Anda di halaman 1dari 2

Ini adalah hari pernikahan trisha Alodya Kusuma Wardhani dan Reve

Sebastian. Trish menikah dengan reve dalam usia yang relatif muda
yaitu 19 tahun, berhembus kabar pernikahan fenomenal ini
diselenggarakan bukan karna adanya cinta yang mengelora dari
kedua mempelai, namun karna adanya kepentingan bisnis dari dua
perusahaan besar milik ayah trish dan reve, hal tersebut dipicu oleh
kabar bahwa perusahaan milik keluarga reve sedang dalam ambang
kehancuran, sementara peurasahaan konveksi milik keluarga trish
sedang dalam puncak kejayaan dengan mengandeng reve sebagai
model dari produk-produk perusahaan trish, masyarakat awam
menyimpulkan pernikahan tersebut untuk memperkokoh perusahaan
milik keluarga trish dengan harapan mampu memberikan sokongan
bagi perusahaan reve yang hampir bangkrut.
“ apa kalian sudah melihat berita dan gosip tentang keluarga kita hari
ini?” tanya ayah reve geram sambil melempar tabloid keatas meja.
“ ini hari pernikahan kalian, dan kalian sudah merencanakan untuk
berpisah? Cemoohan apalagi yang kami dapatkan nantinya?” ujar
ayah reve marah.
“kami hanya akan berpisah untuk sementara ayah, trish perlu untuk
melanjutkan studinya ke paris, ini semua demi kepentingan
perusahaan, mereka perlu inovasi dalam perubahan mode setiap
tahunnya, perusahaan mereka tidak akan berkembang kalo mereka
gagal mengirim trish sekolah mode ke paris.” Jawab reve
“ini hari pernikahan kalian, bagaimana bisa kalian memikirkan bisnis
dan mengesampingkan bulan madu?” tanya ayah reve, nampak
kerutan kesedihan diraut mukanya yang telah menua.
“ini bukan sekedar rencana perpisahan sementara, kalian sudah
merencakan perpisahan yang sebenarnya dengan mengirim trish
keluar negeri, kalian tidak bisa membohongiku” ucap ayah reve
sedih, buliran air mata nampak mengulir dari sudut matanya.
Sementara itu trish hanya mampu meremas kuat-kuat bantal yang
ada dipangkuanya, hatinya hancur, mereka semua menyadarinya
dari awal pernikahan ini tidak didasarkan cinta namun skenario
bisnis sudah dipersiapkan, walaupun kedua orang tua mereka
berharap setidaknya ada sedikit perasaan cinta yang tumbuh seiring
dengan kebersamaan mereka, namun pada akhirnya semua itu terasa
sulit, karna reve benar-benar tidak menginginkan trish untuk berada
dekat dalam arti dekat secara perasaan dengan trish, bahkan reve
yang mengusulkan agar trish mempercepat keberangkatanya keluar
negeri, reve tak ingin bersandiwara terlalu lama, dengan trish pergi
studi seusai pernikahan mereka, reve akan menjadikan rumors dan
gosip tersebut sebagai alasan untuk bercerai dari trish, namun
rencana tersebut sudah diketahui oleh ayah reve.
“reve, kamu tau bagaimana keadaan ayahmu yang kesepian seorang
diri tanpa mami, dan kamu trish, kamu tau betul bagaimana sepinya
menjadi anak satu-satunya, ayah harap kalian dapat saling
menguatkan dan menghibur dihari-hari selanjutnya, namun ternyata
apa yang ada dalam pikiran situa ini tidak sejalan dengan pikiran
muda kalian,” ucap ayah reve sambil beranjak pergi masuk kedalam
kamarnya, menggalkan reve dan trsih yang masih termenung dan
membisu diruang tengah.
“ku rasa ayah sedang tidak dalam kondisi hati yang baik hari ini,
mungkin kita bisa mencobanya lain kali,” ucap reve.
“apa yang telah kita lakukan salah” ucap trish menahan tangisnya.
“dari awal kita tau, semua yang kita lakukan adalah salah” ucap reve
“apa kita tak bisa memperbaikinya, apa kita tak bisa mencobanya?
Bagaimana kalo kita berhasil membangun sebuah cinta?” tanya trish
“jangan mimpi, ini bukan kisah novel ataupun sinetron yang selalu
happy ending diakhir cerita, ini realita, dimana 2 orang tidak saling
mencinta”. Jawab reve sambil meninggalkan trish yang berusaha
menahan tangisnya.
Trish hanya terpaku sambil melihat bahu lebar reve berlalu dari
hadapannya.

Anda mungkin juga menyukai