SKRIPSI
Disusun oleh:
ALVIAN KURNIANTO
3211074
i
ii
i
i
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam
i
i
i
iv
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
khasanah ilmiah pengetahuan. Masih banyak hal yang perlu dibenahi, oleh karena
itu saran dan masukan yang bisa menjadi koreksi dan perbaikan sangat penulis
harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERNYATAAN ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR SKEMA ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
v
vi
v
i
vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
i
i
viii
DAFTAR SKEMA
v
i
i
i
ix
INTISARI
i
x
x
ABSTRACT
x
xi
x
i
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
sikap perawat dalam penatalaksanan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator
di ICU RSUD Wates Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan dan sikap perawat dalam
penatalaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator di ICU RSUD
Wates Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang
penatalaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator di ICU
RSUD Wates Yogyakarta.
b. Diketahuinya gambaran sikap perawat dalam penatalaksanaan oral
hygiene pada pasien terpasang ventilator di ICU RSUD Wates Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
2. Praktis
a. Perawat di ICU RSUD Wates Yogyakarta.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran tingkat pengetahuan dan
sikap perawat dalam penatalaksanaan oral hygiene pada pasien kitis di
ICU.
b. Peneliti selanjutnya.
5
E. Keaslian Penelitian
A. Hasil Penelitian
2. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian, diperoleh karakteristik perawat di ruang
rawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah Wates yang ditampilkan dalam tabel
5.
38
39
B. Pembahasan
1. Karakteristik Perawat
Umur perawat dalam penelitian ini sebagian besar adalah berumur
2130 tahun sebanyak 8 perawat (50%). Umur berpengaruh dalam
meningkatkan pengetahuan karena kemampuan mental yang diperlukan
untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru seperti
mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan
berpikir kreatif mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan (Soekanto,
2007). Umur menentukan banyak sedikitnya pengalaman pribadi seseorang.
Pengalaman pribadi dan juga pengaruh faktor emosional merupakan faktor
pembentuk sikap (Azwar, 2009).
Jenis kelamin perawat sebagian besar adalah perempuan sebanyak 12
perawat (75%). Hal ini sama dengan rumah sakit umum lainnya yang
didominasi oleh perawat perempuan. Pada dasarnya karakteristik perempuan
dan laki-laki memang berbeda, bukan hanya dari segi fisik saja, tetapi juga
dalam hal berpikir dan bertindak. Bastable (2006) menyebutkan bahwa
perempuan cenderung lebih mampu menjadi pendengar yang baik, langsung
menangkap fokus diskusi dan tidak selalu berfokus terhadap diri sendiri,
sementara laki-laki tidak demikian.
Pendidikan perawat sebagian besar adalah D III Keperawatan
sebanyak 15 perawat (93,8%). Pendidikan merupakan faktor yang
mempengaruhi pengetahuan. Pendidikan, baik itu pendidikan formal
maupun pendidikan non formal yang diinginkan adalah adanya perubahan
kemampuan, penampilan atau perilakunya (Notoatmodjo, 2003). Menurut
Notoatmodjo (2007) bahwa semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah
menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.
Tingkat pendidikan rendah akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap penerimaan, informasi dan lain-lain yang baru
diperkenalkan (Mubarak dkk, 2007).
Sebagian besar perawat telah bekerja selama > 5 tahun sebanyak 8
perawat (50%). Semakin lama seseorang bekerja maka pengalaman mereka
42
positif dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke sebagian besar
44,8% atau 13 orang, berusia 20-30 tahun.
Dilihat dari pendidikan perawat sebagian besar sudah berpendidikan
tinggi D III Keperawatan. Menurut Azwar (2009) lembaga pendidikan
merupakan faktor yang mempengaruhi sikap. Lembaga pendidikan sebagai
suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu.pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan Rosyid (2008) yang menyimpulkan karakteristik
pendidikan perawat yang memiliki sikap positif dalam pelaksanaan oral
hygiene pada pasien stroke sebagian besar adalah D III Keperawatan (79.3%
atau 23 orang).
Sikap perawat yang positif juga dikarenakan faktor lama kerja
perawat yang sebagian besar sudah bekerja > 5 tahun. Menurut Mubarak
(2011), bahwa pengalaman yang baik akan meninggalkan kesan yang
mendalam bagi jiwa seseorang dan akan bersifat positif dalam
kehidupannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan Rosyid (2008) yang
menyimpulkan karakteristik lama kerja perawat yang memiliki sikap positif
dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke sebagian besar telah bekerja
lebih dari 5 tahun (55.2 % atau 16 orang).
Sikap perawat yang negatif juga dikarenakan faktor lama kerja perawat
yang sebagian besar bekerja < 5 tahun. Hal ini dapat disebabkan karena
kurangnya pengalaman kerja perawat, sehingga perawat tersebut harus banyak
belajar dan menyesuaikan dengan perawat yang memiliki sikap yang positif.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu pengambilan data yang tidak
dilakukan dalam satu waktu sehingga memungkinkan saling komunikasi antara
satu responden dengan responden lain dalam pengisian jawaban kuesioner.
46
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Tingkat pengetahuan perawat tentang penatalaksanaan oral hygiene pada
pasien terpasang ventilator di ICU RSUD Wates Yogyakarta sebagian besar
baik sebanyak 10 perawat (62,5%). Namun masih ada tingkat pengetahuan
perawat yang cukup sebanyak 6 perawat (37,5%) sehingga perlu adanya
pelatihan atau pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan perawat.
2. Sikap perawat dalam penatalaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang
ventilator di ICU RSUD Wates Yogyakarta sebagian besar positif sebanyak
47
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan
saransaran sebagai berikut:
1. Bagi Perawat di ICU RSUD Wates Yogyakarta
Perawat hendaknya mempertahankan pengetahuan yang baik melalui
pendidikan berkelanjutan, media informasi dan lain-lain. Sikap positif
hendaknya dipertahankan dengan cara mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dengan tindakan yang kongkret. Bagi perawat yang memiliki tingkat
pegetahuan yang cukup dan sikap yang negatif harus meningkatkan
pengetahuannya dengan cara mengikuti pelatihan, talk show, maupun belajar
dari rekan perawatnya yang memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi
dan sikap yang positif dari perawat tersebut.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan teknik pengambilan data dengan
satu waktu sehingga meminimalis adanya saling bertanya dalam mengisi
kuesioner penelitian. Peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan
penelitian ini dengan meneliti tindakan perawat dalam penatalaksanaan oral
47
hygiene pada pasien terpasang ventilator di ICU sebagai bagian dari
pemberian asuhan keperawatan dan dapat menjadi salah satu tindakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
3. Bagi RSUD Wates Yogyakarta
RSUD Wates harus memberikan fasilitas yang memadai khususnya untuk
perawatan oral hygiene, agar perawat yang melakukan perawatan oral
hygiene tidak menggunakan alat secara bergantian antara pasien satu
dengan yang lain. Dengan adanya peralatan yang memadai dapat
mengurangi resiko terjadinya inos yang dapat menyebabkan pasien
mengalami pneumonia. Berdasarkan hasil penelitian ini masih terdapat
perawat dengan tigkat pengetahuan cukup dan perawat yang mempunyai
48
sikap negatif, sehingga RSUD Wates perlu memberikan fasilitas seperti talk
show atau seminar untuk meningkatkan pengetahuan perawat khususnya
tentang penatalaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator.
DAFTAR PUSTAKA