Oleh:
1
Erpan Hermawan, 2Soetoro, 3Tito Hardiyanto
1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apa saja faktor internal dan eksternal
pemasaran yang dihadapi oleh usaha jamur tiram Margi Mulyo, (2) strategi pemasaran apa saja
yang dapat diterapkan oleh usaha jamur tiram Margi Mulyo, (3) Strategi pemasaran alternatif
mana yang diprioritaskan oleh Margi Mulyo dalam kaitannya dengan aspek pemasaran sehingga
dapat mengembangkan kegiatan usaha jamur tiram tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data yang dipergunakan adalah
data primer dan data sekunder. Data primer berupa observasi, kuesioner, wawancara dan diskusi,
sedangkan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka. Analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan konsep manajemen strategi melalui analisis tiga tahap perumusan
strategi, yaitu tahap pemasukan, tahap pemaduan dan tahap pengambilan keputusan. Alat bantu
analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi tersebut adalah matriks IFE dan EFE pada
tahap pemasukan, matriks IE dan SWOT pada tahap pemaduan dan pada tahap pengambilan
keputusan menggunakan matriks QSP.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal pemasaran, faktor-faktor
lingkungan internal pemasaran jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) kualitas produk baik, (2)
bahan baku tidak terbatas, (3) harga jual terjangkau, (4) produk tidak menggunakan bahan
kimia, (5) lokasi produksi strategis, (6) mudah diserang hama sciarid (lalat jamur), (7) daya
simpan pasca panen tidak tahan lama, (8) kapasitas produksi belum maksimal, (9) terbatasnya
modal, (10) proses produksi belum menggunakan teknologi, sedangkan faktor-faktor
lingkungan eksternal pemasaran jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) trend gaya hidup sehat
secara vegetarian, (2) permintaan pelanggan meningkat, (3) teknologi semakin berkembang,
(4) jamur tiram dapat diolah menjadi produk turunan, (5) limbah baglog merupakan salah satu
bahan baku utama pupuk bokhasi, (6) adanya pesaing dari produk sejenis, (7) kenaikan biaya
bahan baku, (8) kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, (9) jenis penyakit jamur tiram
semakin meningkat, (10) naiknya biaya distribusi.
2. Hasil perumusan strategi pemasaran berdasarkan Matriks IE, perusahaan Margi Mulyo berada
pada sel II (posisi growth strategy) yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Implikasi strategi yang paling sesuai diterapkan adalah strategi intensif, yaitu dengan
melakukan penetrasi pasar. Sedangkan dari hasil matriks SWOT, diperoleh enam alternatif
strategi, yaitu: (1) menjaga dan meningkatkan kualitas produk, (2) meningkatkan nilai tambah
dengan melakukan pengolahan produk sisa dan pemanfaatan limbah baglog dari hasil produksi,
(3) memaksimalkan produksi guna meningkatkan pangsa pasar, (4) pemanfaatan teknologi
dalam proses produksi yang semakin berkembang, (5) menjaga dan meningkatkan hubungan
baik dengan pemasok bahan baku dan konsumen, dan (6) menjalin kerjasama dengan
pemerintah (Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap).
3. Berdasarkan Matriks QSP, urutan prioritas alternatif strategi tersebut adalah: (1) menjaga dan
meningkatkan kualitas produk, (2) Meningkatkan nilai tambah dengan melakukan pengolahan
produk sisa dan pemanfaatan limbah baglog dari hasil produksi, (3) pemanfaatan teknologi
dalam proses produksi yang semakin berkembang, (4) memaksimalkan produksi guna
meningkatkan pangsa pasar, (5) menjalin kerjasama dengan pemerintah (Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Cilacap), dan (6) menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan
pemasok bahan baku dan konsumen.
Halaman | 338
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017
Halaman | 339
STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Margi Mulyo di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten
Cilacap)
ERPAN HERMAWAN, SOETORO, TITO HARDIYANTO
Halaman | 340
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017
kelamahan yang sangat vital karena dengan cara menggabungkan matriks IFE dan matriks
ketiadaan modal maka produksi usaha jamur EFE. Dari tahap input telah diperoleh nilai total
tiram di perusahaan Margi Mulyo tidak akan skor matriks IFE sebesar 2,8697 yang
berjalan secara kontinu. menyatakan bahwa perusahaan Margi Mulyo
berada pada kondisi internal lemah, sedangkan
Analisis Lingkungan Eksternal nilai matriks EFE diperoleh sebesar 3,7160
Analisis lingkungan eksternal yang yang menyatakan bahwa perusahaan Margi
dilakukan yaitu terhadap faktor-faktor strategis Mulyo berada pada kondisi eksternal yang
eksternal yang terdiri dari peluang dan tinggi.
ancaman dalam pemasaran produk jamur tiram Matriks IFE dan EFE diplotkan kedalam
yang dilakukan oleh Perusahaan Margi Mulyo. matriks IE sehingga dapat diketahui bahwa
Adapun faktor-faktor strategis eksternal perusahaan Margi Mulyo berada pada posisi sel
tersebut antara lain sebagai berikut: (1) trend II yang artinya perusahaan Margi Mulyo
gaya hidup sehat secara vegetarian, (2) berada pada kondisi growth strategy (strategi
permintaan pelanggan meningkat, (3) teknologi pertumbuhan).
semakin berkembang, (4) jamur tiram dapat
diolah menjadi produk turunan, (5) limbah Matriks SWOT
baglog merupakan salah satu bahan baku utama Berdasarkan kekuatan, kelemahan,
pupuk bokhasi, (6) adanya pesaing dari produk peluang dan ancaman yang diperoleh melalui
sejenis, (7) kenaikan biaya bahan baku, (8) matriks IE, maka dapat dirumuskan beberapa
kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
(9) jenis penyakit jamur tiram semakin perusahaan Margi Mulyo dalam upaya
meningkat, dan (10) naiknya biaya distribusi. pengembangan usaha dan menjaga
Berdasarkan hasil identifikasi faktor kelangsungan usaha di tengah persaingan
strategis eksternal tersebut, skor total analisis industri jamur tiram yang semakin kompetitif.
eksternal adalah 3,7160 yang menandakan Beberapa alternatif strategi yang dapat
bahwa Perusahaan Margi Mulyo tersebut diterapkan adalah:
berada pada posisi eksternal tinggi dalam 1. Strategi S-O (Strengths – Opportunities)
memanfaatkan peluang untuk mengatasi Strategi S-O merupakan strategi yang
ancaman yang dihadapi Perusahaan Margi dapat diterapkan oleh perusahaan Margi Mulyo
Mulyo. Artinya Perusahaan Margi Mulyo yang menggunakan kekuatan internal untuk
merespon dengan baik terhadap peluang dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi S-O
mampu mengatasi ancaman, sehingga dapat yang dapat diterapkan pada perusahaan Margi
meminimalkan dampak dari ancaman yang Mulyo yaitu:
mungkin timbul. a) Menjaga dan meningkatkan
Peluang utama Perusahaan Margi kualitas produk. Strategi ini
Mulyo terdapat pada faktor teknologi semakin terkait dengan strategi bauran
berkembang dengan skor eksternal 0,9078. pemasaran tentang produk
Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin (product).
berkembang, maka perusahaan Margi Mulyo Produk yang dihasilkan harus
dapat menjadi lebih efektif dan efesien dalam berkualitas baik. Perusahaan Margi
melakukan proses produksi. Dengan Mulyo harus mampu menjaga dan
memanfaatkan teknologi dalam proses meningkatkan kualitas produk
produksi, maka perusahaan Margi Mulyo juga dengan tidak mencoba
dapat meningkatkan kapasitas produksinya. menggunakan bahan-bahan kimia
Ancaman utama Perusahaan Margi dalam melakukan proses produksi,
Mulyo adalah kenaikan biaya bahan baku baik untuk melakukan pemupukan
dengan skor eksternal 0,3141. Dengan naiknya maupun mengatasi hama penyakit.
bahan baku yang berupa baglog, maka biaya Hal itu dilakukan untuk menjaga
produksi juga akan naik. Kenaikan ini akan agar produk yang dihasilkan aman
mempengaruhi terhadap jumlah baglog yang untuk konsumen.
dibeli, kapasitas produksi yang dihasilkan serta b) Meningkatkan nilai tambah
harga jual yang dikeluarkan dengan melakukan pengolahan
. produk sisa dan pemanfaatan
Matriks IE (Internal Eksternal) limbah baglog dari hasil
Tahap pencocokan dengan produksi.
menggunakan matriks IE dilakukan dengan
Halaman | 341
STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Margi Mulyo di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten
Cilacap)
ERPAN HERMAWAN, SOETORO, TITO HARDIYANTO
Halaman | 342
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017
tiram Margi Mulyo yaitu: (1) kualitas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
produk baik, (2) bahan baku tidak terbatas, Cilacap), dan (6) menjaga dan
(3) harga jual terjangkau, (4) produk tidak meningkatkan hubungan baik dengan
menggunakan bahan kimia, (5) lokasi pemasok bahan baku dan konsumen.
produksi strategis, (6) mudah diserang
hama sciarid (lalat jamur), (7) daya simpan Saran
pasca panen tidak tahan lama, (8) kapasitas 1. Perusahaan Margi Mulyo sebaiknya terus
produksi belum maksimal, (9) terbatasnya mempertahankan dan meningkatkan
modal, (10) proses produksi belum kualitas produk yang dihasilkan dengan
menggunakan teknologi, sedangkan faktor- cara melakukan penanganan dengan benar
faktor lingkungan eksternal pemasaran sejak pemetikan hingga siap dipasarkan.
jamur tiram Margi Mulyo yaitu: (1) trend Pemanenan dilakukan dengan cara
gaya hidup sehat secara vegetarian, (2) mencabut seluruh rumpun hingga ke akar
permintaan pelanggan meningkat, (3) jamur, hal itu dilakukan untuk
teknologi semakin berkembang, (4) jamur meminimalisir kerugian yang diakibatkan
tiram dapat diolah menjadi produk turunan, oleh karakteristik jamur tiram yang cepat
(5) limbah baglog merupakan salah satu rusak atau busuk.
bahan baku utama pupuk bokhasi, (6) 2. Mempertahankan posisi usaha yang ada
adanya pesaing dari produk sejenis, (7) dengan pemanfaatan teknologi sehingga
kenaikan biaya bahan baku, (8) kondisi dapat meningkatkan produksi. Selain itu,
iklim dan cuaca yang tidak menentu, (9) perusahaan Margi Mulyo melakukan
jenis penyakit jamur tiram semakin kerjasama dengan pemerintah terkait untuk
meningkat, (10) naiknya biaya distribusi. menambah pengetahuan mengenai
2. Hasil perumusan strategi pemasaran budidaya jamur tiram, cara mengatasi
berdasarkan Matriks IE, perusahaan Margi penyakit, bantuan permodalan,
Mulyo berada pada sel II (posisi growth perkembangan teknologi dan informasi
strategy) yang merupakan pertumbuhan lainnya yang dapat menunjang
perusahaan itu sendiri. Implikasi strategi kelangsungan usaha jamur tiram pada
yang paling sesuai diterapkan adalah perusahaan Margi Mulyo.
strategi intensif, yaitu dengan melakukan
penetrasi pasar. Sedangkan dari hasil DAFTAR PUSTAKA
matriks SWOT, diperoleh enam alternatif Budasih, NL. Ambarawati, IGAA. dan Astiti,
strategi, yaitu: (1) menjaga dan S. NW. 2014. Strategi Pemasaran
meningkatkan kualitas produk, (2) Produk Olahan Jamur Tiram pada
meningkatkan nilai tambah dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Spora
melakukan pengolahan produk sisa dan Bali. Jurnal Manajemen Agribisnis.
pemanfaatan limbah baglog dari hasil Program Studi Magister Agribisnis.
produksi, (3) memaksimalkan produksi Program Pascasarjana Universitas
guna meningkatkan pangsa pasar, (4) Udayana. Bali
pemanfaatan teknologi dalam proses
produksi yang semakin berkembang, (5) David, RF. 2009. Manajemen Strategis:
3. menjaga dan meningkatkan hubungan baik Konsep, Edisi 12. Salemba Empat.
dengan pemasok bahan baku dan Jakarta
konsumen, dan (6) menjalin kerjasama Pasaribu, T. Permana, DR. dan Alda, ER. 2002.
dengan pemerintah (Dinas Pertanian dan Aneka Jamur Unggulan Yang
Peternakan Kabupaten Cilacap). Menembus Pasar. PT Gramedia
4. Berdasarkan Matriks QSP, urutan prioritas Widiasarana Indonesia. Jakarta
alternatif strategi tersebut adalah: (1)
menjaga dan meningkatkan kualitas produk, Soenanto, H. 2000. Jamur Tiram Budidaya dan
(2) Meningkatkan nilai tambah dengan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang
melakukan pengolahan produk sisa dan
pemanfaatan limbah baglog dari hasil Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
produksi, (3) pemanfaatan teknologi dalam Administrasi. Alfabeta. Bandung
proses produksi yang semakin berkembang,
(4) memaksimalkan produksi guna
meningkatkan pangsa pasar, (5) menjalin
kerjasama dengan pemerintah (Dinas
Halaman | 343