Tujuan :
GMDSS adalah singkatan Global Maritime Distress and Safety System adalah
merupakan suatu sistim komunikasi di dunia maritime dengan cakupan global yang
dimaksudkan untuk kepentingan Distress (marabahaya) dan Safety (Keselamatan).
Konsep dasar dari sistim ini adalah kecepatan dan ketepatan pemancaran
sinyal kesiagaan (alerting) dari kapal kepada pihak otorita di darat yang dalam hal ini
adalah stasiun pantai (Coast Stasiun) dalam sistim komunikasi terrestrial dan Stasiun
Bumi Pantai (Coast Earth Station) dalam sistim komunikasi celestial serta RCC sebagai
suatu Pusat Koordinasi dari suatu operasi SAR
Utuk maksud tersebut diatas maka laut dibagi atas 4 wilayah yang dikenal
dengan istilah SEA AREA . Pembagian wilayah ini adalah berdasarkan jenis komunokasi
yang diterima dari stasiun radio pantai terdekat dan ini berhubungan dengan
persyaratan atas perlengkapan komunikasi yang harus dimiliki oleh masing-masing
kapal sesuai dengan Service Areanya.
Area A1, yaitu area perairan pantai yang berada dalam cakupan radio VHF
dan VHF DSC yang dimiliki oleh stasiun pantai.
Area A2, yaitu area perairan laut yang berada dalam cakupan radio MF dan
MF DSC yang dimiliki oeh stasiun pantai.
Area A3 yaitu area perairan laut yang berada dalam cakupan satelit Inmarsat
yang mengorbit tetap di atas permukaan bumi,dimana cakupannya
sampai pada lintang 76˚ U dan S
Area A4, Yaitu area perairan laut yang bukan termasuk dalam Area A1, A2,
maupun A3.
1
9-Persyaratan fungsi yang harus dipenuhi oleh GMDSS
1. Persyaratan peralatan yang harus dibawa bagi kapal yang berlayar di area A1
VHF + DSC
NAVTEX atau EGC RECEIVER
EPIRB
SART
PORTABLE VHF
Catatan :
EGC receiver berfungsi sebagai pengganti NAVTEX apabila kapal berlayar didaerah
yang tidak ada pemancar berita keselamatan melalui NAVTEX.
2.Persyaratan Peralatan yang harus dibawa bagi kapal yang berlayar di Area A2
3.Persyaratan Peralatan yang harus dibawa bagi kapal yang berlayar di area A3 /A4
- HF Radio + DSC
- HF Telex
2
VHF RADIO
VHF radio adalah alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan jarak
maksimal 20 -30 NM.Dan dalam GMDSS VHF Radio digunakan untuk memenuhifungsi
“Bridge to Bridge Communication” dan apabila dirangkap dengan DSC berfungsi untuk
“Alerting” atau pemancaran sinyal kesiagaan / panggilan terutama pada situasi
distress.
VHF Radio memiliki 56 Channel yaitu Ch.01-28 dan Ch.60-88 yang terdiri dari
Channel Simplex dan Channel Duplex. Untuk pemancaran distress, safety dan Urgency
digunakan Channel 16, selain itu juga berfungsi sebagai channel panggil Internasional
sedangkan untuk alerting menggunakan CH.70. Untuk panggilan pada stasiun Pandu
umumnya menggunakan CH.12 dan untuk Layanan Operasi Pelabuhan dipergunakan
CH.14.
3
17 156.850 /156.850 Simplex 76 156.825 / 156.825 Duplex
18 156.900 /156.900 Simplex 77 156.875 / - Duplex
19 156.950 /156.950 Simplex 78 156.925 / 161.525 Duplex
20 157.000 / 161.600 Duplex 79 156.975 / 161.575 Duplex
21 157.050 / 161.650 Duplex 80 157.025 / 161.625 Duplex
22 157.100 / 161.700 Duplex 81 157.075 / 161.675 Duplex
23 157.150 / 161.750 Duplex 82 157.125 / 161.725 Duplex
24 157.200 / 161.800 Duplex 83 157.175 / 161.775 Duplex
25 157.250 / 161.850 Duplex 84 157.225 / 161.825 Duplex
26 157.300 / 161.900 Duplex 85 157.275 / 161.875 Duplex
27 157.350 / 161.950 Duplex 86 157.325 / 161.925 Duplex
28 157.400 / 162.000 Duplex 87 157.375 / 162.000 Duplex
88 157.425 / 162.025 Duplex
4
PORTABLE VHF
Tujuan :
Fungsi utama portable VHF sebagaimana yang dikehendaki oleh SOLAS adalah
untuk komunikasi di tempat kejadian kecelakaan ( On Scene communication ). VHF ini
harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh IMO-Resolusi IMO A.605 (15 )
yaitu antara lain :
5
VHF DSC
Tujuan :
Frequensi siaga VHF DSC adalah 165.525 MHz (CH.70) demikian juga dengan
frekuensi yang dipakai untuk mengirimkan sinyal siaga sehubungan dengan berita
Distress, Urgency, Safety maupun General.
VHF DCS idealnya harus terhubung dengan alat penentu posisi elektronik yang
ada di kapal dengan tujuan agar apabila berada dalam situasi Distress saat terkirim
Distress Alert posisi yang ditunjukan DSC adalah posisi yang up to datae.
Jika karena suatu hal DSC tidak memungkinkan untuk tersambung dengan
alat penentu posisi elektronik yang ada dikapal,maka posisi harus dimasukan secara
manual minimal 4 jam sekali.
6
Mengirim Distress Alert
1. Tekan tombol “Distress” ± 1 -2 detik
2. Pilih > EDIT <, tekan Enter
3. Masukan 4 angka untuk Lintang, tekan Enter
Pilih > N < atau > S <, tekan Enter
Masukan 5 angka untuk Bujur, tekan Enter
Pilih > E < atau > W <, tekan Enter
Masukan 4 angka untuk waktu dalam UTC, tekan Enter.
4. Pilih Nature of Distress (contoh: FIRE, FlOODING, SINKING etc ), tekan Enter
5. Tekan Tombol “DISTRESS” ± 6 detik sampai muncul tuisan “Release Button”
6. Muncul >MORE<,tekan Enter 2x
7. Muncul > END < pancarkan berita Distress
8. Selesai, tekan Enter
7
Mengirim Distress Relay
1. Tekan tombol “MAIN MENU”
2. Pilih >TX CALL <,tekan Enter
3. Pilih > ALL SHIP < tekan Enter
4. Category pilih <DISTRESS>, Tekan Enter
5. Pilih <Distres Relay >,tekan Enter
6. Ship <…………………> Masukan 9 digit MMSI kapal yang mengalami
Distress,tekan Enter
7. Pilih > EDIT < tekan Enter
8. Masuka 4 angka untuk Lintang,tekan Enter
Pilih <N> atau <S>, tekan Enter
Masukan 5 angka untuk Bujur, tekan Enter
Pilih <E> atau <W>,tekan Enter
9. Pilih “Nature of Distress” tekan Enter
10. Pilih >SEND<, tekan Enter
11. Tekan tombol “CALL”
12. Muncul >END<, pancarkan berita Distress Relay
13. Selesai, tekan Enter
8
Mengirim Berita URGENCY / SAFETY
9
Melakukan Komunikasi Kapal atau Group Kapal
10
BATERAI ( ACCU )
Yang umum dipakai di kapal adalah Accumulator (accu) biasa yang disebut
Lead Battery. Battery ini terdiri dari 2 pelat khusus yang dimasukan ke dalam bejana
berisi Asam Sulfat ( H2SO4). Lead Battery diukur dengan menggunakan “Acid Meter”
atau “Hydrometer”. Dalam keadaan terisi penuh, berat jenis (BJ) cairan Asam Sulfat
(H2SO4) = 1,26 – 1,28 pada temperature 20˚ C.
11
Cara mengecek Aki dengan menggunakan Hydrometer / Acidmeter.
Selain Battery dikapal kita dapat amati suatu instalasi yang disebut UPS, yaitu
suatu unit tenaga listrik yang diambil dari generator kapal yang diubah tegangannya
sehingga memenuhi kebutukan perangkat Radio, dengan menggunakan CVCF dan AVR
Unit Ini biasanya juga dihubungkan dengan alat pengisian battery (battery charger)
dan dihubungkan dengan jalur battery, sehingga bila listrik mati ( generator break
down / Black Out ) battery masih dapat bekerja tanpa mengganggu pengoperasian
peralatan radio.
MAINS 220V AC
AC / DC DC AC / DC DC AC / DC To
RECTIFIER RECTIFIER RECTIFIER LOAD
AC / DC DC BATTERY
RECTIFIER SUPPLY
12
Konsep dari pada “On Line UPS “ adalah sebagai berikut :
DC/AC Invertor adalah sumber tenaga utama yang harus bekerja terus
menerus, dan berdiri sendiri tanpa tergantung kelistrikan utama kapal.
Listrik dengan tegangan 220 Volt (AC) dari kamar mesin dilewatkan pada
AC/DC rectifier sehingga berubah menjadi DC
Selain itu, listrik dari kapal juga melewati “ charging Rectifier ” yang berfungsi
untuk menjaga agar battery kapal dalam keadaan selalu terisi penuh.
Apabila sumber tenaga listrik kapal mati (break down),maka secara otomatis
battery radio akan menggunakan battery supply.
13
SART
Tujuan :
Fungsi dari SART adalah untuk member sinyal petunjuk lokasi daripada Life Raft atau
Life Boat dari kapal yang Abandon Ship.
Cara kerjanya adalah pada saat SART di On maka SART masih pada posisi Stand
By yang ditandai dengan menyalanya lampu indicator kuning yang berjedip-kedip. Jika
disekitar SART ada kapal yang menyalakan Radar X-Band maka SART akan menjadi
aktif dan mengembalikan sinyal radar tersebut ditandai dengan menyalanya lampu
indicator hijau dengan cepat diikuti dengan bunyi bip-bip-bip-bip….pada Radar sinyal
SART akan ditangkap dalam bentuk 12 atau 24 titik dalam 1 garis lurus, atau
berbentuk lingkaran permanen yang jumlahnya 12 atau 24 buah juga.
Sesuai dengan peraturan,apabila SART dalam kondisi ‘stand by’ maka battery
harus tahan sedikitnya 96 jam,sedangkan pada keadaan aktif(transpond mode)battery
harus dapat bertahan paling sedikit 8 jam secara terus menerus.
14
Cara memeriksa keadaan SART (testing procedure)
15
COSPAS/SARSAT EPIRB
TUJUAN:
Pada kapal yang tenggelam,jika kapal beserta epirb tenggelam pada kedalaman
2-4 meter dari permukaan air.maka akibat gaya hydrostatic releaser EPIRB akan
terlepas dari tempatnya dan akan mengapung ke permukaan.pada saat mengapung
akibat adanya sea water contact EPIRB akan aktif/memancarkan signal yang berisi
data tentang indentitas kapal(MMSI)dan posisi terakhir pada saat terjadinya distress
dan selanjutnya akan diterima oleh satelit cospas/sarsat.dari satelit cospas/sarsat
signal ini akan dilanjutkan ke LUT yang merupakan station buminya.selanjutnya dari
sini akan dilanjutkan ke RCC melalui MCC.RCC akan bekerja sama dengan station
pantai terdekat dari posisi distress untuk mengirimkan tim SAR.
16
LUT MCC RCC SAR
FORCE
Keterangan :
Perawatan EPIRB :
17
BERITA-BERITA DALAM GMDSS
Tujuan:
- mengetahui jenis-jenis berita dalam GMDSS sesuai dengan situasi yang ada
- mengirimkan berita-berita dalam GMDSS menggunakan sarana komunikasi
yang ada.
1. DISTRESS
Distress adalah suatu keadaan yang di alami oleh kapal dimana keadaan
tersebut adalah keadaan bahaya yang berpotensi mengancam keselamatan orang
yang berada diatas kapal ,kapal itu sendiri maupun keselamatan muatan yang ada
di dalam nya oleh karenanya membutuhkan pertolongan segera.
18
Distress call dan distress message , dipancarkan oleh kapal yang
mengalamikeadaan distress:
MAYDAY 3X
This is
MV. POPEYE 3X C/S OLIV3 (nama dan call sign kapal)
MAYDAY
MV.POPEYE C/S OLIV3 (nama dan call sign kapal)
Position 1234 N 12345 E Time 1234 UTC (POSISI,WAKTU)
FIRE on BOARD (jenis distress )
REQUEST IMMEDIATELY ASSISTANCE (jenis pertolongan)
Crew on board 13 persons
Wind south east,20 knots
Rough sea
Fog
Visibility poor
Catatan :
Antara distress call dan distress message ada selang waktu kurang lebih 10
detik.
MAYDAY
MV.POPEYE 3X C/S OLIV3 (nama kapal yang mengalami distress )
This is
MAKASAR RADIO 3X PKF (nama station/kapal yang menerima)
RECEIVED MAYDAY
19
2. URGENCY
20
2)Untuk Engine Trouble
PAN PAN 3X
ALL STATION 3X
This Is MV.KAMBUNA 3X c/ OLIV3 ( Nama dan Call Sign Kapal )
Position 1234 N – 12345 E TIME 1234 UTC ( Posisi dan Waktu )
I HAVE ENGINE TROUBLE
REQUEST TUG BOAR FOR TOWING
MASTER MV.KAMBUNA c/s OLIV3
3.SAFETY
21
4.General
Bahwa untuk memanggil stasiun itu dilakukan dengan menyebut identitas stasiun
tujuan sebanyak 3 kali selanjutnya memnyebut identitas sendiri sebanyak 3 kali
dimana sebelumnya didahului dengan kata “ this is “.
Contoh panggilan dan jawaban dari 2 buah stasiun yang akan berkomunklasi.
22
NAVTEX RECEIVER
Tujuan :
Dalam system Navtex ini wilayah seluruh dunia dibagi dalam 16 NAVAREA.
Setiap NAVAREA memiliki stasiun yang diberi kode dari huruf A sampai dengan
huruf Z. Namun demikian tidak semua NAVAREA memiliki 26 stasiun ( dari A
sampai Z ). Sejauh iniNAVAREA yang memiliki stasiun pemancar terbanyak adalah
NAVAREA III dan NAVAREA XI yaitu masing-masing memiliki 18 pemancar.
Huruf dari pada identitas suatu stasiun pemancar senantiasa terdapat pada
preamble daripada berita yang dipancarkan oleh stasiun tersebut.
23
Akan halnya berita yang diterima oleh NAVTEX , seperti halnya stasiun masing-
masing berita juga diberi kode huruf sebagai berikut :
24