CHIKUNGUNYA
KELOMPOK 7
1. RISKA
2. SASKIA NIDALITA PUTRI
3. TAKDIRUL JIHAD
4. TITO AJI PRATAMA
Seperti yang kita ketahui bahwa “tak ada gading yang tak retak”
seperti itu pula adanya dengan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari teman-teman serta pembaca sangat kami butuhkan untuk makalah kami
selanjutnya.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Dafta Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian ........................................................................................... 4
2.2. Etiologi .............................................................................................. 4
2.3. Patofisiologi ...................................................................................... 4
2.4. Patway ................................................................................................. 6
2.5. Manifestasi Penyakit .......................................................................... 6
2.6. Pemeriksaan penunjang ....................................................................... 7
2.7. Penatalaksanaan medis ........................................................................ 8
2.8. Pencegahan .......................................................................................... 9
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 29
4.2 Saran ..................................................................................................... 29
Daftar pustaka ............................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Patway nursing
5. Manifestasi Penyakit
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan medis
8. Pencegahan
9. Askep
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Patofisiologi
Peningkatan bilirubin
2. Pemeriksaan serologi
- 10-15 ml darah pada fase akut (segera setelah onset klinik
terjadi) dan pada fase penyembahan (10-14 hari) setelah
sampel I di ambil
- Pemeriksaan IgM dilanjutkan MAC-ELISA, hasil dalam 2-3
hari
- Reaksi silang sering terjadi, konversi dengan uji neutralisasi
dan HIA
- Diagnosa (+)
- Peningkatan anti body empat kali pada fase akut dan fase
penyembuhan
- Antibody IgM spesifik CHIKV (+)
A. Pengkajian
1.Biodata
Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status,
agama, suku,kewarganegaraan, bahasa, pendidikan, pekerjaan,
alamat, diagnosa medis, no.Rekam medis.
Penanggung Jawab, meliputi : nama, umur, jenis
kelamin, agama, alamat, suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, hubungan dengan pasien.
3 .Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Waktu timbulnya penyakit
Usaha yang dilakukan untuk mengurangikeluhan
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga yang menderita penyakit yang sama.
4. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : bentuk, distribusi rambut, kebersihan rambut
dan kulit kepala,nyeri tekan.
2. Mata : Posisi mata, konjungtiva pucat, penglihatan, sklera.
3 Telinga : bentuk telinga, pendengaran,keadaan telinga, dan tidak
adasekret.
4. Hidung : bentuk hidung, tidak atau terdapat sekret, ada atau tidak
terdapat pernapasan cuping hidung.
5. Mulut dan gigi : keadaan bibir, menggunakan gigi palsu atau
tidak, kebersihan mulut.
6. Leher : terdapat pembengkakan atau tidak, ada nyeri tekan atau
tidak.
7. Thorax : Bentuk thorax simetris, respirasi normal (16 -20
kali/menit)
8. Abdomen : terdapat pembesaran atau tidak, peristaltik usus
9. Ekstremitas :- Atas : keadaan baik atau lemah.- Bawah : keadaan
baik atau lemah.
B. Diagnosa Keperawatan
1.Hipetermia berdasarkan proses infeksi virus (penyakit), di
tandai dengan suhu tubuh meningkat (>37,50C), kulit tampak
kemerahan, kulit teraba panas
2. Nyeri akut berdasarkan agen cidera biologis di tandai
dengan: klien tampak meringis, klien tanpak melindungi area
tubuh yang nyeri, klien melaporkan nyeri secara verbal
3. Hambatan mobilitas fisik berdasarkan penurunan kendali otot
di tandai dengan keterbatasan pergerakan sendi
4. Ansietas berdasarkan perubahan dalam status kesehatan
ditandai dengan pasien gelisah, takut, khawatir
5. Resiko infeksi
C. Intervensi
panas Berikan
Medikasi Kolaborasi
Temperatur
regulation:
Monitor suhu
minimal tiap 2
jam
Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD,
nadi, dan RR
Monitor warna
dan suhu kulit
Monitor tanda-
tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi.
Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan
tubuh.
Ajarkan pada
pasien cara
mencegah
keletihan akibat
panas.
Diskusi tentang
pentingnya
pengaturan suhu
dan kemungkinan
efek negatifbdari
kedinginan
Beritahu tentang
indikasi
terjadinya
keletihan dan
penanganan
emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi
dari hipotermi
dan penanganan
yang diperlukan
Berikan anti
piretik jika
diperlukan
Vital sign
monitoring:
Monitor TD,
nadi, suhu dan
RR
Catat adanya
fluktuasi TD
Monitoring vital
sign saat pasien
berbaring, duduk
atau berdiri
Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan
Monitor TD,
nadi, RR
sebelum, selama
dan setelah
aktiviyas.
Monitor kualitas
dari nadi
Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
Monitor suara
paru
Monitor pola
pernapasan
abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad (
tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
2 Nyeri akut : NOC NIC
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan
istirahat
Kolaborasikan
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
- Monitor
penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
- Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Perubahan metabolisme
seluler
Ansietas
IMT diatas perentil ke – 75
sesuai usia
Gangguan kognitif
Konstraktur
Kepercayaan budaya tentang
aktivitas sesuai usia
Fisik tidak bugar
Penurunan ketahanan tubuh
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Malnutrisi
Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan neuromaskular,
nyeri
Agens obat
Penurunan kekuatan otot
Kurang pengetahuan tentang
aktifitas fisik
Keadaan mood defresif
Keterlambatan
perkembangan
Ketidaknyamanan
Disuse, kaku sendi
Kurang dukungan
lingkungan ( mis. Fisik atau
social)
Keterbatasan ketahanan
kardiovaskuler
Kerusakan integritas struktur
tulang
Program pembatasan gerak
Keenganan memulai
pergerakan
Gaya hidup monoton
Gangguan sensori perseptual
Simpatik
i) Anoreksia
ii) Eksitasi kardiovaskuler
iii) Diare,mulutkering
iv) Wajah merah
v) Jantung berdebar
vi) Peningkataan tekanan
darah
5 Resiko Infeksi NOC NIC
D. Implementasi
Dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncakan.
E. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan, apabila berhasil maka tindakan dihentikan, apabila
tindakan tidak berhasil maka dilakukan pengkajian kembali.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah menyadari akan keterbatasan
kemampuan yang kami miliki sehinga menyebabkan kekurang,
kesempurnaan dalam menyusun makalah ini, baik dari segi isi maupun
materi, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan-perbaikan
selanjutnya agar makalah selanjutnya dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA