan harus
dapat menjadi lebih efektif dan efesien dalam berkualitas baik. Perusahaan Margi
melakukan proses produksi. Dengan Mulyo harus mampu menjaga dan
memanfaatkan teknologi dalam proses meningkatkan kualitas produk
produksi, maka perusahaan Margi Mulyo juga dengan tidak mencoba
dapat meningkatkan kapasitas produksinya. menggunakan bahan-bahan kimia
Ancaman utama Perusahaan Margi dalam melakukan proses produksi,
Mulyo adalah kenaikan biaya bahan baku baik untuk melakukan pemupukan
dengan skor eksternal 0,3141. Dengan naiknya maupun mengatasi hama penyakit.
bahan baku yang berupa baglog, maka biaya Hal itu dilakukan untuk menjaga
produksi juga akan naik. Kenaikan ini akan agar produk yang dihasilkan aman
mempengaruhi terhadap jumlah baglog yang untuk konsumen.
dibeli, kapasitas produksi yang dihasilkan serta b) Meningkatkan nilai tambah
harga jual yang dikeluarkan dengan melakukan pengolahan
. produk sisa dan pemanfaatan
Matriks IE (Internal Eksternal) limbah baglog dari hasil
Tahap pencocokan dengan produksi.
menggunakan matriks IE dilakukan dengan

Halaman | 341
STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Margi Mulyo di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten
Cilacap)
ERPAN HERMAWAN, SOETORO, TITO HARDIYANTO

Pengolahan produk sisa dilakukan menjaga dan meningkatkan hubungan baik


untuk meminimalisir kerugian dengan pemasok bahan baku dan konsumen.
akibat tidak terjualnya produk yang Hubungan baik dengan pemasok bahan baku
dipasarkan. Pengolahan juga dan konsumen sangat penting untuk dijaga. Hal
dilakukan untuk memvariatifkan itu dilakukan untuk menghadapi ancaman dari
produk sehingga produk yang kompetitor baru yang meningkat jumlahnya.
dipasarkan tidak hanya dalam 4. Strategi W-T (Weaknesses – Threaths)
bentuk mentah. Hal itu dapat lebih Strategi W-T adalah strategi yang ditujukan
menarik banyak konsumen untuk untuk mengurangi kelemahan internal yang
membeli dan secara tidak langsung dimiliki dan menghindari ancaman eksternal
telah memperkenalkan perusahaan yang ada. Strategi yang dapat diterapkan oleh
produksi jamur tiram kepada perusahaan Margi Mulyo adalah menjalin
konsumen. Pemanfaatan limbah kerjasama dengan pemerintah (Dinas Pertanian
baglog dari hasil produksi jamur dan Peternakan Kabupaten Cilacap). Saat ini
tiram juga dapat dimanfaatkan banyak terdapat program-program pemerintah
selain untuk meningkatkan nilai yang bertujuan untuk membantu permodalan
tambah, perusahaan Margi Mulyo usaha masyarakat yang berskala mikro, kecil
juga bisa menjadikannya sebagai dan menengah. Hal itu dapat dimanfaatkan
sentra bahan baku pembuatan perusahaan Margi Mulyo untuk dapat keluar
pupuk bokhasi bagi perusahaan dari permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu
yang memproduksi pupuk bokhasi. keterbatasan modal yang menghambat
2. Strategi W-O (Weaknesses – kelancaran dan kinerja perusahaan.
Opportunities)
Strategi W-O adalah strategi yang ditujukan Matriks QSP (Quantitative Strategic
untuk mengatasi kelemahan dengan Planning)
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang Berdasarkan analisis dengan
diterapkan oleh perusahaan Margi Mulyo menggunakan matriks QSP diperoleh prioritas
adalah: strategi yang disarankan berdasarkan urutan
a) Memaksimalkan produksi guna pertama dengan nilai STAS tertinggi sampai
meningkatkan pangsa pasar urutan terakhir dengan nilai STAS terendah.
Strategi ini terkait dengan strategi 1. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk
bauran pemasaran tentang promosi (5,7417).
produk. Dengan kapasitas produksi 2. Meningkatkan nilai tambah dengan
yang maksimal, maka perusahaan melakukan pengolahan produk sisa dan
Margi Mulyo dapat memperluas pemanfaatan limbah baglog dari hasil
pamasarannya, sehingga pangsa pasar produksi (5,4718).
yang dituju juga semakin banyak.
3. Pemanfaatan teknologi dalam proses
b) Pemanfaatan teknologi dalam
produksi yang semakin berkembang
proses produksi yang semakin
(4,8594).
berkembang
Pemanfaatan teknologi dapat 4. Memaksimalkan produksi guna
dilakukan perusahaan Margi Mulyo meningkatkan pangsa pasar (4,8507).
untuk meningkatkan kapasitas 5. Menjalin kerjasama dengan pemerintah
produksi. Selain itu, dengan (Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
pemanfaatan teknologi dalam proses Cilacap) (4,6815).
produksi dapat lebih menjamin 6. Menjaga dan meningkatkan hubungan baik
kualitas produk jamur tiram yang dengan pemasok bahan baku dan konsumen
dihasilkan semakin baik, sehingga (4,1191).
konsumen tidak merasa ragu dalam
membeli produk jamur tiram dari KESIMPULAN DAN SARAN
perusahaan Margi Mulyo. Kesimpulan
3. Strategi S-T (Strengths – Threaths) Berdasarkan hasil penelitian dan
Strategi S-T adalah strategi yang pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai
menggunakan kekuatan perusahaan untuk berikut:
menghindari atau mengurangi dampak 1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan
ancaman eksternal. Strategi yang dapat internal dan eksternal pemasaran, faktor-
diterapkan perusahaan Margi Mulyo adalah faktor lingkungan internal pemasaran jamur

Halaman | 342
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

tiram Margi Mulyo yaitu: (1) kualitas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
produk baik, (2) bahan baku tidak terbatas, Cilacap), dan (6) menjaga dan
(3) harga jual terjangkau, (4) produk tidak meningkatkan hubungan baik dengan
menggunakan bahan kimia, (5) lokasi pemasok bahan baku dan konsumen.
produksi strategis, (6) mudah diserang
hama sciarid (lalat jamur), (7) daya simpan Saran
pasca panen tidak tahan lama, (8) kapasitas 1. Perusahaan Margi Mulyo sebaiknya terus
produksi belum maksimal, (9) terbatasnya mempertahankan dan meningkatkan
modal, (10) proses produksi belum kualitas produk yang dihasilkan dengan
menggunakan teknologi, sedangkan faktor- cara melakukan penanganan dengan benar
faktor lingkungan eksternal pemasaran sejak pemetikan hingga siap dipasarkan.
jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) trend Pemanenan dilakukan dengan cara
gaya hidup sehat secara vegetarian, (2) mencabut seluruh rumpun hingga ke akar
permintaan pelanggan meningkat, (3) jamur, hal itu dilakukan untuk
teknologi semakin berkembang, (4) jamur meminimalisir kerugian yang diakibatkan
tiram dapat diolah menjadi produk turunan, oleh karakteristik jamur tiram yang cepat
(5) limbah baglog merupakan salah satu rusak atau busuk.
bahan baku utama pupuk bokhasi, (6) 2. Mempertahankan posisi usaha yang ada
adanya pesaing dari produk sejenis, (7) dengan pemanfaatan teknologi sehingga
kenaikan biaya bahan baku, (8) kondisi dapat meningkatkan produksi. Selain itu,
iklim dan cuaca yang tidak menentu, (9) perusahaan Margi Mulyo melakukan
jenis penyakit jamur tiram semakin kerjasama dengan pemerintah terkait untuk
meningkat, (10) naiknya biaya distribusi. menambah pengetahuan mengenai
2. Hasil perumusan strategi pemasaran budidaya jamur tiram, cara mengatasi
berdasarkan Matriks IE, perusahaan Margi penyakit, bantuan permodalan,
Mulyo berada pada sel II (posisi growth perkembangan teknologi dan informasi
strategy) yang merupakan pertumbuhan lainnya yang dapat menunjang
perusahaan itu sendiri. Implikasi strategi kelangsungan usaha jamur tiram pada
yang paling sesuai diterapkan adalah perusahaan Margi Mulyo.
strategi intensif, yaitu dengan melakukan
penetrasi pasar. Sedangkan dari hasil DAFTAR PUSTAKA
matriks SWOT, diperoleh enam alternatif Budasih, NL. Ambarawati, IGAA. dan Astiti,
strategi, yaitu: (1) menjaga dan S. NW. 2014. Strategi Pemasaran
meningkatkan kualitas produk, (2) Produk Olahan Jamur Tiram pada
meningkatkan nilai tambah dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Spora
melakukan pengolahan produk sisa dan Bali. Jurnal Manajemen Agribisnis.
pemanfaatan limbah baglog dari hasil Program Studi Magister Agribisnis.
produksi, (3) memaksimalkan produksi Program Pascasarjana Universitas
guna meningkatkan pangsa pasar, (4) Udayana. Bali
pemanfaatan teknologi dalam proses
produksi yang semakin berkembang, (5) David, RF. 2009. Manajemen Strategis:
3. menjaga dan meningkatkan hubungan baik Konsep, Edisi 12. Salemba Empat.
dengan pemasok bahan baku dan Jakarta
konsumen, dan (6) menjalin kerjasama Pasaribu, T. Permana, DR. dan Alda, ER. 2002.
dengan pemerintah (Dinas Pertanian dan Aneka Jamur Unggulan Yang
Peternakan Kabupaten Cilacap). Menembus Pasar. PT Gramedia
4. Berdasarkan Matriks QSP, urutan prioritas Widiasarana Indonesia. Jakarta
alternatif strategi tersebut adalah: (1)
menjaga dan meningkatkan kualitas produk, Soenanto, H. 2000. Jamur Tiram Budidaya dan
(2) Meningkatkan nilai tambah dengan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang
melakukan pengolahan produk sisa dan
pemanfaatan limbah baglog dari hasil Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
produksi, (3) pemanfaatan teknologi dalam Administrasi. Alfabeta. Bandung
proses produksi yang semakin berkembang,
(4) memaksimalkan produksi guna
meningkatkan pangsa pasar, (5) menjalin
kerjasama dengan pemerintah (Dinas

Halaman | 343

Anda mungkin juga menyukai