DISUSUN OLEH:
1. NI KADEK DWI WULANDARI P07120016065
2. IDA AYU KOMANG LAKSMI DEWI P07120016067
3. PUTU EVI WAHYUNI P07120016073
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2018 / 2019
i
KATA PENGANTAR
om swastyastu,
puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah
Sistim Pelayanan Kesehatan Primer ini dapat diselesaiakan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami memaparkan mengenai Ruang lingkup PHC dan ciri-
ciri PHC Adapuan tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kuliah dari dosen pembimbing kami.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan
nilai,namun dilatarbelakangi pula untuk memperluas wawasan khususnya tentang
keluarga mandiri dan keluarga sejahtera yang sangat penting untuk mahasiswa ketahui.
Untuk itu penulis berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.makalah ini
tentunya masih jauh dari kesempurnaan,sehingga sangat diharapkan kritik dan saran
yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang
diinginkan.
Penulis sepenuhnya menyadari tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak
terkait,Makalah Sistim Pelayanan Kesehatan Primer ini tidak akan sesuai dengan
harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal
sampai akhir.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Primary Health Care ........................................................................3
2.2 Fungsi Primary Health Care ..........................................................................3
2.3 Tujuan Primary Health Care ..........................................................................3
2.4 Prinsip Dasar dan Ciri Dasar Primary Health Care .......................................4
2.5 Ciri-ciri Primary Health Care ........................................................................5
2.6 Ruang Lingkup / Elemen PHC ......................................................................7
2.7 Pembagian Primary Health Care ...................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan
dalm Undang-Undang 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin,bertempat tinggal,dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik silitas
dan sehat serta berhak memperoleh Pelayanan Kesehatan” dan pasal 34 ayat (3)
“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak”. Pelayanan kesehatan mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah
masyarakat.
Jenis jasa pelayanan yang disediakan oleh institusi penyedia jasa layanan
kesehatan harus bersifat menyeluruh yang meliputi : pelayanan kesehatan yang bersifat
pencegahan, promosi kesehatan,pengobatan dan rehabilitasi. Institusi penyedia layanan
kesehatan juga dibedakan berdasarkan tingkat pelayanan yang tersedia yaitu pelayanan
strata I yang menyediakan jasa layanan kesehatan dasar, pelayanan strata 2 yang
menyediakan pelayanan kesehatan spesialis terbatas, dan pelayanan strata 3 yang
menyediakan pelayanan spesialis lengkap (Muninjaya,2011). Dari penjelasan tersebut,
dapat dijelaskan bahwa pelayanan strata 1 atau pelayanan kesehatan primer merupakan
pondasi yang utama dari semua pelayanan kesehatan yang tersedia di Indonesia.
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC
menekankan pada perkembangan yang bisa diterima terjangkau, pelayanan kesehatan
yang diberikan adalah essensial bisa diraih, dan mengutamakan pada peningkatan serta
kelestarian yang disertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan adalah Pelayanan Kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metoda dan tehnologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui
partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah Definisi dari Primary Health Care?
2) Apakah fungsi dari Primary Health Care?
3) Apakah Tujuan dari Primary Health Care?
4) Apakah Prinsip dasar dan Ciri Dasar dari Primary Health Care?
5) Apakah Ruang lingkup /Elemen dari Primary Health Care?
6) Bagaimanakah Pembagian dari Primary Health Care?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.4 Prinsip Dasar dan Ciri Dasar PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip
PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi
semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
1. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan
primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam
masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis
kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.
2. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah
berjangkitnya penyakit.
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak
dan diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin
cold storage).
4. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan
maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya.
Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga
bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar
mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam
pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan
atau selama pelaksanaan. Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan,
kabupaten atau tingkat pemerintah daerah.Partisipasi lebih mudah di tingkat
lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.
5. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya
dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam
mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini
4
mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan),
pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang
berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan;
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan
sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi masyarakat
(termasuk Panchayats atau pemerintah daerah , organisasi-organisasi sukarela ,
dll).
5
pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga
masyarakat yang mengalami kesulitan dan keterlantaran melalui bantuan
organisasi-organisasi yang berkecimpung di dalamnya.
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan individu maupun
masyarakat adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
Dalam hal ini berarti aparat pemerintah harus selalu siap untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan
pelayanan.
f. Pelayanan yang progresif
Pengertian progresif adalah suatu perubahan yang terjadi yang
sifatnya maju, meningkat,meluas, berkelanjutan atau bertahap selama
periode waktu tertentu baik secara kuantitatif maupun kualitaif.
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota
keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau
masyarakat secara keseluruhan. Masalah-masalah kesehatan dalam
keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
6
Pelayanan harus mengacu pada seluruh aspek yang ada dan tidak
berfokus pada hanya salah satu aspek saja. Pelayanan ini harus merata agar
tujuan dapat tercapai secara maksimal.
7
Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang
menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Upaya sanitasi dasar meliputi
penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan
sampah dan saluran pembuangan air limbah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan
salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia
secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi
bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun
di perdesaan.
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
Salah satu program pokok pelayanan kesehatan di puskesmas adalah
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
yaitu program pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ditujuhkan untuk
memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk
berpartisipasi sebagai peserta KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta
pelayanan bayi dan balita. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA –KB
merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem
kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek
non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Tujuan dari pelayanan ini yaitutercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB)
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktifterhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan
penyakit tersebut tidakakan menderita penyakit tersebut. Imunisasi merupakan
8
suatu program pelayanan kesehatan di puskesmas yang bertujuan menurunkan
angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat Penyakit yang
DapatDicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
9
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar berisikan obatt
erpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan
kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
Pedoman Pengobatan disusun untuk setiap tingkat unit pelayanankesehat
an, seperti Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas dan Pedoman
Diagnosis dan Terapi di Rumah Sakit. Pedoman Pengobatan
memuat informasi penyakit, terutama penyakityang umum terjadi dankeluhann
ya serta informasi tentang obatnyameliputikekuatan, dosis dan lama pengobata
n.
2.7 Elemen Esensial dan Unsur Utama PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen esensial yaitu :
1) Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan panyakit serta
pengendaliannya.
2) Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3) Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
4) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5) Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
6) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
7) Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
8) Penyediaan Obat – obat Esensial
10
2.8 Pembagian PHC
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP)
Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan
dimana terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal
pelayanan kesehatan. 3,4
Pelayanan kesehatan perorangan primer memberikan penekanan pada
pelayanan pengobatan, pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan
pencegahan, termasuk di dalamnya pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat
(healthy life style). Pelayanan kesehatan perorangan primer diselenggarakan
oleh tenaga kesehatan yang dibutuhkan dan mempunyai kompetensi seperti
yang ditetapkan sesuai ketentuan berlaku serta dapat dilaksanakan di rumah,
tempat kerja, maupun fasilitas kesehatan perorangan primer baik Puskesmas
dan jaringannya, serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah,
masyarakat, maupun swasta. Dilaksanakan dengan dukungan pelayanan
kesehatan perorangan sekunder dalam sistem rujukan yang timbal balik. 3,4
Pelayanan kesehatan perorangan primer diselenggarakan berdasarkan
Norma, Sstandar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pelayanan yang ditetapkan
oleh Pemerintah dengan memperhatikan masukan dari organisasi profesi dan
masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan primer dapat diselenggarakan
sebagai pelayanan yang bergerak (ambulatory) atau menetap; dapat dikaitkan
dengan tempat kerja, seperti klinik perusahaan; dan dapat disesuaikan dengan
lingkungan atau kondisi tertentu (kesehatan matra, seperti: kesehatan haji,
kesehatan kelautan, kesehatan penerbangan, kesehatan wisata). Pemerintah
wajib menyediakan pelayanan kesehatan perorangan primer di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai kebutuhan, terutama bagi
masyarakat miskin, daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau terluar dan
terdepan, serta yang tidak diminati swasta. 4,5
11
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat primer menjadi
tanggung-jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang pelaksanaan
operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas. Masyarakat termasuk
swasta dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat primer sesuai
peraturan yang berlaku dan berkerjasama dengan pemerintah. 4,5
Implementasinya
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama individu,
keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan
definisi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009, yang menyatakan bahwa
Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak
pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Menurut Menkes, dalam mendukung strategi PHC yang pertama,
Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan salah satu
dari 5 nilai yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan,
yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan bersih.
Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan,
yaitu 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2. Melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata
bermutu dan berkeadilan; 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; dan 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Di Indonesia, penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan
jaringan yang berbasis komunitas dan partisipasi masyarakat, yaitu Poskesdes dan
Posyandu yang ada di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan.
Sedangkan strategi ketiga, Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah
satu program yaitu saintifikasi jamu yang dimulai sejak tahun 2010 dan bertujuan
untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap obat-obatan.
Program ini memungkinkan jamu yang merupakan obat-obat herbal tradisional
yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia, dapat teregister dan
memiliki izin edar sehingga dapat diintegrasikan di dalam pelayanan kesehatan
formal.
12
Puskesmas sebagai lini pertama dalam pelayanan primer juga berperan aktif
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Puskesmas melakukan
program kerja pokok guna meningkatkan taraf hidup kesehatan sebagai usaha
pelayanan kesehatan primer, program pokok puskesmas tersebut adalah program
wajib dan program tambahan, diikuti oleh upaya kesehatan wajib dan upaya
pengembangannya. Program pokok puskemas antara lain :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
3. Program Pengobatan :
Rawat Jalan Poli Umum
Rawat Jalan Poli Gigi
Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
Unit Gawat Darurat (UGD)
Puskesmas Keliling (Puskel)
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Upaya Peningkatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), SAMI-JAGA
(Sumber Air Minum-Jamban Keluarga), TTU (Tempat-Tempat Umum),
Institusi pemerintah
7. Pencatatan dan Pelaporan :
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara. Pendidikan kesehatan merupakan suatu
bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai perawat
pendidik. Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan
dimana terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal
pelayanan kesehatan. 3,4
Pelayanan kesehatan perorangan primer memberikan penekanan pada
pelayanan pengobatan, pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan
pencegahan, termasuk di dalamnya pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat
(healthy life style). Pelayanan kesehatan perorangan primer diselenggarakan oleh
tenaga kesehatan yang dibutuhkan dan mempunyai kompetensi seperti yang
ditetapkan sesuai ketentuan berlaku serta dapat dilaksanakan di rumah, tempat
kerja, maupun fasilitas kesehatan perorangan primer baik Puskesmas dan
jaringannya, serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah, masyarakat,
maupun swasta.
3.2 Saran
Setelah mempelajari materi di atas diharapkan mahasiswa memahami
tentang materi yang disampaikan sehingga mampu memberikan tanggapan yang
bersifat membangun mengenai kekurangan dari penyajian makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://hikmawan-s-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63423-Kesehatan-
Deklarasi%20Alma%20Ata.html.
Suparyanto. 2010. Dikutip dari http://dr-suparyanto/2010/01/phc-primary-health-
center.html.
Azrul Azwar, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta.
Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti.
Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.
www.depkes.go.id dalam : Implementasi Primary Health Care Di Indonesia
Muninjaya, A.A. Gde. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Puskesmas Baru Tengah. 2017. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
http://puskesmasbarutengah.com/upaya-perbaikan-gizi-masyarakat/ diakses
tanggal 15 Oktober 2017
15