Anda di halaman 1dari 20

47

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Penambangan di PT. Asia Putra Cemerlang Jobsite PT. Dayak
Membangun Pratama
Kegiatan penambangan yang ada di site penambangan milik PT. DMP
aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
4.1.1 Pemboran
Pada IUP PT.DMP masih dilakukan kegiatan pemboran eksplorasi,
kegiatan pemboran ini diperuntukan sebagai data permodelan cadangan
batubara. Kegiatan pemboran ini dibagi menjadi dua metode pemboran
yaitu Open Hole (Cutting) dan Touch Coring.
Metode Open Hole (Cutting) ini digunakan untuk menganalisa lithologi
batuan pada koordinat titik bor yang telah diberikan dari tim mapping,
analisa lithologi dimaksudkan untuk menggambarkan macam-macam
batuan untuk tiap kedalaman atau lapisan yang ditembus sebagai
pedoman dalam pendeskripsian lithologi. Pendeskripsian lithologi
batuan meliputi warna, tekstur, kekerasan, lapisan, pabrikasi dan
mineral tambahan yang ada dibatuan. Pendeskripsian lithologi dilakukan
dengan interpretasi serpihan batuan yang tersirkulasi ke permukaan
dengan bantuan air. Alat bor yang digunakan adalah JACRO 175
dengan menggunakan mata bor Wing Bit.
Gambar 4.1 Penggunaan Jacro 175 untuk pemboran dengan
metode open hole

Gambar 4.2 Pembuatan kolam penampungan untuk melihat


serpihan batuan yang keluar ke permukaan

48
Metode Touch Coring merupakan metode pemboran yang
mengkombinasikan metode pemboran lubang terbuka dan pemboran inti
dalam satu lubang pemboran. Touch Coring digunakan untuk
mendapatkan sampel batubara dengan kedalaman yang sudah ditentukan
sebelumnya. Metode touch coring ini sedikit berbeda dengan metode
open hole karena menggunakan Core Barrel sebagai mata bor dan
tempat penangkapan sampel batuan. Kemudian sampel yang
dikeluarkan dari Core Barrel di taruh di wadah penyimpanan sementara
untuk diukur panjang sampel yang didapatkan, untuk melihat
keberhasilan pemboran touch coring dengan menghitung core recovery.

Gambar 4.3 Sampel Batuan yang diambil dari Core Barrel

Data sampel batubara yang didapat akan dibungkus dengan wrap plastic
kemudian diberi keterangan seperti hole name, run , panjang sampel
batubara lalu kemudian dimasukan kedalam core box. Sampel yang
didapat akan dikirim untuk dilakukan uji lab (Analisa Proksimat dan
Analisa Ultimat).

49
Gambar 4.4 Pembungkusan sampel dengan wrap plastic

Gambar 4.5 Core Box


4.1.2 Logging
Kegiatan logging dilakukan setelah melakukan kegiatan pemboran,
kegunaan logging sendiri untuk mengetahui karakter fisik batuan di

50
dalam lubang sumur secara in-situ sehingga dapat mengetahui
kondisi bawah permukaan seperti litologi, porositas, saturasi air,
permeabilitas, dan kandungan serpih yang ada dalam
formasi. Logging diperlukan sebagai data pembanding dengan data
yang didapat dari proses pengeboran, logging dilakukan dua kali
yang pertama logging gamma ray dan yang kedua logging density.
Pengambilan data dilakukan secara up dan down.

Gambar 4.6 Geologger dan Power Winch

Gambar 4.7 Density

51
4.1.3 Pembersihan lahan (Land Clearing)
PT. DMP merupakan perusahaan yang baru mulai melakukan
produksi sehingga masih melakukan kegiatan land clearing di area
penambangan pit 1. PT. APC (Kontraktor) melakukan pembersihan
lahan dengan menggunakan Komatsu Bulldozer D85E-SS.
Kebanyakan pohon-pohon berdiameter kurang dari 15 cm jadi hanya
dengan bulldozer sudah cukup mudah membersihkan pohon-pohon
yang ada disekitar lokasi penambangan.

Gambar 4.8 Proses pembersihan lahan


4.1.4 Pengupasan Top Soil
Setelah dilakukannya pembersihan lahan, dilakukan kegiatan
pengupasan top soil dengan menggunakan alat Komatsu PC400.

52
Gambar 4.8 Proses pengupasan top soil
Tanah pucuk atau top soil dipindahkan ke disposal akan tetapi tidak
dapat dicampur dengan overburden karena top soil sangat berguna
pada saat reklamasi karena tumbuh-tumbuhan hanya dapat tumbuh
pada top soil.
4.1.5 Pengupasan tanah penutup (overburden)
Overburden di area pit 1 kebanyakan berupa batulempung
(claystone) , pengupasan overburden dilakukan dengan alat Hitachi
ZX470 kemudian overburden diangkut menuju disposal
menggunakan dump truck Nissan CWB.

53
Gambar 4.9 Proses pemuatan overburden ke dump truck
4.1.6 Coal Cleaning
Coal cleaning adalah kegiatan memisahkan antara batubara , shaley
coal dan parting sehingga terkumpul batubara bersih yang akan di
angkut ke ROM. Parting dari yang didapat dari proses cleaning
sebagian dibuang ke disposal dan sebagian diangkut ke ROM untuk
dijadikan base stockpile batubara. Proses cleaning batubara
menggunakan excavator Hitachi Zaxis 210.

Gambar 4.10 Proses cleaning batubara


4.1.7 Coal Getting
Coal getting adalah proses penambangan batubara yang ada
dilapangan kemudian di lakukan pemuatan ke alat angkutnya.

54
Batubara yang sudah distock dari hasil cleaning kemudian dimuat
dengan menggunakan excavator Hitachi Zaxis 210 lalu akan
diangkut menuju ke ROM dengan menggunakan dump truck Nissan
CWB.

Gambar 4.11 Proses loading batubara


4.2 Alat – alat mekanis yang digunakan pada PT.Asia Putra Cemerlang
Jobsite PT. Dayak Membangun Pratama
Untuk menunjang kegiatan produksi, PT. APC menyediakan alat – alat
mekanis seperti Excavator, Dump Truck, Bulldozer, Compact, Grader,
Water Tank , Fuel Tank, dan LED Light Tower.
4.2.1 Excavator penunjang yang digunakan pada PT. APC
terdapat 3 Jenis Excavator antara lain:
 Hitachi ZX 470-01

55
 Hitachi ZX 450-01

 Komatsu PC 400-01, Komatsu PC 400-02, Komatsu PC 400-


03

56
 Hitachi ZX 210-01, Hitachi ZX 210-03

4.2.2 Dump Truck yang digunakan pada PT. APC


menggunakan Nissan CWB, dengan nomor lambung:
DT-05 DT-43 DT-11 DT-35 DT-40
DT-38 DT-02 DT-30 DT-42 DT-31

57
4.2.3 Bulldozer
Bulldozer digunakan untuk scrub jalan hauling dan juga
merapikan loading point, bulldozer yang digunakan antara lain:
 Bulldozer D9R

 Bulldozer D85-01 , Bulldozer D85-02

58
4.2.4 Compact diperlukan untuk memadatkan jalan yang bergelombang
akibat melintasnya dump truck, Compact yang digunakan yaitu
Bomag BW 211D.

4.2.5 Water tank dan Fuel Tank adalah alat support yang digunakan di
site. Water tank diperlukan untuk menyemprotkan air ke jalan
hauling bila debu yang dihasilkan dari aktivitas produksi
berlebihan. Fuel Tank digunakan untuk mengisi bahan bakar dari
alat alat mekanis, fuel tank akan bergerak dari workshop menuju
ke lokasi dimana alat mekanis memerlukan bahan bakar.

59
4.2.6 Grader mempunyai kegunaan yang hamper sama dengan bulldozer
tetapi grader khusus digunakan untuk meratakan jalan hauling,
grader yang digunakan yaitu Komatsu GD-555.

4.2.7 Led lighting tower digunakan untuk penerangan pada malam hari,
dikarenakan aktivitas produksi dilakukan selama 24 jam jadi
diperlukan 3 unit led lighting tower.

60
4.3 Pembahasan
4.3.1 Produktivitas Alat Gali Muat Pada Pengupasan Lapisan Overburden
A. Efesiensi Kerja
Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang sesungguhnya
digunakan pada operasi. Dalam 1 hari kerja PT. Asia Putra Cemerlang
ditetapkan 2 shift kerja:
Shift 1 Shift 2
Kegiatan Waktu Durasi Kegiatan Waktu Durasi
Kerja 08:00-12:00 4 Jam Kerja 19:00-00:00 5 Jam
Produktif 1 Produktif 2
Istirahat 12:00-13:00 1 Jam Istirahat 00:00-01:00 1 Jam
Kerja 13:00-17:00 4 Jam Kerja 01:00-05:00 4 jam
Produktif 2 Produktif 2
Total Waktu Kerja Produktif 8 Jam Total Waktu Kerja Produktif 9 Jam
Tabel 4.1 Waktu Kerja PT. Asia Putra Cemerlang yang diamati secara
aktual

Description Working Hours / Day


Available Hours 24 Hours
Meal & Rest 2 Hours
Change Shift 3 Hours
Rain 3,4 Hours
Slippery 1,5 Hours
Working Hours 14,1 Hours
Tabel 4.2 Pembagian waktu kerja PT. Asia Putra Cemerlang yang diamati
secara aktual

61
𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑋 100%
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
14,1 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 (𝐸) = 𝑥 100%
24 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
𝑬 = 𝟓𝟖, 𝟕%
Kondisi Pengelolaan (Manajemen)
Kondisi
Baik
Kerja Baik Sedang Buruk
Sekali
Baik
0,84 0,81 0,75 0,7
Sekali
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,6
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52
Tabel 4.3 Effisiensi Kerja (Prodjosumarto,1996)

Kondisi pengelolaan operasi PT.APC termasuk dalam golongan Kondisi


pengelolaan sedang dengan kondisi kerja buruk. Kondisi kerja yang buruk
diakibatkan oleh adanya breakdown alat setiap hari sehingga diperlukannya
perbaikan alat.
B. Produktivitas Alat Gali Muat
Pada pengupasan lapisan overburden yang diamati pada kegiatan kerja
praktik menggunakan alat Excavator Hitachi ZX470LC.
Hitachi ZX470LC (detik)
Gali 11
Swing Isian 5
Loading 3
Swing Kosongan 4
Cycle Time 23
Tabel 4.4 Cycle Time Alat Gali Muat

62
Untuk menghitung cycle time dari Excavator Hitachi ZX470LC sebagai
berikut:
CTm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4
CTm = 11 detik + 5 detik + 3 detik + 4 detik
CTm = 23 Detik

Untuk menghitung produktivitas Excavator Hitachi ZX470LC sebagai


berikut:

𝟑𝟔𝟎𝟎
𝐐𝐦 = 𝒙 𝑬 𝒙 𝑲𝒃𝒙 𝑭𝑭𝒎𝒙 𝑺𝑭
𝑪𝑻𝒎

No. Kesanggupan Excavator Bucket factor


menggali
1 Mudah (Tanah penutup) 1,0 -1,1
2 Rata-rata/sedang 0,95 -1,0
3 Agat sulit 0,90 -0,95
4 Sulit 0,85 -0,90
Tabel 4.5 Bucket Fill Factor

Pada loading point Hitachi ZX470LC bekerja jenis overburden yang diambil
yaitu clay stone, yang dapat dikategorikan menjadi “Rata-rata/Sedang” untuk
digali.

𝟎,𝟗𝟓+𝟏
Jadi bucket fill factornya, 𝑭𝒇𝒎 = 𝟐
= 𝟎, 𝟗𝟕𝟓

Kapasitas Bucket dari Hitachi ZX470LC yaitu: 3m3

Nilai SF ditetapkan dari perusahaan, yaitu:


SF = 0,9

Jadi, perhitungan produktivitas alat Excavator Hitachi ZX470LC:

𝟑𝟔𝟎𝟎
𝑸𝒎 = 𝒙 𝟎, 𝟓𝟖𝟕 𝒙 𝟑 𝒙 𝟎, 𝟗𝟕𝟓 𝒙 𝟎, 𝟗
𝟐𝟑

63
𝑸𝒎 = 𝟐𝟒𝟏 𝑩𝑪𝑴/𝑱𝒂𝒎

Menurut perhitungan produktivitas dari pengambilan data aktual di


lapangan, didapatkan produktivitas dari Excavator ZX470LC yaitu 241
BCM/Jam.
Untuk perhitungan produksi per hari dapat dihitung dengan menggunakan:
Ma = 0,75 (ditetapkan dari perusahaan)
Ua = 0,65 (ditetapkan dari perusahaan)
Produksi Per Hari = Produktivitas/jam x Total Jam Kerja x Ma x Ua
Produksi Per Hari = 241 x 15 x 0,75 x 0,65
Produksi Per Hari = 1768 BCM
C. Produktivitas Alat Angkut
Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut overburden dan
menumpahkan overburden menuju disposal menggunakan Dump Truck
Nissan CWB.

Cycle Time Angkut


No.DT Manuver muat Muat Isian Manuver dumping Dumping Kosongan
42 84 102 180 54 24 210
5 36 84 210 30 30 216
35 42 78 168 72 24 180
5 24 84 108 48 24 174
11 18 90 174 18 18 192
35 66 102 150 54 30 162
38 24 72 222 18 24 156
48 42 90 150 36 24 144
5 18 132 192 30 24 180
Rata-rata 39.3 92.7 172.7 40.0 24.7 179.3
Tabel 4.6 Rata- rata Cycle Time alat angkut

CTa = 39 detik + 93detik +173 detik + 40 detik + 25 detik +179 detik


= 549 detik

Jadi cycle time angkut dari alat mekanis Dump Truck Nissan CWB adalah
549 detik.

Untuk menghitung produktivitas alat angkut Dump Truck Nissan CWB


sebagai berikut :

64
N = 4 bucket
q1 = 3 m3
FFm = 0.975
𝐂 = 𝐍 𝐱 𝐪𝟏 𝐱 𝐅𝐅𝐦
C = 4 x 3 x 0.975
= 11,7

𝟑𝟔𝟎𝟎
𝐐𝐚 = 𝐂 𝐱 𝐱𝐄
𝐂𝐓𝐚
𝟑𝟔𝟎𝟎
𝑸𝐚 = 𝟏𝟏, 𝟕 𝒙 𝒙 𝟎, 𝟓𝟖𝟕
𝟓𝟒𝟗
𝑸𝐚 = 𝟒𝟓 𝑩𝑪𝑴/𝑱𝒂𝒎

Menurut perhitungan produktivitas dari pengambilan data aktual di


lapangan, didapatkan produktivitas dari Dump Truck Nissan CWB yaitu 45
BCM/Jam.
Untuk perhitungan produksi per hari dapat dihitung dengan menggunakan:
Produksi Per Hari = Produktivitas/jam x Total Jam Kerja x Ma x Ua
Produksi Per Hari = 45 x 15 x 0,85 x 0,6
Produksi Per Hari = 344 BCM

D. Perhitungan Match Factor


Keserasian antara alat muat Hitachi ZX470LC dan alat angkut Dump Truck
Nissan CWB dapat dihitung dengan cara perhitungan match factor sebagai
berikut:

Na = 4 Alat angkut
CTa = 549 detik = 9,15 menit
Nm = 1 alat muat
CTm = 23 detik = 0,383 menit x 4 = 1,532

𝐂𝐓𝐦 𝐱 𝐍𝐚
𝐌𝐅 =
𝐂𝐓𝐚 𝐱 𝐍𝐦

𝟏, 𝟓𝟑𝟐 𝒙 𝟒
𝑴𝑭 =
𝟗, 𝟏𝟓 𝒙 𝟏

65
𝑴𝑭 = 0,67

Jadi, Match Factor dari alat muat Hitachi ZX470LC dan alat angkut
Dump Truck Nissan CWB yaitu 0,67 yang berarti nilai match factor < 1.
Karena nilai MF < 1, maka faktor kerja alat gali-muat (backhoe) kurang dari
100%, yang berarti ada waktu tunggu dari alat gali-muat tersebut.

66

Anda mungkin juga menyukai