Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengelolaan dana desa dalam mencapai tata
kelola keuangan desa yang baik. Keuangan Desa dikelola berdasarkan praktik-praktik pemerintahan yang baik.
Asas-asas Pengelolaan Keuangan Desa menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa yaitu transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Kendala umum lainnya yaitu desa belum memiliki prosedur serta dukungan sarana dan prasarana dalam
pengelolaan keuangannya serta belum kritisnya masyarakat atas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
desa. Besarnya dana yang harus dikelola oleh pemerintah desa memiliki risiko yang cukup tinggi dalam
pengelolaannya, khususnya bagi aparatur pemerintah desa. Fenomena pejabat daerah yang tersangkut kasus
hukum jangan sampai terulang kembali dalam skala pemerintahan desa. Aparatur pemerintah desa dan
masyarakat desa yang direpresentasikan oleh BPD harus memiliki pemahaman atas peraturan perundang-
undangan dan ketentuan lainnya, serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan pencatatan, pelaporan dan
pertanggungjawaban.
Kata Kunci: Transparan, Akuntabel, Partisipatif, Tertib dan Disiplin Anggaran.
Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
Zelfbesturende landschappen adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang
Volksgemeenschappen masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
Bali, Nagari di Minangkabau, Dusun dan Marga di masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Palembang, dan sebagainya. Indonesia, yang diatur dalam undang-
Daerah-daerah itu mempunyai susunan ketentuan Pasal 18 ayat (7) yang menegaskan
asli dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai
daerah yang bersifat istimewa. Negara Republik Pemerintahan Daerah diatur dalam undang-
Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah unda
istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang Dengan konstruksi menggabungkan fungsi
mengenai daerah-daerah itu akan mengingati hak- self-governing community dengan local self
hak asal usul daerah tersebut. Oleh sebab itu, government, diharapkan kesatuan masyarakat
keberadaannya wajib tetap diakui dan diberikan hukum adat yang selama ini merupakan bagian dari
jaminan keberlangsungan hidupnya dalam Negara wilayah desa, ditata sedemikian rupa menjadi Desa
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam sejarah dan Desa Adat. Desa dan desa adat memiliki fungsi
pemerintahan, keuangan desa, pembangunan desa,
57
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
serta mendapat fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah desa wajib menyusun Laporan
pemerintah kabupaten/kota. Dalam posisi seperti Realisasi Pelaksanaan APB Desa dan Laporan
ini, Desa dan Desa Adat mendapat perlakuan yang Pertanggungjawaban Realisasi PelaksanaanAPB
sama dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Desa. Laporan ini dihasilkan dari suatu siklus
Daerah. pengelolaan keuangan desa,yang dimulai dari
Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun tahapan perencanaan dan penganggaran;
2014 tentang Desa, diharapkan segala kepentingan pelaksanaan dan penatausahaan; hingga pelaporan
dan kebutuhan masyarakat desa dapat diakomodir dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
dengan lebih baik. Pemberian kesempatan yang desa.
lebih besar bagi desa untuk mengurus tata Dalam tahap perencanaan dan
pemerintahannya sendiri serta pemerataan penganggaran, pemerintah desa harus melibatkan
pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat masyarakat desa yang direpresentasikan oleh
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sehingga
masyarakat desa, sehingga permasalahan seperti program kerja dan kegiatan yang disusun dapat
kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan mengakomodir kepentingan dan kebutuhan
masalah social budaya lainnya dapat diminimalisir. masyarakat desa serta sesuai dengan kemampuan
UU Nomor 6 Tahun 2014 beserta peraturan yang dimiliki oleh desa tersebut. Selain itu
pelaksanaanya telah mengamanatkan pemerintah pemerintah desa harus bisa menyelenggarakan
desa untuk lebih mandiri dalam mengelola pencatatan, atau minimal melakukan pembukuan
pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang atas transaksi keuangannya sebagai wujud
dimiliki, termasuk di dalamnya pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang dilakukannya.
keuangan dan kekayaan milik desa. Dalam APBN- Pengelolaan Keuangan Desa mengatur bahwa
P 2015 telah dialokasikan Dana Desa sebesar ±Rp pendapatan yang direncanakan merupakan
20,776 triliun kepada seluruh desa yang tersebar di perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat
Indonesia. Jumlah desa yang ada saat ini sesuai dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan
Permendagri 39 Tahun 2015 sebanyak 74.093 desa. belanja yang dianggarkan merupakan batas
Selain Dana Desa, sesuai UU Desa pasal 72, Desa tertinggi pengeluaran belanja serta Pengeluaran
memiliki Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan harus didukung dengan adanya kepastian
Transfer berupa Alokasi Dana Desa; Bagiandari tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup
Hasil Pajak dan Retribusi Kabupaten/Kota; dan dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang
Bantuan Keuangan dari APBD belum tersedia atau tidak mencukupi kredit
Provinsi/Kabupaten/Kota. anggarannya dalam APB Desa/Perubahan APB
Peran besar yang diterima oleh desa, tentunya Desa.
disertai dengan tanggung jawab yang besar pula.
Oleh karena itu pemerintah desa harus bisa B. LANDASAN TEORI
menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata Keuangan Desa adalah semua hak dan
pemerintahannya, dimana semua akhir kegiatan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang
penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
sesuai dengan ketentuan. Dalam hal keuangan desa, kewajiban Desa (UU Nomor 6 Tahun 2015 tentang
58
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
Desa). Hak dan kewajiban tersebut menimbulkan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan tetap
pendapatan, belanja, pembiayaan yang perlu diatur
memperhatikan ketentuan peraturan
dalam pengelolaan keuangan desa yang baik. perundang-undangan;
2. Akuntabel yaitu perwujudan kewajiban untuk
Sedangkan Dana Desa adalah dana yang
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja pengendalian sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan dalam rangka
negara yang diperuntukkan bagi Desa yang
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Asas
ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja akuntabel yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir kegiatan
daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
penyelenggaraan pemerintahan desa harus
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat desa sesuai dengan ketentuan
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
peraturan perundang undangan;
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat 3. Partisipatif yaitu penyelenggaraan
pemerintahan desa yang mengikutsertakan
(PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa;
Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang 4. Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan
keuangan desa harus mengacu pada aturan atau
Desa).
pedoman yang melandasinya.
Siklus pengelolaan keuangan desa B.2. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban
pelaporan, dan pertanggungjawaban, dengan mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
periodisasi 1 (satu) tahun anggaran, terhitung mulai kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Gambaran rincian proses Siklus sebelumnya, melalui suatu media
Pengelolaan Keuangan Desa menurut Permendagri pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara
Nomor 113 Tahun 2014 adalah sebagai berikut: periodik (Mardiasmo,2006), Sehingga pengertian
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa adalah
bentuk pertanggungjawaban yang diamanatkan
oleh peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan Dana Desa yang harus dilaksanakan
dan dipenuhi oleh setiap kegioatan pengelolaan
Keuangan Desa.
B.1. Asas Pengelolaan Keuangan Desa B.3. Struktur Organisasi Keuangan Pemerintah
Pengelolaan Keuangan Desa yaitu transparan, dipegang oleh Kepala Desa. Namun demikian
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dalam pelaksanaannya, kekuasaan tersebut
dan disiplin anggaran ( Permendagri Nomor 113 sebagian dikuasakan kepada perangkat desa
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa), sehingga pelaksanaan pengelolaan keuangan
1. Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang Desa dan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui Desa (PTPKD). Ilustrasi Struktur Organisasi
dan mendapat akses informasi seluas-luasnya
tentang keuangan desa. Asas yang membuka Pengelolaan Keuangan pada pemerintah desa dapat
diri terhadap hak masyarakat untuk digambarkan sebagai berikut:
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
59
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
Sumber: diolah dari PP 43/2014 Pasal 62 dan 64 serta Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 pasal
13, Penamaan Seksi bersifat tidak mengikat, disesuaikan dengan ketentuan SOTK Desa
yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.
Dalam siklus pengelolaan keuangan desa, pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan
tanggung jawab dan tugas dari Kepala Desa dan milik desa yang dipisahkan. Dalam hal ini,
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. Kepala Desa memiliki kewenangan:
PTPKD terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Seksi a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan
dan Bendahara Desa, lebih lanjut tugas dan fungsi APB Desa;
masing-masing jabatan tersebut dapat diuraikan b. Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan
sebagai berikut: Keuangan Desa (PTPKD);
1. Kepala Desa c. Menetapkan petugas yang melakukan
Kepala Desa adalah Pemegang Kekuasaan pemungutan penerimaan desa;
Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili
60
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
d. Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang 64 PP Nomor 43 Tahun 2014 dinyatakan bahwa
ditetapkan dalam APB Desa; desa paling banyak terdiri dari 3 (tiga) seksi.
e. Melakukan tindakan yang mengakibatkan Kepala Seksi mempunyai tugas:
pengeluaran atas beban APB Desa. a. Menyusun RAB kegiatan yang menjadi
Kepala Desa memegang jabatan selama 6 tanggungjawabnya;
(enam) tahun terhitung tanggal pelantikan dan b. Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama
dapat menjabat paling lama 3 (tiga) kali masa Lembaga Kemasyarakatan Desa yang
jabatan secara berturut-turut atau tidak secara telah ditetapkan di dalam APB Desa;
berturut-turut. Dalam melaksanakan kekuasaan c. Melakukan tindakan pengeluaran yang
Pengelolaan Keuangan Desa, Kepala Desa menyebabkan atas beban anggaran belanja
menguasakan sebagian kekuasaannya kepada kegiatan;
perangkat desa. d. Mengendalikan pelaksanaan dengan
2. Sekretaris Desa melakukan pencatatan dalam Buku
Sekretaris Desa selaku Koordinator PTPKD Pembantu Kas Kegiatan;
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan
Pengelolaan Keuangan Desa, dengan tugas: kegiatan kepada Kepala Desa;
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan f. Mengajukan SPP dan melengkapinya
pengelolaan APB Desa; dengan bukti-bukti pendukung atas beban
b. Menyusun rancangan peraturan desa pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
mengenai APB Desa, perubahan APB 4. Bendahara Desa
Desa dan pertanggungjawaban Bendahara Desa merupakan salah satu unsur
pelaksanaan APB Desa; dari PTPKD yang dijabat oleh kepala/staf
c. Melakukan pengendalian terhadap urusan keuangan dan memiliki tugas untuk
pelaksanaan kegiatan yang telah membantu Sekretaris Desa. Bendahara Desa
ditetapkan dalam APB Desa; mengelola keuangan desa yang meliputi
d. Menyusun pelaporan dan penerimaan pendapatan desa dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APB pengeluaran/pembiayaan dalam rangka
Desa; pelaksanaan APB Desa. Penatausahaan
e. Melakukan verifikasi terhadap Rencana dilakukan dengan menggunakan Buku Kas
Anggaran Belanja (RAB), bukti bukti Umum, Buku Kas Pembantu Pajak, dan Buku
penerimaan dan pengeluaran APB Desa Bank. Penatausahaan yang dilakukan antara lain
(SPP). meliputi yaitu:
Sekretaris Desa mendapatkan pelimpahan a. Menerima, menyimpan, menyetorkan /
kewenangan dari Kepala Desa dalam membayar;
melaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa, dan b. Memungut dan menyetorkan PPh dan
bertanggungjawab kepada Kepala Desa. pajak lainnya;
3. Kepala Seksi c. Melakukan pencatatan setiap penerimaan
Kepala Seksi merupakan salah satu unsur dari dan pengeluaran serta melakukan tutup
PTPKD yang bertindak sebagai pelaksana buku setiap akhir bulan secara tertib;
kegiatan sesuai dengan bidangnya. Sesuai pasal
61
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
62
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
Rata-rata per desa (juta) 122,4 280,3 628,5 1.095,7 1.400,8 1.509,5
Rata-rata per desa (juta) 601,8 749,4 1.115,2 1.703,3 2.197,1 2.368,6
Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah
kab/kota yang memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik
sebanyak 661 desa sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah.
63
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
pustaka, brosur, buku dokumentasi serta melalui Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara
media elektronik yaitu internet, yang ada kaitannya mendepenelitiankan fakta-fakta yang kemudian
dengan diterapkannya penelitian ini. disusul dengan analisis, tidak semata-mata
C.2.2 Studi Literatur menguraikan, melainkan juga memberikan
Studi literatur adalah cara yang dipakai pemahaman dan penjelasan secukupnya.
untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber
yang berhubungan dengan topik yang diangkat D. PEMBAHASAN
dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat Mekanisme dan Tahap Penyaluran Dana
dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, Desa (PMK Nomor 49/PMK.7/ Tahun 2016
internet dan pustaka. Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
C.3 Metode Analisis Data Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa)
Data-data yang sudah diperoleh kemudian adalah sebagai berikut:
dianalisis dengan metode analisis deskriptif.
MEKANISME DAN
JADUAL PENYALURAN DANA DESA
TAHAPAN PENYALURAN DD KETERANGAN/
URAIAN
TAHAP I TAHAP 2 TAHAP 3 PERSYARATAN
Persyaratan:
Penyaluran Dana Desa Perda APBD thn berjalan;
dari Minggu II Minggu II Perkada ttg tata cara pembagian dan
Minggu II Bulan April
PUSAT KE Bulan Agustus Bulan Oktober penetapan DD setiap desa ; dan
KAB./KOTA Laporan realisasi penggunaan tahun
sebelumnya.
Persyaratan:
Tahap I: Penyampaian APB Desa;
Penyaluran Dana Desa
7 hari kerja setelah 7 hari kerja setelah diterima 7 hari kerja setelah diterima Tahap II: Laporan penggunaan tahap I
dari KAB / KOTA KE
diterima di Kas Daerah di Kas Daerah di Kas Daerah (realisasi tahap I<50%).
DESA
Tahap III: Laporan penggunaan tahap
II (realisasi tahap I dan II<50%)
Menteri Keuangan selaku BUN akan menyalurkan Dana Desa dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening
Kas Umum Daerah (RKUD) untuk alokasi per Kab/Kota;
Mekanisme penyaluran dari RKUN ke RKUD sesuai mekanisme APBN untuk Transfer ke Daerah;
Selanjutnya Bupati/Walikota selaku BUD akan menyalurkan alokasi Dana Desa setiap Desa dari RKUD ke Rekening
Kas Desa.
Mekanisme penyaluran dari RKUD ke Rekening Desa sesuai mekanisme Transfer dalam APBD.
64
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
Dana Desa dari RKUD ke Rekening Kas Buku Bank. Buku Kas Pembantu Pajak
Desa (RKD) dilakukan belum sesuai digunakan oleh Bendahara Desa untuk
dengan Peraturan Menteri Keuangan mencatat penerimaan uang yang berasal
Nomor 49/PMK.07/2016 Pasal 14 ayat (3) dari pungutan pajak dan mencatat
seharusnya waktu penyaluran dana desa pengeluaran berupa penyetoran pajak ke
ke RKD paling lambat 7 (tujuh) hari dana kas Negara. Khusus untuk pendapatan dan
desa diterima di RKUD. pembiayaan, terdapat buku pembantu
Permasalahan tersebut disebabkan hal-hal berupa Buku Rincian Pendapatan dan
sebagai berikut: Buku Rincian Pembiayaan.
- Desa terlambat menyampaikan Berdasarkan buku yang dikelola,
Perdes APBDes; maka seharusnya Laporan
- Desa terlambat menyampaian laporan Pertanggungjawaban Bendahara Desa
realisasi penggunaan Dana Desa menggambarkan arus uang masuk yang
periode sebelumnya, dan diterima dari pendapatan dan arus uang
- Surat Keputusan penetapan yang keluar untuk belanja, panjar dan
pengalokasian dana desa per desa lain-lain. Arus uang tersebut tercatat dari
terlambat ditetapkan. Buku kas Umum dan Buku Bank.
Akibatnya pelaksanaan kegiatan yang c. Pelaporan Kegiatan Dana Desa belum
bersumber dari dana desa terlambat sesuai dengan aturan yang telah
dilaksanakan. ditetapkan
b. Pertanggungjawaban dana tidak sesuai Pelaporan pelaksanaan kegiatan yang
dengan realisasi Output Kegiatan,yaitu bersumber dari Dana Desa secara
nilai pertanggungjawaban lebih kecil berjenjang kepada Camat/Bupati dijumpai
dibandingkan dengan hasil pekerjaan kondisi sebagai berikut:
fisiknya. Hal tersebut disebabkan a. Laporan tahunan penggunaan Dana
kelemahan pengelola dana desa dalam Desa disampaikan tidak tepat waktu.
membuat pertanggungjawaban keuangan b. Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Dana Desa sesuai dengan Permendagri Desa belum disusun/dibuat sesuai
Nomor 113 Tahun 2014 tentang ketentuan.
pengelolaan keuangan desa Pasal 26 Seharusnya pelaporan pelaksanaan
bahwa pengeluaran desa harus kegiatan Dana Desa Tahun 2015
berdasarkan APBDesa. Seharusnya tidak dilaksanakan sesuai ketentuan
boleh mengadakan kegiatan melebihi dari berdasarkan:
anggaran yang tersedia a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Bendahara Desa melakukan 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara
pencatatan atas seluruh penerimaan dan Pengalokasian, Penyaluran,
pengeluaran dalam Buku Kas Umum Penggunaan, Pemantauan dan
untuk yang bersifat TUNAI. Sedangkan Evaluasi Dana Desa pada pasal 25
transaksi penerimaan dan pengeluaran ayat (1), (2), (3) dan (4) yang
yang melalui bank/transfer dicatat dalam menyebutkan pelaporan Dana Desa,
65
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
66
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu Vol VI, No I, Januari Juni 2017
67