Anda di halaman 1dari 30

WALK THROUGH SURVEY DI PERUSAHAAN

PT. JAKARTA CAKRATUNGGAL STEEL MILLS

15 SEPTEMBER 2017

KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMI

Kel!"# II

Rahmalia Lestari 030.11.241


030.11.241

PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
PERIODE 11 $ 1% SEPTEMBER 2017
JAKARTA

1
2
2
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. L&'&(
L&'&( Bel&#&)*
Bel&#&)* M&+&l&
M&+&l&,
,

Perkem
Perkemban
bangan
gan teknol
teknologi
ogi saat ini begitu
begitu pesatn
pesatnya
ya sehing
sehingga
ga peralat
peralatan
an sudah
sudah jadi
jadi
kebutu
kebutuhan
han pokok
pokok pada
pada berbag
berbagai
ai lapang
lapangan
an pekerja
pekerjaan.
an. Artiny
Artinyaa peralat
peralatan
an dan teknol
teknologi
ogi
merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan prokdutifitas untuk berbagai
 jenis pekerjaan. isamping itu! di sisi lain akan menjadikan dampak negatifnya! bila kita
kurang "aspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.

#uatu
#uatu perusah
perusahaan
aan yang
yang aman
aman adalah
adalah perusa
perusahaa
haan
n yang
yang teratu
teraturr dan terpel
terpeliha
iharan
ran
dengan baik dan $epat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik. Prrogram
keselam
keselamatan
atan kerja
kerja yang
yang baik
baik adalah
adalah progra
program
m yang
yang terpadu
terpadu dengan
dengan pekerja
pekerjaan
an sehari
sehari%har
%harii
sehingga seukar untuk di pisahkan satu sama lainnya. Pelajaran ini di maksudkan untuk 
memberi bimbingan ke arah pen$egahan ke$elakaan pada "aktu kita bekerja! pertolongan
 pertama pada ke$elakaan dan lain%lain.

&eselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan! terpat


kerja dan lingkungan serta $ara%$ara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan keselamatan kerja
untuk menjamin keadaan! keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah dan rohaniah manusia
serta hasil karya dan budayanya
budayanya!! tertuju
tertuju pada kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
manusia pada khususnya.

'enaga kerja adalah setiap orang yang mempu melakukan pekerjaan baik di dalam
maup
maupun
un di luar
luar hubu
hubung
ngan
an kerj
kerjaa guna
guna meng
mengha
hasi
silk
lkan
an jasa
jasa atau
atau baran
barang
g utuk
utuk meme
memenu
nuhi
hi
masyarakat. 'empat kerja adalah ruangan atau lapangan! tertutup atau terbuka! bergerak atau
tetap! dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber 
atau sumber%sumber bahaya! termasuk tempat kerja! semua ruangan! lapangan! halaman dan
sekililingnya! yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

(enyad
(enyadari
ari aspek
aspek kesela
keselamat
matan
an dan keseha
kesehatan
tan kerja!
kerja! pemerin
pemerintah
tah mengel
mengeluar
uarkan
kan
)ndang )ndang nomor 1 tahun 1*+0 tentang keselamatan kerja yang bertujuan melindungi
tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja

1.2 D&+&(
D&+&( H-#-
H-#-!
!
engan alasan untuk melindungi para tenaga kerja dan pengembangan usaha demi
ter$apainya tidak adanya ke$elakaan dan penyakit akibat kerja maka ada beberapa
landasan yang digunakan oleh perusahaan! sebagai berikut ,

A. )) -o. tahun 1*+0 tentang kesehatan dan keselamatan kerja


/. )) -o 13 tahun 2003 pasal  dan + tentang ketenagakerjaan
. )) -o.23 tahun 1**2 tentang kesehatan
. )) -o 3 tahun 1**2 tentang jaminan sosial tenaga kerja
. Permenakertrans -o.03(en1*2 tentang pelayanan kesehatan kerja
5. &epres R -o.22 tahun 1**3 tentang penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
6. &epmenakertrans -o. tahun 2004 tentang pen$egahan dan penanggulangan
78A# di tempat kerja
7. Permenakertrans -o.11(en82009 tentang pen$egahan penyalahgunaan narkoba!
 psikotropika dan :at adiktif lainnya di tempat kerja
. Permenakertrans -o.01(en1*+ tentang ke"ajiban pelatihan hiperkes bagi dokter 
 perusahaan
;. Permenakertrans -o.01(en1*+* tentang ke"ajiban pelatihan hiperkes bagi
 paramedi$ perusahaan
&. Permenakertrans -o.Per 02(en1*0 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
dalam penyelanggaraan keselamatan kerja
L. Permenakertrans -o.Per 03(en1*3 tentang pelayanan kesehatan kerja.
(. #.(enakertrans -o.#.01(en1*+* tentang pengadaan kantin dan ruang makan
 -. #.irjen bina"as -o.#./<1** tentang perusahaan $atering yang
mengelola makanan bagi tenaga kerja
=. Permenakertrans -o.Per 09(-8200 tentang pertolongan pertama pada
ke$elakaan di tempat kerja.

1. P(/l Pe(-+&,&&)

 -ama , P'. ;akarta akratunggal #teel (ills

Alamat , ;l. Raya /ekasi &( 21%22! Pulogadung! R' 0*R<09! Ra"a
'erate!akung! ;akarta 'imur! & ;akarta. 13*20

;enis perusahaan , Produsen 'ulangan /eton


5asilitas produksi , #teel (elting > Rolling (ills

Produk , /illet /aja > /esi /eton

&apasitas Produksi , 420.000 (' > 30.000 (' per 'ahun

;umlah &arya"an , +00 =rang

#ektor Perusahaan, /erdasarkan Anggaran asar Perusahaan! ruang lingkup kegiatan


AL&A adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum! per"akilan atau
keagenan! pemborong ?kontraktor@! industri manufakturing dan fabrikasi! pengolahan
 barang%barang dari logam dan aluminium.

;am &erja, Pukul 0.00  1.00 ?#enin  ;umat@! terdapat 3 shift yaitu,
00.00  0.00

0.00  1.00

1.00  00.00

=Bertime , long shit ?as needed@

#abtu  (inggu , day shift ? 1 shift@

Asuransi Pega"ai, &arya"an P' Alakasa Ctrusindo memiliki asuransi kesehatan


 berupa /P;# &esehatan! /P;# &etenagakerjaan..

&elembagaan P2&3 , masih belum berjalan.

okter Perusahaan , 1 orang hanya bekerja dari hari senin%rabu. 'erdapat pera"at
maupun paramedis lain! bekerja setiap hari senin%jumDat.

#ejarah Perusahaan,

P' ;akarta akratunggal #teel (ills adalah salah satu perusahaan pengolaan baja
nasional yang memproduksi baja tulangan beton atau yang lebih dikenal masyarakat dengan
istilah besi beton. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1** di atas laha seluas 14! 7a!
 berlokasi di ka"asan industri Pulo 6adung! ;akarta dan mulai beroperasi pada ;uni 1**2

#ejak memulai kegiatan operasional sampai sekarang! P'. ;#( telah berhasil
menembus pasar domestik dan internasional P'. ;#( memiliki komitmen untuk 
men$iptakan produk besi beton berkualitas tinggi berinisial E#F sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan oleh /adan #tandar -asional ndonesia dan juga standar nternasional seperti
A#'(! ;# dn /#.

alam mendukung komitmen tersebut P'. ;#( terlah menerapkan #istem


(anajemen (utu #= *001 yang disertifikasi sejak 1**9 dan dalam kontribusinya terhadap
 penyusunan #- untuk produk besi beton dan ke ikut sertaan se$ara konsisten melakukan
edukasi bagi masyarakat konsumen untuk ikut peduli terhadap pemilihan bahan%bahan
 berkualitas dan memenuhi standar! P'. ;#( mendapatkan penghargaan E#- A"ardF pada
tahun 201. #elanjutnya! P'. ;#( juga telah menerapkan (anajemen (utu #= 14001 dan
=7#A# 1001 pada tahun 2013

8isi Perusahaan,

E(enjadikan P'. ;akarta akratunggal #teel (ills sebagai salah satu produsen baja
yang terkemuka di ndonesia.F

(isi Perusahaan,

 (enjadikan # sebagai Quality Leader  untuk produksi besi beton


 (enjadikan # sebagai Price Leader  untuk produsen besi beton di ndonesia
 (enjadikan # sebagai Supplier   besi beton yang terlengkap dalam memenuhi
kebutuhan pasar 

1. Al-( P(-#+


Alumunium Ctrussion Press and Aging 5urna$e  Anodi:ing dan Po"der $oating
?olouring@  Remelt  ie (anufa$turing  5abrikasi  Pa$king
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Ke+e,&'&) Ke(3&

&esehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara kapasitas kerja! beban kerja! dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja se$ara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya! agar diperoleh produktiBitas kerja
yang optimal ?)) &esehatan 1**2 Pasal 23@. &esehatan kerja bertujuan untuk 
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi%tingginya! baik fisik! mental dan sosial bagi
masyarakat pekerja dan masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan. Aplikasi
kesehatan kerja berupa upaya promotif! preBentif! kuratif! dan rehabilitatif.

Promosi kesehatan merupakan ilmu pengetahuan dan seni yang membantu seseorang
untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal! yaitu terjadinya
keseimbangan kesehatan fisik! emosi! spiritual dan intelektual. 'ujuan promosi kesehatan
di tempat kerja adalah ter$iptanya perilaku dan lingkungan kerja sehat juga produktiBitas
yang tinggi. 'ujuan dari promosi kesehatan adalah,

 (engembangkan perilaku kerja sehat


 (enumbuhkan lingkungan kerja sehat
 (enurunkan angka absensi sakit
 (eningkatkan produktiBitas kerja
 (enurunnya biaya kesehatan
 (eningkatnya semangat kerja
)paya preBentif dilakukan untuk men$egah terjadinya penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh alatmesin dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja
ataupun penyakit menular umumnya yang bisa terjangkit pada saat melakukan pekerjaan
yang diakibatkan oleh pekerja. )paya preBentif diperlukan untuk menunjang kesehatan
optimal pekerja agar didapat kepuasan antara pihak pekerja dan perusahaan sehingga
menimbulkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Aplikasi upaya preBentif diantaranya
 pemakaian alat pelindung diri dan pemberian gi:i makanan bagi pekerja.

)paya kuratif merupakan langkah pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi


 pekerja. )paya penatalaksanaan penyakit yang timbul pada saat bekerja merupakan
langkah untuk meningkatkan kepuasan pekerja dalam bekerja! sekaligus memberi
motiBasi untuk pekerja supaya memiliki kesehatan yang optimal. Penyakit yang sering
timbul dalam suatu lokasi pekerjaan dapat menjadi tolak ukur dalam mengambil langkah
 promosi dan pen$egahan! sehingga tujuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan kerja
optimal dilaksanakan.

#alah satu aspek yang harus diimplementasikan dalam kesehatan kerja adalah adanya
 pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja! baik sejak a"al sebelum bekerja! selama
 bekerja! maupun sesudah bekerja. 'ujuan dari pemeriksaan kesehatan ini ditujukan agar 
selain tenaga kerja yang diterima di a"al berada dalam kondisi kesehatan setinggi%
tingginya! juga untuk memantau status kesehatan pekerja dan juga meminimalisir dan
mendeteksi dini apakah ada penyakit akibat kerja yang ditimbulkan akibat proses
 produksi.

#arana P3& di tempat kerja diatur dalam Permenakertrans R -o. 19(-8200.


alam Permenakertrans tersebut! dijabarkan bah"a Pertolongan Pertama Pada
&e$elakaan di tempat kerja ?P3&@ adalah upaya memberikan pertolongan pertama se$ara
$epat dan tepat kepada pekerjaburuhdanatau orang lain yang berada di tempat kerja!
yang mengalami sakit atau $idera di tempat kerja.
5asilitas P3& yang dimaksud dalam Permenakertrans ini meliputi ruang P3&! kotak 
P3& dan isinya sesuai standar! alat eBakuasi dan alat transportasi! fasilitas tambahan
 berupa alat pelindung diri danatau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki
 potensi bahaya yang bersifat khusus. Pengusaha "ajib menyediakan ruang P3& dalam
hal proses produksi mempekerjakan pekerjaburuh 100 orang atau lebih atau kurang dari
100 orang dengan potensi bahaya tinggi.
Ruang P3& juga diatur standarnya! salah satunya meliputi lokasi yang harus dekat
dengan toiletkamar mandi! jalan keluar! mudah dijangkau! dan dekat dengan tempat
 parkir kendaraan. &otak P3& juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut! yaitu
terbuat dari bahan yang kuat dan mudah diba"a! ber"arna dasar putih dengan lambang
P3& ber"arna putih dengan lambang P3& ber"arna hijau dengan isi kotak sesuai dengan
Permenakertrans yang mengatur. Penempatan kotak P3& juga harus pada tempat yang
mudah dilihat dan dijangkau dengan diberi tanda arah yang jelas dan $ukup $ahaya serta
mudah diangkat apabila digunakan dan disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang
ada! dan dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 900 meter atau lebih masing%
masing unit kerja harus menyediakan kotak P3& sesuai jumlah pekerjaburuh.

2.2. E(*)!

rgonomi menurut /adan /uruh nternasional ? International Labor 


OrganizationL=@ adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa
untuk men$apai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia se$ara optimum agar 
 bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan. Pada prosesnya dibutuhkan kerjasama
antara lingkungan kerja ?ahli hiperkes@! manusia ?dokter dan paramedik@! serta mesin
 perusahaan ?ahli tehnik@. &erjasama ini disebut segitiga ergonomi.
'ujuan dari ergonomi adalah efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan
 produktiBitas dan kepuasan kerja. Adapun sasaran dari ergonomi adalah seluruh tenaga
kerja baik sektor formal! informal! maupun tradisional. Pendekatan ergonomi menga$u
 pada konsep total manusia! mesin! dan lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam
industri dapat berjalan se$ara efisien! selamat! dan nyaman. engan demikian! dalam
 penerapannya harus memperhatikan beberapa hal yaitu, tempat kerja! posisi kerja! dan
 proses kerja.

Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut,

1. (eningkatkan kesejahteraan fisik dan mental! dengan meniadakan beban kerja


tambahan ?fisik dan mental@! men$egah penyakit akibat kerja! dan
meningkatkan kepuasan kerjaG
2. (eningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas
kerjasama sesama pekerja! pengorganisasian yang lebih baik dan
menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerjaG
3. /erkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek%aspek teknik!
ekonomi! antropologi! dan budaya dari sistem manusia%mesin untuk tujuan
meningkatkan efisiensi sistem manusia%mesin.
Adapun manfaat pelaksanaan ergonomi adalah menurunnya angka kesakitan akibat
kerja! menurunnya ke$elakaan kerja! biaya pengobatan dan kompensasi berkurang! stress
akibat kerja berkurang! produktiBitas membaik! alur kerja bertambah baik! rasa aman
karena bebas dari gangguan $idera! kepuasan kerja meningkat.

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya! antara lain meliputi, ?1@ tekhnikG ?2@
fisikG ?3@ pengalaman psikisG ?4@ anatomi! utamanya yang berhubungan dengan kekuatan
dan gerakan otot dan persendianG ?9@ anthropometriG ?@ sosiologiG ?+@ fisiologi! terutama
 berhubungan dengan temperatur tubuh! oxygen up take dan aktiBitas ototG ?@ disainG dan
sebagainya.

A"l#&+ E(*)! "&& Te)&*& Ke(3&

1. P++ #e(3&
'erdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri! posisi duduk dimana kaki tidak 
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. #edangkan posisi
 berdiri dimana posisi tulang belakang Bertikal dan berat badan tertumpu se$ara
seimbang pada dua kaki.
2. P(+e+ #e(3&
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi "aktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. 7arus dibedakan ukuran anthropometri
 barat dan timur.
. T&'& le'&# 'e!"&' #e(3&
 Display harus jelas terlihat pada "aktu melakukan aktiBitas kerja. #edangkan
simbol yang berlaku se$ara internasional lebih banyak digunakan daripada kata%kata.
. Me)*&)*#&' 4e4&)
/erma$am%ma$am $ara dalam mengangkat beban yakni! dengan kepala! bahu!
tangan! punggung! dan lain%lain. /eban yang terlalu berat dapat menimbulkan $edera
tulang punggung! jaringan otot! dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.

#uperBisi 'enaga &erja

#emua pekerja se$ara kontinyu mendapat superBisi medis teratur. #uperBisi medis
yang biasanya dilakukan terhadap pekerja antara lain,

&. Pemeriksaan sebelum kerja bertujuan untuk menyesuaikan pekerja baru terhadap
 beban kerjanya.
&. Pemeriksaan berkala bertujuan untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya
dan mendeteksi bila ada kelainan.
4.  -asihat harus diberikan tentang higiene dan kesehatan

2.. Pe)&#' A#4&' Ke(3&

(enurut  International Labour Organization ?L=@ tahun 1**! penyakit akibat


kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan
 pekerjaan! yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.

/eberapa faktor penyebab penyakit akibat kerja! antara lain,

1. 5aktor fisik 
 #uara bising mengakibatkan ketulian
 Radiasi sinar rontgen atau sinar radioaktif menyebabkan penyakit kelainan darah dan
kulit.
 #uhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke, heat cramps, hiperpireksia.
#edangkan suhu yang terlalu rendah menyebabkan  rosbite.
 'ekanan udara yang tinggi menyebabkan !aison Disease
 Pen$ahayaan yang buruk menyebabkan kelainan pada mata.
 6etaran dapat menyebabkan RaynaudDs disease.

2. 5aktor kimia
 ebu dapat menyebabkan  pneumoconiosis, diantaranya, silikosis! asbestosis dan
lainnya.
 )ap dapat menyebabkan demam uap logam ?metal ume e"er @! dermatosis.
 6as dapat menyebabkan kera$unan! misalkan =! 7 2#! Pb dan lainnya.
 Larutan :at kimia dapat menyebabkan iritasi pada kulit
 A"an atau kabut

3. 5aktor biologi
 (isalkan bibit penyakit antraks atau brusella yang menyebabkan penyakit akibat
kerja pada tenaga kerja penyamak kulit

4. 5aktor fisiologiergonomi antara lain kesalahan konstruksi mesin! sikap badan yang
tidak benar dalam melakukan pekerjaan dan lain%lain yang dapat menimbulkan
kelelelahan fisik dan gangguan kesehatan bahkan lambat laun dapat menyebakan
terjadi perubahan fisik.

9. 5aktor mental%psikologis
 7ubungan kerja atau hubungan industrial yang tidak baik dapat menyebabkan depresi
atau penyakit psikosomatis.

Pe)e*&#&) &*)++ "e)&#' &#4&' #e(3& &"&' l&#-#&) !el&l- 7 l&)*#&,6


&)'&(& l&)

1. 'entukan iagnosis klinisnya


iagnosis klinis harus dapat ditegakkan terlebih dahulu! dengan memanfaatkan
fasilitas%fasilitas penunjang yang ada! seperti umumnya dilakukan untuk 
mendiagnosis suatu penyakit. #etelah diagnosis klinik ditegakkan baru dapat
dipikirkan lebih lanjut apakah penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau
tidak.

2. 'entukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini


Pengetahuan mengenai pajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah
esensial untuk dapat menghubungkan suatu penyakit dengan pekerjaannya. )ntuk ini
 perlu dilakukan anamnesis mengenai ri"ayat pekerjaannya se$ara $ermat dan teliti!
yang men$akup,
 Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh penderita se$ara
khronologis
 Lamanya melakukan masing%masing pekerjaan

 /ahan yang diproduksi

 (ateri ?bahan baku@ yang digunakan

 ;umlah pajanannya

 Pemakaian alat perlindungan diri ?masker@

 Pola "aktu terjadinya gejala

 nformasi mengenai tenaga kerja lain ?apakah ada yang mengalami gejala serupa@

 nformasi tertulis yang ada mengenai bahan%bahan yang digunakan ?(##! label!
dan sebagainya@

3. 'entukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut! Apakah
terdapat bukti%bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bah"a pajanan
yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita. ;ika dalam kepustakaan tidak ditemukan
adanya dasar ilmiah yang menyatakan hal tersebut di atas! maka tidak dapat ditegakkan
diagnosa penyakit akibat kerja. ;ika dalam kepustakaan ada yang mendukung! perlu dipelajari
lebih lanjut se$ara khusus mengenai pajanan sehingga dapat menyebabkan penyakit yang
diderita ?konsentrasi! jumlah! lama! dan sebagainya@.

4. 'entukan apakah jumlah pajanan yang dialami $ukup besar untuk dapat mengakibatkan
 penyakit tersebut. ;ika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan
tertentu! maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting untuk diteliti
lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat menentukan
diagnosis penyakit akibat kerja.
9. 'entukan apakah ada faktor%faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi. Apakah ada
keterangan dari ri"ayat penyakit maupun ri"ayat pekerjaannya! yang dapat mengubah
keadaan pajanannya! misalnya penggunaan AP! ri"ayat adanya pajanan serupa sebelumnya
sehingga risikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai ri"ayat kesehatan ?ri"ayat
keluarga@ yang mengakibatkan penderita lebih rentanlebih sensitif terhadap pajanan yang
dialami.

. ari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit


Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakitH Apakah penderita
mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit. (eskipun
demikian! adanya penyebab lain tidak selalu dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab
di tempat kerja.

+. /uat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya


#esudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan berdasarkan
informasi yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. #eperti telah disebutkan
sebelumnya! tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit! kadang%
kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. 7al ini perlu
dibedakan pada "aktu menegakkan diagnosis. #uatu pekerjaanpajanan dinyatakan sebagai
 penyebab suatu penyakit apabila tanpa melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan
tertentu! pasien tidak akan menderita penyakit tersebut pada saat ini. edangkan pekerjaan
dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila penyakit telah ada atau timbul pada "aktu
yang sama tanpa tergantung pekerjaannya! tetapi pekerjaannyapajanannya
memperberatmemper$epat timbulnya penyakit.

2.. G8 Ke(3&

6i:i kerja adalah gi:inutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi

kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja tambahan. 6i:i kerja menjadi

masalah disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kebiasaan makan pagi! kurangnya

 perhatian pengusaha! kurangnya pengetahuan tenaga kerja tentang gi:i! tidak mendapat
uang makan! serta jumlah! kapan dan apa dimakan tidak diketahui. fek dari gi:i kerja

yang kurang bagi pekerja adalah,

 Pekerja tidak bekerja dengan maksimal

 Pertahanan tubuh terhadap penyakit berkurang

 &emampuan fisik pekerja yang berkurang

 /erat badan pekerja yang berkurang atau berlebihan

 Reaksi pekerja yang lamban dan apatis!

 Pekerja tidak teliti

 fisiensi dan produktiBitas kerja berkurang

;enis pekerjaan dan gi:i yang tidak sesuai akan menyebabkan timbulnya berbagai
 penyakit seperti obesitas! penyakit jantung koroner! stroke! penyakit degeneratiBe!
arteriosklerotik! hipertensi! kurang gi:i dan mudah terserang infeksi akut seperti
gangguan saluran nafas. &etersediaan makanan bergi:i dan peran perusahaan untuk 
memberikan informasi gi:i makanan atau pelaksanaan pemberian gi:i kerja yang optimal
akan meningkatkan kesehatan dan produktiBitas yang setinggi%tingginya.

2.5. Pe!e(#+&&) Ke+e,&'&)

alam pelaksanaan program kesehatan kerja! di dalamnya terkandung ke"ajiban


 pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja. Pemeriksaan kesehatan dilakukan
oleh dokter perusahaan yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan (enteri 'enaga &erja dan 'ransmigrasi dan &operasi -o. Per.
01(-1*+. 'ujuan dari dilakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja se$ara umum
adalah memperoleh dan mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi%tingginya
selama bekerja maupun setelah bekerja.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja terbagi atas tiga !antara lain,

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) +e4el-! 4e#e(3&


itujukan agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan
yang setinggi%tingginya! tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya dan $o$ok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja
lainnya terjamin.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain! pemeriksaan fisik lengkap! kesegaran


 jasmani! rontgen paru! laboratorium rutin dan pemeriksaan lain yang berkaitan
dengan pekerjaan tertentu.

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) 4e(#&l&


(erupakan pemeriksaan kesehatan pada "aktu%"aktu tertentu terhadap tenaga kerja
yang dilakukan oleh dokter perusahaan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk menilai
kemungkinan adanya pengaruh%pengaruh dari pekerjaan sedini mungkin ?deteksi dini@
yang kemudian perlu dikendalikan dengan usaha pen$egahan. #emua perusahaan
harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang%
kurangnya 1 tahun sekali.

 Pe!e(#+&&) #e+e,&'&) #,-+-+


(erupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter perusahan se$ara khusus
terhadap tenaga kerja tertentu. Pemeriksaan bertujuan untuk menilai adanya pengaruh
dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau kelompok tenaga kerja tertentu.

Pemeriksaan kesehatan khusus dapat dilakukan terhadap,

 'enaga kerja yang telah mengalami ke$elakaan atau penyakit yang memerlukan
 pera"atan lebih dari 2 minggu.
 'enaga kerja usia lebih dari 40 tahun atau tenaga kerja "anita dan tenaga kerja
$a$at! serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
 'enaga kerja yang terdapat dugaan%dugaan tertentu mengenai gangguan
kesehatannya. Perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan.
2.9. HIV:AIDS

78A# saat ini di bukan hanya menjadi masalah kesehatan akan tetapi juga menjadi
masalah di bidang dunia kerja yang berdampak pada produktiBitas dan profitabilitas
 perusahaan. &ementrian &etenagakerjaan R telah mengeluarkan &eputusan (enteri -o.
(en82004 mengenai pen$egahan dan Penaggulangan 78A# di tempat kerja! di
mana dalam &eputusan (enteru 'enaga &erja dan 'ransmigrasi terdapat ke"ajiban
 pengusaha untuk melakukan upaya pen$egahan dan penanggulangan 78A# di tempat
kerja melalui,

1. Pengembangan kebijakan tentang upaya pen$egahan dan penanggulangan 78A#


di tempat kerja yang dapat dituangkan dalam Peraturan Perusahaan ?PP@ atau
Perjajian &erja /ersama ?P&/@
2. Pengkomunikasian kebijakan dengan $ara menyebarluaskan informasi dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
3. Pemberian perlindungan kepada pekerjaburuh dengan 78A# dari tindak dan
 perlakuan diskriminatif.
4. Penerapan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja khusus untuk pen$egahan dan
 penanggulangan 78A# sesuai dengan peraturan perundan%undangan yang
 berlaku.

(enurut L= terdapat beberapa prinsip kun$i dan kaidah tentang 78A# di dunia
kerja yang berlaku bagi semua aspek pekerjaan dan semua tempat kerja! termasuk sektor 
kesehatan! antara lain,

1. su tempat kerja

78 A# adalah isu tempat kerja! karena dia mempengaruhi angkatan kerja! dan karena
tempat kerja dapat memainkan peran Bital dalam membatasi penularan dan dampak 
epideminya.

2. -ondiskriminasi
'idak ada diskriminasi terhadap pekerja berdasarkan status 78 yang nyata atau di$urigai.

3. &esetaraan gender 
7ubungan gender yang lebih setara dan pemberdayaan "anita adalah penting untuk 
men$egah penularan 78 dan membantu masyarakat mengelola dampaknya.

4. Lingkungan kerja yang sehat


'empat kerja harus meminimalkan risiko pekerjaan! dan disesuaikan dengan kesehatan dan
kemampuan pekerja.

9. ialog #osial
&ebijakan dan program 78A# yang sukses membutuhkan kerjasama dan saling per$aya
antara pengusaha! pekerja dan pemerintah

. 'idak boleh melakukan skrining untuk tujuan rekrutmen


'es 78 di tempat kerja harus dilaksanakan se$ara sukarela dan rahasia! tidak boleh
digunakan untuk menskrining pelamar atau pekerja.

+. &erahasiaan
Akses kepada data perseorangan! termasuk status 78 pekerja! harus dibatasi oleh aturan dan
kerahasiaan.

. (elanjutkan hubungan pekerjaan


Pekerja dengan penyakit yang berkaitan dengan 78 harus dibolehkan bekerja dalam kondisi
yang sesuai selama dia mampu se$ara medik.

*. Pen$egahan
(itra sosial mempunyai posisi yang unik untuk mempromosikan upaya pen$egahan melalui
informasi! pendidikan dan dukungan bagi perubahan perilaku.

10. &epedulian dan dukungan Pekerja berhak mendapat pelayanan kesehatan yang
terjangkau.
BAB III
PELAKSANAAN

.1. T&)**&l &) W&#'- Pe)*&!&'&)


&unjungan perusahaan ke P'. ;A&AR'A A&RA')-66AL #'L (LL#

ini dilakukan pada hari ;umat tanggal 14 #eptember 201+ pukul 13.00%1.00

.2. L#&+ Pe)*&!&'&)


Lokasi P'. ;A&AR'A A&RA')-66AL #'L (LL# terletak ;l. Raya /ekasi
&( 21%22! Pulogadung! R' 0*R<09! Ra"a 'erate!akung! ;akarta 'imur! & ;akarta.
13*20

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
.1. ;&+l'&+ Pel&&)&) Ke+e,&'&)

5asilitas pelayanan kesehatan yang tersedia hanya satu poliklinik. 'erdapat satu dokter 
 perusahaan yang datang ke perusahaan tiga hari dalam seminggu setiap hari #enin sampai hari
Rabu. okter perusahaan hanya menangani keluhan yang tidak berat seperti #PA dan myalgia.
/ila terdapat pasien dengan kega"atdaruratan ataupun pasien dengan luka besar! maka akan
dirujuk ke rumah sakit terdekat dari perusahaan. Pada saat kunjungan dilakukan! poliklinik 
sedang tutup dan dikun$i! sehingga kami tidak dapat memeriksa apa saja yang terdapat di dalam
 poliklinik tersebut.

.2. P(*(&! Ke+e,&'&)

Program kesehatan preBentif seperti pemberian suplemen kesehatan tidak ada pada
 perusahaan ini. Pemeriksaan kesehatan berkala tidak pernah dilakukan lagi sejak 9 tahun terakhir.
Penggunaan alat pelindung diri masih sangat kurang.

Program kesehatan promotif yang dilakukan yaitu kegiatan penyuluhan APAR ?Alat
Pemadam &ebakaran Ringan@. Penyuluhan yang berasal dari puskesmas yang diikuti semua
tenaga kerja mengenai tentang narkoba! /! tetapi belum pernah dilakukan penyuluhan
mengenai 78 A#.

Program kesehatan kuratif yaitu pengobatan yang dilakukan oleh dokter perusahaan! misalnya
 pengobatan poliklinik yang buka dua kali dalam seminggu! tetapi pengobatan yang dilakukan
hanya untuk keluhan yang tidak berat seperti #PA dan myalgia! dan jika ada pasien dengan
kega"atdaruratan ataupun pasien dengan luka besar! maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat
dari perusahaan

Program kesehatan rehabilitasi sudah dilakukan oleh perusahaan ini dalam bentuk rujukan
tenaga kerja yang mengalami ke$elakaan kerja ke rumah sakit yang mengadakan kerja sama
dengan perusahaan ini. 'etapi tidak ada pemindahan tugas pekerjaan apabila karya"an tersebut
mengalami ke$elakaan kerja.
.. Pe)<e*&,&) HIV AIDS &) N&(#4&

Pen$egahan 78 A# tidak dilakukan se$ara optimal dan tidak dilakukan
 penyuluhan. -amun penyuluhan narkoba pernah diberikan kepada tenaga kerja oleh
dokter puskesmas. Pada saat penerimaan $alon tenaga kerja juga tidak ada persyaratan
untuk dilakukan tes narkoba.

.. Pe!e(#+&&) Ke+e,&'&)

P'. ;akarta akrtatunggal #teel (ills selalu mengadakan Pemeriksaan &esehatan


A"al kepada $alon tenaga kerja. &emudian dokter perusahaan akan melakukan beberapa
"a"an$ara dan pemeriksaan fisik kepada $alon tenaga kerja di klinik perusahaan.

P'. ;akarta akrtatunggal #teel (ills sudah tidak melakukan Pemeriksaan &esehatan
/erkala dalam 9 tahun terakhir .

/agi tenaga kerja yang memiliki keluhan khusus! P'. ;akarta akrtatunggal #teel
(ills memberikan Pemeriksaan &esehatan &husus yang akan dilayani oleh dokter 
 perusahaan. Apabila memerlukan pemeriksaan penunjang yang tidak tersedia di klinik 
 perusahaan! maka tenaga kerja akan dirujuk ke Rumah #akit setempat yang lebih
memadai.

.5. Ke+e+-&&) Pe#e(3& e)*&) Al&'

Pada salah satu departemen! yaitu epartemen ie (anufa$turing! para pekerja
melakukan pekerjaannya dalam posisi statis selama  jam! dan hanya beristirahat selama
1 jam pada jam makan siang. Pada bagian untuk pengelasan para pekerja juga tidak 
menggunakan penutup muka. Posisi kerja pun saat memasang baut tidak ergonomis.
ara &erja juga tidak ergonomis! dengan mengangkut aluminium dan menggunakan
 punggung sebagai tumpuan sehingga menyebabkan risiko nyeri pinggang ba"ah. #elain
itu! kursi yang mereka gunakan tidak memiiki sandaran sehingga posisi $enderung
membungkuk. Para pekerja menggunakan alat bantu untuk mengangkat aluminium
dalam jumlah besar. #e$ara garis besar! kebanyakan para pekerja tidak menggunakan alat
 pelindung diri.
.9. P(*(&! Pe!e)-,&) G8 Pe#e(3&6 K&)') &'&- R-&)* M&#&)

Perusahaan tidak memperhatikan dan memastikan apakah nutrisi yang diperoleh


setiap tenaga kerja $ukup atau tidak. P'. ;akarta akratunggal #teel (ills memberikan
uang makan kepada tenaga kerja yang termasuk di dalam gaji sehingga mengharuskan
 para pekerja membeli makanan sendiri yang tidak diketahui kandungan nutrisinya. 7al
ini menyebabkan tidak dapat diketahui se$ara pasti jenis makanan! ke$ukupan gi:i serta
kesehatan makanan setiap tenaga kerja. apat disimpulkan bah"a perusahaan tidak 
memperhatikan aspek kebutuhan gi:i tenaga kerja. #elain itu! pada perusahaan ini tidak 
ada perbedaan uang makan berdasarkan beban kerja. /erdasarkan #urat daran (enteri
'enaga &erja dan 'ransmigrasi -o. 01(en1*+* tentang pengadaan kantin dan ruang
makan! seharusnya perusahaan dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 200 orang "ajib
memiilki kantin sendiri. -amun! P' Alakasa Ctrusindo tidak memiliki ruang makan
untuk tenaga kerja. 'enaga kerja memakai ruang loker di diBisi sendiri sebagai ruang
makan.

.7. Pe)&#' A#4&' Ke(3&

Penyakit terbanyak yang diderita oleh tenaga kerja P'. Alakasa Ctrusindo antara
lain,

a. Lo" /a$k Pain


 b. )rtikaria
$. 7ernia
d. 6astritis
e. &olesterol
f. Rhinitis
g. (yalgia
h. ermatitis
i. Lain%lain

 -amua berdasarkan pengkuan pega"ai P'. ;akarta akratunggal #teel! penyakit yang
 paling sering dikeluhkan oleh perkerja adalah ,

1. Lo" /a$k Pain


2. #PA
3. Luka /akar  

.%. S&(&)& PK &) T!


Perusahaan tidak menyediakan kotak P3& hampir di setiap deBisi atau bagian
 produksi. Perusahaan sudah tidak membentuk tim tanggap darurat untuk memberikan
 pertolongan pertama kepada tenaga kerja yang mengalami ke$elakaan kerja. #ehingga
 jika terjadi ke$elakaan atau penyakit akibat kerja! maka yang melakukan pertolongan
 pertama yaitu teman%teman atau tenaga kerja yang lainnya. #e$ara pengetahuan dan
 perlengkapan P3& jauh dari kata sempurna dikarenakan tenaga kerja tidak dibekali
mengenai pengobatan atau tindakan pertolongan pada saat ke$elakaan terjadi.

BAB V
RUMUSAN MASALAH

N R-!-+&) Pe(&'-(&) S'&)&('


!&+&l&, "e(-)&)*&) &)*
4e(l&#-
1. 5asilitas, Permenaker  Perusahaan yang memiliki tenaga
Poliklinik   -o.3(-1*2 kerja 200%900 orang dengan tingkat
tentang pelayanan  bahaya rendah harus
2Cminggu ?#enin
&esehatan &erja menyelenggarkan pelayahan
dan &amis@! kesehatan kerja,
% /erbentuk klinik buka tiap
dilayani oleh 1
hari kerja ?dilayani oleh
dokter perusahaan.  paramedis@
i pimpin dokter yang praktek 2 hari
okter tersebut
sekali.
 praktik dalam
"aktu 9 jam.

)paya preBentiBe Permenaker  % Pembinaan dan penga"asan


 -o.02(-1*0 kesehatan kerja dan lingkungan kerja
Pemberian tentang Pemeriksaan minimal setiap 3 bulan sekali
suplemen &esehatan 'enaga &erja % ilakukan pemeriksaan berkala 1
kesehatan tidak  dalam Penyelenggaraan tahun sekali! dan pemeriksaan
ada pada &eselamatan &erja khusus bila diperlukan
 perusahaan ini. %Pemberian penyuluhan tentang
Pemeriksaan Permenakertrans
 pentingnya AP dan bila melanggar 
kesehatan berkala  -o.Per.03(en1*2
tidak pernah tentang Pelayanan akan diberi sanksi.
dilakukan lagi &esehatan &erja
sejak 9 tahun
terakhir. Permenakertrans
Penggunaan alat  -o.0(en82010
 pelindung diri tentang Alat Pelindung
masih sangat iri
kurang.
)paya Promotif  Permenakertrans Pemberian penyuluhan tentang 78
 -o.03(en1*2 A# dan penyakit tersering
'idak pernah tentang P&&  minimal 1 kali dalam 1 tahun.
dilakukan Pemberian poster peringatan disetiap
 penyuluhan
alat yang berbahaya dan poster 
mengenai 78
A#! hanya keselamatan kerja disetiap
 penyuluhan
departemen.
tentang / dan
 -arkoba.

&urangnya poster 
 peringatan bahaya!
dan pen$egahan
ke$elakaan kerja.
)paya &uratif, % Permenakertrans % (engoptimalkan klinik yang ada di
% &urang  -o. Per.03(en1*2
lingkungan perusahaan.
tentang P&& yang
diperhatikan
meliputi usaha promotif!
keberadaan klinik   preBentif! kuratif! dan
rehabilitatif.
 pemeriksaan dan
% Permenaker  
 pengobatan di
 -o.2(en1*0 tentang
 perusahaan
Pemeriksaan &esehatan
'enaga kerja dalam
Penyelenggaraan.
)paya % &onfensi L= -o. % Peningkatan upaya promotif dan
Rehabilitatif , 19*1*3 tentang proses  preBentif sehingga tidak terulang
% 'idak adanya  pemulihan tenaga kerja kembali ke$elakaan akibat kerja.
dari ke$elakaan atau % 'erdapat penilaian dan konseling
 pemindahan tugas
 penyakit untuk dapat dalam upaya pemulihan ke$elakaan
 pekerjaan apabila  bekerja kembali baik di yang di alaminya! sehingga
tempat kerja semula  penempatannya tepat.
karya"an tersebut
atau baru yang sesuai % Peningkatan pelayanan pengobatan
mengalami dengan kondisi dan
 pada klinik perusahaan.
kemampuannya
ke$elakaan kerja
% Permenakertrans -o.
Per.03(en1*2
tentang P&& yang
meliputi usaha promotif!
 preBentif! kuratif! dan
rehabilitatif.
2 78 A# , % &epmenakertrans -o. % Pemeriksaan 78 A# tidak  
% 'idak pernah (-82004 tentang menjadi ke"ajiban $alon tenaga kerja
dilakukan Pen$egahan dan ke$uali atas inisiatif ?permintaan@
Penanggulangan 78 indiBidu tersebut.
 pemeriksaan 78
A# di tempat kerja % alon tenaga kerja dengan 78 A#
A# % &epdirjen PP& -o.
 positif diperbolehkan untuk bekerja
&ep.22;PP&8200
dengan pemberian edukasi dan
tentang Petunjuk 'eknis
 pertimbangan pekerjaan yang sesuai.
Penyelenggaraan
Pelayanan &esehatan
&erja.
3 Posisi kerja tidak   )) no.1 tahun 1*+0 (elakukan penyuluhan tentang
ergonomis! posisi tentang keselamatan  bagaimana sikap tubuh yang
kerja saat kerja ergonomis dalam bekerja.
memasang baut!
mengangkut )) R no.13 tahun 2003 (elakukan penyuluhan tentang
aluminium dan tentang  bagaimana $ara mengangkat dan
menggunakan ketenagakaerjaan mengangkut yang benar.
 punggung sebagai
tumpuan sehingga PP no.90 tahun 2012 (enyediakan alat%alat sesuai
menyebabkan ergonomi.
tentang penerapan
risiko nyeri
 pinggang ba"ah. #(&3
&ursi yang
mereka gunakan
tidak memiiki
sandaran sehingga
 posisi $enderung
membungkuk 
4 'idak terdapat #urat edaran menteri Pengadaan ruang tempat makan dan
ruang ruang kantin.
tenaga kerja dan
tempat makan
dan kantin transmigrasi -=. #. (engadakan penyuluhan tentang
tidak pernah ada kebutuhan gi:i kerja.
01men1*+* tentang
 penyuluhan
 pengadaan kantin dan
tentang kebutuhan
ruang makan
dan pentingnya
gi:i bagi pekerja
9 'idak diadakan )ndang undang no 1 (engadakan pemeriksaan kesehatan
 pemeriksaan tahun 1*+0 tentang
 berkala minimal 1 tahun dalam
kesehatan se$ara keselamatan kerja
 berkala sekali! melakukan pemeriksaan
Permenaker no 2(en
khusus bila di butuhkan
'idak ada
1*0 tentang
 pemeriksaan
 pemeriksaan kesehatan
se$ara khusus tenaga kerja dalam
 penyelenggaraan
keselamatan kerja
 #arana P3&   Permenaker  %#uatu perusahaan seharusnya
% /elum  -o.Per.03(-1*2 menyediakan minimal 2 orang
adanya  petugas khusus untuk menangani
 petugas Peraturan menteri P3& 
khusus tenaga kerja dan
untuk P3&  transmigrasi republik  %Pengurus seharusnya memasang
% /elum indonesia nomor,PR   pemberitahuan tentang nama dan
tampak  19 (- 8200 lokasi di tempat kerja pada tempat
adanya yang mudah dilihat dan dapat
lokasi P3&   jangkau
yang
mudah %&arena jumlah tenaga kerja di
terlihat dan  perusahaan P' Alakasa kstrusindo
terjangkau memiliki lebih dari 100 orang
/elum ada oekerja maka perusahaan seharusnya
menyediakan fasilitas berupa ruang
 pembasahan tubuh
P3k 
$epat ?sho"er@ Perusahaan seharusnya mempunyai
dan pembilasan tempat untuk pembasahan tubuh
 pen$u$ian mata
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Ke+!"-l&)
ari hasil "alkthough surBey yang kami lakukan! maka kesimpulan yang dapat ditarik 
adalah,
 ari aspek ergonomis sikap dan posisi tubuh pekerja kurang ergonomis.
 ari aspek pemenuhan gi:i pekerja! pekerja hanya diberikan uang makan yang tidak 
disesuaikan dengan beban kerja! tidak terdapat ruang makan atau kantin.
 ari aspek pemeriksaan kesehatan belum sesuai dengan aturan! "alaupun
 pemeriksaan kesehatan a"al telah dilakukan pada semua $alon tenaga kerja yang
meliputi "a"an$ara dan pemeriksaan fisik!  pemeriksaan berkala tidak dilakukan
rutin setiap 1 tahun karena sudah tidak dilakukan 9 tahun terakhir ini . Pemeriksaan
kesehatan khusus dilakukan bagi tenaga kerja tertentu sesuai dengan keluhan pekerja
yang nantinya akan dirujuk ke Rumah #akit setempat yang lebih memadai.
 ari aspek program kesehatan! perusahaan belum rutin mengadakan penyuluhan
 berkala! selain itu data mengenai program preBentif! kuratif dan rehabilitatiBe juga
tidak jelas.
 ari aspek pen$egahan 78! A#! dan narkoba belum dilakukan se$ara optimal dan
 belum dilakukan penyuluhan.
 itinjau dari segi sarana P3& belum ada di setiap deBisi atau bagian produksi! jika
terjadi ke$elakan pertolongan pertama dilakukan oleh tenaga kerja lain! tidak ada
 petugas P3& khusus.
 itinjau dari segi personil kesehatan! P'. ;akarta akratunggal #teel memiliki dokter 
yang melakukan pelayanan kesehatan yang datang tiga kali dalam seminggu.

B. S&(&)
ari hasil "alkthrough surBey yang kami lakukan! maka kami ajukan beberapa saran yaitu ,

 (elakukan sosialisasi dan pelatihan petugas kesehatan demi kelangsungan program


kesehatan ?promotif! preBentif! kuratif! rehabilitatif@
 (elakukan penelitian epidemiologi untuk mengetahui 10 penyakit terbanyak dan
 penyakit akibat kerja yang ada di perusahaan.
 Pengadaan Ruang (akan dan penyuluhan gi:i kerja bagi tenaga kerja
 Penyuluhan tentang penggunaan AP yang baik dan benar! posisi yang ergonomis
dalam melakukan pekerjaan! 78%A# dan narkoba.
 Perusahaan seharusnya melaporkan setiap PA& yang terjadi.
 Perusahaan seharusnya menyediakan minimal 2 orang petugas P3&.
 Pengurus seharusnya memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi P3& di
tempat kerja pada tempat yang mudah terlihat.
 =leh karena jumlah tenaga kerja di perusahaan P'. ;akarta akratunggal #teel (ills
lebih dari 100 orang dalam satu shift maka perusahaan seharusnya menyediakan
fasilitas berupa ruang P3&. .
 &otak P3& seharusnya terletak pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau! diberi
tanda arah yang jelas! $ukup $ahaya serta mudah diangkat apabila digunakan.
BAB VII
PENUTUP

ari pemaparan makalah di atas! maka dapat diambil kesimpulan bah"a kesehatan dan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk men$iptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko ke$elakaan dan bahaya baik fisik! mental maupun emosional terhadap
 pekerja! perusahaan! masyarakat dan lingkungan. ;adi kesehatan dan keselamatan kerja tidak 
selalu berkaitan dengan masalah fisik pekerja! tetapi juga mental! psikologis dan emosional.
&esehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. =leh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang%undangan
yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. (eskipun banyak 
ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja! tetapi masih banyak 
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. (asih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi ke$elakaan kerja.
=leh karena itu! perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. 'idak hanya bagi para pekerja!
tetapi juga pengusaha itu sendiri! masyarakat dan lingkungan sehingga dapat ter$apai
 peningkatan mutu kehidupan dan produktiBitas nasional.

L&!"(&)

Anda mungkin juga menyukai