BAGAIMANA cara kamu menghitung kebutuhan bahan untuk ngecor?. Untuk 1:2:3
berarti perbandingan masing masing untuk Semen : Pasir : Split
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2
ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split.
Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada
yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x
40 cm x 60 cm)
Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki
split
Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10
cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ?
Masih bingung? selanjutnya bisa dilihat daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku
di Indonesia
Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) Air (liter) w/c ratio
7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87
9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0.78
12.2 MPa (K 150) 299 799 1017 215 0.72
14.5 MPa (K 175) 326 760 1029 215 0.66
16.9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0.61
19.3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0.58
21.7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0.56
24.0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0.53
26.4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0.52
28.8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0.49
31.2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0.48
Referensi tabel :
SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh
Dept Pekerjaan Umum.
(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan
angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari pencantuman
komposisi semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu beton yang diharapkan akan
tepat dicapai melalui mix design terhadap bahan-bahan yang akan digunakan.
Perbandingan yang ada hanya merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk
kegiatan “kecil”)
Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan asphalt, bagaimanakah cara
membuat jalan asphalt?
berikut urutan kerja pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat dan kegunaanya
excavator
buldozer
penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali menggunakan alat transportasi
dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller
Tandem roller
pekerjaan perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat penghamparan lapis
pondasi atas, dan lapir permukaan.
asphalt finisher
setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur
menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan
dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan
pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataanjalan raya dengan alat
peneumatic roller
peneumatic roller
jalan raya
demikian kurang lebih proses pembuatan jalan raya, jika ada koreksi maupun tambahan
bisa dimasukan melalui form dibawah