Pengetahua
n Bahan
Material Logam
Rev.02 – 30.08.2018
04
Teknik Teknik Industri MK16015 Ir. Agung Chandra, MT, MM, IPM, CPISC
Abstract Kompetensi
Sifat Mekanis & Fisik Logam, Mahasiswa/mahasiswi memahami sifat
Kegunaan, Kemampuan, dan mekanis dan fisik logam, kegunaan,
Keterbatasan Logam, Cara Pengujian kemampuan, dan keterbatasan logam
Kekerasan Logam serta mengetahui cara menguji
kekerasan logam
Modul ini sebagian disadur dari The Army Institute for Professional Development:
Metal Properties, Characteristics, Uses, dan Codes
Alloy merupakan zat logam tetapi bukan merupakan elemen single kimia. Alloy dibentuk
dengan penyatuan / percampuran 2 atau lebih logam, pada beberapa kasus terdiri dari satu
atau lebih logam dan sebuah non logam, contoh alloys adalah besi dan karbon yang
membentuk steel, dan keragaman copper alloy seperti kuningan dan perunggu
Physical Properties
- Koefisien Linear expansion: adanya penambahan panjang benda setiap peningkatan
temperature. Penambahan terjadi tidak hanya di panjang, tapi juga di lebar dan tebal.
- Panas dan Konduktivitas Elektrik: kemampuan bahan untuk memindahkan panas
atau listrik
- Pengaruh Magnetik: kemampuan bahan untuk menahan magnetic field pada saat
diberikan magnet
- Reflectivity: kemampuan bahan untuk merefleksikan cahaya atau panas
- Specific gravity: ratio berat diantara 2 objek yang memiliki volume yang sama, dan
satu diantaranya adalah air
- Melting point: temperature dimana sebuat zat melewati dari kondisi padat ke kondisi
cair
Mechanical Properties
Strength
Merupakan ketahanan terhadap beban atau tekanan eksternal tetapi tidak menimbulkan
kerusakan. Kekuatan metal dan alloy tergantung pada 2 faktor yakni kekuatan kristal logam
yang dibuat dan saling keterikatan diantara kristal.
Elasticity
Kemampuan material untuk kembali ke bentuk, ukuran, dan dimensi yang sama setelah
deformasi. Distorsi atau deformasi merupakan jumlah beban yang diberikan pada titik
tertentu. Jika beban terlalu besar, maka material akan secara permanen mengalami
deformasi, dan jika beban terus dinaikkan maka akan terjadi patah (break).
Batas elastic adalah titik dimana permanen deformasi dimulai
Yield strength merupakan jumlah beban per luas yang dibutuhkan untuk menghasilkan
deformasi pada titik yield point
Ductility
Merupakan kapasitas material seperti copper yang akan ditarik atau direnggangkan pada
tekanan beban dan deformasi secara permanen tanpa patah atau sobek. Secara spesifik
menunjukkan kapasitas / kemampuan kawat dari diameter besar ke diameter yang lebih
kecil. Proses ini melibatkan perpanjangan (elongation) dan pengurangan (reduction) luas .
Malleability
Kemampuan untuk digulung (roll) atau di palu menjadi lembaran yang lebih tipis. Sifat
malleability mirip dengan ductility. Lead dan tin relative memiliki malleability yang tinggi akan
tetapi kurang memiliki tensile strength. Kebanyakan logam akan memiliki tingkat malleability
lebih tinggi pada suhu yang lebih tinggi, contoh iron dan nickel
Plasticity
Kemampuan logam untuk deformasi secara ekstensif tanpa mengalami pecah (rupture).
Toughness
Kombinasi kekuatan yang tinggi dan ductility yang sedang. Toughness merupakan
kemampuan material atau logam untuk menahan patahan dan kemampuan untuk menahan
kegagalan setelah kerusakan dimulai.
Toughness oleh ahli logam didefinisikan sebagai sifat untuk menyerap energy sebelum
mengalami patahan, dengan demikian melibatkan ductility dan strength.
Toughness merupakan ukuran untuk material dalam menyerap energy, termasuk deformasi
elastic dan plastic pada saat beban diberikan secara bertahap.
Toughness terdapat strength dan plasticity.
Brittleness
Merupakan definisi untuk kegagalan yang tiba – tiba, tanpa peringatan dini. Merupakan
kebalikan dari toughness
Corrosive resistance
Upaya lain adalah dengan menggunakan inhibitor yakni zat yang digunakan dalam
konsentrasi kecil untuk menurunkan tingkat kecepatan korosif
Abrasion resistance
Merupakan ketahanan bahan dalam hal gesekan
Fatigue
Pada saat logam bergantung pada stress yang berulang kali, maka akan gagal, meskipun
stress tersebut tidak cukup untuk menghasilkan deformasi secara permanen.
Pemberian stress secara bergantian akan menghasilkan kegagalan lebih cepat
dibandingkan dengan pengulangan sress
Corrosion fatigue
Adalah penting untuk melindungi permukaan dengan cara galvanize, plating, dsb.
Machinability
Adalah kemudahan atau kesulitan material untuk diproses mesin.
Hardness
Categories of Metals
Logam yang mengandung besi ferrous metal dan logam tidak mengandung besi non
ferrous metal
Iron ore
Dikurangi menjadi pig iron dalam blast furnace dan ketidakmurniannnya dipindahkan /
dibuang dalam bentuk slag.
Pig iron dihasilkan untuk digunakan membuat steel atau cast iron.
Cast Iron
Dihasilkan dengan cara mencairkan sejumlah pig iron, limestone, dan coke (batu karang)
dalam cupola furnace. Cast iron secara dasar merupakan alloy yang elemen utamanya
adalah iron, silicon, dan carbon
Wrought iron
FERROUS METALS
Wrought Iron
Kegunaan: untuk membuat railing arsitektur, furniture rumah tangga, dan pertanian
Kelebihan: bisa digunakan untuk pengelasan gas atau bunga api listrik, diproses mesin, dan
bisa dikerjakan dalam perlakuan dingin atau panas.
Keterbatasan: memiliki kekerasan yang rendah dan low fatigue strength
Cast Iron (Grey, white, dan malleable)
Cast iron tidak lebih dari steel ditambahkan dengan carbon dan silicon secara bersama
sama. Total kandungan karbon berkisar 1.7 sd 4.5%
Kegunaan: untuk membuat pipa air, cetakan alat mesin, peralatan transmisi, blok mesin,
piston, dan cetakan kompor
Kelebihan: bisa digunakan pengelasan perunggu atau braze baik itu las gas ataupun bunga
api listrik, proses pengerasan, dan proses mesin
Keterbatasan: harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum pengelasan, dan tidak bisa
dikerjakan dengan perlakuan dingin
Steel
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi steel adalah pig iron, iron ore, limestone,
dan scrap metal. Mengandung lebih sedikit karbon dibandingkan dengan cast iron, dan lebih
banyak dibandingkan dengan wrought iron. Kandungan karbon berkisar antara 0.03 sd
1.7%. Untuk meningkatkan sifat fisiknya digunakan chromium dan nickel.
Kegunaan: untuk membuat paku, rivet, gears, structural steel, meja, komponen kendaraan,
dan peralatan.
Kemampuan: dapat dilakukan proses mesin, proses pengelasan, dan ditempa
Keterbatasan: Highly alloyed steel sangat sulit difabrikasi
Cast Steel
Sifat yang paling bagus dibandingkan dengan steel yang lain adalah ketahanannya terhadap
abrasi
Steel Forging
Alloy Steel
Terkenal dengan kegunaannya. Memiliki strength dan durability yang lebih baik
dibandingkan dengan carbon steels. Nilai ekonomisnya tergantung pada perlakuan panas
yang tepat (proper heat treatment) yang digunakan pada alloy steels. Berikut daftar type
steel:
- Chromium alloy
- Nickel alloy
- High chromium – nickel alloy (stainless steel)
- Manganese alloy
- Molybdenum alloy
- Titanium and columbium (niobium) alloy
- Tungsten alloy
- Vanadium alloy
- Silicon alloy
- High speed tool steel
- High yield strength, low alloy structural steel
NONFERROUS METALS
Alluminum
The symbol is Al, dan bahan utamanya adalah bauxite. Bahan ini ringan, halus (soft), dan
memiliki kekuatan yang rendah, sangat mudah di-cetak, ditempa, diproses mesin, dibentuk,
dan dilas. Sangat cocok untuk aplikasi low temperature
Kegunaan: digunakan sebagai deoxidizer dan sebagai agent alloy dalam proses manufaktur
steel. Casting, piston, pump, struktur pesawat, railway car, transmisi eletrik, dan peralatan
dapur merupakan contoh barang yang menggunakan aluminium.
Kemampuan: dapat dilas, ditempa dan diproses mesin
Keterbatasan: sentuhan langsung dengan copper ataupun copper alloy sebaiknya dihindari.
Dan digunakan untuk aplikasi low temperature.
Chromium
Simbolnya adalh Cr. Bahan utamanya adalah Chromite dan Chrome Ochre
Kegunaan: banyak digunakan dalam electroplating untuk appearance dan digunakan dalam
metalurgi powder, membuat target X-ray, kaca, dan stainless steel
Cobalt
Symbolnya adalah Co. Bahan utamanya adalah Cobalie dan smaltite
Kegunaan: digunakan sebagai elemen alloy dalam bahan magnetic, high speed tools bits
and cutter, tahan terhadap pergeseran dan deformasi suhu tinggi. Dan untuk pigment cat
dan blue ceramic glazes
Kemampuan: dapat dilas, diproses mesin pada kondisi tertentu
Keterbatasan: harus dilakukan proses mesin dengan pemotong cemented carbide
Copper
Symbolnya adalah Cu. Banyak dibuat dari kandungan sulfur, yakni Charlocite. Merupakan
logam yang kemerah-merahan, sangat mudah dibentuk, dan malleable, serta memiliki
konduktivitas panas dan elektrik yang tinggi. Copper yang murni tidak cocok untuk
pengelasan, dan sangat sulit dilakukan proses mesin
Kegunaan: banyak digunakan dalam industry listrik, banyak digunakan untuk lembaran atap,
bushing, wire, bearing, ammunition cartridge cases,
Kemampuan: dapat ditempa, dicetak, dan dikerjakan dengan perlakuan dingin, dapat dilas.
Keterbatasan: electrolytic copper tidak bisa dilas secara memuaskan
Lead
Symbolnya adalah Pb. Material ini dihasilkan dari Galena, sulfide dari lead. Lead bersifat
berat, halus, malleable, tahan terhadap korosi dan efektif untuk melawan asam.
Kegunaan: banyak digunakan dalam industry listrik, seperti kabel telefon, dan storage
batteries. Lead carbonate (paint pigment) dan tetraethyl lead (antiknock gasoline) dihasilkan
dari lead
Kemampuan: dapat dicetak, dikerjakan dengan perlakuan dingin, dilas, dan diproses mesin
Keterbatasan: memiliki kekuatan yang rendah dan sangat berat, abu dan uap dari lead
mengandung racun
Magnesium
Symbon adalah Mg. bahan utamanya adalah dolomite, magnesite, dan carnallite.
Kegunaan: digunakan sebagai deoxidizer untuk kuningan, perunggu, nickel dan silver.
Digunakan sebagai bahan pengganti bahan berat pada aplikasi komponen pesawat terbang,
mesin rumahan, blower, roda pesawat terbang (aircraft landing wheels).
Kemampuan: dapat ditempa, dilas, dan diproses mesin
Manganese
Symbol kimianya adalah Mn, bahan utamanya adalah black manganese dioxide
Kegunaan: digunakan sebagai bahan alloy dalam produksi steel untuk meningkatkan tensile
strength. Dapat digunakan juga untuk membuang sulfur pada proses produksi steel.
Kemampuan: dapat dilas, diproses mesin, dan diperlakukan dengan proses dingin
Keterbatasan: Austenitic manganese steel dapat dilakukan proses mesin dengan cemented
carbide, cobalt, dan high speed cutter
Molybdenum
Lambangnya adalah Mo, dan bahan utamanya adalah molybdenite dan wulfenite. Pure
molybdenum mempuyai high tensile strength, dan sangat tahan terhadap panas.
Kegunaan: digunakan untuk meningkatkan strength, hardenability, dan tahan terhadap
panas. Contoh aplikasi: elemen panas, switches, contacts, thermocouples, elektroda
pengelasan
Kemampuan: dapat dilakukan proses roll, proses tarik, dan dilakukan proses mesin
Keterbatasan: hanya dapat dilas dalam atomic hydrogen arc. mudah terganggu dengan
nitric acid, hot sulfuric acit, dan hot hydrochloric acid
Nickel
Symbolnya adalah Ni. Merupakan logam yang putih keabu abuan, very ductile, dan
malleable
Kegunaan: peralatan proses makan dan kmia, elemen panas yang tahan listrik. Dan
digunakan juga untuk manufaktur stainless steel
Kemampuan: siap untuk dilas dengan metode gas atau arc. dapat dilakukan proses mesin,
dapat ditempa, dicetak, dan mudah dibentuk.
Keterbatasan: tidak tahan untuk suhu diatas 600 fahrenheit
Tin
Symbolnya adalah Sn, dan didapt dari oxide cassiterite. Sangat halus, malleable, ductile,
logam tahan korosi, dan memiliki low tensile strength dan struktur crystalline yang tinggi
Kegunaan: banyak digunakan untuk membuat tempat untuk pengawetan makan yang
mudah rusak, foil untuk membungkus makanan, digunakan juga bersama copper untuk
Titanium
Symbolnya adalah Ti. Sangat lunak, putih keperakan, logam dengan kekuatan medium, dan
memiliki ketahanan korosi yang sangat baik
Kegunaan: digunakan dalam logam aluminium, copper, magnesium steel, nickel dan logam
lain. Digunakan juga untuk turbine blades, aircraft firewalls.
Kemampuan: dapat diproses mesin pada low and fast feeds, formed spot dan seam welded,
dan fusion welded dengan inert gas.
Keterbatasan: memiliki low impact strength, low creep strength. Hanya dapat dicetak dengan
bentuk yang simple
Tungsten
Symbol kimianya adalah W, dan diekstrasi dari wolframite dan scheslite. Hard, brittle, dan
non magnetic, dan membentuk oksida pada saat dipanaskan di udara
Kegunaan: digunakan dalam manufaktur filament lampu dan jarum phonograph. Sebagai
agent alloy dalam produksi nonconsumable welding electrode, armorplate, high speed steel,
dan projectile
Kemampuan: dapat cold and hot drawn
Keterbatasan: sulit dilakukan proses mesin, membutuhkan suhu yang tinggi untuk
mencairkan dan biasanya digunakan untuk metalurgi powder
Zinc
Simbolnya adalah Zn. Bahan utamanya adalah sulfide blends, silicate seperti willemite, dan
oksida seperti franklite dan zincite
Kegunaan: banyak digunakan dalam proses galvanize seperti pipa, tubing, sheet metal, dan
wire nails.
Kemampuan: dapat dicetak, cold worked (pengerjaan dingin, ekstrusi), diproses mesin, dan
dilas
Keterbatasan: penggunaan die casting dari zinc yang bersentuhan dengan uap tidak
direkomendasikan
Superalloy
Golongan ini merupakan material yang mahal dan memiliki karakter soft, ductile, dan tahan
oksidasi. Yang termasuk noble metals adalah silver, gold, dan platinum, palladium, rhodium,
ruthenium, iridium, dan osmium.
Alloys silver dan gold banyak digunakan sebagai dental restoration materials. Beberapa
integrated circuit dibuat dari gold. Platinum digunakan untuk chemical laboratory equipment
sebagai katalis terutama dalam pembuatan gasoline dan dalam thermocouples untuk
mengukur elevated temperature.
Kemampuan penting yang harus dimiliki oleh pekerja logam terletak pada kemampuannya
mengidentifikasi bermacam – macam produk logam yang terdapat dalam tempat kerjanya
Dengan mengidentifikasi logam, maka dia dapat mengaplikasikan metode kerja yang tepat
dalam proses mesin dan pengelasan atau melakukan proses mesin untuk memperbaiki
komponen yang rusak atau melakukan fabrikasi komponen yang baru untuk menggantikan
komponen yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi.
Mutu pengujian tergantung pada observasi dan pengalaman.
Berikut macam – macam pengujian:
a. Analisis Kimia / Tampilan (Appearance / Chemical Analysis):
Didasarkan paa penampakkan umum dari logam, seperti warna dan tekstur
permukaan dari hasil proses mesin maupun bukan proses mesin
b. Fracture Test:
Bisa digunakan untuk identifikasi melalui penampakkan (appearace) fracture dan
studi potongan logam. Banyak logam bisa diidentifikasi cepat dengan cara
memeriksa permukaan hasil patahan atau dengan mempelajari potongan yang
dihasilkan dengan palu atau alat potong. Fracture test merupakan metode tertua
yang digunakan untuk inspeksi dan pengujian logam
d. Torch Test:
Dapat diidentifikasikan dengan kecepatan mencair (melting rate), penampakkan
logam cair, perubahan warna selama pemanasan. Dengan kata lain, dengan
oxyacetylene torch, seseorang dapat mengidentifikasikan logam dengan mempelajari
berapa cepat logam mencair dan perubahan warna selama pemanasan.
e. Hardness Test:
DAFTAR PUSTAKA
1. Bloodworth, A., Gunn, G. 2012. The Future of the Global Minerals and Metal
Sector: Issues and Challenges out to 2050.
2. Callister, W.D, Rethwisch, D.G. 2015. Material Science and Engineering. Wiley
3. Groover, M.P. 2002. Fundamentals of Modern Manufacturing: Physical Properties
of Materials. John Wiley and Sons.
4. Kailas, S.V. Material Science: Chapter 02, Indian Institute of Science, Bangalore,
India.
5. Roylance, D. 2008. Mechanical Properties of Material, Massachussets Institute of
Technology (MIT).
6. Shackelford, J.F. 1992. Introduction to Material Science for Engineers. Maxwell
Macmillan
7. The Army Institute for Professional Development, Metal Properties,
Characteristics, Uses, and Codes, Army Correspondence Course Program, 7th
edition.
8. U.S. Department of Energy, Pacific Northwest National Laboratory, Introduction
to Materials Science and Technology.
9. University of Tennessee, Department of Material Science and Engineering,
Introduction to Material Science and Engineering, Chapter 01.
10. Van Vlack, L.H. Elements of Material Science and Engineering. Addison Wesley,
Massachussets