Tentang
BALANCE SCORECARD
Dosen:
Dr. Zarah Puspitaningtyas, S.Sos., SE., M.Si.,
Oleh :
1. SUPRAYITNO, S. Kep, Ns
2. NONIC AJENG RAHAYU, S.Kep, Ns
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun.
Terima kasih Kami ucapkan kepada Ibu Dr. Zarah Puspitaningtyas, S.Sos., SE., M.Si
selaku dosen Manajemen Kesehatan, mudah-mudahan ilmu yang Ibu berikan kepada kami
khususnya dan umumnya kepada kami semoga semua bermanfaat.
Penyusunan makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kulia Obstetri. Namun
kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan
dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………... iii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………..…………. 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………….………….………… 1
1.3. Tujuan ………………………………………………......………….. 1
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi balance scorecard........................................................................ 6
2.2 Kerangka balance scorecard ...................................................................... 7
2.3 perspektif, karakteristik dan mekanisme balance scorecard....................... 7
2.4 Konsep strategis balance scorecard............................................................ 14
2.4 Keunggulan balance scorecard................................................................... 14
2.5 Contoh balance scorecard ......................................................................... 17
a. Proses inovasi
Dalam proses ini unit bisnis menggali pemahaman tentang kebutuhan laten
dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang mereka butuhkan.
b. Proses operasi
Aktifitas di dalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu proses
pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan.
Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada
waktu, kualitas, dan biaya.
c. Proses pelayanan purna jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan
produk/jasa tersebut dilakukan. Aktifitas yang terjadi dalam tahapan ini,
misalnya penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang rusak
dan yang dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan.
Ukuran ini menunjukkan dalam proses produksi suatu perusahaan.
Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi
manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan (Dr. Johannes, 2009).
Kinerja pada perspektif internal proses diukur dengan menggunakan
ukuran:
1) Waktu proses
2) Pengiriman tepat waktu
3) Efektivitas proses
Ukuran dari perspektif internal proses bisnis akan terlihat
dari pencapaian tingkat inovasi (munculnya produk baru),
operasional, dan produksi yang semakin serta layanan purnajual.
1. Komprehensif
Memberikan informasi manajerial secara komprehensif.Balanced Scorecard
memperluas perspektif yang dicakup, sebelumnya hanya terbatas pada perspektif
keuangan sekarang meluas ke tiga perspektif yang lain; customers, proses
bisnis/intern serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif ke perspektif
non keuangan menghasilkan manfaat sebagai berikut:
a. Perusahaan mampu untuk masuk ke dalam lingkungan bisnis yang lebih
kompleks.
b. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang.
2. Koheran
Balanced Scorecard mewajibkan untuk membangun hubungansebab-akibat di
antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik supaya
dapat memotivasi karyawan untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif
strategik yang bermanfaat dan membangun relationship visi, misi, tujuan ke dalam
sasaran startegis.
3. Seimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh system perencanaan
strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan dan kinerja non keuangan
yang berjangka panjang
4. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh system perencanaan strategik
menjajikan ketercapaian berbagai sasaran strategic yang dihasilkan oleh system
tersebut.(Mulyadi, 2001)
Tabel 1.Beda Manajemen Strategik dalam Manajemen Tradisional dengan Sistem
Manajemen Strategik dalam Manajemen Kotemporer
keuangan
Seimbang
Terukur
Total bobot skor Rumah Sakit adalah 0 skor dari total bobot standar,
sehingga rata–rata skor adalah 5/15 = 0,33
Langkah selanjutnya adalah membuat skala untuk menilai total skor tersebut
sehingga kinerja Rumah Sakit dapat dikatakan ”Kurang”, ”cukup”, dan ”baik”.
Berikut gambar kinerja RSD Kalisat
BAB 111
KESIMPULAN
Balanced Scorecard adalah alat ukur kinerja dalam sebuah organisasiyang dapat
diukur dari visi misi dan stategi sebuah organisasi dengan melihat 4 perspektif yaitu
keuangan, pelanggan, proses bisnis/internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan Balanced Scorecard dalam system perencanaan stategik adalah mampu
menghasilkan rencana stategik yang memiliki karakteristik komprehensif, koheran,
seimbang dan terukur.
DAFTAR PUSTAKA
Lusa S, Jonathan. 2006. Berkenalan Dengan Balanced Scorecard (bsc):
http://jsofianwordpress.com.
Shofiatul lailiyah., 2002 pengukuran kinerja rumah sakit dengan balance scorecard:
Tanone, R., 2013. Sistem Pemantau Kinerja Berbasis Balanced Scorecard:Studi
Kasus UKSW Dalam Rangkamewujudkan Research University.