Anda di halaman 1dari 8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah dan Perkembangan Kompresor


Kompresor (pemampat) adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida. Tujuan meningkatkan tekanan adalah agar dapat
diaplikasikan kepada sistem. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa udara
bertekanan menjadi sumber penggerak pada mesin - mesin yang ada di industri.
Kompresor ditemukan oleh Otto Von Guiricke seorang Jerman
kelahiran Magdeburg (20 November 1602 - 11 Mei 1686) di usia 83 tahun pada
tahun 1650.
Pada tahun 1654 Otto Von Guiricke menciptakan pompa vakum yang
terdiri dari piston dan silinder piston udara dua arah yang dirancang untuk
menarik udara keluar dari kapal. Pompa ini dijelaskan dalam Bab II dan III dari
Buku III dari Experimenta Nova dan di Mechanica Hydraulico-pneumatica (p.
445-6).
Pada 1659, Robert Boyle memerintahkan pembuatan sebuah pompa udara,
yang sekarang dikenal sebagai mesin pneumatik atau pompa hampa udara.
Pompa udara tersebut ditemukan oleh Otto von Guericke pada tahun 1650.
Pembuatannya yang mahal sering menghalangi ilmuwan untuk membuat alat
tersebut. Boyle, anak dari Earl of Cork, tidak terlalu mempermasalahkannya
setelah pembuatan selesai, ia menyumbangkan model buatan tahun 1659 kepada
Royal Society dan kemudian dua buah mesin yang dirancang ulang dibuat untuk
keperluan pribadinya. Selain tiga buah pompa buatan Boyle, kemungkinan tidak
lebih dari empat buah lainnya yang dibuat selama tahun 1660-an: Christiaan
Huygens memiliki satu di The Hague, Henry Power mungkin juga memilik satu
di Halifax, dan pernah terdapat pompa-pompa di Christ's College, Cambridge dan
di Montmor Academy, Paris Pompa Boyle, yang sebagian besar dirancang sesuai
spesifikasi Boyle dan dibuat oleh Robert Hooke, cukup rumit, sering rewel dan
bermasalah untuk dioperasikan. Banyak demonstrasi hanya bisa dilakukan
sendiri oleh Hooke, dan Boyle sering meninggalkan tempat penampilan publik
kepada Hooke seorang-yang dengan dramatis bisa melakukannya sesuai
kemampuan teknisnya.

2.2. Prinsip Kerja Kompresor


Berikut adalah langkah kerja dari kompresor torak:
1. Langkah Hisap
Langkah hisap terjadi pada saat poros engkol berputar searah jarum
jam, torak bergerak dari titik mati bawah (TMB ke TMA). Tekanan negative
terjadi pada ruangan didalam silinder yang ditinggalkan torak, sehigga katup
isap terbuka oleh perbedaan tekanan udara dan udara terisap masuk ke dalam
silinder.
2. Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup
isap dan katup buang tertutup sehingga udara akan dimampatkan didalam
silinder karena gerak torak.
3. Langkah Buang
Saat torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan didalam silinder
akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara dan udara
bertekanan aan keluar dan akan ditampung didalam lubang.

2.3. Klasifikasi dan jenis – jenis Kompresor


Berdasarkan prinsip kerjanya kompresor dapat dibedakan menjadi:

1) Positive Displacement Compressor


Fluida kerjanya diisap atas dasar pembesaran ruang kerja, sedangkan
fluida kerja dimampatkan atas dasar pengecilan ruang kerja. Lebih jauh
berdasarkan cara merubah volume ruang kerjanya kompresor displacement
dapat digolongkan menjadi:

a. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)


Perubahan volume ruang kerja diakibatkan oleh gerakan bolak-balik
translasi dari torak.

4
b. Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
Perubahan volume ruang kerja diakibatkan bilah-bilah sudu yang
berputar tidak konsentris relatif terhadap casing. Lebih jauh berdasarkan
elemen rotarinya, kompresor rotari dapat digolongkan dalam: Screw type,
Roots/Lobe type, dan Vane type.

2) Rotodynamic/Centrifugal/Turbo/Dynamic Compressor
Fluida kerja dialirkan secara kontinyu dalam rotor yang berputar akibat
efek dinamik oleh rotor ke fluida kerja sedemikian sehingga daya yang
diberikan melalui poros rotor akan dikonversikan menjadi energi fluida berupa
kenaikan total head fluida kerjanya. Lebih jauh berdasarkan konstruksinya
kompresor ini dapat digolongkan menjadi:

a. Kompresor Sentrifugal Tipe Radial


Aliran fluida secara aerodinamis dalam arah radial. Komponen
utamanya adalah rotor dan volute chamber.

b. Kompresor Sentrifugal Tipe Axial


Aliran fluida secara aerodinamis dalam arah axial. Komponen
utamanya adalah rotor dan sudu-sudu stator.

2.4. Bagian – bagian kompresor dan fungsinya


a. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan
berfungsi juga sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder
dan tempat penampungan minyak pelumas.

Gambar 2.1 Kerangka (frame)

5
b. Poros engkol (crank shift)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus
bolak balik (translasi).

Gambar 2.2 Poros Engkol ( crank shift)

c. Batang penghubung
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak
melalui kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan
bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi.

Gambar 2.3 Batang Penghubung

d. Kepala silang ( Cross head)


Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang
torak. Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.

Gambar 2.4 Kepala Silang

6
e. Silinder
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

Gambar 2.5 Silinder

f. Torak
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan
(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

Gambar 2.6 Torak

g. Katup kompresor
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran
gas/udara, kedalam atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja
membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang
terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

7
Gambar 2.7 Katup Kompresor

2.5. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari – hari dan Industri


a. Aplikasi kompresor dalam kehidupan sehari – hari

1. Menjadi salah satu komponen penting pada air conditioner (AC), yang
berfungsi sebagai penghisap Freon kemudian memampatkan gas dan
mendorongnya kedalam kondensor.
2. Merupakan komponen utama pada kulkas. Berfungsi untuk merubah
tekanan rendah menjadi tekanan tinggi dan pada akhirnya menghasilkan
suhu dingin.
3. Sebagai alat untuk menyemprotkan cat sebagai bahan untuk melukis
pada airbrush.
4. Berfungsi meniup kotoran dan debu yang sulit dijangkau pada blow gun.
5. Pada alat nail gun, kompresor berfungsi meniup paku sehingga menancap
pada bidang yang diinginkan.
6. Pada alat yang bernama sandblaster, kompresor berfungsi meniup
permukaan benda yang akan di cat.
7. Membantu supplai udara pada para penyelam.

b. Aplikasi kompresor dalam Industri

Dalam sebuah industri, kompresor berfungsi untuk men-supply


kebutuhan compressed air atau udara terkompresi dengan jumlah dan

8
tekanan tertentu. Dalam sebuah industri besar seperti di pembangkit tenaga
listrik misalnya, keberadaan compressed air ini sangat vital keberadaanya.
Seperti air motor atau juga disebut pneumatic motor, accoustic horn pada
Gas Air Heater, atomizing air pada proses pembakaran furnace
menggunakan solar, semuanya membutuhkan compressed air sebagai
sumber energinya.

Udara terkompresi ini sebagian akan melewati suatu alat bernama


air dryer yang gunanya untuk menyerap kandungan air pada compressed
air. Udara kering ini disebut instrument air. Berbagai macam alat
membutuhkan instrument air sebagai sumber penggerak atau aktuator-
nya. Valve dan damper sebagian aktuatornya menggunakan instrument air
sebagai sumber tenaga penggeraknya.

Perkembangan teknologi di zaman ini telah memungkinkan untuk


adanya inovasi pada produk-produk kompresor, salah satunya adalah
kompresor bebas oli. Jenis kompresor ini tentunya berbeda dengan jenis
kompresor konvensional dimana oli adalah instrumen penting untuk
mendukung kinerja dari kompresot itu sendiri. Dengan adanya kompresor
bebas oli ini, tentunya akan ada manfaat yang didapatkan yang tidak
didapat dari kompresor konvensional yang menggunakan oli. Selain anda
tidak perlu lagi memikirkan oli sebagai lubrikasi kompresor, kompresor
bebas oli ini tentunya gas yang dihasilkan lebih bersih karena tidak
terkontaminasi cairan oli.

7.1. Rumus yang Digunakan


1. Tekanan uap air actual
Pv1 = 𝑃𝑠𝑤1 . θ
2. Densitas udara
.𝛒𝒂𝒍 𝛒𝒂𝒕𝒎−𝒗
𝟏
=
𝑹 . 𝑻𝒅𝒃

.𝛒𝒂𝟐 =
𝛒𝒗𝟐−𝒑𝒂𝒕𝒎
𝑹 . 𝑻𝒅𝒃

3. Laju aliran Volume di Orifice

9
2 ∆𝑃
V = Cd . A . √𝜌 .( 1− ϐ4 )

4. Kapasitas Udara di Saluran Isap


𝑚
Qs = 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

5. Tekanan Isap Absolut


𝑘
𝑇𝑑𝑏 ( )
Ps = Pd . [ 𝑇𝑑𝑒𝑙𝑖𝑣] 𝑘−1

6. Effisiensi Adiabatis Kompresor


𝑵𝒂𝒅
ɳ adiabatic = 𝑵𝒊𝒏𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %

7. Effiesiensi Volumentrik Kompresor


𝑸𝒔
ɳ adiabatic = 𝑸𝒕𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %

10

Anda mungkin juga menyukai