Sistem persamaan linear homogen adalah sistem persamaan linear yang semua suku
konstannya nol sehingga bentuk umum SPL homogen ini sebagai berikut.
Karena semua suku konstan nol, maka jika dilakukan OBE tetap saja suku konstannya
nol dan oleh karena itu matriks lengkap SPL homogen ini sering disingkat tanpa
memasukkan kolom suku konstan yaitu
Dalam kasus linear homogen khusus dari dua persamaan dengan dua peubah,
katakanlah
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 0 (𝑎1 , 𝑏1 tidak keduanya nol)
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 0 (𝑎2 , 𝑏2 tidak keduanya nol),
grafik persamaannya berupa garis-garis yang melalui titik asal, dan penyelesaian trivialnya
berpadanan dengan perpotongan di titik asal. Berikut gambar grafiknya.
15
𝑦 𝑦
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 0 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 0
dan
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 0
𝑥 𝑥
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 0
𝑥1 + 2𝑥2 − 3𝑥3 = 0
𝑥1 + 𝑥2 + 5𝑥3 = 0
Adalah sistem persamaan linear dengan tiga variabel dan dua persamaan sehingga
mempunyai banyak penyelesaian (tak-trivial). Karena dalam sistem persamaan linear
homogen, ruas kanan dari setiap persamaan bernilai nol, maka ketika dikenakan operasi baris
elementer (OBE) tidak akan mengalami perubahan, sehingga untuk mencari penyelesaiannya
tidak perlu menggunakan matriks lengkap, cukup menggunakan matriks koefisiennya saja.
Ada suatu kasus di mana suatu sistem homogen dijamin mempunyai penyelesaian tak-
trivial, yaitu, jika sistem tersebut mencakup jumlah peubah yang lebih banyak daripada
jumlah persamaannya.
Teorema 1:
Sistem persamaan linear homogen selalu mempunyai penyelesaian tak trivial, jika
banyaknya variabel lebih besar dibandingkan banyaknya persamaan.
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian SPL homogen berikut.
16
Penyelesaian:
3 3 2 2 1 1 3 3 𝑏2 + 2𝑏1 1 1 3 3
[ −2 −2 1 1 ] 𝑏 + 𝑏2 ~ [ −2 −2 1 1 ] 𝑏 + (−2)𝑏1 ~ [0 0 7 7 ]
2 2 −3 −3 1 2 2 −3 −3 3 0 0 −9 −9
𝑏4 + (−3)𝑏1
3 3 4 4 3 3 4 4 0 0 −5 −5
1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 0 0
𝑏 + 9𝑏
𝑏 ~ [0 0 1 1 ] 3 ~ [0 0 1 1] 𝑏 − 3𝑏 ~ [0 0 1 1].
1 2
7 2 0 0 −9 −9 𝑏4 + 5𝑏2 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0
0 0 −5 −5 0 0 0 0 0 0 0 0
Karena 𝑥2 dan 𝑥4 bernilai sebarang bilangan riil maka keduanya dapat diganti dengan
parameter, misalnya, 𝑥2 = 𝑡 dan 𝑥4 = 𝑠, sehingga penyelesaian SPL homogen tersebut ialah:
{𝑡 𝜖 𝑅|𝑥1 = −𝑡, 𝑥2 = 𝑡, 𝑥3 = −𝑠, 𝑥4 = 𝑠}.
Teorema 2:
Sistem persamaan linear homogen mempunyai penyelesaian trivial, jika dan hanya jika
matriks koefisien 𝐴 berukuran 𝑛 × 𝑛 ekuivalen baris dengan matriks identitas.
Salah satu hal yang menarik dalam mempelajari sistem persamaan linear homogen
adalah menyelesaikan sistem persamaan linear homogen yang hanya mempunyai
penyelesaian tunggal (yaitu hanya mempunyai penyelesaian trivial). Hal ini terjadi apabila
matriks koefisien dari sistem persamaan linear homogen ekuivalen dengan matriks identitas,
1 0 0 ⋯ 0
0 1 0 ⋯ 0
𝐼𝑛 = 0 0 1 ⋯ 0
⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮
[0 0 0 ⋯ 1]
17
sehingga sistem persamaan linear homogen yang di hasilkan berbentuk:
𝑥1 = 0
𝑥2 = 0
⋮
𝑥𝑛 = 0
Contoh 2:
𝑥1 + 2𝑥2 + 3𝑥3 = 0
1 2 3
2𝑥1 − 𝑥2 + 4𝑥3 = 0 adalah [2 −1 4]
3 1 8
3𝑥1 + 𝑥2 + 8𝑥3 = 0
1 2 3 𝑏 + (−3)𝑏 1 2 3 1 2 3
[2 −1 4] 3 1
~ [0 −5 −2] 𝑏3 + (−1)𝑏2 ~ [0 −5 −2]
𝑏 + (−2)𝑏1
3 1 8 2 0 −5 −1 0 0 1
1 2 3 𝑏 + (−1)𝑏 1 2 0 1 1 0 0
1 2 1 3 (3) 𝑏3
(− 5) 𝑏2 ~ [0 1 5 ] 2 ~ [0 1 0] ~ [0 1 0].
𝑏2 + (− 15) 𝑏3
0 0 1 0 0 1 𝑏1 + (−2)𝑏2 0 0 1
Karena matriks koefisien tersebut ekuivalen dengan matriks identitas, maka sistem
persamaan linear memiliki solusi trivial.
18