Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CLTD DAN VISUALISASI PENCAHAYAAN


DENGAN PERANGKAT LUNAK DIALUX

Ranu Octoro, 0906631364

Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia


ranuoctoro.mesin@gmail.com

Abstrak

This research analyzes on cooling load calculation using CLTD method. The building used in the calculation of a
case in a particular location and moved to a location of Jakarta and has had complete data. In addition this paper
also describes the simulation process DIALux software. This software can visualize the lighting in a room.
Analysis results showed that the method of calculation cltd good enough to be used as the steps of the method are
very detailed. In addition, from the analysis found the factors that influence the increase cooling load include heat
from the sun, infiltration, and lighting as well as lighting visualization is also available in a room, as a result of the
simulation software DIALux

Keywords : Cooling load, metode, CLTD, infiltrasi, pencahayaan, software, dialux

1. Pendahuluan cahaya yang cukup dan juga tidak menyebabkan


meningkatnya beban pendinginan secara signifikan,
Di zaman modern saat ini, pengkondisian udara maka perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut untuk
pada suatu ruangan menjadi hal yang sangat menentukan jenis pencahayaan yang digunakan dan
diperhatikan agar ruangan tersebut bisa digunakan seberapa besar cahaya matahari yang bisa digunakan
dengan maksimal. Contohnya pada ruangan kerja di pada ruangan tersebut.
gedung perkantoran, ruangan harus dikondisikan
sedemikian sehingga para karyawan bisa bekerja 2. Tujuan Penelitian
dengan baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pengukuran besarnya cooling load dari ruangan atau Tujuan dari penelitian ini adalah
gedung tersebut agar bisa diketahui jenis sistem 1. Mendapatkan visualisasi dari suatu ruangan
HVAC mana yang harus digunakan. dengan berbagai kondisi pencahayaan.
Salah satu cara menghitung cooling load adalah 2. Menngetahui seberapa besar pengaruh dari
dengan menggunakan metode CLTD. CLTD adalah pencahayaan terhadap beban pendinginan dari
perbedaan temperatur teoritis yang merupakan efek ruangan tersebut berupa hasil dari perhitungan
dari gabungan perbedaan temperatur udara di dalam manual dengan rumus dari ASHRAE.
dan luar ruangan, daily temperature range, radiasi 3. Memahami cara penghitungan cooling load
matahari, dan panas dari konstruksi gedung tersebut. dengan metode manual atau lebih tepatnya
Pengkondisian udara pada suatu ruangan banyak menggunakan metode CLTD
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan
naiknya beban pendinginan. Faktor-faktor tersebut 3. Cooling Load dan CLTD
diantaranya, infiltrasi, peralatan elektronik, dan Cooling Load adalah suatu nilai yang biasa
pencahayaan. Dari ketiga faktor tersebut, digunakan untuk menunjukan berapa besar beban
pencahayaan memiliki distribusi yang lebih pendinginan dari suatu ruangan ataupun keseluruhan
kompleks dalam peningkatan beban pendinginan gedung yang nantinya akan dipasang sistem tata
dari faktor lainnya. udara. Cooling load secara keseluruhan merupakan
Walaupun menjadi salah satu faktor penyebab gabungan dari external load dan internal load.
meningkatnya beban pendinginan, pencahayaan juga External load merupakan beban yang berasal dari
sangat dibutuhkan dalam pengkondisian suatu perindahn panas yang ada di luar ruangan contohnya
ruangan. Pencahayaan bukan hanya berasal dari heat transfer yang terjadi lewat dinding, atap, lantai,
lampu atau alat penerangan lain, namun juga berasal jendela, pintu, dan lain-lain. Selain itu, beban juga
dari cahaya matahari atau biasa disebut daylighting. didapatkan dari dari dalam ruangan atau biasa disebut
Oleh karena itu, untuk mendapatkan pencahayaan internal load yang berasal dari panas yang
yang sesuai, yaitu dimana ruangan bisa mendapatkan ditimbulkan oleh manusia, alat elektronik, dan alat

Analisa Perhitungan..., Ranu


1
Octoro, FT UI, 2013
penerangan seperti lampu. Lampu atau alat penerangan berfungsi untuk
CLTD adalah perbedaan temperatur teoritis mengubah energi listrik menjadi cahaya, namun pada
yang merupakan efek dari gabungan perbedaan kenyataannya sebagian energi ini akan berubah
temperatur udara di dalam dan luar ruangan, daily menjadi panas. Hal ini dapat dibuktikan, yaitu bola
temperature range, radiasi matahari, dan panas dari lampu akan terasa panas setelah dihidupkan beberapa
konstruksi gedung tersebut. Nilai dari CLTD lama. Besar panas yang dilepaskan bola
dipengaruhi oleh beberapa faktor dianntaranya, letak lampu/penerangan ke lingkungan adalah panas
bangunan, kemiringan, dan waktu. CLTD digunakan sensible dan dapat dihitung dengan menggunakan
untuk menyesuaikan panas konduktif dari dinding, persamaan:
atap, lantai, dan kaca. CLTD dibagi menjadi dua, !" = !×!!" !!" ×!"#
yaitu:
A. External Load Dimana W adalah daya total lampu, !!" lighting
• Panas konduksi dari dinding, atap, dan jendela use, !!" special allowance factor, dan CLF adalah
!" = !" !"#$ !"## cooling load factor untuk lampu.

Qs adalah besarnya cooling load yang didapatkan, U • Panas dari appliances


adalah koefisien perpindahan panas dari material Peralatan yang menggunakan listrik, gas, dan uap
yang digunakan, dan A adalah luas dari diding, atap, juga memiliki heat gain. Oleh karena itu panas dari
atau jendela tersebut. CLTD yang digunakan alat-alat tersebut juga perlu dimasukkan pada
sebelumnya perlu dikoreksi dengan rumus perhitungan cooling load dengan persamaan :
Untuk atap : !" = !!! ×!! ×!! ×!"#
!"#$!"## = !"#$ + !" ×! + 78 − !!
+ !! − 85 ×! !! = !!" ×!!
Untuk dinding :
!"#!!"## = !"#$ + !" ×! + 78 − !! Dimana !!" adalah input energy dari alat tersebut,
+ !! − 85 !! adalah usage factor, !! adalah radiation factor,
Untuk jendela : dan !"# adalah cooling load factor.

!"#$!"## = !"#$ + 78 − !" + !" − 85 • Infiltrasi


TR adalah suhu yang ingin dicapai pada ruangan Untuk menghitung panas dari infiltrasi dapat
tersebut, sedangkan TM adalah hasil selisih dari digunakan persamaan
temparatur udara luar maksimum dengan setengah !" = 1.08×!"#× !! − !!
dari beda temperatur udara harian.
• Panas transmisi dari dinding kaca !! = 4840×!"#× !! − !!
!" = !×!"×!"#
Dimana CFM adalah flow rate dari infiltrasi, !! dan
Dimana A adalah luas penampang, SC adalah !! adalah temperatur outdoor dan indoor, !! dan
shading coefficient, dan SCL adalah solar cooling !! adalah outdoor dan indoor humidity ratio, dan
load factor.
ℎ! dan ℎ! adalah outdoor dan indoor entalpi udara.
B. Internal Load
• Panas dari tubuh manusia 4. Dialux
Tubuh manusia dalam beraktivitas, selalu Dialux adalah engineering software yang
mengeluarkan panas ke udara sekelilingnya. Panas berasal dari Jerman. Kelebihan dari software ini
yang dilepaskan oleh tubuh manusia ini terdiri dari 2
adalah tidak hanya mengandalkan sisi engineer-nya
jenis, yaitu panas sensible dan panas laten.
Masing-masing panas ini dapat dihitung sebagai saja, namun juga dari sisi visualisasi. Dengan
berikut: menggunakan Dialux, kita dapat mensimulasi ruang
!" = !×(!"#$%&'"  !"#$  !"!")×!"# dengan menggunakan lampu yang benar-benar
tersedia pada industri lampu dunia, Oleh karena itu
!" = !×(!"#$%#  !"#$  !"#$)
hasil kalkulasi dan rendering akan menyerupai
Sensible heat gain dan Laten heat gain adalah
dengan keadaan yang sebenarnya. Pada software ini,
perkiraan panas sensible dan panas laten yang
kita juga dapat memilih spesifikasi lampu yang kita
dikeluarkan manusia dan sesuai umur dan
inginkan, baik dari segi distribusi cahayanya,
aktivitasnya. CLF adalah cooling load factor.
Klasifikasi lampu atau melihat diagram polar dari
lampu tersebut, sehingga kita dapat memutuskan,
• Panas dari lampu

Analisa Perhitungan..., Ranu


2 Octoro, FT UI, 2013
jenis lampu seperti apa yang kita butuhkan pada ♦ Tinggi : 15 ft
project yang ingin dikerjakan.
♦ Jenis Jendela : Double Glaze
Pemodelan ruang pada Dialux, dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu membuatnya langsung pada ♦ Luas Jendela : 20% luas dinding
Dialux itu sendiri, atau dengan menggunakan bantuan ♦ U Jendela : 0,55 BTU/h.ft².F
importing from DWG/DFX. Sedangkan, untuk
♦ U Wall (Number 13) : 0,2 BTU/h.ft².F
modelling furniture pada Dialux, dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu membuatnya langsung pada ♦ U Roof (Number 13) : 0,177 BTU/h.ft².F
Dialux itu sendiri menggunakan standard element, ♦ Occupancy : 7 orang per 1000 ft²
SAT file, atau menggunakan 3DS.
♦ Jam Kerja : 8 jam (09:00-17:00)
Saat ini Dialux mempunyai dua jenis software yaitu
Dialux dan DialuxEvo. Dari pengalaman saya Dari spesifikasi gedung yang didapatkan sebelumnya
menggunakan kedua software tersebut, diketahui bahwa gedung terletak di Jakarta. Dengan
masing-masing software memiliki kelebihannya lokasi tersebut maka bisa didapatkan design condition
sendiri. Pada DialuxEvo, pemodelan dapat dibuat untuk outdoor dan indoor, yaitu sebagai berikut :
menyeluruh seperti membuat gedung dengan banyak [Referensi : 2009 ASHRAE Handbook –
ruangan. Namun pada DialuxEvo tidak ditemukan Fundamentals, Weather Station List, Jakarta
kemampuan software untuk memberikan kondisi (terlampir)]
dengan pencahayaan alami atau biasa disebut ♦ Latitude/Longitude : 6,12 S / 106,65 W
daylighting, tidak seperti pada software Dialux (pada latitude dilakukan pembulatan menjadi 6 S)
dimana daylighting bisa ikut disimulasikan pada
♦ Outdoor design dry-bulb : 91,6 °F
suatu model ruangan.
Pada Dialux, kita dapat mensimulasikan 2 ♦ Outdoor desing wet-bulb : 78,5 °F
Pencahayaan, yaitu pencahayaan buatan dan alami. ♦ Indoor dry-bulb : 78 °F
Sehingga kita dapat menentukan berapa titik lampu
yang akan digunakan dengan spesifikasi lampu ♦ Daily range : 13,6 °F
seperti apa dan dimana kita harus menentukan zoning ♦ RH : 50
saklar, apabila lampu sebagian zoning tidak lagi
♦ Kecepatan angin : 21,7 mph
dibutuhkan di siang hari. Pada Dialux, kita juga dapat
menggunakan Dimmer, sehingga Intensitas cahaya Sebelum menghitung besarnya cooling load pada
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. gedung ini, sebaiknya dilakukan pembagian zona
Dialux menggunakan Plug in Lampu yang dapat untuk mempermudah perhitungan. Pembagian zona
diunduh di website-nya, serta mempunyai plug in dilakukan untuk ruangan-ruangan yang memiliki
bawaan sebagai rendering machine, yaitu POV Ray. karakteristik dan kondisi yang sama, sehingga
Selain dapat memvisualisasikan dalam produk 2D, perhitungan bisa dilakukan pada satu ruangan saja.
Dialux juga dapat membuat walktrough / video. Pada perhitungan ini, gedung memiliki 20 ruangan
Berikut adalah User interface dari software Dialux. dan akan dibagi menjadi 5 zona seperti pada gambar
dibawah ini

5. Data Perhitungan
Gedung yang akan menjadi objek perhitungan
cooling load adalah gedung yang termasuk dalam
kategori bangunan perkantoran. Gedung tersebut
memiliki satu lantai dan berlokasi di Jakarta. Berikut
adalah karakteristik atau spessifikasi dari gedung
secara keseluruhan:
♦ Lokasi : Jakarta
♦ Tipe Bangunan : Office Gambar 1. Pembagian zona pada gedung
♦ Jumlah Lantai :1
Selain untuk data perhitungan CLTD, data tersebut juga
♦ Luas Gedung : 64 ft × 80 ft=5120 ft² digunakan untuk input pada software dialux, namun

Analisa Perhitungan..., Ranu


3 Octoro, FT UI, 2013
sebelum melakukan simulasi paada DIALux, sebelumnya
perlu dilakukan simulasi dengan Energy Plus untuk
mendapatkan seberapa besar daya yang akan digunakan
lampu jika pencahayaan dibantu dengan daylighting.
Untuk melakukan simulasi pada Energy Plus sebelumnya
perlu dibuat desain dari ruangan yang akan dikondisikan
yaitu ruangan pada zona 2 sebagai berikut.

Gambar 2. Desain ruangan pada Zona 2

Setelah desain dibuat, barulah input untuk Energy Plus


dimasukkan sebagai berikut.

Gambar 3. Simulasi dengan software Energy Plus (Input Light)

Gambar 4. Simulasi dengan software Energy Plus (Input Daylight)

Analisa Perhitungan..., Ranu


4 Octoro, FT UI, 2013
6. Hasil Perhitungan dan Simulasi
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 1. Tabel hasil perhitungan cooling load per zone

Tabel 2. Tabel maximum cooling load

Maximum  Cooling  Load  

Time   Sensible  (Btu/h)   Latent  (Btu/h)   Total  (Btu/h)  


17:00   154873.29   47634.88   202508.17  

Selain hasil perhitungan juga didapatkan hasil sampai dengan jam 17:00 agar dapat terlihat
simulasi dari DIALux, berupa visualisasi dari bagaimana kondisi ruangan yang sebernarnya.
pencahayaan pada suatu ruangan di Zona 2. Berikut Berikut adalah hasil dari simulasi dengan
adalah kondisi ruangan setelah dilakukan simulasi, menggunakan software Dialux tersebut.
simulasi dilakukan pada tiap jam, dari jam 09:00

Analisa Perhitungan..., Ranu


5 Octoro, FT UI, 2013
Gambar 4. Hasil simulasi DIALux pada Zona 2 (09:00 – 17:00)

Analisa Perhitungan..., Ranu


6 Octoro, FT UI, 2013
Selain hasil visualisasi pencahayaan seperti pada karena semakin lama digunakan peraltan elektronik
gambar diatas didapat juga diagram isolines yang dan pencahayaan akan memberikan panas yang
menggambarkan seberapa besar pembagian cahaya semakin besar. Hal ini bisa dilihat pada hasil
yang didapatkan pada ruangan tersebut. Berikut
perhitungan di Zona Kitchen dimana banyak
adalah diagram isolines dari ruangan pada jam 17:00.
peralatan elektonik yang menghasilkan panas.
Cooling load terbesar pada zona tersebut terjadi pada
pukul 05:00 sore dimana pemakaian alat tersebut
sudah mencapai 8 jam yaitu sebesar 22208,95 Btu/h
atau 6508,8 W. Angka tersebut memang terlihat lebih
kecil dibandingkan zona lainnya, karena letak
ruangan yang berada di tengah gedung sehingga
pengaruh dari external load hanya akan datang dari
atap saja.
Dari perhitungan didapatkan bahwa maximum
cooling load dari keseluruhan gedung terjadi pada
pukul 05:00 sore yaitu sebesar 202494,49 Btu/h atau
59345,28 W. Hal ini sesuai dengan alasan-alasan
yang dijelaasakan sebelumnya dimana pada waktu
tersebut peralatan dan pencahayaan akan
menghasilkan panas yang lebih besar dibandingkan
waktu-waktu sebelumnya.
Gambar 5. Diagram Isolines pada jam 17:00 Selain hasil perhitungan cooling load juga didapatkan
visualisasi ruangan yang merupakan hasil dari
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa
seluruh bagian ruangan mendapatkan pencahayaan simulasi software DIALux. Pada visualisasi tersebut
yang cukup yaitu sesuai dengan kebutuhan cahaya dapat dilihat bagaimana kondisi ruangan di Zona 2
ruang perkantoran sebesar 350 lux. pada tiap jamnya, dari jam 09:00 hingga jam 17:00.
Dari hasil visualisasi pada jam 09:00 sampai jam
7. Analisa 11:00 didapatkan bahwa cahaya matahari masuk
Dari hasil-hasil perhitungan yang telah didapat, bisa
secra langsung ke dalam ruangan karena letak
dikatakan bahwa tidak ditemukan keanehan.
matahari yang masih berada di arah timur. Hal ini
Contohnya bisa dilihat dari cooling load terbesar menyebabkan, penggunaan lampu dapat dikurangi
pada Zona 2 terjadi pada pukul 10:00 pagi yaitu
menjadi 30% saja namun ruangan tetap terlihat
sebesar 38228,34 Btu/h atau 11203,62 W. Hal ini
terang. Pada simulasi berikutnya, yaitu pada jam
tentunya disebabkan karena dinding terluar pada
12:00 sampai jam 15:00, cahaya matahari tidak lagi
Zona 2 menghadap kearah timur, dan pada waktu
secara langsung memasuki ruangan karena posisi
tersebut letak dari matahari juga ada di arah timur, matahari yang mulai bergerak kearah barat.
sehingga panas dari matahari akan banyak masuk
Walaupun demikian cahaya dari matahari masih
keruangan dan membuat cooling load menjadi lebih
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan cahaya pada
besar. Hal ini juga lebih dipastikan lagi pada hasil
ruangan sehingga, penggunaan lampu tetap seperti
perhitungan di Zona 4. Cooling load terbesar pada
sebelumnya yaitu 20% nya saja.
Zona 4 terjadi pada pukul 05:00 sore yaitu sebesar Sementara itu pada hasil simulasi berikutnya, yaitu
55839,99 Btu/h atau 16365,08 W, yaitu dimana saat
pada jam 16:00, cahaya matahari semakin berkurang
matahari berada di arah barat dan sesuai dengan
dan tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan cahaya
dinding pada Zona 3 yang menghadap kearah barat. didalam ruangan Oleh sebab itu, penggunaan daya
Namun tentunya bukan hanya matahari saja yang
untuk lampu dinaikkan menjadi 30% sehingga lampu
menjadi factor penentu semakin besarnya jumlah
dapat menghasilkan cahaya lebih untuk memenuhi
cooling load. Hal lain seperti infiltrasi, panas dari
kebutuhan ruangan. Pada simulasi terakhir, yaitu
peralatan elektronik, dan panas dari pencahayaan juga
pada jam 17:00, cahaya matahari yang masuk ke
sangat berperan dalam meningkatnya jumlah cooling ruangan semakin berkurang karena kondisi matahari
load. Faktor peralatan elektronik dan pencahayaan
yang mulai terbenam. Hal ini menyebabkan
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hal ini,
penggunaan daya untuk lampu dinaikkan hingga

Analisa Perhitungan..., Ranu


7 Octoro, FT UI, 2013
95%, sehingga ruangan dapat tetap nyaman untuk ruangan, dengan begitu lampu tidak harus bekerja
digunakan. secara penuh selama cahaya matahari masih
. mencukupi kebutuhan cahaya pada ruangan
tersebut.
8. Kesimpulan • Dengan penurunan dari penggunaan daya untuk
Dari keselurahan proses perhitungan dan hasil yang
lampu, diasumsikan bahwa bukan hanya
telah didapatkan, didapatkan pula beberapa
penurunan dalam energi yang digunakan, namun
kesimpulan sebagai berikut :
juga didapatkan penurunan dari besar panas yang
• Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
dihasilkan lampu. Hal ini tentunya akan membuat
besarnya cooling load pada suatu bangunan,
cooling load total juga mengalami penurunan.
diantaranya panas dari matahari, infiltrasi, panas
dari peralatan, panas dari pencahayaan, dan panas
dari orang yang ada didalam ruangan. 9. Referensi
• Dari faktor-faktor tersebut pencahayaan juga
memiliki pengaru penting dalam kenyamanan Air Exchange Rate. Engineering Toolbox.
ruangan, terlebih lagi jika ruangan tersebut http://www.engineeringtoolbox.com/air-change-rate-
digunakan sebagai kantor atau tempat yang d_882.html. Diakses pada 16 Juni 2013
memerlukan pencahayaan yang cukup. Baird, Jeanne. 2001. 2001 Ashrae Handbook
• Besarnya cooling load pada zona atau ruangan Fundamentals. Atlanta, GA
Bell Jr., Arthur A. 2006. HVAC Equations Data and
yang berhadapan langsung dengan lingkungan
luar sangat dipengaruhi oleh panas dari matahari, Rules of Thumb
hal ini bisa dilihat pada Zona 2 yang memiliki Bhatia. Cooling Load Calculations and Principles
Comstock, W. Stephen. 2009. 2009 Ashrae
cooling load terbesar pada jam 10:00 pagi, karena
zona ini menghadap timur dimana pada waktu Handbook Fundamentals. Atlanta,
GA
tersebut matahari juga ada di arah timur.
Parsons, Robert A. 1997. 1997 Ashrae Handbook
• Jika ruangan tidak berhadapan langsung dengan
Fundamentals. Atlanta, GA
lingkungan luar maka panas dari peralatan dan
William, Rudoy & Cuba, Joseph F. Cooling and
pencahayaanlah yang paling berpengaruh, seperti
Heating Load Calculation Manual.
pada ruangan dapur yang memiliki cooling load
USA
terbesar pada jam 05:00 sore, dimana panas yang
Spitler, Jeffrey S. 2006. ASHRAE RP-1199 Updating
dihasilkan oleh peralatan dan pencahayaan akan
The ASHRAE Residential Heating &
semakin besar karena waktu operasi yang
Cooling Calculation Procedures and
semakin lama.
Data. Atlanta, GA
• Pada bangunan di tulisan ini, setelah dilakukan
Simons, R.H. 2001. Lighting Engineering Applied
perhitungan manual dengan metode CLTD,
Calculations. MPG Books Ltd,
didapatkan maximum cooling load terjadi pada
Bodmin, Cornwall
jam 05:00 sore yaitu sebesar 202494,49 Btu/h
SNI 03-6575-2001, Tata Cara Perancangan Sistem
atau 59345,28 W.
Pencahayaan Buatan pada Bangunan
• Cooling load terbesar terjadi pada jam 17:00
Gedung
karena pengaruh dari internal load seperti lampu
dan alat-alat elektronik sangat besar, terutama
apabila lampu dan alat-alat itu semakin lama
digunakan.
• Metode CLTD bisa diajadikan aternatif untuk
menghitung cooling load dibanding dengan
menggunakan software karena cara
penggunaanya cukup sederhana walaupun proses
perhitungan sangat panjang.
• Dari hasil simulasi software DIALux dapat
disimpulkan bahwa cahaya matahari sangat
membantu dalam pencahayaan dari suatu

Analisa Perhitungan..., Ranu


8 Octoro, FT UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai